MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

TIGA CARA DAN PANTANGAN DALAM BERSOSIAL MEDIA

TIGA CARA DAN PANTANGAN DALAM BERSOSIAL MEDIA
Add Comments
Sabtu, 24 November 2018


"Eh tau nggak kalau si Fulan ternyata sekarang dia tinggal di Bengkulu sama suaminya. Kemarin dia khan update status di WA story"

"Oh, dia udah nikah toh?"

"Udah tau..malah kemarin jam 3 sore dia upload foto hasil foto USG babynya di Instagram."

"Waduh, perasaan baru kali ini aku denger dia nikah kok udah hamil aja? Ih, jangan jangan..."

"Allohu alam jeng, aku juga berpikiran serupa itu...."

Gibah detected!! Semoga kita bukan termasuk golongan wanita wanita nyinyir di atas ya. Tau sendiri khansosial media teramat sangat berperan penting dalam kehidupan people jaman now, dari anak anak sampai orang tua, dari kondektur sampai direktur, dari anak sekolah sampai guru, semua lapisan masyarakat pasti punya FB, Instagram, Path, Twitter atau Snapchat. Kita bisa tahu apa yang teman teman kita perbuat hanya dengan jentikan jari saja. Dan banyak ghibah ghibah atau kedengkian yang kita tabung karena jentikan jari yang scroll down terus menerus. Lalu, sesungguhnya apa yang harus kita lakukan supaya dunia maya ini menjadi berkah untuk kita, bukannya musibah?

 1. MENGGALI ILMU DAN INFORMASI

Yang saya suka dari facebook jaman now adalah bukan hanya tentang curhatan tetangga atau teman yang sekedar kenal karena nge-add doang, tapi di facebook sekarang banyak sekali informasi yang berguna, banyak konten video yang penuh inspirasi, atau untuk sebagian orang facebook adalah platform yang sangat responsif untuk meminta bantuan serupa donasi atau dukungan moril para penggunanya.

Bagi saya sebagai ibu rumah tangga yang masih terus belajar, saya selalu menggunakan facebook untuk mencari konten konten berguna dan inspiratif.

"Pace, ini kue macam enak sekali. Mari kita buat." Berikut post tutorial bikin kue dengan tag nama suami.

Dari dunia maya kita bisa mendapatkan resep berbagai macam kue dan makanan secara gratis. Jaman sekarang siapa yang mau beli buku resep makanan di toko buku karena toh di facebook kita bisa mendapatkannya secara gratis plus video tutorial pembuatannya. Saya juga gemar menyimpan atau share ulang video video tentang senam/yoga yang kemudian bisa saya praktekkan pagi pagi sekali, atau video seputar perawatan dan perkembangan anak. Macam macam. 

Saya juga sering menjelajahi beberapa group akun yang membagikan kisah inspiratif seseorang, atau kisah perjuangan seseorang, bahkan dari facebook saya bisa mendengarkan ceramah beberapa ustadz favorit!! Dari facebook saya juga suka mengikuti kisah traveling para traveler mancanegara. Dari sana saya tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga inspirasi dan motivasi untuk bisa menjadi lebih baik ke depannya.

Ibu ibu jaman now adalah ibu yang selalu ingin belajar, berbenah dan haus akan ilmu pengetahuan, bukan??

Tapi, yang tidak boleh dilakukan adalah :

CURHAT DI SOSMED!


"This is enough for you. BYE!! #pacaryangtakdianggap"

"Apakah pantas suami selalu membentak bentak istri walau hanya karena kesalahan kecil? Apa sepantasnya suami selalu bersikap sini terhadap istri? Kalau sudah bosan, katakanlah!! #jeritanhatiseorangistri"


 Percayalah kawan, Tidak akan ada yang peduli dengan curhatanmu. Bila mereka bertanya di kolom komentar, mereka hanya penasaran saja. Tidak ada faedahnya sama sekali curhat di sosmed. Yang ada masalah akan semakin meruncing dan membesar. Alangkah baiknya bila sedang bermasalah dengan orang lain, langsung saja chat atau bicara ke orangnya bukannya koar koar di dunia maya.

 2.MENYEBARKAN ILMU DAN INSPIRASI

"Barang, barang apa yang walau dibagi bagikan tetapi tidak berkurang?"

"ILMU"

Dan kita bisa menyebarkan ilmu yang kita punya dengan banyaaaaaaak cara dan media, salah satunya dengan menulis dan menyebarkannya di media sosial.


Yang saya sukai dari dunia maya karena tidak hanya menerima, saya juga bisa 'memberikan' dan 'menyebarkan' apa yang saya punya. Melalui blogging, saya bisa menuliskan tentang ide ide mengajar yang sudah saya praktekkan, isi isi seminar yang pernah saya ikuti, cerita traveling saya bersama suami sampai cerita cerita tentang kehidupan yang bisa saya ambil hikmahnya.


Semua saya tulis di website saya untuk kemudian siapa saja bisa mengaksesnya. Saya tidak sendirian mencicipi sumber sumber ilmu yang ada, tetapi semua orang juga bisa memiliki pengalaman yang sama melalui tulisan tulisan yang mereka baca di blog saya.


