MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

MENCICIPI SENSASI BERADA DI LAMBUNG KAPAL SELAM, MONKASEL-SURABAYA!

MENCICIPI SENSASI BERADA DI LAMBUNG KAPAL SELAM, MONKASEL-SURABAYA!
Add Comments
Sabtu, 09 September 2017
"Liat apa dek, macam serius sekali?"
"Wah, cerah kok. Terang. Shine bright like a diamond"
"Apa?"
"Our future. "
"Aamiin"
Kami disambut oleh dua kakak berseragam di pintu masuk sebuah ruangan yang akan baru pertama kali ini kami berdua sambangi. Dan begitu kaki kami melangkah masuk, apa yang kami lihat?

Suasana di dalam agak pengap dengan penerangan yang cenderung temaram walau lampu LED menancap berjajar. Kami masuk ke dalam dinding melengkung dan mengerucut sedemikian rupa dengan ribuan tuas dan panel yang menancap di sekujur sisi dinding. Ada pemutar yang berbentuk macam setir mobil, kabel kabel yang mengular bertubrukan di mana mana, lalu para pipa besi yang juga melengkung di masing masing sisi. Peralatan navigasi bertebaran. Di depan kami terpampang lubang lingkaran sebesar lubang hula hoop yang ternyata menjadi pemisah ruangan demi ruangan. Kami harus melipat badan sedemikian rupa dan merayap barang sedikit untuk bisa sampai di ruangan sebelah. Ruang kerja, ruang baterai 1 dan baterai 2, ruangan mesin listrik, mesin diesel dan terminal mesin, dan ruangan ramping lainnya  saling berjajar di sebuah tempat raksasa berbentuk macam kapsul.  Kami sekarang sedang ada di lambung, sob! Lambung sebuah kapal selam milik Indonesia tercinta!!

Kok bisa???

Jadi, begini ceritanya....

---

THE BEGINNING OF THE STORY : HAD A VISIT TO KENJERAN BEACH, SURABAYA

Minggu, 9 Juli 2017

Hari ini kami sepakat untuk traveling berkeliling Surabaya, di tempat-tempat wisata terdekat saja yang mampu dijamah dengan sepeda motor. Teman baik hati suami bernama Mas Rohman sudah bersedia untuk meminjamkan motornya sehari penuh karena dia akan pulang kampung di hari itu. God is good!

Tapi, kami tak serta merta langsung menuju ke Museum Kapal Selam itu. Bahkan, kami tidak mencantumkan tempat itu sebagai salah satu destinasi kami di bucket list. But, later we know that this place is really worth-visiting!!

Pagi pagi sekali, begitu bangun tidur pace Alfrets sudah ngajakin pergi main. 

"Adek kita pergi main sekarang"
"Kemana?"
"Yang penting ikut saja sudah."
"Baiklah"

Setelah mengambil motor, kami melajukan motor menelusuri jalan Surabaya sampai di sebuah jajaran kedai kaki lima. Sudah banyak orang makan di sana, kami lalu bergabung. Menu pagi ini adalah soto dan susu sapi segar endessss. 

Warung kaki lima rasa bintang lima. Enak, cuk rek!
Selain endes, porsinya juga banyak. Dan berapakah harga soto tersebut? 14ribu plus susu segar seharga 4.500 satu gelas.

Setelah menamatkan sarapan, kami melanjutkan perjalanan ke salah satu destinasi yang sebenarnya destinasi ini adalah yang paling saya inginkan, tapi tidak diinginkan oleh suami.

"Mas, aku pingin ke Pantai Kenjeran."

"Itu jelek Dek, pantainya."

"Nih, di Google bentuknya bagus kok. Tuh, lihat aja."

Image result for pantai kenjeran

"Itu hanya fatamorgana, Dek. Kata Elvis, jelek pantainya. Lebih bagus pantai di Merauke. Nanti aja kalau kamu ke sini lagi ya."

