Papua. Apa yang muncul di benak kalian saat mendengar kata Papua? Raja Ampat? Pulau paling timur Indonesia? Hutan belantara?
Ya, saat saya bertanya ke beberapa orang, mayoritas jawaban mereka mengarah pada tiga hal itu. Tidak salah, memang. Tetapi, begitu saya berkunjung ke sana sebulan yang lalu, saya tahu Papua ternyata lebih dari itu.
Ada sejuta keindahan yang tersembunyi di pulau paling Timur itu. Kalian akan ternganga dengan kota Jayapura yang terlihat begitu mewah terlindung di balik jajaran pegunungan menjulang, atau terkesima melihat rumah semut bernama Musamus yang kokoh berdiri tinggi hingga mencapai empat meter yang hanya ada di Merauke, atau terkagum kagum menyaksikan asri dan eksotisnya hutan lebat dengan padang rumput dan rawa rawa berisikan berjuta jenis flora fauna di dalamnya, atau kecantikan pantai seisinya yang bahkan sudah diakui dunia. Ditambah dengan budaya yang unik, nyentrik dan tak ada duanya. Papua bak destinasi paket komplit yang selama ini masih luput dari perhatian kita. Tak heran jika Papua berjuluk surga kecil karena keindahannya yang tak terbatas. So, let me tell you about the beauty of Papua.
Pulau yang bentuknya menyerupai burung Cenderawasih ini merupakan pulau terluas kedua di dunia. Seperti yang kita tahu, pulau Papua dibagi menjadi dua bagian; bagian barat dikuasai oleh Indonesia dan bagian timur merupakan wilayah Papua Nugini. Di pulau inilah terdapat gunung tertinggi di Indonesia ; Puncak Jaya (4.884 m). Tak hanya memiliki gunung tertinggi saja, Papua juga hadir dengan sumber daya alam yang melimpah, kebudayaan yang kaya dan eksotis, serta berjuta destinasi wisata yang memikat. Jika kalian hanya mengenal Papua dari Raja Ampatnya saja, yuk berkenalan juga dengan empat destinasi wisata hijau di Papua yang tak kalah indahnya.
Jelajahi juga :
Menyaksikan Tugu 0 Km Merauke-Sabang di Sota, Merauke
Menikmati Sore di Bomisai dan Pantai Lampu Satu, Merauke
Menjelajahi Monumen Kapsul Waktu, Merauke-Papua
Taman Nasional Wasur, Surga Flora dan Fauna yang Menakjubkan
Tinggal selama sebulan di Merauke jelas membuat saya familiar dengan Taman Nasional Wasur. Taman Nasional Wasur ini bisa sedikit kita jelajahi saat kita menuju ke Tugu 0 KM Merauke-Papua yang ada di distrik Sota. Sekilas Taman Nasional ini hanyalah hutan lebat dengan rawa rawa dan padang rumput. Beberapa kali kami juga mendapati rumah rumah tradisional milik orang asli Papua yang berjejer dua atau tiga. Uniknya lagi, kami juga bisa melihat beberapa rumah semut yang menjulang serupa gapura berwarna coklat yang ternyata ada namanya; Musamus. Tetapi jika mengeksplorasi jauh ke dalam, kita akan mendapati serpihan surga kecil yang indah luar biasa.
Berfoto di depan musamus ; rumah semut khas Merauke |
FYI, Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah terbesar di papua. Biodiversitasnya/keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi membuat taman ini dijuluki sebagai “Serengeti Papua.” Sekitar 70% dari luas wilayah ini terdiri dari sabana, sementara vegetasi lainnya merupakan hutan rawa rawa, hutan monsoon, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan sagu. Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan taman nasional ini antara lain api-api, tancang, ketapang, dan kayu putih. Sedangkan jenis satwa yang umum dijumpai adalah kanguru pohon, kesturi raja, kasuari gemabir, dara mahkota/mambruk, cendrawasi kuning besar, cendrawasih raja, cendrawasih merah, buaya ari tawar dan buaya air asin.
