MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

TIGA AKTIVITAS PENUNJANG PEMBELAJARAN AKTIF, INTERAKTIF DAN MENYENANGKAN DI LABORATORIUM BAHASA INGGRIS ( Bagian 1 )

TIGA AKTIVITAS PENUNJANG PEMBELAJARAN AKTIF, INTERAKTIF DAN MENYENANGKAN DI LABORATORIUM BAHASA INGGRIS  ( Bagian 1 )
Add Comments
Senin, 16 Juli 2018

Assalamualaikum wr wb Bapak Ibu Guru yang budiman,

“Apa yang membuat kalian menyukai pelajaran Bahasa Inggris?”

Saat anak ditanya hal serupa, mungkin kita akan mendapatkan jawaban yang beragam. Misalnya, gurunya baik, pelajarannya mudah atau pun kegiatannya seru. Nah, dari jawaban itu saya selalu terinspirasi untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan untuk anak anak saya, salah satunya dengan memberikan aktivitas penunjang pembelajaran aktif, interaktif dan menyenangkan di kelas Bahasa Inggris saya.

Berbekal dengan motto mengajar saya, beberapa waktu lalu saya mengikuti lomba makalah untuk para guru se-sekolah Al Jannah ( salah satu sekolah Islam, Alam dan Sains di Jakarta Timur yang terdiri dari DayCare, playgroup, TK, SD, SMP dan SMA ; tempat saya mengajar). Alhamdulillah, dari semua makalah yang masuk dan dipresentasikan di depan juri, saya bisa membawa pulang juara tiga.

Juara Tiga Lomba Menulis Makalah Guru


Kali ini, saya ingin membagikan tiga aktivitas penunjang itu kepada kawan kawan pengajar. Semoga berguna! Kita mulai dari Bab pembahasan supaya lebih singkat ya, pak.

---
Professor John Hattie collated a significant amount of evidence (over 800 meta-analyses)  mengemukakan bahwa :
“The biggest effect of the student learning occur when teachers become learners of their own teaching and when students become their own teachers.” 
Dan bila diterjemahkan secara bebas maka pembelajaran murid dengan hasil yang signifikan akan dicapai saat guru menjadi seorang pembelajar di pengajarannya dan saat murid menjadi guru dari diri mereka sendiri. Artinya, semakin berkembangnya metode mengajar saat ini, metode yang paling efektif adalah metode yang menanamkan student-centered atau berpusat pada murid. Dengan kata lain, guru bukan lagi menjadi pusat di kelas yang kemudian mengajarkan segala hal dan ditutup dengan memberikan soal soal. Guru dituntut untuk menjadi fasilitator saja dan murid muridlah yang harus secara aktif belajar di dalam kelas.

Hal ini yang nantinya akan mengantarkan mereka untuk berada di tahap ‘deep learning’, bukan hanya ‘surface learning’. Surface learning adalah proses belajar yang hanya melibatkan hafalan dan ingatan saja. Sedangkan deep learning adalah proses belajar secara mendalam yang nantinya mereka tidak hanya mampu menghafal dan mengerti, tetapi juga mampu mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan inovasi baru atau yang sering kita kenal dengan sebutan “Bloom’s Taxonomy”; empat tahap kemampuan berpikir. Pengajaran metode ini tidak hanya bertujuan untuk membekali mereka dalam mengerjakan soal soal nanti di UAS, tetapi membekali mereka dalam bersaing di masa mendatang. Dalam hal ini, membekali mereka dengan kemampuan untuk menggunakan Bahasa Inggris, baik listening, reading, writing, maupun speaking secara aktif.

Note : Pas sekali saya saat itu baru saja menghadiri seminar yang diadakan oleh British Council Jakarta. Saya jadi lebih mendalami apa itu surface learning dan deep learning, juga ilmu tentang Bloom’s Taxonomy. Jadilah pembahasan yang ciamik!


Lanjut ya, bu!

Adapun tiga metode/media yang saya gunakan selama hampir dua tahun mengajar sebagai guru Lab Bahasa Inggris :

      1. SING, DANCE, AND WATCH

 Brown (2001) diambil dari Bardakci (2011) mengakui; “children can also concentrate on something if the things are interesting for them. Teachers can do various activities to keep their interests and attentions alive, such as singing, moving, coloring pictures, etc.”

Yang bila diterjemahkan secara bebas artinya adalah anak anak akan berkonsentrasi dengan sesuatu yang menarik untuknya. Guru guru dapat melakukan aktivitas yang bervariasi untuk terus menarik perhatian dan ketertarikan mereka seperti bernyanyi, menggerakkan badan, mewarnai,dan lain lain. Bermula dari menulis skripsi saya  yang berjudul “TYPES AND PURPOSES OF ACTIVITIES IN TEYL (Teaching English for Young Learners) CLASSES IN SATYA WACANA CHILDREN CENTER”; tentang aktivitas apa saja yang digunakan untuk mengajar anak anak dan dampaknya bagi mereka, saya menyadari benar bahwa mengajar anak anak itu diperlukan aktivitas yang beragam dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan aktivitas “Sing, Dance, and Watch”. Media yang digunakan adalah lagu dan video.

