Event Mozaik Blog Competition sponsored by beon.co.id
AWAL DARI
SEGALA AWAL.....
“Yang mana
nduk?” ucap Ibu gue. Gue mencermati satu per satu benda persegi panjang dengan
banyak lembaran dilingkupi sampul tebal bergambar. Tak lupa sebuah gembok
dengan dua batang kunci menggelayut mesra di pinggirnya.
“Ini buk!!”,
ucap gue menunjuk ke salah satu diary bergambar cowok versi anime yang sedang
mengangkat sebilah pedang dengan dominasi warna kuning.
Hari itu
adalah hari paling bersejarah dalam perkembangan kepenulisan gue. Ini adalah
cikal bakal, awal dari segala awal hubungan romantis antara elektron elektron
otak gue dan jemari gue yang berkolaborasi dengan amat mempesona.
Sejak dibelikan diary di hari itu,
gue mulai menulis hari demi hari yang gue lalui. Dari soal gue beli gorengan
buah nangka dikasih tepung digoreng bernama samarinda habis tiga, gue ulangan
dapet 10, pertempuran gue dengan Gendro; salah satu teman yang ngejekin kalau
mukanya Shah Rukh Khan kayak Se Lo Kan, peristiwa jatuhnya gue ke selokan pas
mau berangkat sekolah, sampai kisah berat lika liku cinta segitiga. Semuanya gue
curahkan di setiap lembar diary gue. Tanpa gue sadari, gue membangunkan
kecintaan gue terhadap dunia tulis menulis sejak menginjak bangku kelas 3 SD.
SD katam,
berlanjut ke SMP. Gue mulai membeli tabloid Gaul, dan dari cerpen cerpen di
majalah itu, khayalan gue berterbangan tanpa batas. Hap!! Gue tangkepin satu
satu, dan gue lempar ke sebilah buku bergaris. Jadilah cerita cerita pendek
hasil khayalan gue. Tak berhenti sampai disitu, gue juga bisa menghasilkan uang
uang pertama gue sebagai seorang penulis!!!
Caranya???
Gue tulis
cerpen cerpen yang gue bikin di kertas, lalu gue steples tuh kertas, gue kasih
sampul dan juga judul dengan tulisan tangan melengkuk lengkuk khas anak SMP
kelas 1 dengan glitter.
“Temen
temen, sekarang aku nyewain cerpen..yang mau baca, boleh..cuman 300 rupiah satu
cerpennya...satu hari ya...”
Gue bawa
sekitar 10 cerpen berukuran buku tulis dibagi dua. Dan uang 300 rupiah dari
Iis, temen gue SMP adalah uang yang gue dapatkan pertama kalinya sebagai
seorang penulis. Hari berganti, tahun merangkak.
Di bangku SMA, gue berganti
pula bacaannya. Gue rajin meminjam majalah majalah remaja di rental majalah
tepat di depan sekolah. Ada satu moment membahagiakan saat gue menekuni hidup
sebagai seorang anak berselimutkan putih abu abu yang gemar menulis. Saat itu,
gue liat ada lomba cerpen di suatu majalah remaja terkenal yang bahasa
Inggrisnya itu ‘My Friend’. Sampai rumah, bermodalkan dengan komputer di rumah
nenek, gue ngetik tuh cerpen, lalu gue lengkapi segala persyaratannya, dan gue
kirimkan secepat kilat menembus dunia maya. Lalu gue jalani hari berikutnya
dengan apa adanya. Beberapa minggu kemudian...
“Halo? Ini
Meykke Alvia ya?”
“Iyahh, ini
ciapa yach??”
“Ini dari
majalah Kawanku memberitahukan kalau Meykke Alvia berhasil menjadi pemenang
hiburan?”
“Uhm, maksutnyah mbak?” ucap gue sambil mencubit perut karena kalau lengan udah mainstream.
Awwww...atid.
“Iya, kami
mau menanyakan nomor rekening Meykke untuk pengiriman honornya..”
“Mbak,
enelan?”
“Ciyusss
Meykke Alvia..”
Gue langsung
nari rumbai sambil pecak silat disudahi lompat harimau sembari handstand.