Foto : berbagaitempatwisata.blogspot.com |
Kita bisa mengunjungi Dana Rawa Biru yang juga disebut “Tanah Air” karena ramainya berbagai kehidupan satwa. Lokasi ini sangat cocok untuk mengamati atraksi satwa yang menarik dan menakjubkan seperti burung migran, walabi dan kasuari. Ya, Taman Nasional Wasur menyediakan habitat besar hingga 358 spesies burung dimana sekitar 80 spesies merupakan endemik pulau. Oleh karena itu, Taman Nasional Wasur adalah surga bagi para pengamat burung. Tak hanya itu, taman ini juga menyimpan potensi ikan yang luar biasa. Keanekaraaman ikan di wilayah ini mencapai 111 spesies yang ditemukan di eco-region dan sejumlah besar tercatat berasal dari Wasur. Bayangkan, betapa asiknya memancing ikan di taman Nasional Wasur ini. Jika tak puas dengan kegiatan menagamati atraksi satwa dan memancing ikan, menangkap lobster dan kepiting juga merupakan kegiatan yang menarik untuk dicoba.
Untuk bisa sampai ke Taman Nasional Wasur ini, kita harus menggunakan pesawat dari Jayapura menuju Merauke sekitar 1 jam, dilanjutkan dengan mobil menuju ke arah distrik Sota sekitar 1 jam saja.
Berfoto di depan balai Bomisai, Taman Nasional Wasur |
Puncak Skyline Jayapura, Menikmati Keindahan Laut Dari Atas Bukit
Jika Malang memiliki memiliki kawasan Payung di Pujon dan Jogjakarta memiliki Bukit Bintang di Bantul, Papua memiliki Skyline yang ada di Entrop, Jayapura. Skyline ini terletak di tepi jalan yang menghubungkan Jayapura-Abepura-Sentani. Letaknya ada di ketinggian bukit, berhadapan langsung dengan teluk Youtefa dan jembatan merah bernama Jembatan Holtekamp yang kemudian berubah nama menjadi jembatan Youtefa. Pegunungan yang menjulang di sisi kanan membuat pemandangan menjadi sangat memikat.
Jadi, di sini hanya untuk menongkrong semata? Oh jelas, tidak. Selain menikmati pemandangan dengan duduk santai di beberapa saung sambil menikmati kelapa muda, banyak hal yang bisa kita eksplorasi dari tempat ini.
Kalian bisa membangkitkan jiwa petualangan dengan mendaki/hiking di sisi hutan yang ada di kawasan Bukit Skyline. Keheningan dan sesekali kicauan burung jelas mampu menyegarkan kembali pikiran kita. Sebagai bonus, kita bisa menikmati pemandangan padang ilalang sekaligus tetap bisa melihat kecantikan Teluk Youtefa dari ketinggian. Selain itu, ada juga wisata alam yang dibuka oleh balai pembibitan dinas Kehutanan dan dikelola oleh pramuka dari Saka Wanabakti. Di tempat ini kita bisa mencoba outbond dan berburu spot super indah yang langsung menghadap teluk Youtefa. Kita juga bisa berkemah lho di camping groundnya. Lengkap!
Jika tak puas melihat keindahan teluk Youtefe dari sini, teman teman juga bisa singgah ke Bukit Jokowi yang letaknya juga ada di kawasan Skyline. Bukit yang baru dibangun tahun lalu ini merupakan salah satu destinasi populer karena selain berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik dan Teluk Youtefa, Bukit Jokowi juga menyediakan banyak spot menarik yang instgramable dan cocok untuk kalian yang hobi mengabadikan momen melalui lensa kamera. Ada juga pondokan berbentuk honai, jembatan di tengah area untuk bermain dan tempat untuk menikmati berbagai hidangan kuliner. Tempat ini menyuguhkan tempat wisata alam dengan sentuhan modern untuk para kaum millenials; kita semua.
Foto : kumparan.com |
Bahkan kita bisa jalan jalan sekaligus menikmati udara sepoi sepoi di jembatan Youtefa sepanjang 723 meter yang menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi. Kalian hanya perlu memarkirkan mobil di parkiran mobil yang ada di salah satu ujung jembatan dan mulai berjalan kaki. Bukan hal yang tak mungkin juga kita turun ke bawah dan menikmati keindahan pantai dari dekat, entah sekedar merasakan angin sepoi dengan air yang tenang atau bermain air bersama keluarga. You choose!
Untuk bisa sampai ke Skyline ini pun cukup mudah. Setelah tiba di Jayapura, kita hanya butuh waktu sekitar 1 jam menuju ke ruas jalan Sentani.
Kekayaan alam Papua yang super komplit bisa kita lihat dari banyaknya taman nasional yang ada di sini. Jika Taman Nasional Wasur adalah perwakilan ekosistem hutan dengan padang sabana dan rawa rawanya yang memukau, Taman Nasional Teluk Cinderawasih adalah perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove, dan hutan tropika daratan pulau di Papua.
