MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Bermandikan Cahaya Malam di Taman Pelangi, Jogjakarta

Bermandikan Cahaya Malam di Taman Pelangi, Jogjakarta
Add Comments
Kamis, 27 Juni 2013
Terang, berkerlipan, cantik, ramai...dan romance. Itu yang bisa saya gambarkan dari taman Lampion yang berada di areal museum Jogja Kembali, Jogjakarta pastinya.

Yap! Setelah puas mengisi perut sampai kekenyangan di Dae Jang Geum Resto, saya bersama kedua teman saya melanjutkan perjalanan keeeeeee....

Jeng jeeeeeng!!!



Setelah sempat (seperti biasa) kebablasan dulu, akhirnya sekitar pukul 8 PM kita bisa menginjakkan kaki ke area Monumen Jogja Kembali yang kini disulap menjadi taman dengan berpuluhan bahkan mungkin ratusan lampion yang menggantung di langit langit taman, berpuluham lainnya menjelma menjadi beraneka bentuk serupa biota laut, angsa pacaran, bunga cantik, pelangi, bahkan tugu muda dan burung raksasa yang menghiasi sisi jalan mengitari museum Jogja Kembali yang berdiri menawan. Dengan memindahkan 3 lembar lima ribuan ke mbak mbak tiket Taman Lampion, kita pun masuk ke lautan lampu dan lampion malam ini!!!



credit
Lampu kerlap kerlip yang melengkung menyerupai terowongan dan bak titik titik hujan juga semakin mempercerahkan hidup para pengunjungnya. Jadi bagi siapa yang hidupnya perlu dicerahkan, bisa mengunjungi tempat ini. Ini juga alasan kenapa saya ke sini.

“Ayo, cerah, plis cerah, plis banget ceraaaaaaaaah!! Hiaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttt!!!!!”











Dikutip dari perkataan pengelola taman ini, Pembuatan Taman Pelangi – Jogja Night Recreation dilatarbelakangi pada suatu kebutuhan akan minat wisatawan untuk menikmati hiburan / rekreasi pada malam hari di kota Jogja. Sementara hampir semua tujuan wisata di kota Jogja menyediakan layanan pada waktu pagi hingga sore hari, yaitu seperti Keraton, Taman Sari, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Pintar, dll.

Bukan hanya menyodorkan gemerlapan lampion yang tersebar di segala penjuru taman, taman Pelangi yang dibuka sejak 17 Desember 2011 ini juga memberikan hiburan lain serupa Puri Hantu bagi mereka yang suka horor. Akan terdengar teriakan dari para pengunjung yang sedang menantang dirinya sendiri diri dari rasa takut  di dalam puri. Sebagai penggemar Dunia Lain di TransTV, Sebenarnya saya tertarik dengan wihana yang satu ini, hanya saja karena teman saya tidak berminat, saya urungkan niatan saya.



Lalu, di salah satu pojok taman, ada pula serupa lapak lapak berjejeran, lalu ditambah dengan penyewaan sepeda tidak tunggal, lalu kereta kecil yang dikayuh berkerlipan, dan juga becak yang juga berkerlipan. Naaah, ini seru! Terlihat seru dan mudah, kita menjatuhkan pilihan ke sepeda berseat tiga. Tetapi, karena ternyata kayak gini perlu latihan mengharmonisasikan kayuhan dan berat badan biar seimbang, kita pun gagal. Rantainya itu lho, lepas mulu. Karena frustasi, akhirnya kita menjatuhkan pilihan ke becak berkerlipan, berhubung kereta lampunya sudah habis dipakai orang. Begince jadinya!




Menggenjot bergantian mengelilingi taman sebanyak dua kali sambil itung itung olahraga malam agar terjaga kebitingan kelangsingan tubuh kita yang sangat berharga, sarana hidup satu satunya di dunia fana ini.

Bagi kalian yang masih punya pacar, bisa juga menikmati kilahan air di kolam yang mengitari museum sambil membicarakan masa depan bersama, siapa tahu bisa tercapai. Jangan lupa sambil beli cemilan dan juga melihat kelipan lampion lampion yang sumebyar di langit taman.

Bagi yang suka ketinggian, bisa juga mencoba flying fox, seperti saya.



Saya meluncur dari tempat start nan tinggi di depan wahana permainan anak anak, lalu menyeberang salah satu sisi kolam dan berakhir di bibir kolam seberang. Asik sekali. Tapi, so far fling fox paling asoy yang pernah saya coba adalah flying fox yang ada di UmbulSidomukti, Bandungan yang terjadi dua tahun yang lalu. Kita akan meluncur horizontal miring menyeberang tebing dengan lembah sawah berterasering dengan panjang luncuran yang lumayan. Nanti bisa dilanjutkan dengan meniti jaring jaring raksasa yang juga beralaskan tebing persawahan sambil melihat hamparan kota Ambarawa dan sekitarnya nan jauh di sana.