Girang jelas bukan kepalang!! Pertama kali gue mengadu peruntungan dengan
sebilah cerpen dan bisa tembus!!! Juga, seminggu kemudian nama gue shine bright
like a diamond di bawah judul cerpen salah satu halaman majalah kegemaran gue
itu. Juga, pada akhirnya rekening Ibu gue bertambah 265ribu!!! Itu adalah uang
kedua gue setelah 300 rupiah sebagai seorang penulis. Yang pasti menulis sudah
mendarah daging, walau pun tubuh gue cenderung tulang dan kulit saja.
Di akhir
perjalanan gue sebagai anak SMA, gue mulai akrab dengan dunia maya, dan begitu
tahu ada diary tak berkertas yang bisa dibaca oleh semua orang bernama blog,
gue seketika langsung mendaftarkan diri. Dari diary berbadan yang sudah
menumpuk di kamar, gue urbanisasi besar besaran ke blog. Sejak saat itu, nafsu
menulis gue berletupan, tak terhentikan. Gue dengan telaten dan penuh kasih sayang merawat blog gue hingga menjajaki dunia perkuliahan.
PEDIH DARI
SEGALA PEDIH.....
Seperti
halnya hari yang tak selalu berpelangi, juga hidup yang tak selalu beralaskan
bahagia, menulis pun tak selamanya lancar jaya membahana. Ada masa masanya gue
bak butiran debu di padang pasir Mesir sana.
Tahun
pertama gue ngeblog, tiap kali gue berkunjung, banyak jaring laba laba di atap
atapnya, lampunya mati, dan debu setebal 5 meter melingkupi seantero lantai
udah persis kayak waktu gunung Kelud muntah. Blog gue, ibarat mau seberapa kue
yang dihidangkan, tamu sebiji pun tak menampakkan diri.
“Eh, baca
blog gue yah, Melted Javanese Sugar!! Hari ini ada postingan baru lo, cerita waktu gue pingsan saat
upacara kemarin ituu..baca yaaa...Seru loh..”, ucap gue sambil bersimpuh di
kaki temen gue. Ironis memang. Boro boro follower, pengunjung juga sebiji dua
biji, itu pun temen sendiri saking kasihannya ngeliat muka gue yang memohon
sampai mimisan.
Bahkan, gue
sempat berpikir akan membuat akun blog secara massal lalu memainkan settingan layaknya artis artis masa kini.
“Ih, nice
post cc!! Ceritanya seru bangetttt!!!”
“Makasih cc,
sering sering ya berkunjung..salam kenal...!”
Tapi, saat
gue tidur, tiba tiba Ibu Kita Kartini datang ke mimpi gue.
“Meykke,
habis gelap terbitlah terang...”, ucap beliau.
“Iya
Ibu...ibu kita kartini...putri sejati...putri Indonesiaaaa...harum
namanyaaaaa...” jawab gue di alam mimpi dilanjutkan menyanyikan lagu Ibu Kita
Kartini full version. Gue nggak jadi menyerah. Gue mencari sumber terang sejak
itu.
Lain blog,
lain pula lomba.
Hari itu gue
menulis dengan penuh gejolak jiwa. Yang gue yakini, kata kata terlahir dari
hati. Gue nggak bakal bisa menulis kisah bahagia saat gue sedih, dan juga
sebaliknya. Sebagai orang yang memegang teguh keyakinan itu, sebelum gue
menulis naskah perih sesuai dengan temanya, gue liatin folder folder lama
pemancing ingatan manis yang berakhir dengan duka nestapa. Pun gue juga berkali
kali menengok video yang dia buat dengan background “Selamanya Cinta” biar hati
gue semakin tercabik cabik. Dan leburan hati gue akan gue sulap menjadi kata
kata penuh ruh. Gue sampai terbawa suasana dan terberai berai sambil nulis. Gue
yakin banget itu tulisan gue bisa lolos dan dibukukan. Gila aja orang nulisnya
sambil sesegukan dengan ingus menganak pinak begini.
Gue yakin
banget cerita gue akan mengundang keharuan dan air mata, gue yakin cerita gue
lolos..dan ternyata..tidak!!!
