Surat ini aku buat dalam rangka mengikuti suatu event bertajuk sepucuk surat untuk Sahabat. Hanya saja, seperti halnya siang dan malam, ada keberhasilan dan ada kegagalan juga. Agar tidak teronggok tanpa pembaca, this is it!! A letter for my gorgeous bestfriend.... :*
Dear sahabatku
terkasih,
Dari lamat lamat
udara segar yang tersisa pagi ini, dari kota teramai dengan deru berseru seru ,
aku menuliskan sepucuk surat untuk kalian, para sahabat penguat sanubari.
Mengingat kalian
sungguh menciptakan ceruk lesung yang melekat erat di pipi. Mengingat kalian
sungguh menanamkan benih kedamaian yang melesat menembus sanubari. Karena
bagiku, kalian sahabat sejati yang tak bisa terganti.
Sahabatku yang
baik hatinya, ingatkah kalian saat kita masih berbalut rok biru dengan paduan
kemeja putih bersih. Itu adalah awal kebersamaan kita, awal dari segala awal
jalinan erat yang kokoh terjalin hingga kini. Tak jarang kita beradu mulut dan
saling menatap penuh amarah. Namun, tak peduli berapa kali kita berkelahi, pada
akhirnya kita mengurai senyum tergelak gelak kembali keesokan hari. Kelabu
hatiku sungguh bertabur bintang karenamu.
Sahabatku
pewarna hari, ingatkah kalian saat kita dipertemukan kembali oleh Tuhan di balutan
rok abu abu dengan paduan kemeja putih bersih. Kita mewarnai hari hari bersama
dan tak henti menorehkan kenangan manis di setiap ujungnya. Masih begitu lekat
hari itu, dengan mata meruah dan hati terluka, aku memuntahkan lahar yang sudah
membumbung meledak ledak di hati.
“Nggak papa,
semua akan baik baik saja...” Sorot mata kalian begitu melegakan himpitan beban
yang bersesakan ingin keluar. Tepukan kalian memberikan kobaran semangat yang
melesak masuk memenuhi serat serat relung yang sedang akan berceceran. Tahukah
kalian apa makna kalian untuk seorang aku?
Sahabatku yang
berhati peri, kemana lagi aku mengadu atas keluh penuh peluh di setiap injakan
tangga yang coba aku daki? Tuhan menjawab segala pertanyaan lewat kehadiran
kalian. Hati yang redup pun disulap penuh lilin berjajaran. Hati yang beku disulap
menjadi suam suam kuku. Hati yang akan mati disulap diguyur hujan rintik rintik
esok hari.
Sahabatku,
bagaimana aku tak berseru syukur setiap waktu? Lihatlah aku kini. Lihatlah aku
sejak menginjak umur 19 tahun di bawah naungan sebuah persahabatan yang hakiki.
Dahulu kala, angin berayunan membelai rambut yang terurai lepas. Dahulu kala,
leher memanjang berbalut udara menepuk nepuk. Dahulu kala, kaki jenjang berutas
utas melenggang tanpa balutan.
Lihatlah kita
kini, berbalut serba panjang dengan mahkota berumbai rumbai. Lihatlah kita
kini, bermahkotakan seutas kain menutup sempurna rambut dari belaian angin.
Lihatlah kita kini, menyembulkan senyum di wajah berbingkai jilbab warna warni.
Lihatlah kita kini, menjejaki hidup bak pelangi.
Sahabatku,
bagaimana aku tidak sujud syukur membelai takdir serupa ini? Tak peduli badai
sebesar apapun yang menerpa, tak peduli gulungan pasir sekering apapun di gurun
selebar apapun yang melambai di pelupuk mata, tak peduli sekencang apapun petir
menyerang bertalu talu, selama jabatan erat kalian membalut hatiku, maka semua
akan baik baik saja.
Sahabatku, sudah
begitu lama kita menggenggam rasa. Kita telah melewati balutan putih biru, lalu
putih abu abu, beranjak berbalut jilbab berhias kerudung. Sewindu kiranya kita
menjemput asa bersama dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa.
Bila aku harus
menyodorkan kata, terimakasih adalah kata baku pertama yang pasti terlontar.
Terimakasih untuk semua ucapan saat aku mampu terbang. Terimakasih untuk segala
dorongan saat aku tertatih tatih untuk melangkah maju. Terimakasih untuk setiap
uluran tangan saat aku terjerebab. Terimakasih untuk tepukan bahu saat aku
bergelimang duka. Terimakasih untuk seberkas cahaya hingga aku menetapkan hati
menjadi perhiasan dunia. Terimakasih untuk persahabatan yang telah kalian
tawarkan dengan janji bahwa kita akan genggam hingga raga menua.
Sahabatku yang
kini merantau di penjuru negeri, bulir bulir do’a ku selalu menyertai setiap
langkahmu. Tak peduli seberapa jauh jarak terbentang di antara kaki kaki kita,
hati kita bertautan.
Sahabatku yang
kini meniti mimpi masing masing, aamiin selalu aku selipkan di akhir doa yang
kalian kirim, berikut tautan harapan yang akan terus mengalir. Langkahkan kaki
selebar mungkin, sejauh mungkin, dan melompat setinggi mungkin.
Aku akhiri
sepucuk surat untuk kalian. Terulur segala doa yang mengalir tak kunjung putus,
terulur segala harapan yang terus menuai tunas, terulur segala kerinduan
tentang kebersamaan yang begitu berharga. Sampai bertemu di hari Raya, sahabat
sahabatku. Alloh akan terus memeluk mimpi mimpi kita.
