Kalau Cinlok adalah Cinta
Lokasi walaupun gue pikir tadinya itu aci dicolok, kalau CLBK adalah Cinta Lama
Bersemi Kembali walau pun gue pikir tadinya celana bekas, bisa jadi CBF adalah
Cinta Bersemi di Facebook walaupun kesini sini kayaknya itu lebih mirip Celana
Baru Fakai. Tapi kali ini jelas gue nggak bakalan bahas soal celana, gue bahas
soal..ehm...soal....faktor paling kuat yang bisa bikin seorang insan mabuk
kepayang sampai mabuk beneran gara gara menepuk gagal.
Tak hanya Miss Mawar,
sebenarnya gue juga kenal beberapa teman atau bahkan saudara yang menemukan
teman hidupnya di social media atau yang paling populer facebook. Beberapa hari yang lalu juga ada salah satu temen gue yang memposting foto tentang chat
pertama di facebook antara dirinya dan suaminya. Begini kira kira.
“Hai, boleh kenalan
nggak?”
“Boleh...”
“Kamu tu sepupunya
adiknya budenya tetangganya mantan pacarnya adik ipar ikan masnya aku ya?”
“Iya, mas..hehehe..”
“Oh ya, besok sebelum aku
ke Suriname, aku mau mampir dulu ke sana, bisa temenin beli cilok dulu nggak di
perempatan Jetis?”
Blablabla...
Dan sekarang mereka sudah
menjadi sepasang suami istri harmonis. Facebook jelas memegang peranan penting dalam perjalanan kisah cinta mereka.
Ada juga anaknya anaknya
kakaknya ibunya ayahku yang pernah kenalan sama wanita di facebook. Eh,
ternyata jarak rumah dia sama rumah si wanita cuman sekitar 5 km saja. Eh,
ternyata mereka tetangga. Dan dari ‘hai, boleh kenalan nggak?’, mereka sekarang
nggak sekedar kenalan tapi berpeluang besar untuk menghabiskan sisa hidup
bersama. Apalagi sekarang mereka baru saja dikarunia baby cewek. Babynya bisa
kedip kedip, lucuk abis.
Begitu juga dengan kisah yang ditulis oleh teman kerja
gue yang lain yang masih single di kolom komentar berikut ini.
Ini jelas keren sekali walaupun sumpah gue nggak tahu Will Smith itu orang mana tapi dari yang dia tuturkan sepertinya suaminya gantengnya maksimal kayak iklan krim wajah untuk lelaki. Makasih anyway buat sebut saja Miss Seroja yan udah bercerita dan menelorkan pelajaran hidup nomor 65 : "Jodoh adalah cerminan diri, selama prosesnya baik InshaAlloh ke depannya baik." Kompor GAS!!!
Tapi, sekali lagi life is
not that easy and simple, apalagi urusan jodoh perjodohan. Pak Mario Teguh
bilang “Menua dengan orang yang salah adalah mencicil api neraka sebelum datang
neraka yang sebenarnya.” Okelah, mungkin gue bohong soal pak Mario Teguh bilang
begitu, tapi banyak juga dari penuturan orang orang yang tak bahagia dengan
hidup keluarganya yang setiap pulang ke rumah serasa menjemput neraka.
Namun, kata Miss Mawar
sebenarnya dalam hidup yang cuman sekali mana katanya cuman mampir minum ini
kita bisa kok menua dengan orang pilihan Tuhan yang benar, mencintai dengan
cara yang benar dalam waktu yang baik dan diridhoi. Gue sampai mlongo waktu dia
bilang begitu.
“Kita harus tahu tujuan
kita menikah, Miss..”
“Owh....” ucap gue.
“Apa coba, Miss?”
Ternyata dia ngetest gue.
“Ehm..melestarikan
jenisnya?” Gue berasa kayak lagi cerdas cermat SD pelajaran IPA. Gue jadi
linglung ini bahas soal jodoh atau soal perkembangbiakan mamalia.
“Maaf, Miss...”
“Nggak papa, Miss..masih
ada satu kesempatan lagi. Ayo, coba tebak sebelum waktunya abis!”
“Ehm.... Cari Jodoh, Wali
Band!” Sekarang gue berasa lagi jadi peserta ‘Berpacu Dalam Melodi'.