Note : YES, BU! Kebetulan sekali dulu saya juga menulis skripsi tentang tipe dan tujuan aktivitas yang bisa digunakan untuk mengajar anak anak. Dari situ saya mulai tertarik dengan berbagai metode untuk mengajar murid sesuai dengan umurnya, khususnya metode untuk mengajar anak anak TK dan permulaaan SD. Bahkan, saya juga mengabadikan pengalaman saya di sini. ( Sampai ada 14 postingan tentang Skriipsweet ini, dan ini postingan paling final!) yang saya tulis 2013 silam.


Anak berkebutuhan khusus yang ikut aktif menyanyi dan menari

Siswa aktif menyanyi dan menari mengikuti irama lagu dalam bahasa Inggris 

Menari dan menyanyi untuk meningkatkan motivasi mereka sebelum belajar 

Waktu terbaik untuk melakukan aktivitas ini berdasarkan pengalaman saya adalah di permulaan pembelajaran. Saya dan anak anak sering menyanyikan “Baby Shark”, “Skindamarink”, “Penguin Dance”, “In The Jungle”, “Clap Your Hands” dan banyak lagu lainnya. Selain menghafalkan lagu dalam bahasa Inggris, mereka juga akan menari dan bergerak sesuai dengan video. Mereka akan belajar banyak kosa kata dengan cara yang menyenangkan dari lagu dan video yang ditampilkan. Dengan lagu dan video juga kita bisa membangun suasana yang lebih fun dan anak anak akan mulai belajar Bahasa Inggris dengan hati yang riang gembira. Dan proses belajar mengajarpun akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Selain lagu, kita juga terkadang menonton mini video tentang “Rapunzel”, “Car Stories”, dan cerita lainnya dalam bahasa Inggris yang bisa diunduh di Youtube dengan keywords “Pinkfong”.





--



Nah, itu adalah aktivitas penunjang yang pertama ya, pak. Well, saya meletakkan aktivitas ini di awal pembelajaran yang fungsinya adalah untuk ‘memancing’ semangat belajar mereka. Karena begitu mereka menyukai kegiatannya awal, mereka akan terus bersemangat untuk belajar setelah itu.

Jangan lupa juga bahwa guru sebagai role model, ikutan menari. Nggak seru banget kalau kita hanya memperlihatkan video lagu, menyuruh mereka menyanyi dan menirukan gerakannya sedangkan kita sendiri hanya duduk di kursi guru. Bahkan, dengan menari di depan kelas beberapa murid yang semula tidak begitu tertarik menjadi lebih semangat.

“ Lubna, Let’s dance together with your friends!” Kita ajak saja anak anak yang masih belum bergerak.

Tapi, untuk memaksimalkan kegiatan ini, pastikan bapak dan ibu memfasilitasi kelas dengan in-focus dan laptop atau komputer seperti di lab Bahasa begitu ya.

Bagaimana bapak dan ibu? Dancing before studying sounds interesting?

Lalu, apa kira kira kegiatan penunjang nomor dua dan nomor tiga?

Nantikan di postingan berikutnya ya, Miss. :)




Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. inshaAllah saya bisa mengimplementasikan seperti yang miss meykke ajarkan. di tunggu miss bagian selanjunya. cheers!

    BalasHapus
  2. Gue kalo sendiri kadang suka ngedance, apa itu juga termasuk belajar kak mey? :D wkwkwk

    BalasHapus
  3. Bermanfaat nih, Teh. Sepertinya ini detail ya pembahasannya, ini lumayan juga dibagian pertamanya sih..he

    Iya sih bagusnya gitu sembari mengajarkan kita ikut mempraktekan juga. Lihat videonya seru banget, terlebih disaat durasinya di cepetin. Lucu..hehe

    BalasHapus
  4. Menurutku Bahasa Inggris memang efektifnya diajari lewat lagu dan video
    Jangankan anak TK dan SD awal, dulu waktu saya SMA, kalau lab bahasa kegiatannya nonton film dan nyanyi-nyanyi aja seneng :D

    BalasHapus
  5. duhh kak mey, kayaknya kalo aku jadi muridnya bakal heppi terusss...

    aku harus belajar banyak nih dari kak mey. sebagau guru memang penting untuk membuat siswa terus enjoy di kelas, tapi hati hati juga kalo siswa terlalu dekat dengan guru.

    BalasHapus
  6. wooaahhh luar biasa, bisa menjadikan pelajaran bahasa inggris jadi semenyenangkan itu yaa. Coba aja aku bisa membuat matematika menjadi seasyik itu, tapi sejauh ini ya lumayanlah akunya dalam ngajar. Btw congrats ya keren banget bisa juara makalah gitu, aku gak pernah:(

    BalasHapus
  7. Selalu suka sama blognya kak mey, banyak cara-cara pembelajaran yang bisa diterapkan. Walaupun aku nantinya bukan menjadi guru, semoga ilmu-ilmu yang kudapat di blog ini bisa kuaplikasi di kegiatan lain kayak volunteer. Atau malah sama anak kelak. Masih lama sih tapi kalau itu xD

    BalasHapus