Assalamualaikuuuuuum......
Gue pernah baca
salah satu buku motivasi yang ngomongin soal ‘Hukum Ketertarikan’. Jadi,
intinya adalah apa yang terjadi di dunia ini sebenarnya tergantung dari
pemikiran kita. Misalnya nih pikiran gue positif, gue selalu berpikir positif,
gue yakin gue berhasil, anggap saja gue yakin test nanti gue dapat bagus. Nah,
maka hal hal yang mendukung pikiran gue itu akan terjadi kepada gue. Dan akhirnya
gue bener bener dapat bagus.
Terus, pernah
nggak ngalamin, udah pagi mood kalian udah jelek, anggap saja karena karena
bangun kesiangan. Eh, ndelalah kamar mandinya dipake Ayah lama banget dan bikin
tambah bete maksimal. Eh lah ndelalah nunggu bis, bisnya lama, udah gitu pake
rusak lagi di jalan. Sampai kampus, ternyata sekarang quiz dan belum belajar.
Sepanjang hari rasanya sial terus karena pagi pagi udah bad mood duluan. Kalau
gue, bahkan sering kayak gitu. Kalau pagi udah bad mood, nanti adaaaa aja yang
bikin bad mood gue makin berlipat lipat. Tapi, kalau dari pagi udah pikiran
tenang, segala sesuatu yang direncakan berjalan lancar, maka adaaaa saja
keberuntungan yang bikin gue makin senang.
Intinya, pikiran
positif akan menarik hal hal positif yang lainnya untuk datang dalam hidup
kita, dan sebaliknya. Pikiran negatif, seperti misal yakin kalau ah, gue nggak
bisa. maka, pikiran itu akan menarik hal hal yang bisa mendukung
‘ketidakbisaan’ lue itu untuk benar benar terjadi,dan hal hal yang membuktikan
kalau ‘lue nggak bisa’ akan mendekat dan lue akhirnya benar benar nggak bisa.
dan kalau lue bilang ‘gue pasti bisa’, maka di alam bawah sadar sana, pikiran
akan mengirimkan signal dan magnet pikiran positif itu akan mengundang hal hal
positif untuk datang dan yang pada akhirnya mendukung ‘kebisaan’mu itu dan
akhirnya lue bener bener bisa. See??
Ini bukan kata
gue, tapi kata buku yang gue baca dan benar benar pingin gue terapin.
Dan, setelah baca
buku itu, gue juga tahu, semakin divisualisasikan mimpi kita, maka alam bawah
sadar akan semakin menerima signal secara terus menerus, dan dengan repetition
itu, hal yang kita inginkan bisa benar benar terjadi. Tentu saja, dengan
usahaaaa...
Misal, mulai dari
semester 6, gue praktekin ini. Gue nulis di kertas tentang nilai idaman gue.
Seperti ini.
Gue tempelin di
tembok, dan temboknya itu berhadapan sama posisi gue tidur. Jadi, gue bangun,
langsung terlihat. Oke, gue pingin itu, gue bilang. Waktu gue sisiran, karena
cerminnya itu di sebelah, gue lirik lagi. Oke, gue pasti bisa. Waktu gue mau
tidur, lagi galau menjelang tidur, di redupnya sinar bulan, gue pelototin. Oke,
gue pasti bisa mencapai itu. dan akhirnya, gue bisa.
Waktu itu yang gue sesalin
adalah nilai RESMETH gue. Gue pada awalnya yakin bisa dapet A, bahkan itu khan
gue susun dari atas ke bawah berdasarkan optimisme mendapatkan nilai itu. Gue
optimis banget. Test gue juga bagus. Tapiiiii...waktu ngumpulin final project,
gue telat 2 jam. Dan 2 jam itu mengubah segalanya. Gue sama temen gue telat,
dan dia sampai dapat BC. Dan waktu teman gue di kantornya, temen gue liat karya
gue dan dia disendiriin dan dikasih label “LATE”. Dan hati gue porak poranda.
Gue belain sampai jam 7 pagi gue ke rumah temen gue itu, dan bikin sedemikian
rupa, gue print dengan penuh cinta, tapi satu yang gue lupa. KEDISIPLINAN ITU
MAHAL HARGANYA. Kita telat 2 jam, dan B serta BC sekonyong konyongnya melemparkan
kita ke palung penyesalan. *tsaaah..
Karena kalau yang lainnya bernilai 2 SKS
saja, tapi Reseach Method ini bernilai 4 SKS, saudara saudara. Dan dari 8 mata
pelajaran, ada 2 matpel yang meleset dari PLAN. It’s okay. Tak ada gading yang
tak retak. Dan IP semester melampaui PLAN. Alhamdulillah.. semakin dilihat,
semakin mengirimkan signal ke alam bawah sadar, semakin semangat menggapainya,
dan karena pikiran positif itu mengundang hal hal positif di semesta untuk mendukung apa yang kita
yakini itu terjadi, maka terjadilah. Dan tentu saja maha dasyat Alloh yang
menciptakan segalanya mungkin terjadi.
