Featured Slider

JALAN PAGI DI LAPANGAN JENDRAL SUDIRMAN, AMBARAWA

Yuk siapa di sini yang suka jalan atau lari pagi? Kalau suka, biasanya teman teman lari atau sekedar jalan pagi di mana nih? Nah, kalau aku biasanya jalan pagi di jalan penghubung dua desa gitu dimana aku bisa melihat sawah di kanan kiri jalan. Aseli, seru bangettt!! Atau baru baru ini aku beberapa kali jalan jalan di lapangan Jendral Sudirman, Ambarawa.

Lapangan ini adalah lapangan terkenal yang berlokasi di Ambarawa, tepatnya di Jalan Pemuda, Losari, Lodoyong Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Jika teman teman bertempat tinggal di dekat sini, jangan lupa untuk menghabiskan weekend pagi ke sini deh. Bakalan seru, segar dan menyehatkan.

KAFE OLE SALATIGA, NGOPI DENGAN SENSASI WISATA KEBUN


Pernah nggak teman teman ngopi di kebun sembari menikmati indahnya tanaman paku dengan daun melebar dan pohon bambu yang saling menjulang di sela sela gazebo lesehan dan bangunan utama yang bergaya indisch hasil peninggalan Belanda dengan satu spot di dalamnya yang juga berfungsi sebagai kasir. Di sekeliling bangunan utama inilah kita bisa memilih gazebo bambu untuk berlesehan ria atau gazebo besi dengan para kursi taman bernuansa Eropa. 

Suasana adem, hati tentrem, dan kalau nulis di sinipun otak jadi encer. Yang mau pacaran pun, suasana mendukung. Haha

Cerita ngafe lainnya di Salatiga :

Cafe Soklatok, Tempat Ngopi Anak Muda Salatiga

Naruna Co Working Space, Nongkrong Ngehits di Salatiga

Bumi Kayom, Salatiga ; Ngopi di Bangunan Industrial Modern yang Super Asri dan Alami

DSABEN CAFE - AMBARAWA , CAFE DENGAN PEMANDANGAN CIAMIK




Paling enak emang kalau ngeblog itu sambil ngopi dan ngerasain angin sepoi sepoi. Lebih enak lagi kalau sambil lihat pemandangan MasyaAllah indah sekali ciptaan Allah. Seneng bangetttt di Ambarawa ada cafe menenangkan dan bikin betah duduk berjam jam di sini buat ngeblog, ngedit video, foto foto, atau sekedar nglamunin masa depan bakalan kayak apa nanti. Ini aja aku bikin review tempat ini di lantai dua sambil ngeliatin pak petani bajak sawah pakai traktor. Beberapa kali kereta api wisata Ambarawa lewat di samping pematang sawah. Saat pikiran buntet, aku bisa menyapu pandangan ke depan dan akan aku dapati kota Ambarawa dengan para bukitnya yang menyembul di antara genting genting yang mengacak. Lampu lampu gantung menambah temaramnya suasana cafe.

Cafe ciamik lainnya :


SUNSET ROMANTIS DI PRANGTRITIS, JOGJAKARTA


Memandang kilatan sinar mentari senja yang terpantul air laut dan meninggalkan cahaya kecoklatan yang membias sedemikian rupa. Anak anak ombak menjilat kaki lalu pergi. Tapi kenangan menatap cahaya senja nan romantis di pantai Parangtritis tak akan bisa lekang dari hati. Iya, aku dekap erat erat di sanubari, lalu aku tuliskan di sini. Siapa tahu bisa menjadi oleh oleh kelak saat yang senja bukan hanya hari.

Siapa orang Jawa yang nggak kenal dengan Parangtritis? Kayaknya semua pasti tahu Parangtritis ya wak. Tapi nggak semua tahu bahwa Parang Tritis semakin hari semakin berubah dan berkembang. Duluuuu waktu buibu ini masih balita, kami sering kali ke Parangtritis setelah Lebaran macam ini.

Parangtritis, 1995

Dulu, pantai ini masih kosong tanpa wahana dan minim fasilitas. Masih asri dan natural begitu. Tapi, pastinya sangat berbeda dengan sekarang. Parang Tritis nowadays menawarkan banyak wahana dan fasilitas yang oke punya. Let's say dokar, kuda, ATV, payung pantai berikut tikar, bahkan kolam renang air tawar!! Woww!!

Tak hanya itu, pantai ini juga menyimpan cerita mistis yang semua orang mungkin sudah dengar, yaitu legenda tentang penguasa laut selatan, Nyai Roro Kidul. Hingga saat ini pun, banyak sekali warga sekitar sampai wisatawan dari berbagai daerah percaya bahwa Pantai Parangtritis merupakan pintu gerbang Istana Kerajaan Laut Selatan.

Cerita di pantai Jogja lainnya :

Liburan Seru di Acala Ayu Resort, Jogja

Berburu Sunset di Pantai Baru, Jogjakarta

Keelokan Pantai Goa Cemara, Jogjakarta

BELAJAR SEJARAH INDONESIA DI MUSEUM PALAGAN AMBARAWA - KAB SEMARANG


Piknik itu nggak perlu jauh jauh. Yang penting esensi hiburan sekaligus pembelajarannya terpenuhi, aku pikir piknik bisa keeeemana saja. Contohnya kami ini yang sedang berpiknik di sebuah Museum yang telah menjadi icon kota Ambarawa tercinta sejak masa kemerdekaan. Yes, monumen Ambarawa.

Dilansir dari regional.kompas.com, Monumen Palagan Ambarawa menjadi pengingat Pertepuran Ambarawa, yang terjadi antara rakyat Indonesia dengan Inggris. Pertempuran yang berlangsung selama empat hari dengan tujuan untuk mempertahankan daerah dari tentara sekutu yang ternyata diboncengi Nederlandsch Indische Civiele Administatie (NICA) atau Pemerintah Sipil Hindia Belanda.

Monumen Palagan Ambarawa menjadi bukti kerasnya perjuangan untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Indonesia. Bangunan monumen memiliki tinggi lebih dari lima meter dengan lambang Pancasila, yang berlatar belakang bentuk segi lima.

Pada bagian depan museum terdapat tiga patung tentara pejuang, masing-masing memegang senjata berupa bambu runcing. Desain tersebut untuk mengantarkan pengunjung ikut merasakan perjuangan tentara Indonesia. Bangunan yang sarat dengan makna perjuangan bangsa Indonesia diresmikan oelh Presiden Soeharto, pada tanggal 15 Desember 1974.

Waw, penuh sejarah bukan?

Makanya pagi itu aku mengajak Julio, Mama Maesya dan Maesya menilik museum yang baru saja direnovasi ini. Saking iconnya, dulu saat aku berusia 2 tahun aku juga pernah diajak ke sini oleh Ibu lho. Nih buktinya!


Piknik ke museum lainnya :

Banyak Tahu Dunia Penerbangan di Museum Dirgantara Mandala, jogjakarta

Meraih Pucuk Monumen Nasional, Jakarta Pusat

Menikmati Masa Muda di Kota Nan Tua, Jakarta