sumber |
Assalamualaikum...
Bila bicara tentang
sahabat, maka banyak hal yang langsung muncul di pikiran saya.
Sahabat bagi
saya memegang peranan yang besar, andil yang sangat significan. Kali ini saya
akan bercerita tentang tiga sahabat saya. Apa yang sudah mereka berikan kepada
saya, hal hal yang telah mengubah sedikit banyak hidup saya.
Mashlahatul Umami. Awal
mula kita bertemu dan berkenalan saat kita masih berseragam putih biru. Ya, 10
tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku SMP kelas 1. Saat itu dia juga
menjadi ketua regu Pramuka, regu Matahari.
“Menyebalkan!”, satu hal
yang sangat membekas dalam hati saya dulu. Dia pemimpin yang galak, dan tidak
santai. Lalu, kelas 1 terlewati, kelas 2 pun terlewati,
dan beranjak kelas 3 SMP, kita ditempatkan di kelas yang sama, 3F.
Entah
bagaimana prosesnya kita bisa satu bangku. Setiap hari berbagi meja bersama.
Dan ternyata bukan hanya itu, setiap hari, kita beradu argumentasi. Terkadang
kita merewelkan hal hal kecil, lalu kita senewen terhadap tingkah laku keras
masing masing, tetapi selalu kembali melunak pada akhirnya. Pertengkaran
membuat kita semakin akrab.
Kamu tahu berapa lembar surat yang dia berikan
kepada saya saat ulang tahun saya yang ke 15 tahun 2006? 7 lembar. Berisikan
gambar kue ulang tahun yang dia gambar sendiri, lengkap dengan 4 buah kejelekan
saya versi dia, ada pula puisi berjudul Special Day yang juga merupakan buah
pikirannya kala itu. Saya masih suka senyum senyum sendiri tiap kali
membacanya.
Lalu, ada juga halaman yang berisikan gambar benda benda kita yang
kita beli kembar.
Dia bilang,
“Meykke, do you agree if we are friend
forever?” Lalu disisipkan gambar cincin dan bros berhuruf M yang saat itu kita
beli bersama.
Kalau orang pacaran memanggil pacarnya dengan panggilan sayang,
kita pun juga punya.
“Bun”. Asal kata Buntut.
Karena saya mengklaim dia selalu membuntuti saya, dan dia juga mengklaim hal
yang senada, jadilah kita saling membuntuti atau mengikuti satu sama lain.
Panggilan itu kemudian dimodifikasi karena dianggap terlalu frontal. Saat
pelajaran Biologi, kita mendapatkan secercah ide.
“Seph”, dari kata
sephalotorax. Sephalotorax adalah hewan yang kepala dan badannya menyatu.
"The cephalothorax is a tagma of various arthropods, comprising the head and the thorax fused together, as distinct from the abdomen behind.", ucap Google penuh takzim. Tak terpisahkan.
"The cephalothorax is a tagma of various arthropods, comprising the head and the thorax fused together, as distinct from the abdomen behind.", ucap Google penuh takzim. Tak terpisahkan.
Bahkan, saat kita mencari
SMA, kita mencari SMA bersama ayahnya. Saya ikut ke sana dan ke mari mencari
sekolah membonceng motor ayah Uma bersama dengan Uma.
“Duh, aku keterima nggak
yaaa...”, ucapnya.
“Dicoba dulu, semoga
keterima. Semangat!!”
Dan akhirnya kita bisa
memakai seragam dengan identitas yang serupa. Walau pun kita tidak pernah satu
kelas, kita justru semakin dekat. Kala itu, kelas 1 SMA dia sudah mengukuhkan
iman untuk memakai jilbab.Kala itu jilbab tidak se-trend sekarang. Bahkan,
jilbab paris pun belum eksis, apalagi shawl dan hoodie. Jilbab masih minim
peminat, dan bisa dikatakan dulu, yang berjilbab memang sudah teruji tingkat keniatannya,
bukan sekedar mengikuti trend seperti sekarang.
Bermula dari sering
pulang satu bis dan menyukai game online serupa Audition kala itu, dari dua gelintir
tubuh jangkung ini, bertemulah dengan dua gelintir tubuh lainnya. Ellena
Rosmayanti dan Dany Aprilla.
Ellena Rosmayanti. Bila
mengedarkan kenangan saya kembali beberapa tahun dari fase waktu itu, saat SMP,
saya pun satu SMP dengannya. Dan, saat kelas 1 SMP, kita bertiga satu kelas.