Gue udah
nangis nangis segala termehek mehek, mengorek ngorek koreng lama, gue menulis
dengan penuh penjiwaan sampai gue kebablasan galau di sebulan berikutnya, dan
naskahnya ternyata nggak lolos itu rasanya kayak naik flying fox waktu sampai
tengah talinya putus lalu jatuh di sungai ditangkap buaya yang ternyata
jelmaannya Suzana kayak di pilem pilem gitu. Periiiih!!! Tertatih tatih. Gue
putus harapan. Hanya saja, sebelum gue merealisasikannya, tiba tiba Ryan
D’Massive datang sambil membawa gitar, tapi nggak nyanyi “Bujangan”. Ini Ryan,
buka Rhoma.
“Jangan
menyerah....jangan menyerah...jangan menyeraaaaah...syukuri apa yang ada, hidup
adalah anugerah, tetap jalani hidup ini...melakukan yang terbaik..”
Seketika gue
manggut manggut. Gue yakin, layaknya gagal move on adalah move on yang
tertunda, pun begitu dengan kegagalan naskah dibukukan adalah keberhasilan
naskah yang tertunda.
KENAPA OH
KENAPA......
Dulu saat
blog gue lebih sepi dari kuburan Jeruk Purut, gue tetap menulis. Saat upaya gue
ikutan lomba sampai berlinangan berujung gagal, gue juga tetap menulis.
Kenapa??
Seperti
halnya makan biar kenyang, tidur biar segar, makan eskrim biar riang, buat gue,
menulis biar senang. Menulis bagi gue adalah sebuah kebutuhan. Menulis bisa menjadi
obat saat perih mendera atau hadiah saat bahagia melingkupi jiwa. Menulis bisa
menjadi perpanjangan akal dan ilmu yang dapat dinikmati oleh banyak orang tak peduli jarak yang terbentang. Pun
menulis bisa mengabadikan setiap patahan masa agar leluasa dikecap di kemudian
hari. Kata orang bijak, manusia bisa mati, tapi tulisannya tetap abadi!
Gue ingin
hidup 1000 tahun lagi. Kalau pun bukan tubuh gue, at least tulisan gue.
Banyak
inspirator yang mengguyurkan banyak penyegaran ke dalam pikiran gue. Gue jatuh
cinta pada tulisan Andrea Hirata dengan diksi cantiknya yang meliuk liuk
memainkan hati. Gue juga terpikat pesona Alitt Susanto dan Raditya Dika dengan
tulisan tulisan lucu, konyol, tetapi tetap berinti. Pun gue begitu mengidolakan
Oki Setiana Dewi dengan kata katanya yang mendamaikan sanubari. Banyak
inspirator yang menerangi jalan gue. Tak lupa, banyak sekali teman yang
melangkah berdampingan bersama gue, menulis bersama sama, menularkan ilmu
berjamaah. Setelah Ibu Kita Kartini datang, mereka bergerombolan menghampiri
gue, menuntun gue menuju cahaya dan mulai menyemarakkan kehidupan blog gue.
Mereka adalah keluarga gue, sahabat sahabat gue, dan pemandu sorak blog gue.
Mereka adalah Blogger Energy, sebuah komunitas blog paling kece.
Dan bila ditanya
sampai kapan saya akan menulis. Dengan tatapan tajam penuh arti,
“Selama
hayat masih dikandung badan, InsyaAlloh..”
kecil-kecil udah dapet ide supaya dapet uang dari menulis, bayar 300 biar bisa baca cerpen.. hahaha idenya brliant
BalasHapuskalo gue usia SMP kaya gitu masih banyak main di sawah, nggak tau fungsi buku diary, soalnya ketika gue liat buku diary bayangan gue udah tentang cowo lembek ajah.. haha
untuk sebagian orang blog sepi adalah hal yang wajar, soalnya siapa juga yang mau baca tulisan seorang yang gak terkenal. gue juuga gitu.. dulu blog gue sepi kaya kuburuan.. but, gue tetep nulis, dan bergabng dengan BE :))
hahaha, tau dah dapet ilham darimana, dapet aja gitu...