"Kenapa harus nunggu ke sini lagi? Iya kalau ke sini lagi? Kalau ndak? Ah, pace tuh emang nggak  pernah ngertiin aku." Segera saya mengeluarkan jurus pamungkas sambil mata dibuat berkaca kaca.

Tapi, siapakah Elvis? Temukan jawabannya di sini.
Baca juga "Mendadak Panen di Wisata Petik Apel - Batu, Malang "

Lalu, apa yang saya lihat sesampainya di sana setelah membayar 15ribu pagi pagi begini mana mandi juga belum?

Jalan menuju ke tepi lautnya agak jauh dan harus melewati kawanan buaya, Teman, macam Laskar Pelangi saja.

Sebelah kiri saya adalah lapak tempat makan dan ssebelah kanan saya adalah laut. 

"Gimana menurutmu, dek?" tanya suami sambil memandang ke laut lepas dari pinggir pantai yang bahkan bibir pantainya pun tak ada dengan laut berhiaskan sampah mengambang yang airnya bikin bingung.

"Ini laut apa kolam susu plus sereal?"

"Hehe...Ya....kan kalau sudah dikunjungin khan jadi tahu bentuknya kayak apa...hehe...Ya udah ndak papa ya Mas...hehehe"

Dari Pantai Kenjeran akhirnya saya mendapatkan pelajaran hidup nomor 91

"Listen to your husband."

Terimakasih Pantai Kenjeran.

Walau pun banyak kedai makanan dan lapak cenderamata yang berjajar di sepanjang jalan tepat di tepi laut, tetapi banyak sekali sarana prasarana pantai yang terkesan kurang terawat. Banyak sarana bermain yang sudah rusak dan dibiarkan teronggok di sana. Pantainya sendiri juga kurang menarik karena airnya cenderung coklat dengan banyak sampah mengapung. Entah karena kami masuk masih terlalu pagi, tetapi suasana di pantai ini juga sepi. 

Kami sempat ditawari naik kapal menuju ke tengah laut, tetapi kami kurang begitu berminat dan hanya jalan jalan saja di pinggir pantai sambil beberapa kali mengabadikan momen seperti ini.

Berlatar belakang jalan panjang tepat di tepi lautnya.

Kami juga sempat mampir di sebuah patung raksasa yang masih terletak di lokasi Pantai Kenjeran. Patung ini mengingatkan saya dengan Thailand walau pun saya juga belum pernah ke Thailand. Nah, bingung khan?

Patung ini bernama Patung Budha Empat Wajah, sob. Patung ini memiliki 4 wajah yang menghadap ke seluruh penjuru mata angin, dan melambangkan 4 sifat baik sang Buddha, yaitu welas asih, murah hati, adil, dan meditasi. Patung ini digambarkan memiliki 8 tangan, yang melambangkan kehadiran dan kekuatan Sang Buddha. Salah satu dari tangan kanan memegang dada, sedangkan di 3 tangan kanan yang lain memegang cupu berisi air suci, tongkat kebesaran dan cakram (sejenis senjata berbentuk piringan). Air suci merupakan perlambang energi penciptaan semesta. Adapun tangan kiri patung terlihat sedang memegang tasbih, teratai, kitab suci dan kerang. Teratai merupakan lambang kekuatan yang memunculkan alam semesta.




Sayang seribu sayang saat saya dan suami melongok ke sebuah kolam di depan patung itu. Kolam yang dulunya merupakan kolam air mancur kini airnya sudah surut tergantikan oleh buanyak sampah plastik dengan air hijau keruh.

Iyuh.

"Sudah ya pulang."

"Baik, suami. Terimakasih."

----


THE WORTH-VISITING PLACE, PASOPATI SUBMARINE MONUMEN!

Penampakan Monumen anti-mainstream. Begitu masuk, kita berasa kayak di dalam kapal selam, Sob.
Nah, siang harinya setelah mandi dan makan seblak, kami memulai perjalanan. Tiba di Jalan Pemuda kami menyaksikan sebuah bangunan tak biasa tepat di sisi sebuah sungai yang ternyata namanya adalah Sungai Kalimas.