FYI, Taman yang terletak di provinsi Papua Barat ini adalah taman nasional perairan terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%) dan perairan lautan (89,8%).
Tidak tanggung tanggung, potensi karang Taman Nasional Teluk Cinderawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Tidak hanya kekayaan karangnya yang terbagi menjadi zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope), Taman Nasional ini juga terkenal kaya akan jenis ikan. Ada lebih dari 209 jenis ikan yang ada dini sini, seperti butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfis, dan anemonifish. Tidak heran jika perairan di Papua sering dijadikan tempat pemancingan ikan di Mancing Mania ya, teman. Mana ikannya besar besar! Lalu, selain memancing apa lagi sih yang bisa kita lakukan di Taman Nasional ini?
Tunggu dulu. Tidak hanya kaya akan terumbu karang yang masih asri dan ikan yang melimpah, taman Nasional ini juga menyimpan banyak jenis moluska seperti keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucur (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas). Sedangkan penyu yang ada di taman Nasional ini antara lain penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys Olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys olivaceae). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba lumba dan hiu juga keras menampakkan diri.
Baiklah, sekarang yuk kita intip kegiatan apa saja yang bisa kita lakukan di pulau Mioswaar, Nusrowi, Roon, Rumperpon dan Yoop yang merupakan pulau pulau yang termasuk dalam Taman Nasional ini.
Lalu, bagaimana untuk bisa sampai ke sana? Teman teman harus menggunakan pesawat menuju ke Manokwari atau Nabire. Kemudian, dari Manokwari menuju ke Pulau Rumberpoon dengan menaiki longboat sekitar 5,5 jam. Sedangkan dari Manokwari menuju kota kecamatan Ransiki bisa menggunakan mobil dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.
Mungkin terdengar asing di telinga teman teman tentang Lembah yang ada di Wamena ini. Tetapi, Lembah Baliem inilah yang digadang gadang menjadi gerbang untuk mengenal wajah papua lewat Ajang Festival Budaya Lembah Baliem yang diadakan setiap bulan Agustus.
Sekilas tentang festival ini, festival Lembah Baliem adalah festival yang menjadi adu kekuatan antar suku, seperti suku Dani, Lani dan Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Tidak hanya itu, festival ini juga menjadi pertunjukan budaya dan seni masyarakat Pegunungan Tengah, Papua. Ya, lembah Baliem memang sebuah lembah di pegunungan Jayawijaya yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami.
Tak hanya kaya budaya nan eksotis, Lembah Baliem ini juga menyimpan banyak pesona alam dengan segala kemolekannya. Ibarat kata, mau wisata alam apa aja pasti ada!
Siapa yang gemar mengeksplorasi goa? Teman teman bisa dengan puas menjelajah goa Kontitola yang terletak di Desa Musaima Distrik Kurulu. Bahkan kita bisa menemukan tiang penyangga di dalam goa dari batu alam dan memiliki stalaktit yang sangat unik.
Jarak kota Wamena ke Musaima sekitar 25 km dan bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi umum dan pribadi selama 30 menit saja.
Selain Danau Sentani yang terhampar luas di Jayapura, Papua juga memiliki satu satunya danau terbesar yang terletak di Pegunungan Tengah. Danau Habema, namanya. Teman teman bisa menyaksikan pemandangan danau yang menghampar luas dengan deretan pegunungan yang seakan mengelilingi danau Habema.
Benar, Lembah Baliem adalah surga kecil untuk mereka para pecinta alam.
Teman teman yang tertarik untuk menikmati sensasi alam di Lembah Baliem, kalian harus terbang menuju Bandar Udara Sentani di Jayapura, berlanjut ke Wamena (Lembah Baliem). Di sana, kalian bisa memilih destinasi wisata apa yang ingin dicoba. Choices are right in your hands!
Ah, beruntung sekali bisa berkunjung ke pulau Cenderawasih di ujung timur Indonesia ini. Walaupun belum semua destinasi yang ada di atas sudah pernah saya jelajahi, tetapi suatu saat tentu saya dan keluarga akan berkunjung lagi dan mengeksplorasi. Papua bak surga kecil yang belum terjamah, yang harus dikenalkan pada dunia dengan segala kemolekan dan kecantikannya yang eksotis.