“Salah, Miss...ayo Miss
ini soal masa depan, jangan celengekan..” Miss Mawar mulai naik pitam, gue
takut.
“Uhm..biar bisa praktekin
scene scene romance kayak di Drama Korea?? Misal waktu Kim Soo-Hyun di drama "My Love from The Star" bilang
kalau dia harus kembali ke planetnya sendiri dan meninggalkan Jun Ji-Hyun,
lalu mereka nangis berjamaah dan berpelukan kayak Tinky Winki dan Dipsy. Tapi bukan versi Indonesianya lho ya. Atau kayak film Secret Garden yang pas adegan Ha ji-Won megangin kakinya yang waktu itu lagi sit up dan tiap Hyun-Bin bangun, hidung dia
dideketin ke hidungnya Ji-Won!! Ihh, so sweet abisss!!” Gue liat Miss Mawar
mulai megangin kepala, agak cumleng.
“Udah??”
“Owh, udah Miss...”
“Miss, tujuan menikah itu
untuk menyempurnakan separuh agama..untuk bisa lebih dekat dengan Alloh..untuk
mencari arti hidup sebenarnya.”
Waww!!
Setelah gue pikir pikir
sambil jaga lilin, gue pikir itu memang benar.
“I miss you because I
love you”
Ataupun
“I love you because I
miss you.”
Ataupun
“I love you because your
wallet is lovable” gue rasa nggak ada apa apanya bila disandingkan dengan
“I love you for the sake
of Alloh.”
“Aku mencintaimu karena
Alloh.” Sedep abis kayak Masako rasa Sapi.
Eits, tapi itu intisari
dari apa yang dikatakan oleh Miss Mawar, gue, sebut saja Miss Anggrek Bulan
jelas nggak tahu apa apa. Ilmu gue jelas belum sampai situ. Nah, masih menurut
Miss Mawar, sebagai wanita yang beranjak dewasa, kita juga wajib menetapkan
deadline.
“Nah, kita juga harusnya
menetapkan deadline, Miss.”
“Deadline? Kayak skripsi
aja Miss pake deadline segala.”
“Iya doong, bukannya
skripsi dan hal hal duniawi lainnya mempunyai satu pesan yang sama.”
“Waww, pesan duniawi
macam apa itu kakak?”
“Mau skripsi, mau
pekerjaan atau pun karier, mau pernikahan atau pun rencana jalan jalan bukannya
hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan deadline? Misal kita
punya angan angan pingin ke Pulau Lombok buat berlibur. Nah, kita harus
menentukan deadlinenya lalu disusul dengan usaha dan penyelesaian setiap hal
yang dibutuhkan serupa transportasi, akomodasi dan juga konsumsi. Begitu juga
dengan masalah masalah duniawi lainnya.”
Ah, benar sekali!! Gue
jadi ingat salah satu teman gue, sebut saja Dahlia. Alhamdulillah dia baru saja
menikah dan kini hidupnya terasa begitu bahagia dalam level tiada tara karena
akan segera melangkah di level berikutnya sebagai wanita. Dia lalu tanya lewat whatsapp
tentang nama nama bersenandung do’a yang akan disematkan untuk calon penerus
generasinya.
“Waaah, itu nama keren
sekali! Dapet darimana?”
“Nama itu dari nama rasi
bintang paling terang di aquilla yang bahasa arabnya adalah Elang. Jadi kalau digabungkan artinya menjadi bintang terang yang indah dan membawa kemuliaan."
“Kamu kapan dapat ilham
sampai ke rasi bintang paling terang?” Selama ini gue emang suka lihat bintang, cuman
gue nggak pernah sampai cari tau titik penuh sinar di ujung timur itu namanya
apa, atau bintang yang redup bagai hidup enggan mati tak mau itu siapa namanya.
“Aku udah nyiapin nama
nama bayi dari tahun 2009..hihi.”
Ebuseeett, itu jaman kita
sedang akan beranjak menuju ke kursi lipat dengan baju bebas tanpa seragam.
