Dino Park, Jogjakarta : Sensasi Bermain di Jurassic Park

Alhamdulillah kali ini masih diberi kesempatan untuk jalan jalan bersama Julio plus para tante, Uti dan sepupunya. Jalan jalan kali ini sebenarnya agak bergeser dari rencana aslinya. Bermula dari melihat informasi tentang pertunjukan Dinosaurus di salah satu mall di Jogjakarta, aku memberitahu Ayahnya Julio. Gayung bersambut, Pace langsung mengamini rencanaku untuk memperlihatkan dino ~~dinoan~~ dari dekat. Yes, kita berangkaaaattt!!

Namun, ternyata dari instagram pula aku melihat informasi bahwa ternyata ada lho di Jogjakarta sebuah tempat bernama Dino Park, yang masih satu kesatuan dengan Merapi Park. Tempat ini digadang gadang sebagai tempat wisata dinosaurus pertama di Jogjakarta yang merupakan gabungan dari petualangan dan edukasi. Apalagi melihat HTM yang jauh lebih murah dari pertunjukan dinosaurus di mall itu yang bahkan katanya hanya berdurasi 20 menit saja. Nah, kalau di sini bisa sepuasnya, ditambah dengan panorama alam yang ditawarkan. Kita pasti bisa jalan jalan sambil menghirup udara segar. Baiklah, akhirnya dengan mengantongi itinerary ketiga tempat, yaitu Dino Park, Museum Dirgantara Mandala, dan Malioboro, kami berangkat. Berhubung Julio belum sekolah dan jelas nggak pernah ikut study tour, maka hari itu kami berikan paket study tour untuk Julio sekalian mengajak rombongan ikut serta. Let's goooo!

Kami berangkat sekitar pukul 8 pagi dan sampai sana sekitar pukul 10.30an.

Perjalanan Julio lainnya :

Mengintip Indahnya Teluk Youtefa dari Skyline, Jayapura

Susur Sungai Santai di Muncul River Tubing, Kabupaten Semarang

Mampir Yuk ke Klenteng Sam Po Kong, Semarang

NGAPAIN AJA DI DINO PARK?

Begitu sampai di destinasi, kami melihat banyak jeep dengan informasi berbagai paket yang bisa kami coba. Yup, kami berencana naik jeep setelah selesai mengeksplorasi Dino Park di dalam Merapi Park ini. Kami juga cukup ketar ketir karena langit mulai mendung. Enaknya, matahari bersinar santuyy dan kami nggak kepanasan. Hawanya pun enak dengan angin sepoi sepoi manja. Apalagi begitu kami masuk, taman ini dipenuhi dengan pohon dan segala tanaman. Owh betapa segaaarrrr...

1. Melihat dinosaurus dari dekat

Setelah membayar tiket dan masuk, kami langsung buru buru menuju destinasi utama kami hari itu. Dino Park! Dengan melihat petunjuk jalan yang cukup memudahkan, kami segera jalan turun dan sampailah di sebuah taman dengan beberapa dinosaurus yang bisa bergerak dan bersuara jika didekati.

Waduh, Julio yang memang sudah hapal nama nama Dinosaurus langsung mengeksplorasi hewannya satu satu dengan menyebutkan namanya. Let's say T-Rex, Stegosaurus, Triceraptor, Dilophosaurus, dan teman temannya. Bahkan, dia naik ke sebuah batu demi bisa 'membaca' papan informasi di tiap dino yang dipajang.

Well, Dino Park ini memang didesain supaya kita seakan berada di jaman purba lagi. Dengan tempat penuh pohon, rumput dan semak belukar, dengan dino di balik semak semaknya, kita bisa menikmati wisata masa lalu saat dinosaurus masih eksis. Bahkan, dari bentuk, ukuran, dan jenis pun dibuat semirip mungkin.

Sebenarnya di tempat ini adalah perpaduan antara petualangan, edukasi dan budaya karena ada Indian Village di samping para dinosaurus berada. Sayangnya, Indian village nya sepertinya kurang berkembang karena terlihat kurang terawat. Padahal jika melihat beberapa review di internet, kita juga bisa mengeksplorasi Indian Village, bahkan bisa menjadi spot foto yang menarik dengan menyewa kostum di sana.

Indian Village

Walaupun tempatnya tidak terlalu luas, tetapi Julio sangat excited melihat dinosaurus satu per satu di tempat ini. Dia mondar mandir dan menilik segala informasi yang ada.