Tak hanya itu, kita juga harus terus menjaga dan melestarikan keberadaan surga kecil ini dari kerusakan kerusakan akibat ulah manusia. Untuk itu, Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan yang disebut Yayasan EcoNusa hadir di Papua untuk mempromosikan manajemen sumber alam yang berkelanjutan. Ya, EcoNusa Foundation ini merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia dengan memberi pengautan terhadap inisiatif inisiatif lokal.
Untuk mengetahui apa saja upaya Yayasan EcoNusa ini, kalian bisa cek di econusa.id.
Jadi, kapan nih teman temen berlibur ke Papua?
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Teluk_Cenderawasih
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190724172352-269-415171/6-pesona-tersembunyi-di-lembah-baliem
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Wasur
https://www.liputan6.com/regional/read/3341879/hamparan-keindahan-dari-atas-bukit-jokowi
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Teluk_Cenderawasih
Jalan jalan ke jembatan Youtefa |
Taman Nasional Teluk Cinderawasih, Surganya Pecinta Dunia Bawah Laut
Foto : telertraveler.blogspot.com |
Kekayaan alam Papua yang super komplit bisa kita lihat dari banyaknya taman nasional yang ada di sini. Jika Taman Nasional Wasur adalah perwakilan ekosistem hutan dengan padang sabana dan rawa rawanya yang memukau, Taman Nasional Teluk Cinderawasih adalah perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove, dan hutan tropika daratan pulau di Papua.
FYI, Taman yang terletak di provinsi Papua Barat ini adalah taman nasional perairan terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%) dan perairan lautan (89,8%).
Tidak tanggung tanggung, potensi karang Taman Nasional Teluk Cinderawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Tidak hanya kekayaan karangnya yang terbagi menjadi zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope), Taman Nasional ini juga terkenal kaya akan jenis ikan. Ada lebih dari 209 jenis ikan yang ada dini sini, seperti butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfis, dan anemonifish. Tidak heran jika perairan di Papua sering dijadikan tempat pemancingan ikan di Mancing Mania ya, teman. Mana ikannya besar besar! Lalu, selain memancing apa lagi sih yang bisa kita lakukan di Taman Nasional ini?
Tunggu dulu. Tidak hanya kaya akan terumbu karang yang masih asri dan ikan yang melimpah, taman Nasional ini juga menyimpan banyak jenis moluska seperti keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucur (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas). Sedangkan penyu yang ada di taman Nasional ini antara lain penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys Olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys olivaceae). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba lumba dan hiu juga keras menampakkan diri.
Foto : nationalgeographic.co.id |
1. Menyelam dan snorkeling
Taman Nasional Teluk Cinderawasih adalah surga bagi para pecinta dunia bawah air. Bagaimana tidak? Kita bisa menyelam dan snorkeling sekaligus wisata bahari di masing masing pulaunya. Yang uniknya lagi, teman teman bahkan bisa menyelam sembari menikmati pemandangan kerangka pesawat tempur Jepang yang tenggelam dan jatuh di laut saat masa peperangan dulu di Pulau Rumberpon. Sedangkan di pulau Yoop dan perairan Wondesi, kita bisa bebas menyelam sambil mengamati ikan paus dan ikan lumba lumba.2. Mandi di sumber air panas
Jika menyelam dan snorkeling dirasa belum cukup memuaskan dahaga berpetualang kita, kita juga bisa mandi di sumber air panas yang ada di pulau Mioswaar sembari menikmati indahnya air terjun.3. Wisata Budaya
Nah, bagi teman teman pecinta budaya Indonesia pun bisa berpetualang sembari wisata budaya di Pulau Mioswaar dan Pulau Roon. Bahkan umat Kristiani pun banyak yang berkunjung ke gereja yang terletak di desa Yende, Pulau Roon hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.4. Mengamati Satwa
Kita bisa mengamati satwa serupa burung, rusa, ikan paus dan lumba lumba di masing masing pulau. Di sana kita akan terpukau dengan keanekaragaman hewani yang unik, cantik dan melimpah ruah. Hutan yang masih asri dan terjaga adalah kunci dari segala keindahan yang ada.Lalu, bagaimana untuk bisa sampai ke sana? Teman teman harus menggunakan pesawat menuju ke Manokwari atau Nabire. Kemudian, dari Manokwari menuju ke Pulau Rumberpoon dengan menaiki longboat sekitar 5,5 jam. Sedangkan dari Manokwari menuju kota kecamatan Ransiki bisa menggunakan mobil dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.
