“Aduuuh, lurus terus ya??
Maju berapa langkah lagi???”
“Dengarkan kata hatimu
Me...”
“Aduh, aku tiap mau
mendengarkan kata hati, salah muluuu...bisa bisa tersesat nih...”
“Ya udah pokoknya
terserah kemana mau melangkah...”
Dan akhirnya saya bisa
sampai ke sisi sebelah, melangkahi jarak dua pohon Beringin besar yang ada di
tengah lapangan.
“Horeeee....aku
berhasil!! Aku berhasil berhasil Horayy!!!”
Lalu saya handstand
selama 7 menit untuk merayakan keberhasilan saya.
Konon katanya, manusia
mana yang berhasil berjalan dengan mata tertutup melewati di antara pohon besar
itu tanpa serong atau tertabrak maka dia akan mendapatkan berkah tak terhingga.
Dan kegiatan ini ada namanya, saudara saudara. Namanya itu Masangin!!
Dan percakapan saya di
atas...uhm....percakapan saya..uhm...khayalan belaka. Karena di dunia nyata,
saya belum pernah melakukan Masangin itu. Dengan mata terbuka saja saya sering
tersesat dantaktauarahjalanpulang, apalagi dengan mata tertutup. Tidak ada
harapan.
Tapi nggak papa, karena
untuk kedua kalinyaaaaa....akhirnyaaaa...saya bisa ke sini lagi, di malam
temaram cerah ceria membahana luar biasaaaa.
Masih, di sederetan
perjalanan Ngejogja ala Koper.
Puas mendaki puluhan
tangga menuju puncak gemilangcahaya Borobudur serta mampir sebentar di Candi
Mendhut, tibalah kita di salah satu hotel dekat Malioboro.
Selesai mandi dan memoles
apa yang perlu dipoles sedikit, saya beserta bulek, Tata, Om, dan Tante
melayangkan tujuan ke salah satu ‘pusat peradaban’ yang terletak di belakang
kompleks bangunan Kraton Yogyakarta. Nama bekennya, Alkid!
Alun Alun Kidul
Jogjakarta!
Alkid ini pun bersimbol,
saudara saudara. Simbolnya adalah gajah yang memiliki watak tenang, Alun-Alun
Kidul merupakan penyeimbang Alun-Alun Utara yang memiliki watak ribut.
Karenanya, Alun-Alun Kidul dianggap tempat palereman (istirahat) para Dewa. Dan
jelas kini sudah menjadi tempat ngleremke ati (menenangkan hati) bagi banyak
orang.
sumber : Google |
“Hari ini khan hari
Selasa ada pengunjungnya nggak kira kira Ke?”, bulek bertanya di sepanjang
perjalanan ke sana, takut tidak ada pengunjungnya.
“Waktu kemarin aku ke
sini sama temenku juga ruame banget kok Bulek.”
Dan sesampainya di sana,
kira kira pukul 10 malam, waduuuh...mau parkir pun sampai macet, saudara
saudara!
Kalau sudah berada di
bundaran jalan yang mengelilingi lapangan itu, banyak sekali mobil kayuh dengan
pudaran lampu berkerlipan di sekujur tubuhnya plus music yang disetel di masing
masing unit. Ingat mobil ini saya jadi ingat Syahrini. Sesuatu sekali...
Karena Tata ingin sekali
mengayuh mobil kayuh ini, jelas saja hal
pertama yang kita lakukan di sini adalah melakukan penawaran dengan mas
yang memberi sewa. Dan untuk tiga putaran, masnya membandrol harga.....aduh
saya lupa. Kalau tidak salah 30ribu atau 20ribu. Biasanya saya sangat ingat
karena selalu bayar sendiri. Jadi, setelah membayar, biasanya saya melakukan
kalkulasi,
“Oke, 30rbu melayang,
sisa uang sekian...besok masih harus ke sini dan ke sana, makan tiga kali nggak
usah mahal mahal, masih harus bayar tiket masuk, uang brarti tinggal segini,
malioboro lewat aja, pulang BBM naik jadi bayar segini.”
Nah, kalau ini...setelah
tahu harganya, langsung saya lupakan saja... Jadinya saya lupa.
Sebenarnya naik mobil
kayuh bercahaya ini bukan hanya idaman Tata seorang. Saya bahkan sudah mengidamkannya
sejak bulan Januari. Waktu itu, saya bersama teman teman saya juga menghabiskan
malam hari di sini. Saya dan ketiga teman perempuan saya juga ingin sekali naik
mobil kayuh ini.
“Ayo ayo habis makan
ronde naik ayo naiiiiik...”, saya bersemangat!
Dan semenit kemudian...
“Bresssss......wussssss...bresssssss....”
Orang orang yang sebelumnya tercecer di manamana, perlahan raib menyelamatkan
diri dari guyuran hujan.
Sayanya syedih. Dan
Januari itu, saya tidak bisa mengatamkan keinginan saya untuk naik mobil kayuh.
“Ayo lho numpak ayooo...”
“Udan Mek...udan...”
Tapi,
sekaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang......
Kalau yang lain waktu
lewat gitu ya, musiknya waaah..Rihanna! yang satu Justin Bieber!! On fire on
fire!! Yang naik mengayuh sambil kepalanya geleng ke kanan dan ke kiri
mengikuti detak lagu.
Lah, ini....
“Sepanjang...jalan
kenangan..kita slalu bergandeng tangan..sepanjang jalan kenangan...”