Hapussamaa..itu aku abis nulis diary terus mainan layang layang disawah sama temen temen...
iyaa, alhamdulillah berkat BE sekarang udah rame :')
HIDUP BLOGGER ENERGY!! :D
HapusKata "aku ingin hidup 1000 tahun lagi" itu kereen! Bener juga ya, kita mungkin bisa mati, tapi tulisan kita bakal tetep dibaca semua orang. Lihatlah Tan Malaka, Pramodya A. toer, Buya Hamka. :D
BalasHapusMenulis ada cara agar kita terus diingat. :)
iya, Erick 100!!
HapusUdah lama sih.. B)
HapusWoww. . .
BalasHapuskeren Mbak Mey. . .
Memang seperti itulah seharusnya seorang penulis; menjadikan menulis itu kebutuhan hidup yang wajib terpenuhi. ibarat kata Kang Abik, "Kalau kita tidak menulis, sama seperti kita terus-terusan makan tapi nggak pernah BAB". . .
Tetap semangat menulis Mbak Mey, semoga menjadi salah satu inspirator generasi mendatang lewat tulisannya. . .
ehehehe, iya bener...
Hapuswah, aamiin ya robbal alamiin doakan ya kk!! semangaaatt!! :D
Kak meykeee, aku terharuuuu :'D
BalasHapusPeluk aku kak, peluuuuuuuuk {}
Sungguh kak Mey terlahir menjadi sesosok wanita keleeen, masih kecil udah tau aja nyari duit dengan cara begitu.
Pengen baca dong cerpen zaman kecil nya.
Hihi
Tetep terus menulis ya kak Mey, sampe aku bisa jadiin kakak itu insprirasi ku :3
ahahaha, makasih banget cc Ayu. waduuuh, aamin banget ituuu...iya, doakan yaak, kamu juga ayo semanyattt!!
Hapusow..kamu dah suka nulis dari kecil ya :-D
BalasHapussbuah ide yg kreatif.
bikin cerpen trus dihias2, 'disewain' bayar 300?
hohoho klo inget lomba cerpen kaWanku itu, jd pgn menang lg deh :')
semangat yaaakk...
dlm menulis ada pasang surutnya.
yg penting qta tetep berusaha konsisten.
aku baru tau info lomba blog ini dr kamu.
tenkiuuu...
nanti klo sempat aku ikutan juga deh.
kapan ya bisa kopdar ma kamu?
kyknya hobi qta bnyk yg sama.
kcuali soal kegemaran pilem, itu yg agak beda hahaha
iya mbak, suka bingiiiitttt...hehehehe..wah, kmu jga pernah menang??? syama dooong, sensasinya itu nendang bangettt yak!!! :D
Hapusiya, mau bangettt kopdar sama kamu mbaaaak...banyak hal yg pgn aku omongiiinnnn :3
Nice post kak Mey..
BalasHapusHebat ya dari kecil udah bisa nulis dan pinter cari duit, ya menulis adalah cara kita untuk tetap di ingat, tulisan itu abadi :)
iya, bener sekali Wiwi...makasih :3
Hapusini ni, ini kereeen.. ckck mantep deh ka mey.. inspiring banget. buset dapet 265 ribu ?? O_O gila bisa buat beli pisang goreng.. keren deh ka poko nya semoga suatu saat bisa menjadi penulis hebat (y)
BalasHapusiya, pisang goreng buat makan sau bulan Dho..hahaha...
Hapuswaaah, aamiin ya robbal alamiiin..makasih yak Ridhooo :D
Gila, kamu punya modal. Dari kecil kamu udah punya kareakteristik sendiri. Ceritamu itu loh, sama kayak penulis-penulis terkenal lainnya yang punya cerita jatuh bangun dan inspiratif. Aku yakin suatu saat nanti orang-orang kayak kamu calon regenerasi penulis terkenal. Keren!
