“Kak, coba bilang IBU.”
“Kak, AYAH...AYAH AYAH AYAAAAH...”
Hampir tiap hari aku menstimulasi Julio untuk bisa mengucapkan kata Ibu, Ayah, Uti, Akung, Dada dan kata kata lainnya. Yes, Ibu baru dengan anak yang baru aja ulang tahun yang pertama begini jadi suka deg deg an sendiri kalau kalau anak telat bicara/speech delay
Bukannya apa apa, menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K) , perkembangan berbicara pada anak memiliki tolak ukur. Misal, lanjutnya, saat usia 12-13 bulan, anak seharusnya bisa memiliki satu kosa kata baru selain ‘mama’ dan ‘dada’.
“Tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa itu sebagai tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya,” katanya saat ditemui di Apple Bee Playground, Mal Taman Anggrek, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).
Mungkin bagi sebagian orang tua, terlambat berbicara itu hal yang biasa. Ah, mungkin karena kemampuan motorik dia lebih cepat jadi ngomongnya lebih lambat. Padahal nih teman teman, ternyata lambat berbicara bisa mengakibatkan banyak hal di kemudian hari.
“Mereka yang mengalamis peech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa juga ternyata, depresi, ansietas/kecemasan. Bagi mereka semua perasaan itu nggak nyaman, tapi apa? Mereka nggak bisa ngomong, sedihkah, marahkah, kecewakah, mereka nggak bisan gomong gara-gara speech delay,” tambah Dr Anggia Hapsari.
Faktornya pun bisa macam macam. Salah satunya karena faktor lingkungan yang deprivasi. Misalnya karena orang tua terlalu menuntut anak untuk bisa berbicara bahkan lebih dari satu Bahasa saat mereka menginjak umur tiga tahun. Untuk anak tanpa gangguan berbicara sih bisa bisa saja, tetapi akan beda halnya untuk anak dengan gangguan speech delay.
Kalau dipaksakan kepada anak yang tidak mampu, imbuhnya, itu akan mempengaruhi kemampuan kognitif mereka. Dampak lain yang mungkin terjadi yaitu prestasi akademik akan berkurang, anak menjadi pencemas tinggi, interaksi sosial anak juga akan memburuk.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan maupun penanggulangan kepada anak yang terdeteksi speech delay. Dr Anggia menganjurkan untuk sering mengajak anak bermain, bukan hanya memberikan mainan.
Nah, makanya sebisa mungkin aku selalu membersamai Julio saat bermain. Nggak hanya memberikan dia mainan, lalu kita sibuk sendiri. Tetapi justru ikut bermain bersamanya; entah main bola, membacakan buku ala story telling dengan menggunakan finger puppet, bermain peran atau sekedar bernyanyi bersama.
Masih menurut Dokter Anggia, tiap usia memiliki standar yang harus dilalui anak agar tidak terjadi speech delay.
“Latih anak untuk bisa mengucapkan kata-kata konsonan, misalnya, dilatih dengan flash card seperti itu,” pungkasnya.
Tapi, kalau misalnya masih susah juga?
Jangan khawatir bu ibu. Jika memang sulit untuk dilakukan secara mandiri, orang tua juga bisa melakukan stimulasi sesering mungkin untuk anak yang speech delay. Salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yaitu Dini.id.
Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli.
Beberapa program Dini.id adalah :
1.Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.
2.Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
3.Program assesment, observasi & investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.
Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang.
Jadi, yuk kita mulai aware terhadap tumbuh kembang anak!
comment 0 comments
more_vertTerimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.
Terimakasih .... :)