Mengenal Penyakit Kanker Tiroid

 

Pasti teman teman sudah tahu penyakit gondok kan? Tapi, jangan anggap remeh lho. Why? Jika teman teman dihinggapi gondok atau benjolan di leher yang tak kunjung sembuh, lalu disertai dengan batuk, nyeri di leher, sakit tenggorokan, bahkan sulit menelan dan bernafas, bisa jadi teman teman mengidap penyakit yang lebih serius, yaitu penyakit kanker tiroid.

GEJALA KANKER TIROID

Namun, waspada bukan berarti harus panik saat kita sakit gondok ya. Kita hanya poerlu aware terhadap diri sendiri dan gejala lain yang bisa menjadi pertanda penyakit yang lebih serius. Lalu, gejala penyakit kanker Tiroid ini apa saja sih?

• batuk
• nyeri di leher
• sakit tenggorokan
• suara serak yang terjadi sampai berminggu minggu
• pembengkakan kelenjar getah bening
• sulit menelan dan bernafas

Lebih parahnya lagi, kanker tiroid akan meningkatkan produksi hormon tiroid dan akan menyebabkan jantung berdebar, tangan tremor, penurunan berat badan, gelisah, mudah marah dan berkeringat, rambut rontok, bahkan diare. 

APA ITU KANKER TIROID?

FYI, kanker tiroid adalah kanker yang menyerang kelenjar tiroid yang kemudian membuat perkembangan sel sel di kelenjar tiroid menjadi sangat tidak terkendali. Itu mengapa, kanker tiroid ditandai dengan tonjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher.

Kanker tiroid ini sangat jarang dijumpai dan akan lebih besar kemungkinan untuk terkena kanker ini pada orang yang berpenyakit gondok. 

PENYEBAB KANKER TIROID

Sampai sekarang, penyebab kanker tiroid belum diketahui secara pasti, Mans. Tapi, diduga mutasi genetik yang membuat sel sel di kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali dan bahkan merusak jaringan di sekitarnya. 

Namun, ternyata ada beberapa faktor yang menjadi pemicu kuat penyakit ini, yaitu :

• Penyakit tiroid. Seperti penyakit gondok akan lebih berpotensi untuk terkena kanker tiroid.
• Memiliki paparan radiasi
• Memiliki riwayat tiroid dalam keluarga
• Menderita kelainan genetik tertentu
• Berjenis kelamin wanita. Ternyata wanita lebih berpotensi untuk terkena kanker tiroid
• Memiliki kondisi medis tertentu

PENGOBATAN KANKER TIROID

Setelah melakukan diagnosa oleh dokter dan dipastikan bahwa kita menderita kanker tiroid, maka dokter akan menyarankan beberapa upaya pengobatan, seperti :

1. Operasi tiroidektomi

Operasi ini bertujuan untuk mengangkat kelenjar tiroid, baik sebagian atau seluruhnya. 

2. Terapi Pengganti Hormon 

Terapi jenis ini dilakukan oleh pasien yang mengalami tiroidektomi total. Setelah operasi itu, mereka harus melakukan terapi pengganti hormon seumur hidup.

3. Kemoterapi

Pemberian obat obat kemoterapi ini untuk penderita dimana sel kanker sudah menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya.

4. Radioterapi

Terapi ini dilakukan dengan cara mengeluarkan gelombang radioaktif dan diarahkan ke kelenjar tiroid. Terapi ini untuk mengatasi kanker tiroid tahap lanjut.

5. Pengaturan Kadar Kalsium

Operasi pengangkatan kelenjar tiroid bisa mempengaruhi kelenjar paratiroid yang terletak dekat dengan kelenjar tiroid. Nah, ini akan mempengaruhi kadar kalsium dalam darah. Jadi, setelah dilakukan operasi pengangkatan tiroid akan dilakukan pemantauan kadar kalsium dalam darah dan suplementasi kalsium secara rutin jika diperlukan.

6. Terapi Iodium Radioaktif

Pengobatan ini berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker di kelenjar tiroid. Terapi ini juga bertujuan untuk mencegah agar sel kanker tidak muncul lagi setelah menjalani operasi.

Dokter nantinya akan memberikan salah satu pengobatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi pasien dan separah apa kanker yang dideritanya.

Lalu, bagaimana dengan kita yang alhamdulillah masih sehat ini? Yup, kita perlu melakukan pencegahan supaya bisa sehat selalu ya.

PENCEGAHAN PENYAKIT KANKER TIROID

Lebih baik mencegah daripada mengobati. So, kita harus melakukan beberapa pencegahan atau pola hidup sehat supaya terhindar dari penyakit kanker, termasuk kanker Tiroid.

1. Mengonsumsi makanan sehat

Ternyata makanan sangat berperan penting dalam kesehatan kita. Toh, apa yang kita makan itulah yang masuk dalam tubuh kita dan berubah menjadi energi. Dan juga bisa mendatangkan penyakit jika kita mengonsumsi makanan yang tidak sehat. 

2. Berolahraga 

Selain makan, kita juga harus membantu tubuh untuk memperlancar peredaran darah, membantu metabolisme tubuh dengan cara olahraga. Bisa dengan jalan santai, lari, berenang sampai gym/fitness.

3. Berpikir positif

Nah, ini yang juga tidak kalah pentingnya. Berpikiran positif atau tidak mudah stress juga sangat berpengaruh dengan kesehatan tubuh itu sendiri. Jadi, harus terus berpikiran positif dan menghindarkan diri dari stress. Bisa dengan cara membaca buku pengembangan diri, melakukan 'me time' hingga konseling.