BalasHapusOh ya gorengan Samarinda ya? haha mungkin cempedak
waduuuuuuuh, alhamdulillah aamiin ya robbal alamiiiiin, makasih harapan dan doanya yak kk!!! semoga menjadi nyataaa..hehehe
Hapusowh, beda nama yaaak :D
dari kecil udah bikin cerpen dan jiwa bisnisnya udah jalan, sampai 300 rupiah kalo mau baca :)
BalasHapusperjuangan kita sama, berat banget. Tapi anggap aja semuanya tertunda dan akan ada waktu di mana semua pengharapan bakalan terkabul satu per satu.
tapi entah kenapa baca tulisan ini kek ada yang beda. Apalagi sampai ada Ibu Karti itu, sumpah absurd banget
iya, semua indah pada masanya yang penting terus berusaha sembari berdoa Bay...
Hapuskenapa emang??? hahahaha iya Ibu Kartini itu berjasa bingiiitttt Bay!!
Gue tertinggal lagi nih. Belom sempet ikutan event ini.
BalasHapusTernyata menulis udah dari jaman SD, bisa dapet duit pula. Gue malah baru mulai nulis 1,5 tahun yang lalu.
Semoga menang yah..
hhehe, aamiin doain ya Rooob :3
HapusIni kok terharu banget ya kak aku bacanya :') dan kenapa kita samaan? Aku juga mulai suka nulis dari kelas 3 Sd lewat sebuah diary. Diary itu jadi awal mula karya-karyaku sekarang.
BalasHapusSetuju tuh. Kalo ada yang nanya kenapa pengen nulis, dengan yakin aku jawab "karena aku tidak hanya ingin dikenang dengan nama. Tapi juga dengan karya" hidiihh merinding sendiri dengernya.
Btw, selain nulis, kak mey juga berjiwa bisnis kayaknya. Keliatan dari sewaan cerpen-cerpennya dulu :D
Terus menulis dari hati kak mey! Biarin orang tau kita karena karya kita. Semangat!:))
iya, kita anak diary kayaknya Dwiii..hahaha.berawal dari diary jadi tau kalo hobi nulisss...
Hapuswaah, doain bisa jadi pembisnis juga yaaakkk :3
iyaaa, pasti. semangatttt!!
Haha anak diary. Iya bener, jangan lupa kita berterima kasih sama diary saat kita udah jadi penulis sukses kelak :)
HapusAku doain kak, aamiin
wah selamat ya Meykke udah lolos majalah Kwanku, padahal itu udah lama banget
BalasHapuskamu emang keren dari belia udah rajin menulis
pantes tulisan dan kosa katamu banyak bgt
emang sih menulis penuh rintangan tapi kalo udah dapet hasilnya itu sesuatu banget
kereeen bisa nambah temen pula yihaaa
goodluck ya
waaah, makasih bingittt kak Meiiii....iya kak Meiii...kamu jga keren langsung bisa nembus penerbit mayor bareng Blogger Energy!! :D
Hapusaaih itu belum seberepa Meyk, masih banyak yg lebih keren diluaran sana, tapi alhamdulillah aku bersyukur...
Hapuseh btw berarti kita sama2 keren bingiiiiiiiiiit yaaa hahahhaa
smg kita smua sukses Meyk, berawal dari tulisan, amin
Nice pos Meyke...
BalasHapusJadi aku tahu, bagaimana perjalan kepenulisanmu..
Dari SD, SMP dan SMA sampai detik sekarang. Perjalanan yang jauh sekali ya. Melelahkan namun memberikan banyak arti dan kenyataan...
Selamat berkarya selalu... wuih, sudah ada di dalam dua antologi nih..
iyaa, makasih ya Gha...alhamdulillah, semoga terus bertambaaahhh dan bisa menembus target antologiku tahun ini!! :D
HapusWaaw banget deh pokoknya.. Gue nggak nyangka lo udah nulis dari kelas tiga SD.
BalasHapusSetelah baca tulisan2 lo selama ini, gue serasa mengenal lo lebih jauh. Penuh kharakter, lo cewek yg berkemauan tinggi, kreatif, meskipun kadang2 galau. Semua yg lo lakuin adalah progres kedepan...kapan ya gue bisa se ulet lo?