"Buk, ini bacanya apa Buk?"

"Buk, ini tentang apa Buk?"

Julio kepo nggak terhingga! Segenap rombongan juga terlihat cukup menikmati angin sepoi sepoi dan terciduk berfoto bersama para dino yang tak henti hentinya mengaum. Seru memaaang!

2. Jalan jalan di Merapi Park

As I said, kalau Dino Park ini ada di dalam Merapi Park yang memang sudah viral duluan dari beberapa tahun yang lalu. Taman ini luaaaaas banget guys dan asri. Bahkan, ada kolam renangnya juga. Sayangnya, sepertinya efek pandemi kali ya, kolam renangnya juga terlihat kurang terawat dengan air berwarna hijau dan wahana kolam renang yang nggak bekerja.

Restoran pendopo

Ada restorannya juga di dalamnya yang macam pendopo dan luas gitu. Enak buat makan sambil melihat pemandangan dan merasakan angin sepoi sepoi. Sebenarnya masih ada taman bernama The World Landmarks yang menampilkan miniatur icon dunia gitu. Cuman, kami nggak sempat mengeksplorasi itu karena saat itu malah agak gerimis dan kami memutuskan untuk keluar secepatnya.

3. Bermain dengan kucing, kelinci, dan burung.

Kami pikir di sana cuman jalan jalan, lihat dino terus keluar. Tapi ternyata ada semacam mini zoo di sana. Ada cat house, taman kelinci dan banyak burung yang bisa diajakin kejar kejaran macam di Mekah. Nah, karena kami sekeluarga pecinta kucing, jadilah kami riang gembira begitu tahu ada cat housenya.

Walau kami harus menunggu sampai pukul 12 kurang sedikit di taman depan cat housenya sambil kasih makan burung, kami cukup puas bermain dengan para anabul yang lucu lucu dengan berbagai ras dan jenis. Sayangnya, karena memang peraturannya adalah dilepas bergantian, kami harus puas dengan bermain dengan sekitar 5 kucing saja. Di ruang kaca sebelah, masih ada beberapa kucing lucu yang duduk manis di kandangnya.

Cat housenya sangat bersih, tertata rapi dan luas. Para kucingnya juga terlihat terawat dan sehat. Walau ada beberapa dari kami yang kena cakar, entah karena kucingnya yang terlampau galak atau kami yang sedikit agresif. But, it was so much fun!

Dari Julio hingga para tantenya senang bermain bersama para anabul menggemaskan.

Setelah itu, kami juga sempat bermain dengan kelinci yang dibebaskan di sebuah taman, tepat di depan cat house. Tamannya juga bersih dan tertata rapi. Walau kami nggak bisa memegang kelincinya karena nggak disediakan pakan, tapi Julio lumayan senang main kejar kejaran dengan para kelinci.

Puas bermain dengan para hewan dan beristirahat sebentar di kursi taman, kami bergegas menuju pintu keluar karena awan mulai mencemaskan...

4. Berfoto dengan background alam

Teman teman yang mengunjungi tempat ini bisa banget lho berfoto di banyak spot yang disediakan, khususnya di World Landmarknya. Sempat kecewa karena nggak mampir ke sana, tetapi kayaknya more or less sama dengan Miniatur icon dunia yang disuguhkan di Cimory Dairy Land di Bawen, Kabupaten Semarang.

Bahkan sebenarnya kami ingin mencoba naik jeep juga. Siapa tahu ada medan yang aman untuk anak anak 4 tahun semacam Julio. Sayangnya, karena saat itu macam mau gerimis, jadilah kami mengurungkan niat dan lebih memilih melanjutkan destinasi selanjutnya dan makan siang.

HARGA TIKET, LOKASI DAN JAM OPERASIONAL

Dengan segala fasilitas yang bisa kami nikmati di dalamnya, harga tiket destinasi ini terbilang sangat murah; 35 ribu saja tiket paket/bundling untuk bisa mengunjungi dino park, kids waterpark dan the world landmarks. Namun, untuk bisa bermain dengan kucing dan kelinci, kita harus membayar tiket lagi sebesar 15ribu/orang untuk masuk ke keduanya; cat house dan taman kelinci.

Lokasinya pun cukup mudah dijangkau dengan menggunakan GPS. Tepatnya, Dino dan Merapi Park ini ada di Jl. Museum Gn. Merapi, Banteng, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582.

Jam operasionalnya setiap hari mulai jam 9 pagi sampai 5 sore.