Penerbit MMJN, April 2014 (Indie) - Cerpen
Genre : Romance
Genre : Romance
Malam ini udara begitu dingin. Rinau hujan tampak begitu
mesra menyatu dengan tanah basah yang wanginya tercium hingga ke dalam kamar
kostku. Genap setahun sudah aku melalang buana di kota nan asing ini. Iya, aku
yang sudah katam mengenyam bangku perkuliahan memutuskan diri untuk bisa
bekerja di pusat Indonesia. Begitu mendapat tawaran interview, aku langsung
terbang dan menempuh 500 km dari kota kecil itu.
Aku menekan tut HPku dan dengan segera nada sambung terhubung.
Satu detik, dua detik, si empu HP tak juga mengangkatnya. Delapan detik, yeah!
Suara hangat nan renyah itu mengudara melingkupi telinga dan tembus sampai ke
dada. Seketika letupan rindu seakan berhamburan ingin melesat ke sana.
“Halo, yank?” Senyum sumringah tampak jelas tergambar di mukaku.
“Hai
yank..lagi ngapain kok lama banget ngangkatnya?”
Adalah Bayu. Dia adalah salah satu sumber dari segala
sumber. Sudah lima tahun kita membingkai masa bersama. Aku mengenalnya saat
masih duduk di bangku kuliah. Kita teman satu fakultas. Dengan sejalannya
waktu, hati kita berlabuh di rasa yang senada. Sesimple itu kita mengurai masa
dan masih terus berhitung hingga malam ini. Bahkan, dia pula yang mendorongku
untuk bisa mengejar anganku di tanah ini.
“Yank, aku
dapat tawaran kerja di Jakarta..”
Aku menunduk dalam dalam, meresapi setiap sensasi antara senang dan sedih.
Senang karena selangkah lagi angan yang aku tata akan menjadi nyata, sekaligus
sedih karena empat tahun kita bersama akan semakin dekat dengan ujian.
“Bukannya
emang ini yang kamu inginkan dari lama, yank... Mumpung muda, gapai aja selagi
bisa...”
“Lalu, kita??” Aku menoleh ke arahnya, mengharap untaian dukungan akan
dia ulurkan. Harapku bertepuk sempurna.
“Sayang, khan
masih ada HP, ada facebook, ada skype... Walau pun aku tak bisa mengenggammu
serupa ini, tapi toh mata kita masih bisa beradu..” Dia menjalin erat tanganku malam itu. Karenanya, aku
membulatkan tekadku, bulat sempurna. Bayu di mataku adalah laki laki sempurna,
laki laki yang aku yakini akan menjadi masa depanku bersama dan mengurai masa
sampai ke ujung usia.
“Iya yank,
sedang di luar...ada rapat malam bareng direksi...” Memang suara di ujung telepon terdengar sangat ramai..
“Yank, nanti
aku telepon lagi ya, nggak papa khan?”
“Iya yank...”
---
“Siapa yank?”
“Ah bukan,
mama aja cerewet banget nanyain aku pulang jam berapa..”
Cepat cepat aku menekan tombol merah HPku. Dadaku berdesir
hebat dan tanganku gemetaran. Mataku seketika terasa begitu panas dengan bulir
yang seperti tsunami merangsek membanjiri pipi. Aku lantah.
“Sejak kapan
aku jadi mamamu?”
Iodine performs an essential part within the manufacturing associated with thyroid bodily hormones, therefore hublot replica is actually vital to have an person along with hypothyroidism to improve their own iodine consumption via nutritional resources. There's a few preliminary function as well as expense involved with any kind of backyard, however end up being very easy as well as quite a rado replica uk or even expense. You are able to purchase creating a little region and also have this landscaped to brew a stunning yard backyard, or even you can buy several big fake hermes and also have all of them arranged correct beyond your own back again doorway with regard to availability. Furthermore essential regarding your own kitchen area backyard is actually exactly what where you will develop. Types of swiss rado replica which are full of iodine tend to be ocean veggies, Europe chard, beans, mushrooms as well as summer time melons. It won't allow you to lower within the louis vuitton replica sale division becoming the main town of the extremely cooking acclaimed nations in the world.
BalasHapus