Semester 7. Gue
buat lagi. Sekarang, gue naikin standardnya. Jadi seperti ini.
Dan alhamdulillah
IP semester gue naik, dan selama gue kuliah di sini, ini IP semester terindah.
Gue semester pertama kalau nggak salah Cuma 3,1 yang mana teman gue bahkan ada
yang 4 atau 3, 5 ke atas. Semester semester pertama gue tergolong menengah ke
bawah. Dan gue mengalami kurva naik gunung. Salah satunya gue pikir karena
nulis begituan. Tau gitu gue nulis sejak semester 1.
Itu penting
banget. Gue udah membuktikan. Pentiiiiiiiiiiiiiiiiiiing banget. Saat gue lagi
bad mood, hati gue berdarah darah, gue di kamar ngelamun, terus gue lihat
target itu tu rasanya kayak diingetin. “Mek, delok Meeeek. Targete kui. Kudu
iso Mek, isin mbek temboke Meeek...” lalu gue semangat.
Karena semester
lalu, semester 7, gue putus sama pacar gue. Kita pacaran hampir 5 tahun kurang
14 hari. Minggu gue putus, Senin gue harus test TEYL, itu gue plannya dapat A.
Dan karena gue waktu itu galau maksimal, gue belajar sambil galau, yang lain
dapat 85, 90, bahkan 100. Gue dapat 50. Sumpah itu temen gue ngerjain sambil
senyum senyum, gue mikir sampai meras otak juga nggak nemu jawabannya. Gue hati
sudah break into more than just pieces,ngerjain nggak bisa lagi, dan yang lain
bahagia luar biasa karena dapat nilai sempurna itu rasanya udah jatuh, tertimpa
tangga, tergencet truk gandeng, dikubur. Dan gue sempet putus asa. Itu akan ada 4 test,
dan test pertama bikin gue makin stress.
Tapi, bagi gue,
hati karam kalau kuliah juga ikut karam karena efek dari karamnya hati gue itu
khan kayaknya efek snow ball banget. Janganlah..kasihan banget hidup gue. Lalu,
gue banyak banyak liat target itu, dan gue harus bisaaaa...pokoknya apapun yang
terjadi kuliah gue adalah hal terpenting bagi gue. Dan gue mulai move on. Kalau
gue galau, gue nulis aja di blog. Ilang... dan akhirnya tes kedua gue langsung
dapat 100. Test ketiga gue dapat 85. Dan test terakhir gue dapat 100 lagi. Dan
alhamdulillah A bertahta di transkrip gue. Dan tidak sampai dua bulan, gue move
on sepenuhnya. Dan sekarang gue stuck dengan rasa yang baru. *outoftopic
*abaikan
Nah, jadi penting
banget PLAN dan TARGET, dan juga segepok rasa ‘aku pasti bisa’ dan tak lupa
berdoa itu sangat sangat penting buat kita yang dalam rangka mengejar cita
cita.
Apa maumu,
ditulis saja. Lalu, ditempel di tembok. Walau pun tidak berhasil sempurna, it’s
okay. Yang terpenting do your best dan disiplin terhadap target. Saat sedang
down, tinggal pelototin targetmu dan yakinkan dirimu kalau orang lain yang sama
sama makan nasi sama tempe saja bisa, kenapa kita nggak.
Sebenarnya gue
nulis ini bukan karena gue udah jagoan dan otak gue penuh dengan hal hal
positif. Tidak. Justru gue ini tipikal orang yang negative thinking terus,
makanya gue baca buku motivasi untuk membantu diri gue melepaskan diri dari
pikiran pikiran kotor yang mengendap di otak gue, dan gue buat target target
itu juga untuk membantu diri gue yakin kalau gue pasti bisa, dan menulis ini
buat tambah ngeyakinin diri gue kalau semuanya akan baik baik saja selagi tetap
baca buku motivasi, diamalkan, tawakal, dan ikhtiar. Dan yang paling penting,
positive thinking. Bagi gue, positive thinking itu adalah hal yang paling sulit
nomor wahid untuk dilakukan. Makanya, gue melakukan ini semua.
Semoga berguna
yaaa..dan dicoba method ini, gue yakin it will work. Trust me!
SEMANGAT!!!
Wassalam.
20.02.2013
Kalo saya lebih ke hadits ini mey:
BalasHapusDari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
Ø£َÙ†َا عِÙ†ْدَ ظَÙ†ِّ عَبْدِÙ‰ بِÙ‰
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).
Jadi, sebagai muslim, kita harus senantiasa huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja' (harap) pada-Nya :)
Subhanalloh, ternyata di Al-Quran juga ada ya Kak Din..keren sekali. jadi makin yakin kalau emang pikiran positif akan membawa kita ke sikap yang positif, tindak tanduk yang positif, aura positif dan nantinya Alloh akan ngasih kita hal hal yang positif..:)
HapusTerimakasih kakak, hebat banget nih..hehe. jadi pingin ketemu buat sharing bayak hal..:)