Dia dulu adalah sosok imut tak terperi. Dia cute dan pendiam. Kalau Uma adalah ketua Pramuka yang galak, dia adalah teman les Matematikaku yang cantik. Setiap hari Rabu kita les di rumahnya, dan dari situ awal pertemanan kita. Hanya saja, dulu masih sebatas teman les. Lalu maju ke beberapa fase waktu ke depan, kita pun satu SMA. Yang pada akhirnya, karena dia juga suka game online dan sering naik bis pulang dan pergi, kita menjadi semakin akrab. Lalu, siapa Dany Aprilla?
Dia dulu adalah sosok imut tak terperi. Dia cute dan pendiam. Kalau Uma adalah ketua Pramuka yang galak, dia adalah teman les Matematikaku yang cantik. Setiap hari Rabu kita les di rumahnya, dan dari situ awal pertemanan kita. Hanya saja, dulu masih sebatas teman les. Lalu maju ke beberapa fase waktu ke depan, kita pun satu SMA. Yang pada akhirnya, karena dia juga suka game online dan sering naik bis pulang dan pergi, kita menjadi semakin akrab. Lalu, siapa Dany Aprilla?
Sama seperti Uma dan
Ellena, kita berasal dari SMP yang sama, karena toh tempat tinggal kita sama
sama di Ambarawa. Hanya saja, waktu SMP, saya tidak mengenalnya, hanya sebatas
tahu saja. Dia termasuk jajaran ‘murid’ eksklusif di SMP.
Menginjak kelas 1 SMA, 1A
mengantarkan kita pada bangku yang sama. Kita sebangku, tepat di depan meja
guru, paling kanan persis di samping jendela yang menghadap langsung ke arah
lapangan saat itu.
Dan dari situ kita mulai
berteman. Dan sama dengan saat saya sebangku di Uma jaman SMP kelas 3, tak
jarang kita bertengkar, lalu baikan. Bertengkar lagi, baikan kemudian. Dan dari
pertengkaran kita bisa semakin menyelami karakter satu sama lain. Jangan salah,
bukan hanya dalam hal cinta terhadap lawan jenis saja perlu penyelaman
karakter, dalam bersahabat pun sikap saling mengerti harus dipupuk. Dia adalah
orang yang energik, pemberani, kuat, tangguh dan nekat. Saya dulu adalah orang
yang cenderung konservatif, pemalu, dan pendendam. Hidup sebangku bersamanya
selama setahun mengembangkan mental saya. Asal tahu saja, saya sekarang
sedemikian narsis dan suka berfoto juga gegara dia. Karena dia suka berfoto,
dan saya ketularan.
Dan dari pertemuan demi
pertemuan itu, kita semakin akrab, merasa senasib, merasa mempunyai banyak
persamaan, dan merasa cocok.
“Group kita ini harus
punya nama.”, ucap salah satu dari kami.
“Masalahnya namanya apa??”
Kita berfikir keras.
“Sepha plus plus?”, ucap
Uma antusias. Karena kita berdua adalah sepasang Sephalotorax, dan mereka
menambah kemeriahan kita berdua.
“Idiiih..”, Dany sensi.
Saat itu kita juga bahkan
membeli jaket kembar berempat dengan diskon besar besaran karena belinya di
toko baju milik Ayahnya Ellena. Gambarnya Pinqueenz dengan warna dasar putih
bertuliskan, “too cool, too cool..”.
“Pinguin!”
“Jangan, kurang
berkarakter!”
“Pinqueenz!!”, kita
plesetkan saja, khan kita emang queenz queenz, ucap salah satu dari kita, Pede.
Walau artinya adalah ratu
jamur, kita tetap senang tak terkira saat itu.
Lalu apa pengaruh mereka
terhadap hidup saya??
Tak terhitung lagi. Tanpa
mereka, saya belum tentu seperti sekarang.
Misi kita adalah saling
memotivasi dan menginspirasi, saling berbagi suka dan duka, dan saling
meringkan beban.
Untuk saya, ada satu
pengaruh besar dari mereka.
Kelas 1 SMA, Uma adalah
satu satuny dari kami yang memutuskan untuk berjilbab. Disusul Dany saat kelas
3. Lalu, kami saling memotivasi. Ellena berhasil mengukuhkan niat saat
menginjak dunia perkuliahan. Lalu saya??