Lembah Baliem, Alam dengan segala kemolekannya
Foto : phinemo.com |
Mungkin terdengar asing di telinga teman teman tentang Lembah yang ada di Wamena ini. Tetapi, Lembah Baliem inilah yang digadang gadang menjadi gerbang untuk mengenal wajah papua lewat Ajang Festival Budaya Lembah Baliem yang diadakan setiap bulan Agustus.
Sekilas tentang festival ini, festival Lembah Baliem adalah festival yang menjadi adu kekuatan antar suku, seperti suku Dani, Lani dan Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Tidak hanya itu, festival ini juga menjadi pertunjukan budaya dan seni masyarakat Pegunungan Tengah, Papua. Ya, lembah Baliem memang sebuah lembah di pegunungan Jayawijaya yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami.
Foto : Instagram @baliemvalleyfestival |
1. Air Terjun Napua
Mandi di air terjun bagai bidadari bukan hanya sekedar mimpi. Kita bisa berimajinasi menjadi Nawang Wulan dengan mandi di air Terjun Napua ini. Air terjun ini ada di distrik Napua dan berjarak kira kira 10 km dari kota Wamena. Kita bisa merasakan kesegaran air terjun ini setelah trekking selama 20 menit melewati padangan dan kubangan lumpur. Selain air terjun, kita juga akan menyaksikan Honai; rumah bundar khas Papua yang dibangun sebagai tempat peristirahatan para pengunjung Air Terjun Napua.2. Telaga Biru Maima
Jika ingin pemandangan yang baru nan eksotis, teman teman bisa berkunjung ke telaga yang diyakini oleh warga setempat sebagai lokasi asal usul manusia pertama di Papua ini. Telaga Biru Maima terletak di Distrik Maima Kabupaten Wijaya dan dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi sekitar 15 menit dari kota Wamena. Kita tinggal jalan kaki selama 15 menit dan Telaga Biru Maima sudah terhampar di depan mata.3. Pasir Putih Aikima
Jika Jogjakarta memiliki Gumuk Pasir Parangkusuma, Lembah Baliem pun memuliki Pasir Putih Aikima. Hamparan pasir putih yang menyerupai pantai ini ada di Desa Aikima Distrik Pisugi. Mudah saja, kita hanya perlu menggunakan transportasi umum atau pribadi dari Wamena selama 10 menit.4. Goa Kontilola
Foto : Instagram @jendela_negeri |
Jarak kota Wamena ke Musaima sekitar 25 km dan bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi umum dan pribadi selama 30 menit saja.
5. Danau Habema
Foto : Instagram @baliemvalleyfestival |
Benar, Lembah Baliem adalah surga kecil untuk mereka para pecinta alam.
Teman teman yang tertarik untuk menikmati sensasi alam di Lembah Baliem, kalian harus terbang menuju Bandar Udara Sentani di Jayapura, berlanjut ke Wamena (Lembah Baliem). Di sana, kalian bisa memilih destinasi wisata apa yang ingin dicoba. Choices are right in your hands!
Ah, beruntung sekali bisa berkunjung ke pulau Cenderawasih di ujung timur Indonesia ini. Walaupun belum semua destinasi yang ada di atas sudah pernah saya jelajahi, tetapi suatu saat tentu saya dan keluarga akan berkunjung lagi dan mengeksplorasi. Papua bak surga kecil yang belum terjamah, yang harus dikenalkan pada dunia dengan segala kemolekan dan kecantikannya yang eksotis.
Tak hanya itu, kita juga harus terus menjaga dan melestarikan keberadaan surga kecil ini dari kerusakan kerusakan akibat ulah manusia. Untuk itu, Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan yang disebut Yayasan EcoNusa hadir di Papua untuk mempromosikan manajemen sumber alam yang berkelanjutan. Ya, EcoNusa Foundation ini merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia dengan memberi pengautan terhadap inisiatif inisiatif lokal.
Untuk mengetahui apa saja upaya Yayasan EcoNusa ini, kalian bisa cek di econusa.id.
Jadi, kapan nih teman temen berlibur ke Papua?
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Teluk_Cenderawasih
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190724172352-269-415171/6-pesona-tersembunyi-di-lembah-baliem
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Wasur
https://www.liputan6.com/regional/read/3341879/hamparan-keindahan-dari-atas-bukit-jokowi
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Teluk_Cenderawasih
Lembah Baliem itu keren banget ya, benar-benar surga yang terpercik ke dunia rasanya.
BalasHapuscantik dan menawan.