"Waduh, coba kau lihat apa itu Mas?'

"Sepertinya kapal selam itu."

"Oh iya, khan itu ada plang namanya, Mas."


Image result for kapal selam surabaya

Nama kapal selamnya adalah KRI Pasopati 410, Teman. Kapal Selam dengan jenis SS Type Whiskey Class dibuat di Vladi Wosotk -  Rusia pada tahun 1952 digunakan dalam kedinasan TNI Angkatan  Laut sejak 15 desember tahun 1962. Kapal selam itu memiliki panjang keseluruhan 76 meter dan lebar 6,30 meter . Kapal Selam yang 'terdampar' di sisi sungai Kalimas, Jalan Pemuda yang juga dekat dengan Surabaya Plaza ini merupakan kapal selam yang sangat berjasa dalam mempertahankan negara kita. Kapal Selam inilah bersama dengan 10 kapal selam lainnya yang bertempur saat membebaskan Irian Barat tahun 1960.

"Ya udah yuk kita ke sana."

"Yuk."

Cekring!! Untuk menikmati sensasi menjelajahi kapal selam itu, kami hanya butuh dana sebsar 20.000 saja untuk dua orang. Jalan jalan hematt!

Begitu kami berdua masuk ke monumen, saya langsung membayangkan saya sedang berada di kedalaman laut, dikelilingi oleh banyak tuas dan panel di dalam perut Paus karena kalau dilihat lihat dia memang mirip paus raksasa. Suasana di dalam jelas agak pengap dengan penerangan yang agak temaram walau pun lampu penerangan sudah ditancapkan di mana mana.

Apa saja yang bisa kami lihat di dalam??

BANYAK, teman.




Related image

foto para pejabat Komandan KRI Pasopati


Untuk ke ruang selanjutnya harus melewati pintu ala hola hoop dulu, teman.


Image result for monumen kapal selam




Sambil berjalan menuju ke kepala kapal selam, banyak ruang ruang kecil yang kami jelajahi. Di dalamnya banyak terdapat panel-panel dan tuas sebagai peralatan dan perlengkapan kapal selam. Selain itu juga terdapat peralatan navigasi, Ruang kerja, tempat tidur kru kapal selam yang cukup kecil dan bersusun, dapur , Ruangan Baterai I dan baterai II, Ruang Mesin Listrik, Mesin Diesel dan terminal Mesin, dan sebagainya. Ada juga Ruangan Komandan yang cukup sempit  berukuran sekitar 2 x 1,5 meter dengan hanya ada dipan, lemari, meja dan kursi di dalamnya.

Suami juga sibuk meneliti benda benda sambil membaca tulisan tulisan yang ada di permukannya. Tak lupa dia juga sibuk mengarahkan gaya.

"Ikuti aku..."

"Ke sini kalau bisa..."

"Tapi Mas, ini kapal selam kan harusnya dia di dasar lautan. Lha dia kok bisa sampai di sini gimana caranya ya?"

"Ini misteri, Dek."

Kami kemudian berpikir keras.

Dan ternyata butuh perjuangan sangat luar biasa untuk bisa mengantarkan para rakyat Indonesia untuk menikmati sensasi masuk ke kapal selam ini. 

KRI Pasopati harus dipotong menjadi 16 bagian dan selanjutnya dibawa ke area Monkasel (Monumen Kapal Selam) kemudian dirakit kembali menjadi sebuah monumen. Niat sekali, bukan??

Dan kita juga harus berbangga hati karena Monkasel di sisi Sungai Kalimas ini disebut-sebut merupakan Monkasel terbesar di kawasan Asia. Bahkan pengelola wisata dan pemandu dari Turis Information Centre Surabaya, Sultan mengatakan yang memiliki museum kapal selam, kurang dari lima negara di dunia.

