Skripsweet Bab 11

Assalamualaikuuum..rasanya udah lamiii banget nggak nulis perihal sekerim menyekerip.

Sudah move on sejauh apa gue sekarang???

Sekarng, gue udah sampai revisi 2, sodara sodara. Hanya saja, beberapa masalah bermunculan.

List masalah skripsi gue :

1. Halamannya kebanyakan. Karena skripsi di fakultas gue sekarang menjelma menjadi jurnal, jadilah ketentuan baru yaitu jurnal hanya sekitar 20 sampai 30 halaman saja. Dan berapa halaman jurnal gue? 50. Itu dulu Cuma analysisnya doang. Plis, itu Cuma discussion nya doang! Kalau temen gue,

“Duh, masih terlalu sedikit nih, baru 8 halaman pembahasan, mau aku tambahin apa lagi ya?”

Lah, guenya,

“Ya Alloh, apa yang harus hamba Mu lakukan Ya Alloh, apa yang harus hamba hapus..kenapa ini tidak terasa jari jari hamba mengetik kebablasan hingga 50 halaman ya Alloh..”

Ini bukan tanpa alasan. Kalau teman gue itu pembahasan gitu ya, itu terdiri dari 6 sampai 10 tema dilanjutkan mencari literature review dan komen per temanya. Gue???? Gue ada 9 tema karena gue menjabarkan 9 aktifitas yang dilakukan guru TK untuk mengajari adik adik unyuk bahasa Inggris. Dan itu bukan akhir dari segalanya. Karena topik gue adalah aktifitas beserta tujuan tujuan masih masing aktifitas, jadilah tema besar itu masih di pecah pecah menjadi banyak sub tema karena satu kegiatan berisi 2 sampai 6 tujuan. Nah, barulah per tujuan gue harus nyari literature review dan komen dari hati gue yang paling dalam. Dan gue itung ada berapa tujuan???? 37 TUJUAN!! 

Itu artinya gue harus menjabarkan 37 sub tema. Berlipat lipat ganda jumlahnya dengan yang normal. Gue mau ngurangin kegiatannya barang Cuma satu biji juga kasian sama kegiatan gue. Gue udah berpikir sedemikian rupa, mencari referensi sedemikian hingga di perpus and it ended up disappearing from this cruel world?? Duh, gue nggak sanggup membuangnya.

2. Kurangnya kadar coherent dalam komen dan literature review gue.

Gini ya, kemarin gue berangkat ngampus dengan segepok harapan dalam hati gue. Gue sangat berharap, ini revisi terakhir dari supervisor untuk selanjutnya bisa move on ke second reader. Dan apa yang gue dapat? Selain emang kebanyakan komen begindang, “Make it shorter”, “too long”, “make it a half this long”, “too long”, “it is too long, too”, yang inti dari segala inti tentang kalimat kalimat itu adalah, “Pliss, cerewet banget!”.

Di thesis gue, gue kebanyakan ngomong. Mungkin bisa diangkat sebuah penelitian tentang coorelation between the talkactive level of the student and the length of their theses. Bisya bisya..mungkin karena gue orangnya ceriwis, watak ini terbawa sampai ke atas kertas. Ommo!

Nah, dan komen kedua adalah gue kurang bisa menghubungkan antara data dari guru dengan literature review. Ya gitu lah deh.

Teman gue ada beberapa gitu khan ya yang udah dikomen “secure with your grammar, the content is okay”. Itu berarti perihal konten atau isi itu udah katam, tinggal benerin grammarnya doang. Kita sebagai anak fakultas bahasa Inggris itu waktu skripsi dihadapkan pada dua lapis permasalahan. Lapis pertama adalah soal isi itu sendiri, dan lapis kedua soal cara membicarakannya dan juga penggunaan grammar mengingat kita nulis thesis tentu dalam bahasa Inggris full –service-.

Nah, kemarin gue nggak ada komen begituan. Gue langsung pulang dan selama perjalanan yang gue pikirin Cuma skripsi, revisi skripsi, deadline, skripsi. Semua itu seakan berputar putar di otak gue. Putar...putar..putar..kayak bikin arum manis warna pink.

Gue mau ulang tahun sebentar lagi dan Cuma satu yang gue pinta, karena satu mimpi ini adalah cikal bakal dan jembatan yang menjembatani mimpi mimpi gue selanjutnya. Lulus bulan JULI dengan IPK lebih dari 3,51.

Mimpi gue yang mengikuti adalah kerja di kota besar dan mempunyai kebebasan finansial yang mana hanya akan bisa gue perjuangkan setelah gue menggondol gelar S1 gue. Jadi harus lulus dulu. Pun gue ingin bisa menyekolahkan kedua adik gue sampai setinggi tingginya dan itu bisa gue perjuangkan saat gue sudah bisa kerja. Membahagian orang tua pun tidak melulu dengan prestasi. Dengan materi akan lebih indah rasanya. Dan, gue seperti wanita normal lainnya juga ingin menikah 3 sampai 4 tahun ke depan yang mana untuk bisa menikah itu butuh modal dan kalau dibebankan hanya kepada pihak pria maka untuk emansipasi wanita dikumandangkan. Dan masih banyak mimpi mimpi yang gue kantongi sekarang, yang menghidupi setiap pagi gue, serupa seteguk kopi yang membangunkan kantuk jiwa gue, yang.....ah, mimpi gue berkarung karung.

Dan langkah pertama adalah meniti jalan akhir ini. Jalan akhir yang berujung gerbang super besar. Begitu dibuka, perjuangan yang sebenarnya akan dimulai!

Nah, karena gue ingin segera bisa direvisi lagi, gue kebut itu revisi setebal 50 yang sekarang sudah lengkap dari abstrak sampai ucapan terimakasih seharian. Dari pulang kuliah kemarin, gue liat drama Korea dulu, lalu gue buat sampai jam 1 dini hari dan diakhiri dengan drama Korea. Pagi harinya, pun sama. Gue buat penuh dengan cinta yang memuncah muncah.

Dan skripsi ini mengantarkan gue pada lebih mengertinya gue sama watak gue sendiri. Ibarat kuda, kalau temannya jalan lenggak lenggok, gue pun jalan santay kaya di pantai sambil dede di bawah sinar mentari. begitu temannya lari, gue larinya menggunak tehnik seribu langkah. atau pun sekalinya lecut dicetarkan ke pantat gue, gue lari tak terkendali, secepat cepatnya. 

Sekarang ini, ada 3 tema besar yang menjadi isi pikiran gue.

1. Kelulusan gue.

2. Planning jalan jalan.

3. Pencarian kerja.

Selain itu, nggak ada sama sekali. Gue fokus!

Doakan gue!! Hari ini gue akan ngampus lagi buat ngumpulin revisi karena tanggal 22 Mei adalah batas pengumpulan ke Second reader. Itu setara dengan sidang untuk universitas negeri lain.

Ganbatte!! Fighting!!!!!!

Wassalam