Saya ingat betul tentang apa yang guru ngaji saya pernah katakan.

"Saat kamu mati nanti, kamu tidak akan bisa membawa apa apa selain tiga perkara."

"Apa itu pak?"

"Amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh solehah."

Melalui tulisan, kita bisa nih menabung ilmu yang bermanfaat. Apalagi tulisan bisa diakses tanpa terhalang waktu dan tempat. Keren abis emang ya, jadi semangat menulis lagi dan lagi tidak dears?

Tapi, yang tidak boleh dilakukan adalah :

MENULIS KONTEN HOAX DAN UJARAN KEBENCIAN

Tau sendiri ya akhir akhir ini begitu banyak konten hoax yang berusaha untuk menjatuhkan seseorang atau berusaha untuk menyebarkan kebencian tentang suatu hal. Toleransi semakin tipis dan bullying di sosmed semakin tak terkendali. Nah, kita sebagai salah satu netijen yang baik, jangan sampai kita ikut menyebarkan bahkan menulis konten konten yang berbau SARA, yang berujar tentang kebencian bahkan informasi hoax. 

 3.MENGABADIKAN MOMEN

Saya termasuk orang yang aktif mengupload foto di instagram saya, @meykkesantoso ( boleh di-add nih dears) tentang kebersamaan saya bersama suami, keluarga dan teman. Bahkan, saya mempunyai dua akun. Akun kedua saya adalah @missmeykke yang berisi tentang momen momen saya saat mengajar, baik berupa foto kegiatan mengajar dan kebersaan saya dan murid karena saya adalah seorang guru Bahasa Inggris,, juga berisi video video kegiatan mengajar kami yang seru seru.

Dan tujuan saya mengupload foto foto itu adalah untuk mengabadikan tiap tiap momen yang ada. Hari ini pun saya masih bisa mencicipi kenangan dua tahun silam di instagram saya dengan scrolll down foto foto yang ada di akun saya. Saya bisa menata tiap tiap kegiatan atau kebersamaan saya bersama orang orang terkasih. Bahkan, saya juga sering mengabadikan cerita cerita traveling bersama suami atau pertemuan saya bersama teman lama untuk nantinya bisa kita kenang bersama lagi.


And for me, it's just so sweeeeettt...

Instagram dan blog bagi saya adalah semacam album foto raksasa yang bisa diakses kapan saja dan tak terbatas waktu maupun tempat. WOWWW!!

Tapi, yang tidak boleh dilakukan adalah :

PAMER

Pengertian pamer terkadang agak membingungkan karena terlalu subjektif. Bisa jadi untuk orang yang mengupload adalah hal yang biasa, tetapi untuk orang yang melihatnya dianggap pamer; bisa pamer harta atau pun pamer kemesraan.

Bahkan, ada juga yang berpendapat kalau pamer ya sah sah saja yang penting PUNYA. Dan menurut saya opini serupa itu juga sah sah saja. Tapi, alangkah baiknya kita hanya mengepos hal hal yang baik dan layak menjadi konsumsi publik ya. Sepertinya tidak ada faedahnya bila kita terlalu menginginkan pujian dari manusia lainnya karena yang paling penting adalah kita di hadapan Sang Pencipta, Allah SWT. Harta bisa lenyap kapan saja, pasangan pun bisa diambil sewaktu waktu. Lalu, apa yang harus kita sombongkan? Wowww, daku kok tumben bijaksana kali. Hihihi

Jadi, mari kita gunakan media sosial untuk menebarkan kebaikan bukan kebencian dan kejahatan. Mari kita gunakan media sosial untuk bisa terus sebagai sarana memoles diri dan menjadi pribadi yang lebih baik dan berkembang. InshaAllah kita mampu menjalin silaturahmi bukan malah memutus persaudaraan karena media sosial.

Dears, yuk gunakan media sosial dengan bijak!





Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. Tau sendiri ya akhir akhir ini begitu banyak konten hoax yang berusaha untuk menjatuhkan seseorang atau berusaha untuk menyebarkan kebencian tentang suatu hal ---> ini bener banget mbak. Apalagi mau pilpres. Jadi rada males untuk komen-komen nanti malah kena hantam dikata pendukung anu lah itu lah zzzz

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak saya juga malas komentar atau malah forward2 artikel yg kayak gitu. Takut ikut andil menyebar hoax. Mending forward ilmu2 atau tips2 saja ya

      Hapus
  2. Saya juga memanfaatkan facebook buat liat resep masakan yang akhirnya di praktekin maklum baru nikah sama sekali gak bisa masak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaaaa mbak, nggak perlu beli buku resep deh 😊

      Hapus
  3. Waduhhh emang ya pamer sama mengabadikan momen suka kepleset2 dikit..😂😂
    Kadang niat hati beneran sekedar post utk jurnal pribadi ealah netijen mah ada aja yg ngatain pamer..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itu dia mbak, kdang ga usah terlalu peduli juga sih sma omongan netijen demi kesehatan mental. Haha

      Hapus
  4. Mbak...maksudnya si fulanah (f) kan ya yang di awal tulisan itu? Bukan fulan (m).

    BalasHapus