Sebagai kaum minoritas
melawan bulek, Om, dan tante yang memang sudah separuh baya, saya hanya bisa
memandang kiri dan kanan saya yang penuh sesak umat manusia muda mudi dengan
takzim.
Banyak sekali anak anak
mahasiswa yang duduk di tikar tikar pinggir lapangan sambil menyeruput ronde,
bajigur, roti bakar, atau batagor sambil bercengkerama. Mungkin membicarakan
masa depan mereka. Mau ngelamar dimana, pingin dilamar siapa...Mungkin...
Ada juga yang duduk hanya
berdua, yang perempuan meletakkan kepalanya di pundak lelakinya, lalu
menghitung bintang bersama dan membicarakan masa depan mereka....
Ya gitulah. Banyak pokoknya.
Katam naik kereta, kita
mengarah ke pinggir lapangan, tapi nyeberang dulu. Ronde dan jagung bakar
adalah pilihan yang tepat untuk disantap sambil melihat keramaian alun alun.
Dan jangan salah, bukan hanya penjual,
pengunjung, penyewa saja yang ada di sini.
“Akyu tak mau kalau aku
dimadyuuu..ah ah ah...Akyu..ah ah..”, lalu menari dengan memakai kebaya dan
caping. Perpaduan yang unik sekali.
Ada juga mas mas mbak
mbak yang mengadu nasib di tengah tengah hiruk pikuk alun alun.
Ada juga bertebaran mbak
mbak cantik berbaju putih...bukan...bukan..bukan kuntilanak, enak aja!
Ini benar benar mbak mbak
cantik dengan mini dress berwarna putih mengedarkan rokok sambil membawa
catatan untuk dijual. Dan mbak mbak ini memberi warna tersendiri. Banyak lah
yang ada di alun alun ini.
Puas menyantap jagung
bakar, kita ingin mencoba sepeda tandem. Saya pernah mencoba 2 kali, dan
keduanya gagal karena kita kurang harmonis menyelaraskan kayuhan. Dan untuk
kali ketiga saya.....
Dengan dipandu Om yang
ada di sepeda paling depan, Tata di tengah, dan saya di belakang karena sepeda
ini rangkap 3! Kalau tidak salah 30ribu secapeknya.
Dan akhirnya saya bisa
naik sepeda tandem! Berkeliling lapangan Alun Alun. Di malam yang temaram.
Gratis!! Indah sekaliii....
Menghabiskan waktu di
sini benar benar sampai lupa kalau waktunya habis. Belum belum jam sudah
menunjukkan pukul 12 dini hari. Dan walau pun pengunjung semakin berkurang,
tetap saja masih ramai. Apalagi kawula mudanya, sampai subuh apa ya....
Dan perjalanan hari
pertama ini ditutup dengan makan di lesehan pinggir jalan yang tercecer dimana
mana di Jogja sana.
Lalu, besok ngapain yaaa.... @.@
References :
aku belum pernah ke jogja, mbak'e huhuhu
BalasHapuskurang lebih sama, belum pernah.
Hapusitu bencongnya melestarikan budaya indonesia, pake kebaya. aww awww aww..haha
ya kalo gitu aku doakan biar jadi pernah cc..hehehe..
Hapusitu bukan kurang lebih,tapi emang sama persis, belum pernah. behehehe..
Jogja kereen... naik mobil kayuh lagi hahahaha
BalasHapusiyaaah :D
Hapusasyiikkk jalan-jalannya mbakkk.. sy juga belum pernah ke jogja nih.. oia.... makasih yah komentarnya kemarinn ttg font blogku hehe btw cc itu apa???
BalasHapusiya asiiik nih Zhie..hehehe..iya, sama sama :D
Hapuscc itu dulu aku tau itu waktu masih jamannya ngegame sih ya kek apa ya, kek miss gitu apa ya..kalo cewek cc kalo cowok kk. hehe
itu mobil kayuh bercahaya juga booming di pontianak, mau naiknya juga kudu antri, keren ya jogja, pengen banget kesana :D
BalasHapusaku pingin naik yang di Pontianaaaaaak!
HapusGa bosen posting Jogja ya, Meyke. Saya juga ga bosen kalau ke sana lagi dan lagi. Hehe. Alkid emang ga ada duanya tuh. But, ngomong ngomong yang lagi jalan matanya ditutup itu atasnya banyak orbs yak? Tahu kan orbs? Makhluk yang ga kelihatan itu loh. Udah ah, ntar malah ditanyain panjang lebar saya. ^___^V
BalasHapusiya i know orbs mbak..hehehe..tapi keknya itu cuman debu berterbangan yang kena cahaya blitz gitu mbak..hehe
Hapusargh.. ternyata Alun" juga mempunyai prilaku yah, baru tau akyu..
BalasHapuskalo mobil kayuh itu diAlun-alun Lamongan cuma anak-anak kecil doang mbak yang naik,, anak-anak gede udah pada gengsi mungkin.. tapi ga tau sih...
karena aku masih kecil, jadi aku nggak gengsi Jon :D
Hapusah elo ngingetin gue ama jawa, di bandar lampung enggak punya alun - alun soalnya
BalasHapuskakak Rinem, aku juga pingin ke bandar lampung, kakak! haha
Hapusini orang blognya jalan2 mulu XD
BalasHapusdi jogja sampe kapan toh? kerasan bangeet XD
sudah tamat kok :D
Hapusbanyak yg bilang jogja asik tempat2 wisatanya. iya gue pernah dengan tempat yg jalan dengan mata tertutup itu. pingin kesana :')
BalasHapusyuk mariii Yog! :D
Hapus