MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Pertanyaan Untuk Ramadhan Terakhir

Pertanyaan Untuk Ramadhan Terakhir
Add Comments
Rabu, 16 Mei 2018

Assalamualaikum wr wb,

Ramadhan kembali datang. Ah, waktu cepat sekali berlalu ya. Dan bagiku, Ramadhan selalu membawa cerita di masing masing tahunnya.

Tahun kemarin adalah Ramadhan pertama yang aku lalui bersama suami. Ya, itu adalah Ramadhan pertama kami sebagai pasangan suami istri. Banyak drama yang terjadi dan  mengajarkan banyak hal tentang rumah tangga, terutama untukku yang masih jauh dari predikat istri yang baik.

Dan Ramadhan kali ini menyodorkan kisah yang berbeda. Tahun ini adalah Ramadhan yang harus aku lalui tanpa suami karena dia harus melanjutkan S2nya di Australia. Bila Ramadhan tahun lalu aku dan suami selalu menjalankan sahur dan berbuka bersama sama, tahun ini tak ada satu hari pun yang bisa kami habiskan berdua untuk sekedar menikmati sahur atau melepas dahaga bersama. Kami juga tidak akan bisa bermaaf maafan sambil mengaitkan lengan satu sama lain dan mencium punggung tangannya seperti tahun lalu karena kami ada di benua yang berbeda. 

Tapi, di balik itu Ramadhan kali ini adalah Ramadhan paling spesial untuk kami berdua. Buntelan cinta, investasi masa depan kami sedang berjuang untuk terus tumbuh di kandungan. Kami sedang menanti buah hati pertama. Titipan Allah ini adalah rejeki terbesar untuk kami berdua, sekaligus kekuatan baru untuk terus menjalani hari dengan penuh kesyukuran dan semangat yang meletup letup.

Namun, bila dihadapkan dengan pertanyaan,

"Bagaimana bila ternyata ini adalah Ramadhan terakhirku?"

Apa yang sudah aku persiapkan? Banyak pertanyaan yang kemudian berkelebat di benakku.

"Apakah aku sudah menjadi istri yang solehah, yang menyenangkan hati suami dan selalu menurut apa apa saja yang dikatakannya?"

"Apakah aku sudah bisa dianggap menjadi anak solehah untuk kedua orang tua, yang sudah mampu membahagiakan mereka dan menjadi kebanggaan keluarga?"

"Apakah aku sudah bisa menjadi teladan yang baik yang mampu membimbing adek adekku?"

"Apakah aku sudah menjadi guru, seseorang yang di'gugu' dan di'tiru' oleh murid murid tercintaku?"

"Apakah aku sudah cukup berguna untuk sesama, memberikan manfaat kepada orang orang terdekat dan sesama?'

Dan jawabanku adalah BELUM.

Menjadi istri yang baik untuk suamiku yang begitu baik dan pengertian, aku masih harus banyak belajar. Lisan ini masih banyak membangkang, tindak tanduk ini masih banyak menyakiti hati, dan bahkan kadang hati ini masih penuh prasangka buruk yang tak jarang mematikan naluri. Aku bersyukur dipertemukan olehnya dan merapalkan doa untuk bisa menjalani masa depan bergenggaman tangan dengan lengan yang saling berkaitan dan hati yang terus bertautan, bersama anak anak soleh solehah InshaAllah.

Untuk bisa menjadi anak yang berbakti dan membanggakan pun rasanya masih jauh perjalanan yang harus aku tempuh. Begitu juga dengan peranku ebagai seorang kakak yang belum mampu menjadi teladan yang baik.

Sebagai seorang guru, mulut ini masih sering meracau, hati ini masih sering tak sabar. Ah, sumbangsih apa yang sudah aku berikan untuk orang orang di sekitarku, untuk negaraku?

