Hi Moms, yang lagi punya baby atau pernah ada di masa masa
merawat bayi, pasti familiar dengan kondisi ini : ruam popok. Yes, alias tiba
tiba paha dan pantat anak jadi merah, gatal dan sensitive karena pemakaian
popok. Sebagai seorang Ibu pun juga aku pernah ada di fase itu. Dan emang
kasihan banget ngeliatnya ya, Moms. Apalagi saat anak sedang aktif tengkurap
dan bergerak. Makin makin deh tu lecet di area pantat.
FYI, Kulit area popok bayi yang lembab, hangat, dan sering
tertutup merupakan tempat yang menguntungkan bagi jamur dan ruam untuk
berkembang biak [1]. Kriteria di atas sesuai dengan kondisi kulit bayi yang
sering tertutup popok basah. Jadi, jangan heran jika Moms mulai melihat
tanda-tanda adanya ruam popok pada si Kecil. Akan tetapi, kira-kira apa
perbedaan antara ruam popok biasa dengan ruam popok yang disebabkan oleh jamur?
Simak penjelasan di bawah ini untuk lebih memahami penyebab dan tanda-tanda
ruam popok.
Apa Itu Ruam Popok?
Ruam popok adalah jenis ruam kulit yang sering terjadi pada
bayi, terutama yang menggunakan popok sekali pakai setiap hari. Popok bayi
dapat menampung urin dan feses sepanjang hari, sehingga kulit bayi yang masih
sangat tipis dan lembut harus bersentuhan dengan kotoran tersebut. Jika hal ini
tidak segera ditangani, bisa-bisa si Kecil dapat mengalami iritasi akibat ruam
popok. Selain itu, ruam popok juga dapat disebabkan oleh:
Reaksi alergi kulit [1,2]
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, jadi jangan heran
jika mereka rentan terhadap alergi. Produk perawatan kulit seperti sabun, bedak
dan krim mungkin mengandung bahan kimia yang tidak cocok untuk kulit bayi.
Demikian pula, apabila Bunda memilih menggunakan produk pembersih seperti deterjen
atau deodoran pakaian, ada beberapa merek tertentu yang dapat menyebabkan
reaksi alergi pada kulit bayi.
Masalahnya alergi ini bisa muncul di mana saja, termasuk di
area yang tertutup popok. Kulit bayi bisa gatal karena alergi, dan jika
digunakan dalam keadaan kotor, penuh popok, bisa timbul ruam dan
iritasi.Kemerahan muncul dan bertambah parah. Oleh karena itu, pastikan untuk
menggunakan produk perawatan bayi yang sudah teruji bebas alkohol, bebas
pewangi, dan hypoallergenic agar terhindar dari alergi.
Gesekan dengan popok [1,2]
Faktor lain yang berkontribusi terhadap ruam popok adalah
adanya gesekan antara kulit bayi dan popoknya. Ruam popok ini bisa disebabkan
oleh gesekan kain dan popok karena kulit bayi sangat lembut dan rentan.Jika
popok yang Bunda pilihkan terlalu ketat, gesekan ini akan lebih sering terjadi
dan menyebabkan ruam popok, sehingga semakin parah.
Infeksi jamur Candida albicans [1]
Selain menggunakan popok kotor saat sudah penuh, infeksi
jamur juga dapat menyebabkan ruam popok dan ruam popok pada bayi yang terjadi
karena kadar air yang meningkat. Kulit lembab yang tertutup popok sepanjang
hari dapat terkena suhu panas dan lembab. Akibatnya, jamur mudah tumbuh di
kulit area popok sehingga menimbulkan ruam.
Kira-kira, seperti itulah penyebab dan bagaimana terjadinya
ruam popok. Apabila Moms terus mengabaikan ciri-ciri di atas dan tidak segera
mencari penanganan, maka ruam tersebut akan bertambah parah. Selalu cek kulit
area popok setiap hari dan lakukan langkah pencegahan seperti menjaga
kebersihan dan menggunakan popok yang tidak terlalu ketat.
Sumber:
Karen Gill. Identifying and Treating Yeast Diaper Rash, 27
Maret 2019. Healthline. Diakses pada 11 September 2022 dari
https://www.healthline.com/health/parenting/yeast-diaper-rash
George Krucik. Diaper Rash: Cause, Symptoms, &
Diagnosis, Healthline. 27 Februari 2020. Diakses pada tanggal 11 September 2022
dari https://www.healthline.com/health/diaper-rash#Types
comment 0 comments
more_vertTerimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.
Terimakasih .... :)