Mana sempet gue mikirin nama bayi? Dulu yang ada di pikiran gue baru sampai
pada siapa temen gue selanjutnya, Bapak gue kira kira naikin uang saku atau nggak
kalau BBM naik dan yang paling mentok soal besok mau pakai baju apa. Nih temen
gue udah mikirin nama bayi. No wonder kalau dia sudah satu level sedang menuju
dua level lebih maju dari gue dalam hal laju kodrat seorang wanita. Yang bisa
gue ambil dari hal ini adalah pelajaran hidup nomor 39 : “JUST THINK ONE STEP
AHEAD AND TAKE A MOVE!” Iye, harus berpikiran satu langkah ke depan dan melajukan langkah!
Dari cerita bahagia Dahlia,
gue bisa mengerti apa yang dicanangkan Miss Mawar. TETAPKAN DEADLINE.
Pertanyaan yang muncul adalah
bagaimana menetapkan hati kalau dia adalah yang paling cucok.
“Kalau aku dulu sih Miss,
kita ketemuan dulu setelah kita kenal lewat facebook. Sebelumnya juga aku liat
liat dulu dia laki laki macem ape lewat biodata facebooknya. Kita lalu ketemu
dan mulai ngobrolin soal tujuan kita dan juga peluang kecocokan yang bisa
menjadi modal untuk maju ke tahap berikutnya.”
Gue jadi bayangin ada
Miss Mawar sama Kumbang yang sedang pertama kali ketemuan.
“Halo, nama kamu Kumbang
Pranoto Segoro ya?”
“Iya, kamu Mawar Sekunthi
Arumanegara ya?”
“Iya...”
“Ya sudah sekarang kita
mulai saja sesi pengenalan lebih mendalam. Dimulai dari...hobi.”
“Okay baik, terimakasih
atas kesempatan yang diberikan. Hobi adalah tesebut dalam butir nomor 3 yaitu
makan. Tetapi paling nggak suka makan hati.”
“Owh, oke dan semoga
saudari Mawar juga tidak suka makan daging saudara seiman.”
“Maaf, saya bukan Sumanto
versi cewek.”
“Owh, maaf maksut saya
dalam ayat Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 12 menyatakan bahwa ghibah sama saja
seperti memakan bangkai saudara sendiri. Naudzubillah...”
Begitu mendengar
penjelasan Kumbang, detik itu juga Miss Mawar berkata dalam hati,
“Subhanalloh, kiranya
engkaulah calon Ayah dari anak anakku kelak.”
Happy ending.
“Ngalamun sampai mlongo
gitu ngalamun apa Miss?” Gue gelagapan. Ngelamunnya gue kelewatan.
“Owh, nggak. Tadi terus
gimana Miss?”
“Iya, akhirnya aku sadar
satu hal. Dalam menjalani suatu hubungan kita juga harus terbuka, Miss.”
“Apanya yang dibuka?”
“Ehm...terbuka, Miss.
Biar awet kita harus saling terbuka maunya gimana. Sebagai cewek pun kita jangan terlalu
termakan gengsi. Kalau dulu waktu aku pacaran nih, akunya cuek. Maunya dSMS
tapi nggak mau SMS duluan. Maunya diperhatiin tapi nggak mau merhatiin. Maunya
dingertiin tapi nggak mau ngerti. Aku udah pacaran dan putus beberapa kali dulu” Gue manggut manggut mencoba menelaah per
suku kata yang diucapkan olehnya.
"Waduh, Itu gue banget padahal." ucap gue dalam hati
“Jadi ya nggak usah malu bilang sayang. Bilang ya bilang aja, au cayang amu.”
Dia menambahkan. Gue jadi
bayangin gimana nanti saat gue mempraktekkan aji aji milik Miss Mawar. Bangun
tidur pagi pagi saat suami gue baru ngumpulin nyawa sambil kucek kucek mata,
gue sekonyong konyongnya bilang :
“I LOVE YOOOOOOOHHHH”
Dalam sekejab mata dia
nggak jadi bangun malahan pingsan akibat terkena imbas huruf h di akhir kalimat
cinta. Polusi udara.
Atau saat suami gue
masak. Dia sedang mengiris daun bawang tipis tipis. Gue datang dari belakang
langsung bilang,
“I LOVE YOOOOOOOOOOU!”
Karena kaget kuku jempolnya jadi dua.