Baiklah, selalu bersama
selama beberapa tahun itu, lalu berpisah adalah hal yang lumayan berat. Uma
berhasil masuk di Fakultas Kehutanan di universitas super favorite di Jogja.
Ellena pun yang semula di Semarang lalu transfer ke Fakultas Kedokteran Gigi di
salah satu universitas islam di Jogja. Dany pun berhasil menduduki seat
fakultas Kedokteran Gigi di salah satu universitas terkenal di Bandung. Mereka semua sudah berjilbab. Dan
saya hanya maju beberapa langkah untuk kemudian berkuliah di kota yang sama, di
salah satu universitas Kristen di kota itu.
Mereka melalang buana,
saya hanya berpindah beberapa meter saja. Kala itu, rambut saya masih terberai
berai, bisa dikucir, bisa ditata mengikuti trend rambut masa itu, bisa juga
digerai lalu disematkan bando di atasnya.
Melihat sahabat sahabatsaya bisa sedemikian kuat niatnya memakai jilbab, hati saya mulai tergelitik
untuk bisa belajar tentang jilbab. Saya mulai bertanya tentang jilbab,
bagaimana rasanya memakai jilbab, bagaimana kalau saya nanti merasa
terpinggirkan karena saya bersekolah di universitas kristen, kalau saya nanti
tiba tiba berubah haluan dan mencopotnya lagi, bergantikan rok selutut warna warni, bagaimana ini dan itu, bagaimana
dan bagaimana...
“Alloh pasti beri
jalan....”
Lalu saya membeli buku “Engkau
Lebih Cantik Dengan Jilbab”, lalu meminjam buku mengupas tentang jilbab yang
ditulis oleh Asma Nadia di perpustakaan Daerah, lalu mulai membeli satu helai,
dua helai, tiga helai.
Dan 22 Mei 2010, tepat di
ulang tahun saya yang ke 19, saya memakai jilbab. Berkat siapa? Berkat sahabatsahabat saya. Juga, keluarga dan teman SMA saya yang lain tentu saja.
Bila ditanya tentang
kontribusi apa? Saya menjawab, ini kontribusi terbesar yang sahabat saya
berikan kepada saya. Pemahaman tentang jilbab. Mengubah sudut pandang saya.
Mengukuhkan niat saya.
Toh pada kenyataannya,
tidak ada sedikit pun perasaan ‘merasa terpinggirkan’ saat saya memakai jilbab
di universitas itu.
“Waaah, Meykke sekarang
berjilbab, cantik kok..”
“wah, selamat ya Meykke
pake jilbab.”
Bahkan teman teman dengan
iman yang berbeda pun mendukung saya. Dan apa yang dipikirkan, ketakutan
ketakutan tak jelas itu belum tentu adalah kenyataan yang sebenarnya. Ini yang
terjadi malah sebaliknya, tidak menyudutkan, tetapi menyambut dengan hangat.
Dan bila harus disebutkan
satu per satu kontribusi sahabat sahabat saya ini, maka novel pun pasti
tercipta. Banyak sekali dukungan sahabat sahabat saya ini.
Saya juga merasa termotivasi dari keaktifan mereka berorganisasi hingga di semester 4 saya berhasil menjadi koordinator salah satu KBM tulis menulis dan mempublish buletin setiap bulannya dalam bahasa Inggris. Juga, menjadi kolumnis majalah Fakultas yang juga berbagi berita dalam bahasa Inggris.
Dan bagi saya, sahabat adalah motivator terbesar. Keberhasilan mereka memicu saya untuk terus berkarya, untuk terus bisa mengoptimalkan diri. saling memotivasi, dan saling menangkap keberhasilan. Yeah!
Saya juga merasa termotivasi dari keaktifan mereka berorganisasi hingga di semester 4 saya berhasil menjadi koordinator salah satu KBM tulis menulis dan mempublish buletin setiap bulannya dalam bahasa Inggris. Juga, menjadi kolumnis majalah Fakultas yang juga berbagi berita dalam bahasa Inggris.
Dan bagi saya, sahabat adalah motivator terbesar. Keberhasilan mereka memicu saya untuk terus berkarya, untuk terus bisa mengoptimalkan diri. saling memotivasi, dan saling menangkap keberhasilan. Yeah!
