Selamat malam penikmat
udara malam, selamat malam wahai makhluk makhluk malam...
Ini postingan gue yang
penting banget. Penting banget!!!!
Hari ini terjadi sesuatu
yang suangar biyanget sama gue. Terjadi sesuatu hal yang waaaaah...belum pernah
gue lakuin seumur umur. Dari 21 tahun yang lalu sampe sekarang ni ya,
waaaah....ini perubahan yang buesar dalam hidup gue. Tenan!!
Hari ini dimana gue
memegang buncis dengan kesadaran penuh setelah bangun tidur. Ibuk gue pagi pagi
udah pergi karena ada PKK ato apaan gitu biasa Ibu Ibu, dan di hadapan gue
terpampang seikat buncis, cantik sekaliiii.
Dengan arahan singkat
dari Ibuk sebelum berangkat, gue dengan modal nekat seperti biasa, memegang
kendali atasnya.
Ayo cis yang cancik
canciiiik, sini come to mamaaaaah... hahahahahahaha
Dan serta merta dengan
kekuatan bulan pinjem Sailormoon gue pegang itu buncis, gue patah patahin. Semuanyaaaa...
Gue cuci, beres.
Langkah kedua, gue inget
pesan Ibuk. Potong potong cabe 6 lonjor, bawang putih 5 siung, bawang merah 5
siung. Itu gue potong dengan hati hati dan penuh cinta sampai mata gue hampir
mbrebes mili di bawah pengaruh bawang. Langkah kedua, sukses!
Dan sekarang saatnya menggoreng
segala hal yang telah dipersiapkan. Gue tuang minyak goreng, tunggu panas, dan
gue dengan penuh keyakinan melepaskan yang udah gue iris2 tadi ke wajan. Gue osreng
osreng dan gue bingung baru sebentar kok udah item item begitu. Gosong sodara
sodara, langsung gue telpon Uma tanya bumbunya ada yang kurang nggak, dia lagi
bungkusin snack. Cukup membantu.
“Seph, ini seberapa seph
garamnya? Gula jawanya?”
“Ikuti kata hatimu,
seph...pake perasaan.”
Dan itu jawaban tergalau
dan bikin gue tambah galau. Kenapa faktor galau di dunia ini banyak sekali
Tuhaaaan?
Dan oke fine, berdasarkan
feeling gue kasih tu motto, garam, dan gula jawa. Setelah itu baru gue masukin
buncis.
“Buk, ki dikasih air?”
“Iyo.”
Gue langsung matikan
telponnya dan gue melanjutkan hidup. Gue icip icip kayak di iklan iklan bumbu
masak gitu, dan bergumam sendiri...
Dan akhirnya “Oseng Oseng
Buncis Semanis Yang Bikin” tersajikan di dunia ini, dan gue sendiri yang makan
karena emang gue di rumah sendiri. Dan ini kalinya gue masak selain masak air,
masak mie, dan masak nasi. Dan memang awal awal tahun 2013 ini gue rasain penuh
dengan kejutan. Kejutan menyoal soal hati, terus lagi menang event, terus
sekarang sudah gue beranikan diri untuk bisa memasak buncis.
What’s next?? God, please
guide me. J
Dan mengantarkan gue ke
pelajaran hidup nomor 57 : In a way to reach whatsoever mountain, what you need
to do is to make one start step!! And I did. Besok mau bangun pagi dan masak
lagi.
Xoxoxoxoxoxoxo
good night :)
“Seph, ini seberapa seph garamnya? Gula jawanya?”
BalasHapus“Ikuti kata hatimu, seph...pake perasaan.”
hahahaha :))))
hehehehe..:D
BalasHapusboleh dikirim k PDG tu,oseng2nya..hehe
BalasHapushahaha, aku kirim lewat JNE ya nanti kalo udah sampe kirim surat ke jawa tengah :D
Hapusselamat ya meykke !! :P
BalasHapusterimakasih seph...ini juga berkatmuuuh yang nyuruh aku menaburkan bumbunya pake feeling! hahahaha
Hapuscalon istri idaman yang pinter masak loh mey, nah loh nah lohh
BalasHapusaniweiiiiii... NO PIC = HOAX :p
asiiiik...aku calon istri idaman yeaaaaay....! hahaha
Hapusih lah...ini saking takjubnya gitu lo sist, jadinya nggak sempet motoin buncinyaaaaa...next cooking gue kasih gambarnya deh...:D