Apalagi saat dia baca
koran di balcony sore sore sambil liat pucuk pohon kelapa yang melambai
beralunan. Gue tiba tiba muncul dari balik kelapa kelapanya dan bilang,
“I LOVE YOOOOOUUUUU!”
Maksut gue biar dia nggak
pernah meragukan cinta gue yang ibarat kate setinggi gunung sedalam palung. Ide gue keren khan?
Tapi terlepas dari ide ide bilang "I Love You" yang keren di atas, gue lagi lagi setuju dengan apa yang dikatakan Miss Mawar.
Walau katanya cinta itu tidak sekedar kata kata, kadang kata kata itu perlu
untuk sebuah penekanan dan pernyataan yang mendukung sebuah keyakinan. Yakin
kalau kita memang cinta. Iya, gitu.
Dari apa yang gue pernah
alami dan dari cerita cerita temen gue, gue yakin kita tidak bisa sepenuhnya
mengerti orang lain atau pun dimengerti orang lain. Tapi, pelajaran hidup no.
28 bilang “Selama ada CINTA, proses pengertian akan berjalan tanpa bertemu
ujung jalan.” Kalau sudah begitu, Agnez Mo nggak perlu lagi menyanyi “Cinta ku
tlah diujuuuuuuuung jaaaa...laaaaaaaaan...”
Namun, tulisan gue
akhirnya mencapai ujung cerita. Banyak sekali komen komen dari Ini Soal Jodoh 1
dan 2 yang beberapa bilang kalau memang Perjumpaan dengan JODOH bisa jadi
perjumpaan yang sedikitpun tak pernah terduga.
Jodoh bisa datang dari Facebook
atau dari media social lainnya, dari temen kuliah atau kerja, bahkan dengan
sahabat sendiri yang kemudian berubah menjadi life partner lalu nyanyi “Lucky”
by Jason Mraz & Colbie Caillat pas resepsi, atau bisa jadi dengan tukang
cilok yang suka lewat di depan kost yang ternyata anak saudagar kaya raya yang
sedang menyamar untuk mendapatkan gadis nggak matre pilihannya. Who knows?
Kalau gue pribadi masih
dalam tahap perbaikan diri di sana sini karena Tuhan menjamin bahwa Orang yang
baik akan mendapatkan pasangan yang baik dan sebaliknya. Ibarat jalan, gue lagi
under-construction agar nantinya bisa menjadi the best version of me dan siap
untuk mendapatkan life-partner yang mau diajak naik roller coaster versi
raksasa. Just throw the hands up, open up the chest and enjoy the ride. Di
versi raksasa ini berarti ...and enjoy the life altogether. Dalam poin ini gue
ngerasa bijaksana. Tumben.
“Eh Miss satu lagi Miss
kalau besok mau menikah.”
“Lahh, belum tamat nih
Miss Mawar?” ucap gue.
“Ada satu lagi. Jangan
lupa baca buku Pernikahan!” Widiiiiihhh, gue yang baru sampai baca bukunya
Raditya Dika, Alitt Susanto dan buku buku sejenisnya jelas nggak ada bayangan
tentang apa isi dari buku Pernikahan. Tapi gue iyain aja biar cepet.
“Beneran, Miss..ibarat
Dora, buku pernikahan adalah petanya.”
“Oke, Miss.
Sip..InshaAlloh...Maacih eaaaa”
TAMAT
waah...wejangannya Miss Mawar persisi sama kayak apa yg my sister bilang pas aku tanya "Kak I, Bang A tanya apa aku sdh siap nikah, terus aku harus jawab apa?". "ya kamu dah siap belom?". "menurutmu gimana, emang kalo dah siap kayak apa?". "siap itu saat kamu sdg di titik dekat dgn Allah, kualitas ibadahmu sdg baik, yg wajib dan sunnah termasuk tahajud, kamu jg sdh bekali diri dgn ilmu lewat baca buku pernikahan." "hoo...berarti aku sama sekali blm siap, terus aku hrs jawab apa ke Bang A?". "km buat target aja, bilang abis lebaran."