Memang benar pepatah ini,
“You are with whom you make friends”
Kamu adalah dengan siapa
kamu berteman. Berteman dengan anak punk, maka pastilah kamu punk. Berteman
dengan komplotan pencuri, bisa jadi kamu termasuk dalam komplotan itu. Dan
berteman dengan orang soleh, maka kamu akan tertular ‘kesolehannya’.
Saya bersyukur mempunyai
sahabat sebaik mereka. Kita sudah mengukuhkan persahabatan selama 6 tahun. Dan sampai sekarang kita pun masih terus bersahabat, dan
insyaAlloh akan terus bersahabat 5, 10, 15, 20, 25 tahun mendatang. Sampai
kulit keriput. Aamiin.
Dan untuk sahabatsahabatku, mari gapai cita cita kita, songsong masa muda dengan penuh semangat
yang memuncah muncah, and the future, here we Go!
Wassalam..
“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”
“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”
hahahaha . padahal itu galaknya cuma covernya doang wkwkwkw .
BalasHapuseh bukannya kita SMP itu 3E ya??
#mikir
jaket kita tulisannya pinguin sep !! bukan pinqueenz .. itu baru diplesetkan kelak beberapa bulan yang akan datang di kala itu . hahahaha
Astaga!! oh iya 3E, aku khilaaaaaaaaaaaaaaaaf!! ah biasa seph, udah tuiirrrr...
BalasHapusLa iyooo, itu kan aku tulis pinguin, tapi kurang berkarakter terus diplesetkan..doain semoga menang!!! :3
cerita tentang persahabatan tak ada habsnya aku juga punya teman dan sebuag genk ketika sma dulu kami berlima dengan sebutan "kampung boy" :D
BalasHapusiya, sahabat itu emang sesuatu! itu pasti dri cowok cowok kampung artinya ya?? hehehe
Hapuskok bisa salah gitu ya, bisa dimaklumin sih 10 tahun yang lalu. yang saya dapatkan adalah ide bagus kalo temen kita ultah kita kasih ajah gambar kue ulang tahun dengan quote tentang persahabatan hehe
BalasHapusiya, lupa banget sih ini..hehehehe. iya udah lama..yang penting kebaikan kebaikannya jangan dilupa..hehehe
Hapussahabat itu emang sosok yang penting banget dan berperan banyak dalam hidup kita :D
BalasHapussetuju banget sama Rara!:3
HapusBaca ini gue jadi inget sahabat2 gue waktu SMA.
BalasHapusKeren tuh pake panggilan khusus buat sahabat, apalagi nama2nya unik.
SEmoga persahabtan kalian semakin kompak yah.
hehehe, iyaaaa..aamiin! semoga sahabatnya situ juga makin kompak dan tidaaaak terpisahkan!:3
HapusYa allah kaka meyke gue terharu bgt baca tentang sahabat.
BalasHapusJadi kebawa suasana inget2 sahabat wkt SMP.
Tp skrg jarang kontek :'(
hehehe, makasih Nggit!
Hapuswaaah, eman eman ya, nggak pernah ngasih kabar gitu yaaa..hmmm...
sahabat ya.... :(
BalasHapusentahlah sampe sekarang gue jadi bingung ngelompokkin yg mana teman dan yg mana sahabat.
pokokknya.........ah sudahlah.. :'(
yaaaah, kok malah jadi galau??? @.@
Hapushahaha iyaaa.. abis iri lihatnya huhuhu :'(
Hapushidup tanpa sahabat tu kayak jiwa tanpa raga.
BalasHapusgak ada sahabat gak ramee :D
terus bedanya sama belahan jiwa apa dong Riz?? heheehhehe
Hapuskalau memang menjadi motivator, maka beruntunglah kakak udah bisa menemukan sahabat yang benar-benar bisa merubah kehidupan kakak jadi lebih baik :D
BalasHapusSukses ya GA nya :)
iya, alhamdulillah..makasih ya Va :3
HapusWah.. salut...
BalasHapusdiskripsi yang keren...
Sahabat-sahabat yang jua tak kalah keren. Salam untuk mereka ^^
Selamat ya sudah jadi pemenang utama
:)
waaah, makasih udah dikasih tau yaaa cc Vera..nggak nyangka juga bisa jadi pemenang utamaa..alhamdulillah :)
Hapuskeren.. nggak salah nih jadi juara satu..
BalasHapusslamat ya...
terimakasiiiih cc Luluk :)
Hapus