WOW WOW WOW!!

Kami keluar dari lambung Kapal Selam Pasopati denga hati gegap gempita.

sudah selesaiiii....

Eits, tapi area ini tidak hanya menyodorkan sensasi masuk ke dalam kapal selam, tapi kami juga bisa melihat video dokumenter tentang Kapal Selam ini lho. Dan jangan sampai dilewatkan karena tiket masuk ke theaternya GRATIS.

Image result for monumen kapal selam
source

Tak hanya menonton sejarah kapal selam saja, tapi kami juga bisa duduk duduk tepat di tepi sungai Kalimas sambil bercengkrama menunggu Ashar. Sangat berbeda dengan Pantai Kenjeran, sungai Kalimas ini sangat bersih. Bahkan, sesekali kami bisa menangkap keberadaan ikan ikan kecil yang berenang di permukaan sungai. Udaranya juga tidak terlalu panas, kok. 

Sungai bersih dengan banyak tempat duduk di tepinya. Cucok sekali

Fasilitas lainnya :

Kolam renang untuk anak anak

Playground.
Museum kapal senam ini memang children-friendly alias ramah anak.
Bisa banget untuk wisata keluarga. Ilmu dapet, keseruan pun dapet :D

Tapi, karena kami masih berdua saja, kami menepi di tepi sungai sambil mengumpulkan memori.


Sambil liat sungai, sambil ngobrol ngobrol. Syahduuuu


"Ternyata ke museum/monumen seru juga ya Mas."

"Iya to. Bisa menambah wawasan kita."

"Dulu aku juga pernah ke Museum anti-mainstream yang ada di Jogja."

"Apa itu?"

"Museum Dirgantara. Museum pesawat dan kendaraan perang Angkatan Udara."

Baca juga "Mencoba Terbang, Museum Dirgantara - Jogjakarta " 

"Eh, sudah Ashar. Mampir makan ke Surabaya Plaza sekalian sholat di sana ayo. Nanti habis itu kita lanjutkan perjalanan."

"Kemana Mas?"

"Kita mau ke MADURA!"

"Wowwww..."

Lalu kami berjalan keluar dan menuju Surabaya Plaza. Lalu, bagaimana caranya kita ke Madura sore sore begini ya?

MISSION COMPLETED. MOVE TO THE NEXT  MISSION!


-Bersambung-

Salam jalan jalan,




References :
http://www.kompasiana.com/jelajah_nesia/serunya-berwisata-di-monumen-kapal-selam-surabaya_5529969af17e617f0ad623e1
http://travel.kompas.com/read/2017/06/22/142100627/monumen.kapal.selam.surabaya.bukti.kejayaan.maritim.indonesia
Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. Keren ya kapal selamnya. Kebayang dulu jaman perang dunia, mereka beneran di bawah laut mengintai, siap-siap nembakin torpedo ke kapal musuh. Ternyata di Indonesia masih banyak tempat menarik yang jarang kedengeran gaungnya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya makanya ayok explore Indonesia yang kaya budaya, kayak tempat wisata, kaya SDA dan kaya SDM juga wehehehehe

      Hapus
  2. Selalu senang dengan caption foto mba Meykke. Lucu dan menggemaskan. Kehidupan mba Meykke kayaknya jalan2 mulu. Kemarin ke kebun stroberi, sekarang ke beberapa destinasi, entah besok kemana. Walopun udah menikah, kakinya bebas gitu. Saluut~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, menggemaskan katanya :D

      Alhamdulillah ya mumpung masih muda dan belum punya bayi ini, jadinya gunakan waktu buat piknik karena piknik itu pentiing :D
      Iya alhamdulillah punya suami juga hobi jalan jalan jadinya 1 misi :D