Nice post mbak,, baca perjuangan lo selama ini dalam hal menulis bikin gue ngerasa nggak ada apa2nya ;(
hehehe, waaaah...over value nih Rie...tapi alhamdulillah yak aamiin semoga menjadi nyataa..hehehehe
Hapusah, lo...khan lo langsung nembus penerbit mayor kemarin gue baca Rie...keren mana yg pertamaaa..ceritanya gookiiiiil..keren daaaaah haha
menulis sampai mati, pas nih sama temanya. salut Mey, udah cerdas dari smp bisa kepikiran buat sewain cerpen. cara yg benar2 cerdas. Motivasi bagus, semoga ke depan ada hal positif yang didapat dari kgiatan menulis ini :)
BalasHapusaamiiin doain ya Laaang, makasih bingittt :)
HapusKrena udh jarang nge-blog, gue ga tau klo ad GA bginian. _ _"....
BalasHapusKeren bner sumpah, prnah mnang lomba nulis kyak gtu. Smpe msuk majalah sgala lgi. Gue iri deh. Caranya biar bsa msuk majalah kyak gtu, gmana yak caranya. Dan apalagi, lo suka nulis pas sd, mey... Hebat bget. Gue aj bru suka nulis pas sma. Heheheh....
Pgen jga ikutan lomba kyak gtu. Smoga aja, jurinya khilaf, dan akhirnya gue yg menang. Hahah
Nlis smpai akhir hayat. Gue jga pgen bget nulis kyak gtu. Klo, mey, ga ush d rguin lgi soal nulis. Rajin bget dah. Gue jga pgen kyak gtu. Tpi kok knpa akhir" ini jdi mles yak? Yah, smoga mlesnya ga berkepanjangan dah. Amin.
Sukses buat GA nya, mey
ayooo ikutaaan..hehehe
Hapuswaah, makasih yyak Mad :D
hehehe, makasih lagi nih banyak bangett yg ngasih semangattt dan ngasih do'a...jadi terharuuuu :')
iyaa aamiiin, lo juga hebattt tulisannya bisa langsung merebak ke gramediaaa...gue udah beli bukunya kemarin di Gramed lo :)
Iya zep ak jadi inget dulu waktu jaman SMP ak sering jadi pelangganmu :p jadi inget komik yang dulu disita sama pak guru elektro gara2 ketahuan baca komik pas pelajaran hahahaha. I guess u were so mad at me but now we're BFF wkwkwkw
BalasHapusSlh 1 knci sukses jadi seorang penulis emang harus pantang menyerah. Sekali ditolak maka harus beratus kali berkarya. Ibaratnya 1 pintu ketutup tapi ratusan pintu nunggu buat dibuka hahaha
ahhhh lo seeeph, masih inget aja,,,sampe ngakak aku bacanyaaa..hahaha..iya gara gara kamuuu hahaha..iya sekaranggg I luph uuuuuuu :D
Hapusiya donggg seph, doain yak semoga yg ini menang ayewwww...:*
Hy kakak..... Meykke lama ngga BW ke blog kakaak.... saya suka sama semangat nulisnya,
BalasHapustulisannya buat saya bangkit kembali untuk mengarungi dunia penulisan kembali, setelah sempat vakum bbrapa waktu... :)))
waaaaah, alhamdulillah kalo gitu, emang tujuan aye jga itu biar pada bisa semangattt jugaaa :D hehehe...makasih ya kk :)
HapusSubhanAllah... kok hatiku deg2an ya baca tulisanmu dari awal ampe abis, seolah2, ada arus listrik yang menyengat2 tubuhku memberikan aliran motivasi kepadaku, bahwa utk menjadi seorg penulis terkenal itu penuh pengorbanan dan hrs menjalani proses yg panjang. Tidak hanya sekedipan mata ataupun sekedar membalik telapak tangan..
BalasHapusJika ini "true story" tentang dirimu... aku acungkan byk jempol utk semangatmu... semoga kelak kesuksesan akan kamu dapatkan, amin.
BTW, salam kenal ya... ^_^
mampirlah ke blog sederhanaku...
ehehehehe...aku baca komennya jga jadi deg deg an nih, apa bener sape segitunyaaa kk..hehehe..alhamdulillah tapinya kalo bisa memberikan aliran semnagttt ga sia sia aye ikutan ini...doakan bisa lolos juga ya kk :D
Hapusiya, ini 100 persen true story kk.,,,hehehehe
iya, salam kenal, sudah aye follow blogg kk :D
haloo mey..lama tak bersua... :) apa kabar??
