MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Table Manner Class at Grand Wahid Hotel

Table Manner Class at Grand Wahid Hotel
Add Comments
Senin, 22 April 2013


Assalamualaikuuuum....

Setelah katam mendaki gunung Andong dan dengan begitu memenuhi RESOLUSI 2013 poin ke 15, 3 hari sesudahnya, saya harus mengikuti acara yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan mendaki gunung.

16 APRIL 2013

TABLE MANNER. 

Nah, seperti yang pernah saya ceritakan, saya mengikuti salah satu kelas pilihan, yaitu Public Relation Class, dimana di akhir semester, kita akan mengikuti table manner di salah satu hotel, kita memilih Grand Wahid Hotel, Salatiga dengan modal Rp. 99.000. Pilihan di sini maksutnya kita boleh memilih, jadi serupa sunnah. Hanya saja kita harus mengikuti 6 kelas pilihan atau elective untuk menuju ‘lulus’. Salah satu yang saya pilih adalah kelas ini karena saya tertarik dengan pekerjaan pekerjaan kantoran atau non-pendidikan, serupa translator di suatu perusahaan, public relation officer, atau di bank. Tapiii, tidak menutup kemungkinan suatu saat saya menjadi guru. Hidup adalah misteri. Hehehe..

Nah, ini beda banget ini dari kegiatan saya sebelumnya. Dari mulai tempatnya, kontentnya, cara berpakaiannya, dan cara berpose. Jelas beda. 

Di sini saya nggak bisa dong pose berdiri sedemikian rupa dengan tangan saya rentangkan ke udara seakan ingin menggapai awan seperti yang saya lakukan di puncak gunung Andong. Wah, tidak bisa. Nanti saya bisa dianggap gila dan tidak punya etika. Haha. Baju nya pun nggak mungkin pake celana jeans dipadu padankan kaos panjang rajut casual. Itu juga tergolong tidak beretika. Baju harus serapi mungkin layaknya mbak dan mas mas kantoran begitu. Teman teman saya mendadak menjadi sangat tinggi semuanya. Masalahnya, saya tidak pernah menggunakan high-heels atau wedges yang bisa mengganjal sedemikian tinggi. Kesempatan berikutnya, saya ingin memakainya. Yeah!  I love dressing up like that!


Nah, setelah semuanya berkumpul, hal pertama yang kita lakukan adalah hotel tour, alias muter muter hotel sambil diterangkan oleh mbak mbaknya. Ada kamar tidur dengan berbagai kelas dan patokan harga, ada banyak hall untuk tempat pertemuan juga, ada wedding hall untuk merayakan pengaitan hati, ada kolam renang yang cukup membayar Rp. 20.000 kamu bisa renang dilanjutkan bersauna ria. Bila sedang galau, kamu juga bisa naik plosotan dari atas dan mencebur langsung berenang gaya kodok. Bisa juga sun-bathing sambil memakai bikini polkadot warna biru setelah berenang karena di sana disediakan kursi tidur memanjang kayak di tipi tipi. Kata mbaknya, ada juga paket pernikahan. Bisa sepaket dari tempat sampai catering dan juga menginap untuk menghabiskan malam pertama di hotel. Ya sudah.






Acara yang kedua adalah merapikan bed. Di hotel jelas beda lapisan dan materialnya. Dan masnya juga menggelar atraksi serupa ‘bisa membereskan bed dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 menit’. Masnya mobat mabit melipat sana, menyibak sini, jongkok sana dan sini dan hanya menghabiskan waktu 2 menit 39 detik saja.




Yang ketiga, demo Memasak. Sebagai wanita saya merasa terdzalimi karena ini yang masak itu cowok dan kok bisa masak. Di rumah, saya memasak nasi di magic jar saja belum katam. Ini tidak boleh terjadi. saya haru mengubah hidup saya!! *abaikan

Ada dua jenis masakan, yaitu Banana Flambe dan juga Wellington. Persamaan dari keduanya adalah dimasak dengan teknik menggunakan alkohol berkadar lebih dari 60% setutup botol dan menghasilkan lidah api selama beberapa detik. Kayak di tipi tipi. Salah satu teman saya mencoba dan pada akhirnya ‘jambul’nya terbakar...sedikit. haha.


Selanjutnya, demo membuat mocktail. Sebelumnya, dijelaskan dulu kalau bedanya Mocktail dan juga Cocktail adalah kalau cocktail mengandung alkohol, kalau yang mocktail nehi. Juga dijelaskan tentang semua jenis minuman memabukkan. Tapi kok nggak ada soju kayak di drama Korea. Ada Martini kayak guru SD saya, ada juga whisky, bir, wine, liquor, dan minuman beralkohol lainnya dengan kadar alkohol, kepekatan, harga, ukuran yang beragam. Bahkan ada alkohol yang umurnya 23 tahun dan dijual dengan harga 3,5 juta per teguk. Ah, lupa berapa ml. Bahkan dia sama saya tuaan dia! Dan pertanyaannya adalah, buat apa uang segitu banyak Cuma buat beli minuman seteguk? Buat apaa?? Memang hidup penuh misteri.