Banyak tempat dari suku-suku asli di sana pula, kan jadi mupeng pengen ke Papua :)
Iya betul mbak, aku juga pingin banget one day bisa ke lembah baliem, semoga kesampaian ya
HapusKetika membahas tentang Papua, pasti yang langsung teringat adalah kekayaan alamnya, ya. Memang indah banget nih Papua. Surga banget :)
BalasHapusIya mbak, indah dan masih alamiii
HapusPapua ini punya sumber daya alam yg luarrr biasa.
BalasHapusKita kudu bahu-membahu untuk menjaganya sekuat tenaga
Semoga semua pihak bisa bekerjasama melindungi hutan Papua agar tetap lestari.. Aamiin..
Iya mbak, aamiin semoga nggak dirusak oleh manusia yaa
HapusWaini.. wisata hijau impian aku.. banyak juga ya pilihannya.. apalagi didukung dengan tradisi seni dan budaya yang spesifik banget..
BalasHapusIya harus banget dijadiin bucket list kita mbak, indah banget soalnya
HapusTeluk Cendrawasih dan Lembah Baliem sungguh keindahan alam Papua yang memang merupakan surga kecilnya dunia ya.
BalasHapusSecara keseluruhan Papua merupakan keindahan alam, budaya, tradisi, dan kekayaan kuliner.
Iya, paket komplit pokoknya mbak
HapusBeruntungnya diimu Mak Meykke bisa sebulan di Papua. Memang Papua bagai surga kecil dengan segala pesona yang dimiliki ya. Semoga semua makin mudah sehingga banyak orang termasuk saya bisa berkesempatan mengunjungi Papua
BalasHapusIya alhamdulillah diajak suami Mbaaak, iya aamiin semoga tiket pesawat juga bisa murah ya
HapusMasyaAllah ... Nggak habis-habisnya aku mengagumi karya cipta Tuhan yang satu ini. Teman-teman yang bekerja di Papua berulangkali bertanya kapan mau main kesana. Rugi kalau sampai memilih mengunjungi negara lain dulu sebelum Papua. Tapi kan, tapi kan, sampai saat ini masih mempertimbangkan tiketnya yang lumayan mahal.
BalasHapusDari foto dan ceritanya saja sudah indah, Mbak. Duh ... gimana aslinya, ya?
Aslinya indah bangettt mbak walau belum semua destinasi bisa dikunjungi. One day harus ke sana lagiiii
HapusKalau saya jika dikaitkan dengan Papua satu yg saya ingin kunjungi adalah Puncak Jayawijaya. Setelah menaklukan Kerinci di Sumatera satu-satunya tertinggi kemudian yang ingin kami taklukkan di tanah air ya Cartenz ini
BalasHapusWaaah keren nih mbak petualang satu ini. Semoga nanti bisa terlaksana ya mbak
HapusPuncak Jaya yang menggugah rasa ingin ke sana, karena keindahan Papua itu menarik turis manapun hendak berkunjung ke sana
BalasHapusIya betul mbak
HapusMasyaAllah udah pernah ke bagian ujung Indonesia yang satunya ya mbak? Pasti pengalaman yang tak terlupakan apalagi di sana juga cukup lama ya?
BalasHapusLembah baliem itu aku kenalnya di tipi2 dan film dokumenter apik banget moga kelak bisa ke sana jg
Iya aamiin semoga bisa ke sana ya mbak...tak terlupakan banget mbak, Alhamdulillah
HapusPapua indah bgt ya mbak.
BalasHapusAku pengen banget ke lembah baliem.
Banyak obyek wisata yg bagus dan masih alami
Semoga one day diberi kesempatan untuk bisa ke sana ya mbak
HapusAnin..
HapusSemoga bisa menginjakkan kaki di tanah papua yg indah
Beruntungnya sempat tinggal di Papua meski sebulan, tempatnya eksotis ya.
BalasHapusAku kenal Papua dari teman kuliah yang tinggal dan besar di sana.
Iya alhamdulillah mbak,
HapusPecinta diving suka banget ya ke Papua, tapi memang cantik banget sih alam Tanah Papua ini. Babyak banget tempat yang bagus ya gak cuma Raja Ampat. Pingin banget ke Papua suatu saat nanti
BalasHapusAamiin semoga bisa ke sana nanti ya mbak Lidya
Hapuswah banyak banget pilihan destinasi liburan di papua, terima kasih kak, moga kedepan aku bisa mengunjungi daerah ini
BalasHapusPapua ini alamnya adalah keindahan ya. Pantai, hutan, hingga lembah, semuanya bisa menjadi destinasi wisata yang menarik. Belum flora dan fauna-nya, lengkap.
