MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Tiga Aktivitas Penunjang Pembelajaran Aktif, Interaktif dan Menyenangkan di Laboratorium Bahasa Inggris Bagian 3

Tiga Aktivitas Penunjang Pembelajaran Aktif, Interaktif dan Menyenangkan di Laboratorium Bahasa Inggris Bagian 3
Add Comments
Senin, 30 Juli 2018


“Children enjoy learning through playing.”

Itu adalah satu dari tujuh konsep yang harus guru ketahui saat mengajar Bahasa asing ( Bahasa Inggris) pada anak yang dikutip dari online course www.futurelearn.com berjudul “The Art of Teaching Foreign Language to Young Learners”. Bahkan, daripada belajar anak anak pasti lebih suka bermain. Nah, makalah saya yang berjudul “Tiga Aktivitas Penunjang Pembelajaran Aktif, Interaktif dan Menyenangkan di Laboratorium Bahasa Inggris” menjawab kebutuhan anak untuk bermain sekaligus memberikan pembelajaran di kelas. Learning by playing!

Kalau minggu lalu saya mengulas tentang aktivitas kedua yaitu penggunaan teaching aid semacam flashcard, gambar dari tab dan sebagainya, aktivitas ketiga ini adalah aktivitas yang paling diminati anak anak. FUN GAME!!



3. FUN GAME

“Based on Cameron (2001) cited in Gonca (2009), the children are enthusiastic and lively. In addition, the children learn best through hands-on activities. Children learn best by doing things. As Scott and Ytreberg (1990) cited in Gonca (2009) states that they gain the understanding through hands, eyes, and ears. The physical world is dominant at all times. Art and craft activities, brightly coloured visuals, toys, puppets and TPR activities, which help them to concentrate on the class well, must be a part of the language classroom.”

Diambil dari bahan thesis saya, menurut Cameron yang dikutib oleh Gonca, anak anak selalu antusias dan bersemangat. Anak anak paling bersemangat untuk belajar melalui aktivitas hands-on (aktivitas aplikatif dan aktif; bukan belajar tentang teori). Anak anak paling suka belajar dengan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan panca indera mereka. Belajar dengan menggunakan TPR (Totally Physical Response) atau metode pembelajaran bahasa Inggris dengan melakukan gerakan yang melibatkan panca indera adalah cara terbaik untuk anak anak.

Game/permainan adalah cara belajar yang paling mereka minati. Ada beberapa game yang sudah pernah saya terapkan di kelas. Tiga di antaranya yang paling sering saya gunakan adalah 

1. INTERVIEW GAME

 Tujuan dari game ini adalah untuk melatih speaking skill/kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris, keberanian dan rasa percaya diri. Saya akan menuliskan beberapa pertanyaan dalam bahasa Inggris seperti “What’s your name?”,”How old are you?”, “What’s your hobby?”,dan lain lain. Sebelum menuruth mereka menyalin, kita juga harus mendiskusikan pertanyaannya supaya mereka tahu arti dari masing masing pertanyaan dan cara membacanya. Mereka bisa dibagi menjadi beberapa group atau dilakukan secara individu. Bila dilakukan secara berkelompok, mereka menulis pertanyaan dan menuliskan jawaban sendiri sendiri tetapi bertanya secara bersama sama. Mereka bisa melakukan di dalam kelas dengan bertanya dengan teman temannya sendiri atau di luar kelas dengan bertanya dengan guru guru di kelas,kepala sekolah sampai security.


Hasil interview keliling sekolah

Setelah interview, masing masing dari mereka harus melaporkan hasil interview di depan kelas. Menurut pengalaman saya, murid murid sangat menyukai game ini karena mereka bisa lebih aktif, lebih menantang dan menyenangkan.



 2. PICTIONARY GAME

Pictionary diambil dari kata Picture dan Dictionary atau bila diartikan menjadi Kamus Bergambar. Cara melakukan permainan ini adalah dengan cara menyuruh satu murid maju ke depan dan menunjukkan satu gambar kepada mereka. Lalu, anak tersebut harus menggambarkan  sesuatu yang dia lihat di papan tulis. Tugas dari anak anak lainnya adalah menebak gambar tersebut. Anak yang bisa menebak dengan benar dan paling cepat akan mendapatkan poin dan namanya akan ditulis di papan tulis.

