Menembus kaca jendela
bis, aku amati setiap butiran yang jatuh. Aroma tanah bercampur air yang khas
tiap kali hujan turun melemparkan ingatanku pada bulan ke sebelas tahun 2011
. Karena bagiku, selama bertahun tahun aku menempel di hatinya, bila ku harus
memilih memory terbaik, maka akan aku pilih hari itu. Kenangan yang akan selalu
menempel, menggeliat geliat tiap kali hujan turun, dan aroma tanah basah
menyerbu hidung.
“Tidur saja dulu...”, sambil
menepuk lututku, suaranya menembus mantel yang kita pakai berdua. Meringkuk,
aku berlindung di balik punggungnya. Kakiku jelas tak terselamatkan, hujan
sebesar biji jagung terus turun tanpa ampun. Berbanding terbalik dengan kakiku,
hatiku suam suam kuku. 80% celcius.
Kita disambut hujan kala
itu saat dia menemaniku menggali pengalaman pertama menjadi tenaga pengajar
tambahan di salah satu rumah muridku.
Dan dalam hamburan air
hujan, aku gali kenangan itu.
Dan tes...lalu tes..lalu
tes..buliran berganti buliran, tak ada bedanya dengan waktu.
Seturunnya aku dari bis,
wangi tanah semakin menyeruak hidungku, dan kenangan itu semakin tajam menguliti
hatiku. Ah, tapi jelas tak terasa. Toh memang hatiku sudah terkelupas sejak
dulu. Terkelupas sepenuhnya. Mau dikuliti apanya lagi?
Dan karena bis pun tidak
pernah berjalan mundur kecuali hanya untuk mencari jalan. Mencari jalan untuk
kembali jalan ke depan.
Bis dan aku pun tak
berbeda. Karena tak peduli sederas apa pun hujan, tak peduli setajam apa wangi
tanah basah menerjang hidungku, ke depan aku tetap melangkah. Ke depan, bukan
ke belakang. Karena kenangan hanya untuk dikenang. Sebatas itu.
Dan kemarau, cepatlah
datang...
“Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Cerita di Balik Aroma yang diadakan oleh Kakaakin”,
bau nya seger ya kaya jus lemon! hahaha xD bikin tenang deh baunya! iya kan sob!
BalasHapusZiarah Balik Yuuaa..
LutfieZard.blogspot.com
we?? jus lemon? hahaha...
Hapusbaiklah..:)
jadi mau ikutan giveaway juga nih :D
BalasHapuscini cini ikutan cc :3
HapusLagi ikut giveaway nih, semoga menang yah!
BalasHapusWalopun kenangan itu hanya sebatas dikenang, seenggaknya kita bisa tersenyum sejenak ketika mengingat semua itu.
aamiin..hehehe, makasih!
Hapusehm..yak betul..dan alhamdulillah juga punya kenangan..hahaha
walah.....lomba mbak..sukses2..ikutan juga aaaahhh :P
BalasHapuscieeeh, Moti mesti mau menggalau ria dengan kosa kata berat nih..hahaha
Hapusaku suka wangi tanah abis hujan. tapi gak suka kalo hujan terus2an soalnya aktivitas terganggu....hiks.
BalasHapussoal domain aku belinya di rumahweb.com
di sana bisa chatting langsung dengan CS nya :)
nanti dipandu...ato mey ada twitter gak? follow @LOVELY_iena nanti qta twit2an..hehe soalnya wasapku lg mati.
belinya 95 rb/taun...
dan secara otomatis klo org ngetik alamat blogmu http://meykkesantoso.blogspot.com akan dialihkan ke meykkesantoso.com . tetep pke blogger hehehe...cuma domainnya dotcom.
iyaaaa, wanginya itu gimanaaaaa gtu..hehehe
BalasHapusowh i see mbak, udah aku follow loooh..hehehe...wah keren banget aku pingin bangettttt! juni akhir maksimal udah hrus punya domain sendiri ahh..makasih inponya mbak Ina.... *sun hehehehe
Hati yang suam-suam kuku itu sensasinya memang luar biasa :D
BalasHapusTerima kasih sudah ikutan pada GA Cerita di Balik Aroma ya :)
iya, sensasinya emang luarrr biasa mbak..hihihi..
Hapusiya, mbak, terimakasiiiiiih :D
Namanya juga kenangan, jangan dibuang Mbak, disimpan rapat2, siapa tau ntar bisa bermanfaat :)
BalasHapusTerima kasih partisipasinya, Mbak, sudah tercatat sebagai peserta :)
iya mas, bener juga..nggak aku buang kok...aku kasihkan ke kotak pandora...hehehee.
Hapusiyaaa, semoga beruntuuuung... (sayanya) hehehe :D