Ngomong ngomong soal Taman Lampion, untuk bisa menjadi tukang becak abal abal atau pun mengayuh sepeda dengan harmonisasi kayuhan, pengunjung dikenakan biaya 15ribu. Khusus untuk menikmati semilir angin malam dengan mengayuh serupa kereta penuh lampu kita merogoh saku 5000 lebih dalam, 20ribu. Untuk bisa meluncur di atas kolam, saya perlu modal 15ribu.

Perjalanan kita lanjutkan di salah satu area yang sebagian besar dikhususkan untuk para anak anak serupa kereta kecil, oto-ped, trampolin dan lain lain. Ada juga lampion Tugu Muda, dan lampion menyerupai presiden ato apaan gitu. Lapak lapak makanan berjejeran, dan ada musik LIVE nya lho! Waktu itu nyanyi apa ya, galau gitu pokoknya. Syedih!





Dan setelah duduk sebentar, karena jam sudah menunjukkan pukul 9.30 PM, kita memutuskan untuk pulang dan mengecharge diri. Besok adalah hari yang paling saya tunggu tunggu. Besok adalah main destination saya.

Saya sudah membayangkan bagaimana serunya terseret arus sungai, atau menyelusuri gua, atau lompat dari atas ke bawah menghasilkan bunyi jlebuuuuur diii Goa Pindul!!!!

Can’t Wait!!

Baiklah saudara saudara, perjalanan saya kali ini mengantarkan pada sebuah ajakan dalam mengarungi hidup yang penuh tantangan ini, “Let’s light up our life!! Let’s shine bright like a diamond! Semangaaat!!!”

Dan karenanya, kita mengakhiri perjalanan kita di hari pertama piknik saya di Jogja ala nggembel backpacker ini.

Taman Pelangi Tiket Masuk
Weekday (Senin-Kamis) Rp 10.000
Weekend (Jum’at-Minggu) Rp 15.000
Buka 17.00 – 23.00
Alamat : Monumen Jogja Kembali (Monjali) Jalan Raya Ring Road Utara Yogyakarta
Telepon : 085 743 365 535

PERSONIL :







References :


Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. waaaaa I wanna do the same!!! so much!!! kapan yaaaa :o

    BalasHapus
  2. aaaaaaaaaaarrgh seriuusan nih aku baru tau di Jogja ada pesta Lampion gitu hadewww
    bagus banget ya itu malam2 penuh warnawarni lampu lampion, pasti romantis deh
    eh tapi abang2 becak emg kadang mahal tarifnya Meyk, so km harus pandai2 menawar hehe
    mudah2an aku bisa ke Jogja lagi Meyk amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak ini lumayan baru bukanya mbak...bisa lah mbak..Jogja gini masih satu pulau sama Jekardaaaaah..:D

      Hapus
  3. dUHHHH, asik banget yg liburaaaannn :)

    BalasHapus
  4. kereeeen.
    Liat foto yang pertama yang kepikiran langsung Laruku :D

    BalasHapus
  5. Wah, indah banget lampion2nya..
    Ada yang bentuk phoenix lagi, jadi pengen kesana -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah ke Jogja aja Dio, apa apa adaaaa..hahaha

      Hapus
  6. wih serunya.. jadi semakin pengen ke jogja nih -__-

    BalasHapus
  7. duitnya banyak nih haha jalan2 melulu. enakan yah bisa refreshing terus

    lampionnya bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin semoga banyak beneraaaan..hehehe, tapi soalnya ini tu satu rangkaian perjalanan gitu ok Pandu...hehe..tapi aku review per tempat gitu..

      Hapus
  8. waaw senangnyaa.. klo di malang ad tuh taman lampion.. tapi masuknya lebih mahal TT^TT

    BalasHapus
  9. waaahhhhhh aku tau taman pelangi ini. tu kan Jogja INDAH!
    palagi klo malem dan gak hujan, ya asyiknya seasyik foto2mu...
    tu yang lampu2 bentuk angsa, aku sukaaa...
    hehehe...jadi ngiri pengen kesana lagi neng...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, aku juga paling suka sama lampion angsa itu soalnya romance bangeeeet!!! sini mbak ke Jogja! :)

      Hapus
  10. wuiiiihh menyenangkan banget tuh mbak jalan jalanya,, keren keren euyy futunya jadi pengen berkunjung disana haha tapi kapan yah..

    BalasHapus
  11. Wah... ngemeng2 itu dekat sama museum jogja kembali? atau didalamnya ya?

    BalasHapus
  12. mirip kaya BNS ya kalo diliat dari lampionnya hehe :)

    BalasHapus
  13. wah cakep banget...kalau kesana kudu mampir nih

    BalasHapus