Bekasi,
18 April 2014
Teruntuk
pinqueenz :
Mashlahatul
Umami, Lombok Timur
Aprilla
Dany, Bandung
Ellena Rosmayanti, Jogjakarta
kayaknya aku ngak cengeng cengeng banget jadi orang...tapi setelah baca ini kok terenyuh....hadeh......
BalasHapussahabat-sahabat..betapa mengagumkan mereka....ingin merasakan sepenuh hati......
semoga ketika pulag nanti bisa bertemu mereka....
buat mbak mey....semoga nggak ada rintangan apapun buat menjaga persahabatannya...amiin..
dari SMP bersama. berbagi susah senang sama-sama. sekarang sudah merantau masing-masing. akan ditemukan dengan lingkungan yang baru, orang yang baru pula. meski begitu, yang lama tentulah jangan terlupakan. persahabatan yang hebat mey. meski berjauhan selalu saling mengirimkan doa. aku sendiri sampai sekarang gak tau, sahabat aku yang sebenarnya itu siapa. :)
BalasHapussemoga persahabatannya selalu terjaga. dan selalu dipertemukan dalam kehangatan yang sama. :)
jadi teringat sosok sahabat yang ga tau hilang kmana,
BalasHapussemoga suatu saat akan bertemu kembali,
sungguh ajaib, tuhan menciptakan sosok yang berjuluk "SAHABAT" bisa menjadi nyawa kedua disaat kita hilang asa,
itu yang aku rasakan saat bersama sahabat-sahabatku.
Time passes but memories remind. Walau tak bersama lagi dengan sahabat2 setiap hari, tapi sahabat itu akan selalu dihati. Akan selalu ada dan terasa walau jauh. Kenangan-kenangan bersama dalam suka dan tawa tak akan terlupakan. Jadi kangen sahabat aku? Teman2 kak mei pada jauh2 semua ya, asli mencar2. susah banget ketemunya pastinya ya?
BalasHapusHehehe Meyke banyak bercerita ttg sahabat sahabatnya nih, seneng ya. Kalo udah jauhan gini sedih sih, kangen. tapi ada kenikmatan yg ga terbayar oleh apapun saat kalian akan berkumpul kembali. Joss pokoke :D
BalasHapusSemoga sahabat sahabatnya baca ini yah. Dan semoga menang di event yang diikuti. Jangan lupa juga untuk cek ulang naskah di tulisan ini. Ada beberapa yang tak sesuai EYD. Lihat lagi ya.
BalasHapusSemoga menang dan sukses selalu buat Mey:)
bandung, lombok, jogja, dan elu di jakarta mey.. wuidihhhh...
BalasHapussuratnya agak mellow-mellow tapi keren bahasanya.
jadi terinspirasi nulis surat buat sahabat juga... temen2 SMP ku ada yg di makasar, jakarta, jogja dan papua...
sahabatannya LDR ya mbak mey, aku juga :")
BalasHapusudah mau sewindu juga kita sahabatan, temenan dari SMP sampai sekarang. susah ketemu tapi komunikasi nomer satu kan mbak mey? hehehe
semoga secepatnya bisa ketemu sahabat2nya ya mbakk
Duhh.. Ka meyke itu nama grupnnya "pinkqueenz" duhh.. Jadi ingat grupku juga dulu "pinkyboy" #ehh gak..gak. Hahaha xD
BalasHapusTerpisah-pisah yah, duh.. Sama kek aku, terpisah-pisah sama teman2 yang entah sekarang dimana. :(
Tapi suatu saat pasti akan bertemu kembali dengan sahabat lama. Entah dalam suasana gembira :) atau suasana berduka :(
*tarik napas kemudian hembuskan*
BalasHapusJadi ingat juga Mey sama sahabat superhero yang ada di Makassar. Jadi ingat sama teman-teman kelas XII IPA 5 yang bentar lagi bakal mencar buat menuhin hidupnya masing-masing. Buat jalan-jalan kecil dan besar yang bakal mereka tempuh.
Budi baik mereka enggak ada matinya.
Sahabat oh sahabat, sahabat mba di pertemukan di sma ya? saya jadi menunggu masa sma yang sebentar lagi mau di jalanin.. huaa apakah saya akan memiliki sahabat lebih banyak lagi?
BalasHapustapi kalo saya menemukan sahabat, saya gamau ada perpisahan... kalau terjadi yasudah, mungkin benar, hidup memang banyak perpisahan..
Penggunaan katanya bagus, isi suratnya juga keren...
BalasHapusaku suka
aku suka
Persahabatan memang akan terus abadi hingga akhir, salam buat semua sahabatnya ya.....:)
BalasHapusaaaaa Meukke itu ada foto kamu saat ga pake jilbab ??
BalasHapuspadahal suratnya bagus lhoo, syang ga lolos, tapi gakpapa, kamu tetep keren
semoga persahabatanmu hakiki ya
aku pernah baca ceritamu ttg si Dany sih
Kak aku terharu nih sama suratnya. Aku jadi ikutan sedih juga. Bener-bener sahabat yang saling mendukung satu sama lain banget yaa. Kata-kata yang kamu bikin juga menyentuh Kak. Mungkin belum waktunya lolos.
BalasHapusAku seneng liat persahabatan kalian. Meskipun sekarang udah pisah-pisah, tapi semoga cepet ketemu lagi yaa. Saling mendukung juga. Keren keren :)