BalasHapusLebaran dh lewat dan aku msh belum siaaaaaap *curcol
wahhh, makasih lo Miss Seroja udah ngasih wejangan yang lain..malahan aku baru tau kalau ada begituan syaratnya....wah, situ aja belum siap apalage ayee...samaaa..hahahahaha
HapusNah ini tadi mau komen sesuatu tapi ternyata udah ditulis di akhir cerita. Janji Allah emang pasti kok Miss, seorang yang baik akan dapet sosok pasangan yang baik juga. Begitupun se balik nya.
BalasHapusSe lagi nunggu sosok itu ya sibukin diri buat perbaiki diri deeeeh x)
aamiin..hehehehe..
HapusPuh kata miss mawar, menikah untuk menyempurnakan agama Allah ya,
BalasHapusAKu belum sempurna mEyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Gimana ini?
Gue udah kerja dan gue tetep belum jelas dalam hal pasangan hidup
gue harus gimana? gue ingin sempura
yahh, dia curhat...ini ibarat kata orang jerawatan minta solusi sama orang jerawat cara bagaimana menghilangkan jerawat beserta bekasnya..ya sama aku jga kerja tapi jga masih 'under-construction' hahahaha. sabarr ya, ntar juga dapet Nem..inshaAlloh..
HapusAmiin. Haha
HapusIh cewek ma gampang tinggal nunggu doank tanpa usaha.
Gue udah berkali2 ditolak karena belum mapan.
AH susahnya
Nasehat jodoh ini......
BalasHapusSaya pernah berpikir utk menunda pernikahan sampe selesai S3.
sampe ibu saya ngomel2, "kamu udah tua kalo nunggu S3."
Gak tau lah, kadang masih galau antara pernikahan dan pendidikan. Dua-duanya penting. tapi tapi tapi
wahh, kalo sampai S3 saya jga nggak dah, nikah dulu dah baru kalo bisa sambi sekolah lagi..tapi kalo nggak ya nyiapin anak yang akan sekolah setinggi tingginya...wah, kata kataku tumben keren nyakkk...keren nggak nih?
HapusKeren mbak Meykke :D
Hapussekeren orangnya dah.. hehe
Aduuuuh. Gue terlalu muda untuk membahas ini. Masih banyak cita-cita gue yang harus di kejar sebelum gue mengejar cinta. Asek.
BalasHapus:)
iya kejar dulu cuy :D
Hapusyang pict komentar menikah setelah dating online keren haha.
BalasHapuskalo menikah menyempurnakan separuh agama, gimana andika eks kangen band yg nikah 4x? dia menyempurnakan 2 agama! :o #abaikan
yah,dia sesat -.-
Hapusgimana dengan kasung si eyang ? hahaha ...
BalasHapussetuju dengan didie , kya'y sukses dlu baru nikah itu lebih kereen dan mungkin lebih sempurna
miss meykke tulisannya makin nampol. nggak cuma bnyk insfirasi tp ada lucu-lucunya. I LOVE YOUHHHHHHH miss *polusi udara. wkwk
BalasHapuswah wah, aku pngen ngikutin jejak si Dahlia yg ntapin nama bayi sjak 2009. hehe. yap, smua itu butuh target dan deadline! :)
mari bareng2 memperbaiki dirii :)
australia nikah sama mauritania, hmmm... itu gmana mereka nahan kangennya ya. ldr-an jauh banget gitu. hihi.
BalasHapusbahasan orang dewasa ini mah, :D kalo yg masih abegong2 gitu, belum mikir deh sampe ke pernikahan, apalagi mikir pernikahan karena Tuhan , menyempurnakan agama. jauh dah.
waaaah, aku juga lagi LDR an loh *siapa yg nanya* :v
BalasHapusEaaa...nasehat hidupnya banyak banget, Mey. Salut sama Miss Mawar yang sabar ngasih wejangan kamu, padahal kamu pasti dengerin sambil ngupil, mlongo, kayang, de el el:p
BalasHapusSemoga kita mendapat jodoh yang baik kelak. Apapun, siapa pun nanti :D
wah udah part end aja, belum tengok part 1, 2 padahal.
BalasHapuskayaknya kaloabu belum kepikiran atau memikirkan hal hal semacam itu dah.
aku masih anak kemaren sore, msih bau kencur #MamahAKuKotor
btw, itu yg komentar di atas beruntung gitu ya. akh semoga kita wanita wanita sholeha seberuntung dia. amin