Dear The Birthday Girl, NICKEN SANTOSO!!

Dear Nicken, adikku yang manis...

Dulu saat kamu lahir, aku masih TK. Ibu, dengan perutnya yang membesar dan berisikan kamu selalu menjemputku sepulang sekolah. Saat itu, aku senang sekali karena aku akan punya teman bermain, yaitu kamu. 7 Juni 1997. Saat kamu lahir, aku senang karena kita berjenis sama, perempuan. Lalu, kita tumbuh bersama. Aku sering menciummu karena kamu menggemaskan.

TUH KAN, KAMU GEMESIN!!

Kata orang, aku dan kamu bagai jenang dan jadah. Tapi, aku nggak sedih.

Dear Nicken, adikku yang bohay...

Ada saatnya kita berebut remote hingga cakar cakaran kayak penyanyi Dangdut. Kamu lalu nangis, dan aku menyusul kemudian. Kita menangis bersama sama. Ada saatnya kita berantem dan beradu cercaan.

“Keeeen!! Iki disik i lho, iki apik petualangaaaannn!!”

“Gah men!! Lha sing nyetel sopo??? Aku arep sinetron iki ok, ganteng2!!”

“Sinetron rak mutu ok didelok!! Mending iki lhoo!! Marakke pinter!”

“Gahh!! Pokokke sing nyetel akuu!!”

“OKE FINE!! NYOH TAK PATENI TIPINE. NYOHH!! TAK SETEL MENEH!! SAIKI AKU SING NYETEL!!”

“SAKPENAKEEEEE!!! CIAAAAAAAAAAAAAATTTTTTT!!!!”

Banyak kali aku menyubit, menjambak dan memukulmu. Banyak kali kita bertengkar, dan sebagai kakak aku merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk adikku yang berasal dari ruang yang sama, yang darahnya juga mengalir mengedari tubuhku, yang serpihan jiwanya juga bagian dari jiwaku satu.

Dear Nicken, adikku yang cantik...

Kini kita telah beranjak dewasa. Mbak Ike beranjak dewasa, kau pun begitu. Kita terpisah bermil mil jauhnya, dan bentangan jarak telah menyadarkanku. Tidur bersamamu dan bercanda sebelum memejamkan mata terasa begitu indah. Aku akan menceritakan sesuatu yang lucu lalu kita akan tenggelam dalam gelakan tawa. Bahkan, saat aku menonton TV sendirian di kamar kost, aku merindukanmu. Tak ada lagi yang merebut remote. Kamarku jadi terasa sepi.

Dear Nicken, adikku yang beranjak dewasa...

Nicken yang dulu gempal gempal dengan pipi sebesar roti sobek telah tumbuh menjadi Nicken yang dewasa. Satu tahun lagi umurmu bertambah, satu lagi tanggung jawab yang harus kamu pikul. Hari ini, kau beranjak 18 tahun. Banyak sekali do’a dan harapan aku kirimkan untukmu.

Jadilah anak yang solehah. Mulailah ambil air wudhu dan sholatlah lima waktu. Tanpa Alloh, kita hanyalah butiran debu. Aku doakan kamu selalu dilindungi Alloh dan hidup dengan penuh keberkahan. Semoga suatu saat kamu juga bisa pelan pelan belajar menutup aurot. Aamiin...

Sehatlah selalu. Semoga Alloh mengangkat semua penyakitmu dan kamu sehat selalu serta panjang umur. Mulailah memikirkan tubuhmu sendiri. Jangan makan terlalu banyak dan jangan malas mandi lagi. Tubuh kita adalah sarana satu satunya, tempat kita hidup. Kita tak punya cadangan lagi. Tanpanya, kita transparan.

Raihlah cita citamu. Mulailah pikirkan masa depanmu mau dibawa kemana. Kejar hal yang membuatmu senang. Kejar impianmu dan menjadilah wanita yang mandiri di masa depan, dimulai dari sekarang. Temukan apa passion/keinginanmu dan kejarlah sampai dapat. Aku akan selalu mendukung tiap tiap langkah positifmu. Aku akan selalu ada untuk adik adikku.

Rukun. Aku selalu berharap kamu dan adik bungsu kita, Astrid selalu rukun. Jangan berebut remote. Saudara kandung adalah teman hidup yang Alloh berikan untuk kita. Aku selalu berharap kita bisa menjadi saudara saudara yang saling menghebatkan dan mendoakan. Semoga kita selalu rukun sampai dewasa tanpa rasa iri, dengki dan intrik. Masih ingat saat kuliah dulu, salah satu dosenku pernah bertanya,

“Siapa yang tidak pernah iri terhadap adik adiknya?” Dan aku tunjuk tangan. Karena sekali pun dalam hidupku, aku tidak pernah iri terhadapmu atas perlakuan Ayah Ibu. Semoga kamu pun begitu. Aku bersyukur mempunyai Ayah Ibu. Susah payah mereka selalu menuruti apa yang kita minta dan selalu berusaha untuk bisa mencukupi semua kebutuhan kita. Semoga kamu pun begitu.Kini kamu sudah besar. Aku berharap kamu bisa menjadi lebih dewasa, lebih bisa membedakan benar dan salah, baik dan buruk.

Bahagia. Aku mendoakan agar kamu bahagia dunia akherat. Semoga kamu, adik, Ayah dan Ibu selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan. Semoga kita bisa saling bahagia dan membahagiakan. Harapan terbesarku untukmu adalah semoga kamu bisa menjadi orang yang berguna untuk dirimu sendiri, untuk Ayah Ibu, keluarga, bangsa dan agama. Kata guru ngaji mbak ike di mesjid dulu,

“Seapik apikke menungso yoiku menungso kang bisa migunani tumrap menungso liyane.”

Sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat untuk manusia lainnya. Aku berharap kamu, aku dan adik bisa begitu.

Jangan terlalu galau masalah percintaan. Raihlah dulu cita citamu, mulai cari tujuan hidupmu dan fokus untuk mengejar sampai kamu dapat. Karena aku di sini inshaAlloh akan selalu mendukung setiap langkahmu. Semoga kita selalu rukun sampai dewasa tanpa rasa iri, dengki dan intrik.

Bagiku, kamu adalah salah satu penyemangat hidupku. Maka, hiduplah dengan penuh semangat!! FIGHTING!!! Mbak Ike loves really really really love you and Astrid.

Sampai bertemu Lebaran mendatang yaaaa...muachh!!