Ramadhan selalu membawa pertanyaan serupa,

"Bagaimana andai ini adalah Ramadhan terakhirku? Bekal apa yang bisa aku bawa? Apa saja yang sudah aku lakukan untuk apa apa yang aku tinggalkan? Sudahkah aku menjalani peranku dengan baik?"

Pertanyaan itu kemudian bersambung dengan doa yang terapal panjang. Doa untuk umur yang panjang dan berkah, doa untuk bisa menjadi istri yang menyenangkan dan solehah bagi suami, doa untuk kesempatan menjadi seorang ibu yang melahirkan anak soleh solehah. Doa untuk bisa membawa manfaat kepada sesama. Karena,

Image result for sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat
source
Doaku, semoga aku masih dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya, bersama dengan suami tercinta, anakku yang tumbuh sehat dan soleh, keluarga besar, dan orang orang yang aku cintai.

Marhaban ya Ramadhan, teman teman.
Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Semoga puasa kita nanti bisa membawa kita ke keberkahan hidup.
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa
Tulisan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia

#PostinganTematik
#PostemSpecialRamadhan
#BloggerMuslimahIndonesia

Wassalamualaikum wr wb,






Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. semoga kita masih dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya, amin...

    BalasHapus
  2. Amin... Semoga tercapai ya Mbak. Semangat!

    BalasHapus
  3. aamiin... semoga harapannya terkabul.

    BalasHapus
  4. Aamiin. Semoga terwujud segala harapannya ya Mba.

    BalasHapus
  5. Aamiin,semoga harapan dan doanya terwujud Mbak, dan semoga kuat dan tabah menjalani LDR antar negara, duh berat banget itu, apalagi kondisi hamil, salut.

    BalasHapus
  6. Aamiin ya robbal aalamiin.... Betul, Mba, usia yang panjang lagi berkah harapan kita, ya. Agar bisa memperbanyak ibadah dan bersama membangun keluarga sakinah.

    BalasHapus
  7. Semoga calon dedenya sehat selalu ya mbak. Dan semoga Ramadhan ini kita semua bisa menjadi insan lebih baik. Aamiin

    BalasHapus
  8. Tetap sehat bersama debay ya mbak. Semoga terwujud semua harapan. Aamiin ^^

    BalasHapus
  9. Barokallah, Mbak. Semoga selalu sehat menjalani kehamilannya. Dan semoga tetap bisa menjalani ibadah di bulan mulia ini. Harapan-harapannya semoga terkabul semua.

    BalasHapus
  10. aamiin, semoga kita semua masih bisa ketemu di Ramadhan berikutnya O:)

    BalasHapus
  11. Sama Mba...awal Ramadhan hanya berdua dengan anak, alhamdulillah minggu dpn suami sudah libur dan bisa ke sini :D. Mudah-mudahan mba juga bisa segera bertemu dg suami

    BalasHapus
  12. Jika ditodong dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut juga rasanya sampai ramadhan kali ini (dari masih status single sampai udah berstatus calon ibu) jawaban saya juga belum. Yah, saya merasa masih jauhlah dari pribadi seorang istri, anak, guru, dll yang baik... jd jika ini menjadi ramadhan terakhir maka tentunya saya berharap bisa mnjadi pribadi yang lebih baik dan menjadikan ramadhan ini sebagai ramadahan yg terbaik... tapi ya semoga saja ini bukan menjadi ramadhan kita yg terakhir ya mbak. Smg Allaah masih mempertemukan kita dengan ramadhan2 selanjutnya

    BalasHapus
  13. amiin semoga kita bisa bertemu Ramadhan berikutnya

    BalasHapus
  14. Semoga kita masih bisa dipertemukan dengan ramadhan berikutnya ya.
    Kadang kepikiran juga gimana kalo ini adalah ramadhan terakhir kita tapi kita belum bisa apa apa dan menyianyiakannya.

    Semoga ramadhan ini bisa lebih baik dari sebelumnya :)

    BalasHapus