Ketika kami bertiga memasuki taman, sekonyong konyongnya kami disambut oleh melodi menenangkan, dan air yang mengalir dari kolam ikan hias yang penuh dengan ikan koi, bebek dan keluarga kura kura. Sebuah jembatan kayu kecil di antara kolam melambangkan hubungan antarbudaya, yaitu budaya Australia dengan sebuah kota di Jepang bernama Himeji. Gemerisik lembut daun bambu dan aroma bunga sakura yang mekar menambah sentuhan magis, seakan kami terlempar ke sebuah tempat di Jepang. Tempat yang tenang, sejuk dan indah di tengah tengah jantung kota Adelaide. Yes, kami sedang berada di Adelaide Himeji Garden, Adelaide City.
Yup! Beberapa waktu lalu, Ayah Julio mengajak kami untuk jalan jalan ke City, tepatnya di sebuah taman kecil yang terletak di sisi Timur perempatan Glen Osmond Road dan South Terrace. Oasis kecil di Southern Parklands ini adalah tempat yang luar biasa untuk melarikan diri dari keramaian kehidupan sehari-hari. Coba deh ke sana siang siang, begitu masuk pasti langsung, ahh segaaaarrr....
Seperti kami bertiga kemarin yang datang ke sana juga di siang hari. Nah, sebelumnya kami juga sempat mampir ke sebuah playground. FYI, di Adelaide memang banyak sekali playground bertebaran dengan wahana yang bervariasi dan semuanya gratis!
Sempat bermain sebentar, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju ke taman bernuansa Jepang itu. Yes! Desain Adelaide Himeji Garden mengikuti prinsip-prinsip tradisional Jepang, dengan batu-batu yang ditempatkan dengan hati-hati seperti batu Zen Jepang bernama Karensansui, tanaman yang ditata dengan rapi, dan jalan-jalan berliku yang mengarah ke sudut-sudut tersembunyi. Setiap elemen, mulai dari pohon bonsai yang dipangkas dengan cermat hingga batu-batu yang ditempatkan secara strategis, menceritakan kisah tentang keseimbangan, keindahan, dan perjalanan waktu.
Kami sangat menikmati berjalan di jalan setapak yang mengantarkan kami setiap sudut taman kecil ini. Bahkan, aku dan Julio juga sempat mengamati keluarga kura kura yang berenang di kolam yang berada di tengah tengah garden dan menjadi daya tarik tersendiri.
Tak hanya itu ada juga rumah teh, fitur khas taman Jepang, menawarkan tempat yang tenang untuk refleksi diri. Dikelilingi oleh hijaunya taman yang dipangkas dengan hati-hati, rumah teh ini memberikan wawasan tentang aspek meditatif dari budaya teh Jepang. Pengunjung dapat larut dalam ketenangan, menemukan ketenangan dalam kesederhanaan dan keleganan sekitarnya.
Sepanjang tahun, Adelaide Himeji Garden bertransformasi mengikuti musim lho. Dari warna-warni cerah bunga sakura di musim semi hingga dedaunan merah di musim gugur, taman ini adalah kanvas hidup yang berkembang dengan ritme alam.
Kunjungan ke Adelaide Himeji Garden bukan hanya sekadar jalan-jalan di lingkungan yang indah; ini adalah perjalanan budaya, eksplorasi hubungan yang mendalam antara dua kota. Ini adalah pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk perkotaan, momen ketenangan dan keindahan menanti mereka yang mencarinya, dan di Adelaide Himeji Garden, alam dan seni bersatu menciptakan tempat perlindungan yang abadi.
Memang, kami sangat menikmati perjalanan kami kali ini. Setelah keluar dari taman itu pun terhampar lapangan rerumputan yang luas dengan pohon rindang menjulur dimana mana. Bahkan, kami sempat tiduran di rumputnya sembari menikmati udara segar. Sekalian juga aku sempat membuat video pembelajaran untuk @quanta.english.
Pingin deh kapan kapan ke sini sendiri buat bikin video pembelajaran di dalam tamannya.
comment 0 comments
more_vertTerimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.
Terimakasih .... :)