Sekarang, ke acara inti, yaituuuuuuuuuuu



Di sini lah inti sebenarnya, tentang bagaimana makan dan beretika di meja makan yang baik dan benar dalam perjamuan internasional. Dan juga untuk mengenali macam macam sendok, jenis pisau yang tersusun di meja makan. Sumpah, makan kok ribet men.

Jadi, bila suatu hari nanti kamu dijamu di restoran mewah begitu, dan melihat deretan sendok dan pisau, garpu dengan berbagai ukuran, maka urutannya adalah yang paling luar. Tidak hanya dihidangkan 1 atau 2 jenis makanan. NEHI. Tapi 5 ke atas, terdiri dari appetizer, main course, dan dessert. Kemarin saya dihadapkan pada 5 jenis makanan yang berbeda. Dan tentu saja berurutan, kita menggunakan sendok dan garpu atau pisau dari luar ke dalam. Sebelumnya, bubuhkan dulu selembar kain yang berfungsi sebagai lap ke pangkuan, harus anggun lho ya..harus dibuka sedemikian rupa dan direbakkan begitu lalu sebagai alas paha. Kalau ada makanan yang tidak sengaja menempel di mata atau dahi, bisa dilap pake itu.

Kita juga dikasih handout membahas secara lengkap dan terperinci bagaimana cara makan yang baik kalau makan itu makanannya yang maju ke mulut, bukan mulut yang mendatangi makanan, juga kalau minum jangan berbunyi,makan dengan bibir terkatup tapi jangan langsung ditelan, bahaya. Sendok dan garpu tidak boleh bunyi bersinggungan dengan piring, dan letak tas pun tidak boleh di sembarangan. Kalau tidak dipangku begitu, ditaruh di belakang punggung, tetap di kursi. Jangan di lantai atau di atas meja. Dan ada juga bagaimana makan spaghetty, kalau tidak dipotong kecil kecil, di roll dengan garpu. Dan masih banyak lagi.

Gambar berikut adalah 5 jenis makanan yang berurutan dari appetizer sampai dessert, dilengkapi dengan before dan after. Di after, posisi sendok, garpu, atau pisau itu adalah posisi yang benar menurut kaidah perjamuan internasional. Nah, beda khan?? Kalau di adat kita, sendok dan garpu akan dipertemukan di tengah dan ditelungkupkan, tapi kalau ini mereka berakhir dengan posisi menengadah dengan gagangnya membentuk arah jarum jam angka 5 dengan semua tubuhnya ada di piring.

Karena paginya perut saya hanya terganjal Energen satu gelas, dan karena mengingat petuah Umami kalau berkah makanan itu ada di suapan terakhir seperti berkah makanan ada di nasi terakhir, saya makannya sampai bersih. Karena ini nggak ada nasinya, yang penting bersih. *ngeles *padahallaper






Nah, karena kami terdiri dari mahasiswa dan dosen yang narsis tak terkira, tak lupa kita membubuhkan kenangan setelah acara di hall nya dan juga di depan hotelnya.






Tak lupa, kita juga mendapaat sertifikat macam ini.

Dan berakhirlah hari yang mengenyangkan itu. Banyak ilmu yang diserap, mendapat handout kalau kalau suatu saat berguna, dan juga pengalaman yang sangat berharga.

penampakan sayaaa :D

Saya ingin bisa masuk dalam berbagai dunia. Saya ingin  bisa mencicipi berbagai dunia, dengan berbagai situasi. Saya ingin menabung pengalaman, tidak hanya di cakupan yang sama. Saya menikmati hidup saya dan akan terus menikmatinya. InsyaAlloh, bila Alloh mengijinkan.
Yeah!!!
Wassalam...
19.04.2013


Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. subhanallah mey. diantara sekian banyak buah-buah yang ada dihallroom itu,kamu yang bungkusnya paling rapet pet. kalo diibaratkan buah, meskipun bukan buah import tapi kamu sebagai buah lokal yg memiliki taste internasional.
    oia, makasih buat ilmunya. yah... mungkin bisa saya terapkan suatu saat nanti kalo-kalo diundang makan malam sama presiden gitu:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahahaha, alhamdulillah makasih lo Ben. :D duh, kepalaku nanti masuk kamar nggak muat nih Ben. hahaha..ya doakan saja selalu ibarat menjadi buah yang walau pun lokal tetapi bercita rasa internasional. :D

      wah, iya penting banget ini Ben, harus dipelajari biar kalau ada acaara apa yang level internasional bisa menambah percaya diri :D

      Hapus
  2. Waaaa , I envy u dek :p , hahaha
    soalnya dulu mbakmu ini ga dapet kelas Public Relation itu :( , but thanks anyway lho dek dh share what u've learned in d' PR class ,espsly abt "table manner" ~(^_^)~

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, yah sayang sekali mbaaaak..padahal enak lhooo...nilainya juga nyummy nih udah keluarrr. hihi..

      Iya mbak, smaa samaaaa :D sukses!!:D

      Hapus
  3. yah, kenapa cowok sih yg jadi kokinya, knpa enggak yg cewek aja, kan enak tuh kalo yg masakin cewek, dengan hati masaknya *ehhh

    sampai suap terakhir, kyak aku aja ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah, bagusan cowok doooong, kan jadi cool gituuu..cowok bisa masak kan jaraaaang..hehehehe

      Hapus