BalasHapusSemoga surga di Timur Indonesia ini tetap terjaga.
Waah beruntung banget kakak bisa berkunjung ke Papua dan menikmati alamnya yang masih hijau serta indah banget. Semoga nanti kalau aku ada kesempatan bisa ke sana juga.
BalasHapusMashaAllah bagus banget Lembah Baliem mba, tanah Papua benar2 surga dunia ya, alam indah dan masih asri. Semoga kelak bs menjejakkan kaki di bumi Papua :))
BalasHapusTernyata papua punya destinasi sekeren ini ya ... Kapan ya bisa travelling ke papua, semoga terwujud, amin ya robbal alamin
BalasHapusMembaca tulisan tentang Papua ini saya langsung teringat dengan oleh2 khas Papua berua telor burung Kaswari yang kulitnya di[ahat dengan ukiran khas Papua. Jadi dulu saudara sepupu saya sekitar tahun 1984 pernah bertugas di distrik Jagebob Merauke. Katanya sih wilayah itu dekat dengan perbatasan Papua New Guinea
BalasHapusWaaa,, jadi pengen ke papua juga nih. apalagi menelisik wisatanya beh.. jadi ngiler nihh
BalasHapusPapua memang surga kecil, setuju! Ya alamnya yang indah, kekayaan hutan dan sumber buminya, binatang endemik, kuliner dan tentu saja kopi hehe. Belum pernah snorkeling jadi mau borong kopi aja kalau ke sana. :)
BalasHapusGak kebayang deh kalau bisa berkunjung ke Papua. Pasti seru sekali karena bisa melihat langsung keindahan alam yang jarang di temui di bagian manapun di Indonesia. Terlebih di Raja Ampatnya dengan surga bawah lautnya. Eh btw seru banget ya bisa kesana langsung :)
BalasHapusBerbagai macam hal dapat dilihat di Papua mbak, mulai dari alam wisata, flora dan fauna yang benar-benar kaya. Semoga suatu saat nanti bisa main ke Pulau Cendrawasih ini mbak.
BalasHapusJadi kapan aku ke Papua? Aku harap sih suatu hari nanti, di saat yang tepat bisa ke Papua, termasuk ke Meraukenya :) Penasaran banget sama keindahan alam yang mbak Meyyke ceritakan apalagi ditunjang foto-foto yang menabjubkan, makin penasaran aku sama negeri Cenderawasih ini :)
BalasHapusMasha allah, ternyata Papua memiliki banyak wisata alam yang indah sekali. Telaga biru, ah aku penasaran bagaimana. Jadi pengin di sana barang dua minggu aih, namun tetap semoga keasriannya terjaga ya dan berdampak positif bagi warga sekitarnya terutama ekonominya
BalasHapusBener banget ini kak. Surganya Indonesia. Beragam sppt wisata. Apa aja ada. Bisa ke papua enak banget. Papua itu emang Indonesia ya kak. Kita semua cinta papua
BalasHapusdestinasinya bikin penasaran semua deh mbak. masih alami semua juga kan. lumayan jauh sih dari tempat tinggal, kalau dekat mungkin liburan sering kesana :D
BalasHapusDulu mendengar kata Papua yang terbayang adalah daerah dengan masyarakat yang kental adatnya dan daerah rawan konflik.
BalasHapusSekarang saya bisa melihat betapa indahnya bumi Papua, setuju kalau di sana dikatakan sebagai surga kecil
Masya Allah banyak sekali keindahan di Papua. Semoga Dewi bisa sampai ke sana. Teluk Youtefa dan lembah Baliem yang menjadi surga kecil itu patut untuk dikunjjungi. Semua keindahan wisata hijau di Papua sayang banget deh kalau dilewatkan ya mbak.
BalasHapusaku itu selalu kagum dengan keindahan yg disuguhkan di tanah Papua, bisa mereguk keindahan setiap hari dari tanah Papua seperti yg diceritakan oleh papahku yg dinas sudah bertahun-tahun di Papua
BalasHapusAduuuhhh bahagia sekali sudah pernah ke Papua, semoga suatu saat saya juga bisa menginjakkan kaki di tanah cendrawasih ini. Amiin.