      Hapus
  3. Mey bulan madu mulu kayaknya XD XD...
    Aku belum pernah eksplor surabaya sama sekali, soalnya kurang suka daerah perkotaan kecuali Malang, Bandung, dan Jogja. Hehehehe..
    Tapi asik juga tuh pas di kapal selam. Membawanya sampai kedarat untuk dinikmati dan dipelajari sampai dipotong 16 bagian. Kayak puzzle terus habis itu disambung2 lagi deh.
    Kuat banget Mey sama suami, seharian udah jalan, mau lanjut ke Madura, mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, ngga juga kayaknya mba Pit. Perasaan bulan madu cuma sekali. Ini, tiap buka blog mba Mey isinya jalan2. Buka lagi, jalan2. Bulan madu terus ini namanya~

      Hapus
    2. HAI PIT!

      Ya udah sok ayo explore Surabaya. Itu juga karena suami lagi di sana jadi sekalian ikut barang beberapa hari untuk jalan jalan bareng.

      Hapus
    3. INI MUMPUNG RAHUL, MUMPUUUNG! Hahahaa

      Hapus
  4. Hallo mbak Meyke lama gak nongol kemari masih ingat saya gak *eh 😄 wuaaah ini kayaknya postingan pas bulan madunya ya mbak. Seru banget yaaak.. jalan-jalannya apalagi sudah punya pasangan. Wuih makin serulah yang dirasakan. Eh mbak Meyke su mulai tau logat papua e panggil suami dengan sebutan pace😄 *panggilan khas orang papua memang, hihi.. baca perjalanan mbak Meyke ini jadi kepengen juga masuk ke dalam kapal selam bareng suami, tapi kapan ya sayanya bisa ke Surabaya , di makassar gak ada museum yg kayak gitu soalnya...

    Jadi cerita bulan madu selanjutnya pasti di Madura. Iya kan? Hehe *asal nebak saja nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Siska, duh I miss you a lot dulu kan suka nulis yang galau galau begitu tapi skrang you are such a NEW you! Alhamdulillah ya sekrang kita sudah menyandang predikat baru yang bikin hidup makin seruuu..iya ini jalan jalan juga makin seruuu karena bareng sama si Pace. Sa ingin sekali belajar bahasa Papua begitu :D

      Not really bulan madu ke Maura, cuman reyen kita punya jembatan aja :D

      Hapus
  5. wah mba, aku juga pernah sekali ke museum kapal selam itu pas 2015 kemarin, keren parah... takjub sama isinya yang terawat dengan baik. duh jadi inget kenangan waktu kesana, jangan baper ah hh. btw mampir ke blog aku mba hehe :)

    allaboutnaufal.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, bgus khan tempatnya..yang keren sungainya itu juga bersih dan ada ikan ikan lucunyaaa

      Hapus
    2. waktu aku datang dulu pas bukan weekend sih, jadi bisa leluasa foto-foto hehe

      Hapus
  6. Abis nikahan teh mei jadi sering jalan-jalan gitu ya bareng sweet husbandnya.
    Jadi pengen coba wakakak :v

    eh itu kapal selamnya gede banget ya,
    ko aku liat di film kartun ga segede gitu.
    Sampe bingung gimana ceritanya bisa nyampe ke daratan kayak gitu.
    eh lah ga taunya kudu di potong dulu jadi beberapa bagian.
    Kira-kira nanti ada rencana mau mengembalikan kapal selam itu ke laut ga yaa.
    aku mau liat kapal selamnya di potong-potong lagi :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah ya Khairul, mumpung masih ada kesempatan ini. Hehehehe

      Sukanya cuman bagian dipotong potong doang. Sok lah meluncur ke Surabaya biar bisa liat secara real dan nyata :D

      Hapus
  7. ini nih hal yg susah ditemuin d tempat gue. sarapan dengan makanan berat, trus bisa jalan'' meskipun belom mandi. hahaha
    kyaknya emang bnyak juga sih, tempat wisata yg lautnya malah banyak sampah''nya kyak gitu. smoga saja stiap individunya sadar, dan engga buang sampah lagi di lautan.
    didaleem kapal selamnya itu panas ga sih? kok kyaknya engga panas'' bnget ya. pngen nyobain juga jadinya. museum kapal selam di surabaya doang ya? itu lu bisa k setiap ruangan yang d kapal? atau yg diboleh''kan aja?