Satu anak maju dan menggambar sedangkan yang lain berlomba untuk menjawab.

Tujuan game ini adalah melatih kosa kata/vocabulary dan keberanian. Jiwa bersaing mereka akan lebih terpacu dan pembelajaran aktif di kelas akan tercapai. Dengan mengumpulkan mereka di depan kelaspun bisa memberikan kesempatan yang sama kepada masing masing anak. Dengan game ini bukan tidak mungkin semua anak akan terlibat dan belajar secara aktif.

3. DICTATION RACE

Permainan ini harus dilakukan secara berkelompok karena mereka masing masing dari mereka mempunyai tugas yang berbeda beda. Mereka akan dibagi menjadi reader/pembaca, messenger/penyampai pesan dan writer/penulis. Tujuan dari game ini adalah untuk melatih reading skill/kemampuan membaca dan writing skil/kemampuan menulis.

Satu kelompok minimal beranggotakan tiga orang dan bila lebih bisa maka bisa dijadikan messeger. Di permainan ini, saya menempelken beberapa cerita pendek di luar kelas. Setelah membagi mereka menjadi beberapa kelompok dan membagi tiga tugas dalam satu grup, game akan dimulai.

Reader yang ada di luar kelas tugasnya membacakan kalimat per kalimat kepada messenger..

Messenger mendengarkan dan mengingat kalimat dari reader.

Lalu mengatakan kepada writer yang menunggu di tempat terpisah (di dalam kelas) dan tugas writer untuk menulis kalimat tersebut.

Hasil cerita yang ditulis oleh writer.


Cara permainannya adalah, siswa A yang menjadi reader akan berjaga di satu spot dimana cerita pendek itu ditempel. Dia akan membacakan satu kalimat kepada messenger. Tugas messenger adalah mengingat kalimat tersebut dan menyampaikan kepada writer yang ada di dalam lab. Tugas writer adalah menuliskan kalimat yang dikatakan oleh messenger. Bila satu grup beranggotakan lebih dari tiga murid,maka jumlah messenger bisa lebih dari satu untuk mempercepat waktu. Pemenang ditentukan dari kecepatan menyelesaikan cerita dan jumlah kalimat yang benar dituliskan. Mereka sangat menggemari permainan ini karena mereka bersaing dengan kelompok lain, lari ke luar dan dalam kelas dan bila mereka lupa,mereka juga harus kembali keluar kelas untuk mendengarkan reader lagi. Dari permainan ini, semua anak akan terlibat dan aktif dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

--

Nah, itu dia tiga aktivitas penunjang pembelajaran aktif, interaktif dan menyenangkan di laboratorium Bahasa Inggris.

Mengajarkan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing kepada peserta didik di usia muda/young learners tidak bisa hanya menjelaskan dengan Grammar dan Translation Method. Kita tidak bisa hanya menjelaskan bahwa buku itu adalah book, pensil itu pencil, penghapus itu eraser. Metode pengajaran itu sudah dibilang kuno. Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan untuk membuat anak anak lebih mudah belajar dan menghafal tanpa menterjemahkan atau menganut faham penjelasan-soal soal.

Segera dipraktekkan yuk!






Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. Keren.
    Ini kayaknya lu jdi guru favorit yak, karena metode yg d ajarin seru gtu.
    Baru tau juga trnyata ada metode gni dalam mengajar.
    Dan baru tau juga klo ngambil s2 jg.
    Keren uy!!

    *sungkem sama miss meyke

    BalasHapus
  2. Keren, selalu bermanfaat bacanya, pengen balik jadi siswa dan di ajar sama teh Mey. :D

    Dan yang lebih sukanya itu lengkap sama videonya, jadi serasa ngikut belayar saya.
    Btw, ini template baru ya, Teh. Baru lihat ganti soalnya..he

    BalasHapus