BalasHapusDari dulu paling bangga dengan Papua dan bersyukur Papua ada di Indonesia
. Alam papua tuh bagus banget ya, kaya negri dongeng, sumber daya alamnya melimpah ruah, semoga sahabat di papua semakin bahagia & sejahtera 😍😇
BalasHapusSejak kecil saya memang jatuh cinta berkali-kali dengan alam Papua ini. Dari ketinggian Puncak Jaya hingga kedalaman lautannya sungguh mempunyai kekayaan alam yang sangat memukau.
BalasHapusPapua memanag surga tersembunyi baik bawah laut maupun hutan-hutannya. Dulu mana kebayang pengin ke Papua, kalau sekarang pengin banget. Apalagi setelah tahu wisatanya nggak hanya di lokasi-lokasi yang sudah terkenal. Aku malah pengin tempat-tempat yang belum ramai
BalasHapusAlamakjaaaang, sesurga ini Indonesia punya. Kadang tu nangis liat keadaan alam kaya raya tapi rakyatnya menderita. Semoga pesona alam Indonesia ini tidak tergadai pada segara lain. Btw, itu jmbatan youtefa mirip jembatan musi palembang
BalasHapusBisa menginjakkan kaki di tanah papuas pastinya jadi pengalaman luar biasa, dan jadi impian saya beserta keluarga juga bisa melihat keindahan alam tanah papua yang eksotis dan menggoda untuk dikunjungi
BalasHapusKupikir surganya Papua itu cuma Raja Ampat, ternyata banyak banget surga tersembunyi di sini ya. Benar-benar indah luar biasa. Jadi pengen main ke Papua.
BalasHapusIngin rasanya suatu waktu bisa ke Papua ya, tetapi semua itu tergantung kondisi dan keadaan di negeri ini. Apalagi dari Aceh ke Papua itu sangat berat diongkos.
BalasHapusLuar biasa tulisannya, mbak.
BalasHapusLembah Baliem itu justru aku familiar dari kecil. Bukan karena pernah ke sana, tp karena sering baca tentang Papua & yg sering disebut adalah Suku Asmat di Lembah Baliem.
Bismillah, mudah²an suatu saat bisa ke Papua. Aamiin.
Papua negeri yg sangat indah, selalu bermimpi bisa ke sana, traveling menikmati pemandangan indah di Papua.
BalasHapusSudah pasti cantik lah mbaa, secara belum banyak tangan manusia perusak disana. Pengen deh suatu hari nanti kesana :D
BalasHapuspapua adalah salah satu daerah yg harus saya datangi nanti. indah bgt pemandangannya kalau liat foto temen2
BalasHapusKalo ngomongin wisata yang ada di Papua ga ada habisnya ya mbak. Selain memang terkenal indah wisata alamnya juga unik dan hanya ada disana.
BalasHapusSaya suka menulis artikel tentang traveling, dan Papua adalah salah satu destinasi wisata impian. Semoga bisa kesana melihat keindahannya
BalasHapusMasya Allah, destinasi wisatanya menakjubkan semua ya Mbak. Adem lihatnya, benar-benar masih asri begitu tidak banyak sampah seperti kebanyakan destinasi di pulau jawa.
BalasHapusBeruntung banget sudah ke Papua. Aku masih mimpi mau kesana nih mbaa
BalasHapusYawloh keren bat emang wisata papua nih. Dan baru tau juga potensi karang Taman Nasional Teluk Cinderawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Pun Ada lebih dari 209 jenis ikan yang ada dini sini, seperti butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfis, dan anemonifish. Pantes aja dong Papua sering dijadikan tempat pemancingan ikan di Mancing Mania. Hihi Mkasih infonya kak
BalasHapusBicara Papua, pasti bicara kekayaan alamnya. Seperti surga kecil yang tersembunyi ya mbak...
BalasHapusinsyaAllah satu hari nanti bisa ke sana
wisata alam dan budaya yang dimiliki papua ini memang benar-benar mutiara yang bersinar terang, asli ciamik semua
BalasHapusPapua dan Papua Barat, bagiku masih terngiang sebagai Irian Jaya. Aku tahun 2009 sempat senang sekali akan ditugaskan survei untuk pengembangan karet rakyat di Papua. Akan tetapi, dengan terpaksa batal akibat adanya sakit Malaria yang agak luas pada saat itu. Padahal, sudah mupeng ingin melihat keindahan surga kecil ini :(
BalasHapusPapua memang menyimpan banyak kekayaan ya alamnya, ya budayanya. Pengen banget suatu hari bisa ke sana juga, mengeksplorasi tempat2 yang selama ini hanya kudengar atau kubaca saja infonya. Beruntung sekali Mbak pernah ke sana.
BalasHapus