    smoga nnti bisa ke thailand lah ya. biar bisa ngeliat patung aslinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue bisa ke semua ruangan kok Zi, keren lah pokoknya. ;D

      Hapus
  8. Cieee yg jalan2 mulu sekarang kerjaannya. Hehe..
    Efek udah ada suami, jadi jalan2 mulu ya. Asikkkk. 😁😁😁

    Jadi bayangin pas di kapal selam. Gue ikutan perang terus ngintai dari bawah laut. Tenggelamkan kapal2 musuh. Haha
    Khayalan tingkat dewa mah gini. Hahaha

    BalasHapus
  9. wihh, surabaya kece. Lebih kece lagi kalau bener-bener di dalam laut yang cukup dalam yang kapal selamnya, hehehehe. Patung Buddha 4 wajah mungkin memang ciri khas Thailand banget ya, jadi udah identik dan melekat aja begitu. Canggih sih wisata kendaraannya, museum pesawat sama kapal selam udah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang Indonesia itu sebenarnya canggih kaaaaaaan :D

      Hapus
  10. sering ngelewatin tempat ini tp belum pernah nyobain masuk. wahh asik juga kayanya kalo mampir. boleh di coba pas weekend di surabaya main ke sini, hehe

    BalasHapus
  11. Duh jadi pen kesana, ya tuhan coba aja dapat tempat ojt di surbaya. Apalah daya ku yang lagi ojt di jayapura mb 😭😭😭

    Keren yak eh tapi sayang banget tuh mb, banyak banget yak tempat wisata yang nggak keurus jadinya kotor gitu, padahal kan seharusnya bisa menarik wisatawan yang banyak.

    Wah tapi Makanannya murah murah banget yak

    BalasHapus
  12. Wah enaknya yang udah halal ;')
    Ituloh deskripsi foto cuk yang dicoret, diganti rek, bikin ketawa wkwkwk
    Kayaknya keren mbak tempatanya, sepi juga kalau diliat lewat foto. Cocok buat menenangkan diri. Kira-kira pengeluaran di sana berapa ya seluruhnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang enak hahaha

      Wah, tergantung dari lo nginep di mana dan makan di mana sih..cuman murah juga kok..lumayan di sana. Apalagi tempat wisatanya juga tiket masuknya murah meriahhh..Cobain aja

      Hapus
  13. Pace Mace beraksi kembali.. hahaha. Ini tempat yg layak kunjung buat moonlight nih. Banyak muatan edukasinya. Tapi kesananya kapan yak.. aamiin mudah2an suatu saat bisa ya.
    Di Bandung ada museum geologi.. itu juga tempat yg mnarik untuk dikunjungi. Isinya ada tulang2 dino hahaha. Paling seneng pose di sana... Bareng tulang2.

    Klo kalian punya anak.. nanti jadi family traveler ya :D. Kayaknya bakal lucuuu... Kasih kasih tips tempat2 wisata yg ramah anak. Para mommy pasti nyari referensi yg demikian.
    Salam sayang Meyke

    BalasHapus
  14. Kakak... Keknya aku udah komentar di post ini kemaren. Tapi kok gak ada ya? Apakah hilang?

    Aku sendiri seneng banget kalo bisa diajak jalan-jalan naik kapal selam gitu. Ya meskipun di darat, tapi tetep aja sensasinya keren gitu.

    Aku juga ikut kaget sama kenyataan lautnya yg keren di PIC, tapi kenyataannya cuman gitu aja ya kak. :D

    Tapi, gak apalah, meskipun gak dapet laut keren, tapi masih dapet suami keren yg suka jalan-jalan juga. :)

    BalasHapus