BalasHapuseh baca tulisan mu jadi ingat pas pertama beli diary..kelas 4 sd..mana pas dibawa kesekolah disita sama wali kelas pula..hihihi..untung isinya biodata temen2 sekelas doang..
salut mey..bisa bikin karya yang menghasilkan itu pasti menyenangkan..300 rupiah dulu kan bisa dijajanin macem2 ya mey..hehe.. kalo aku, tulisan pas smp cuma nempel dimading doang..
yaa..teruslah menulis mey... sekarang gak perlu khawatir blognya sepi..karna keluarga BE akan selalu menyerang mu dengan komentar2 yang sakti untuk menyalakan semangat muu.... *bahasague
mulai kecil udah jago bikin cerpen? semangatnya luar biasa besaaar , ini nih generasi penerus yang baik ...
BalasHapusdan bisa menang lagi, semoga aja bisa bagus dari blogger blogger terkenal :3
ampun deh..dari SMP otak bisnis kamu udah jalan ya meyk...sampe sewain cerpen kayak gitu... -__-"
BalasHapusbtw kemarin2 aku juga mau ikutan lomba ini tapi gajadi...hahaha
bener banget...seenggaknya kalo kita ninggalin dunia, tulisan kita bakalan tetep hidup, syukur2 kalo tulisan kita bisa menginspirasi banyak orang... :D
300 rupiah dan ada yang mau juga -__-
BalasHapuskecil-kecil bisa mikir juga nyari usaha, bayaran cerpennya lumayan tuh 265ribu akhirnya haha
tapi gue emang salut sama elo Mey..
tiap ada lomba nulis elu selalu ikut, bahkan sekarang buku antologinya udah tiga biji. kalo gak salah loh ya... dan elu juga sukses melewati tantangan 30 hari ngeblog!
Joz.. padahal elu juga punya kesibukan yang jelas. patut ditiru semangatnya nih.
kak Meyke kereen, pertama nyoba langsung lolos *prokprokprok* ah emang kadang kalo kita terlalu terobsesi emang gitu kak, jadinya malah sebaliknya, ya ada baiknya kita g terlalu percaya diri tp jangan minder jg. kreatip banget yak punya pemikiran minjemin cerpen gitu.
BalasHapusIh kak meyke keren bgt. Sampe kepikiran bwt jadiin bisnis dr hobby :3 keren maksimal deh.
BalasHapusBiasanya yg terlukis dan terkarya dari hati, itu lebih memiliki ruh kyk tulisan2 kakak. Aku suka gayamu kak <3
Berkaitan banget tentang buku yang gue baca kemarin.
BalasHapusSetelah membaca tulisan lo kak mey, gue serasa lagi membaca perjalanan hidup penulis besar yang melewati proses yang panjang. Dari bawah hingga menuju kesuksesan. Ternyata selain mengajar bahasa inggris, hobby lo adalah menulis ya kak Mey. Gue kira ini blog semacam curhatan iseng-iseng aja untuk menghilangkan penat. Eh tau-taunya, sejak SD lo udah suka yang namanya menulis. Nggak heran juga sih, sewaktu lo turut mengikuti tantangan 30 hari menulis di blog dari Kokoh Kepen. :D
Halo kak Mey, salam kenal kak, hehe
BalasHapusSelalu salut sama orang yang tau dimana titik awal ia mulai nulis, salut sama kakak yang masih ingat detail ceritanya :)
dan salut juga kakak udah tau apa hobi kakak sejak kecil, keren! biasanya kan anak-anak kecil gitu masih labil hobinya, dan konsisten gitu.
semoga ketularan semangatnya kak Mey buat selalu nulis. Tulisan kakak sangat menginspirasi saya. Bahasanya mengalir, tulus dan ngena banget. Makasyiiiiihhhh kakak *virtual hug*
Iya. Keren, Mey perjalananmu menempuh jalan menulis dari awal hingga kini. Terus pertahankan ya. Semoga cita cita Meyke tercapai dengan menulis ini:D
BalasHapus