Tes..gue..elo..tes..tes...
“Miss Meykke..Minggu
ngajar ya miss..Bahasa Indonesia Miss anak anak SMP, soalnya Seninnya mereka
test bahasa Indonesia..di sini sekarang Cuma Miss yang nekat sok bisa bahasa
Indonesia..”
Merasa memang dibutuhkan,
dan memang butuh duit juga ( hehe..), gue mengiyakan..
H-1
“Miss..jadi jam 10-11 SMP kelas 3 ( 8 orang),
11-12 SMP kelas 3 ( 3 orang ), 12-14 SMP kelas 1 ( 6 orang), 14-15 SMP kelas 2
(5 orang), 15-16 SMP kelas 2 ( 12 orang), 16-17 SMP kelas 3 (2 orang), 17-18
SMP kelas 3 ( 7 orang)”
Gue hampir pingsan mbacanya. Gue dieksploitasi !! dan
gue berpedoman, since life is indeed hard, just work hard and everything would
not be harder !!
Sabtu gue cari materi di
Posnet. Gue lack of modem. Waktu kemarin gue depresi netbook A*io gue stroke
separo, modem gue jual sekalian. Biar tamat sekalian. Oke sip! Ada soal soal
MTS, SMP dan serupanya.. Gue save segala yang sekiranya bisa di save. Gue hijau
soal bahasa Indonesia. Tentu saja gue ngetiknya
“Soal dan kunci jawaban
UAS SMP kelas 7, 8, 9” Tanpa kunci gue
bak dilepasin di hutan Sumatra tanpa peta.
Pulangnya, Gue malah jadi
stress, gue facial dulu. Pulangnya, gue malah liat Drama Korea sama Breaking
Dawn part 2 versi bajakan. Malamnya gue baru menyentuh soal soal itu. Soal
kelas 3 tinggal diliat grammarnya dan ditebelin soalnya biar yang mbaca enak,
plus delete kunci jawaban yang ada di tiap akhir soalnya. DONE!!
Kelas 1,
karena mereka minta 2 jam service, gue copi paste in buatin 40 soal plus
pembahasan. Banyak yang perlu dibahas perihal kehidupan ini. Indeed!! Dan
karena gue nggak bisa sembarang comot tanpa memperhitungkan materi yang
sekiranya akan keluar saat test, gue juga harus menserasikan soal comotan
dengan materi mereka. Bermodal LKS Simpati milik si Nicken, gue mengemudikan
soal soal. 40 soal.
Terakhir, kelas 2 SMP. Gue buka buka hasil menjaring di
Posnet. Nggak ada. Adanya kelas 2 MTS semester 2. Niken harapan gue, dan
ternyata LKS nya ilang. Gue galau segalau galaunya. Ini bukan lahan gue soalnya.
Tanpa persiapan, gue sekarat. Tanpa persiapan, gue bak dilepas di Zimbabwe
tanpa kamus bahasa Zimbab.
Malamnya, gue ke rumah Om,
sepupu gue kelas 2 SMP. Sempurna. Gue ke sana,dan ternyata semuanya pergi menikmati
hidup berhubung ternyata ini malam Minggu. Gue sampe lupa. Malam Minggu apalah
artinya. Kalau bisa satu satunya hal yang pingin gue lakuin di malam minggu
adalah tidur jam 7 malam sampai jam 7 pagi. Badan gue remuk, jangan tanya soal
hati.
Gue tambah galau. Sampai
gue nggak bisa tidur. Kalau bahasa Inggris sih mau grammar Present Tense, Past
Tense, Tense apa gitu insyaAlloh gue bisa. Kalau Pergeseran Makna, Asosiasi, Generalisasi,
Syair beserta pantun, Majas Alegori, sampai konflik batin sampai sosial, walau
pun tiap hari gue mengalami konflik batin semi hati, tapi soal teori gue lupa. Itu
masa lalu gue. 7 tahun lalu. Kenapa gue harus berkutat dengan masa lalu?
Gue
mengalami mental break-down. Gue nggak bisa tidur, ini asli. Gue udah tinggal
dikit lagi berhasil, eh ada SMS. Beli pulsa. Gue bener bener nggak bisa tidur.
Pikir gue, besok 8 jam ngelesi, de-la-pan jam. Kalau persiapan kurang, bisa
bisa gue sengsara selama 8 jam. Gue bisa jadi guru LES yang GAGAL. Jam 2 gue
bangun. Pikiran gue penuh, soal Bahasa Indonesia plus kunci jawaban kelas 2 SMP
belum ada di tangan. Padahal besok ngelesin itu jam 10. Berangkat harus jam
8.30. Mandi sebagainya jam 7.30. dan gue belum bikin soal Bahasa Indonesia
sebanyak 30 soal. Gue tidur, gue mimpi ngelesi Bahasa Indonesia, sampai pagi.
05.30 gue beranjak dari
tempat tidur. Ngantuk udah nggak kepikiran saking groginya. Gue sholat minta
ampunan, dan bergegas lagi ke rumah sepupu pinjam LKS. Dia nggak punya LKS. Gue
mau mati. Ternyata anaknya adiknya ibunya ayahku, punya. Dia pahlawan gue.
Dengan memeluk LKS Simpati kelas 2 SMP, gue pulang ke rumah. Di depan laptop,
gue curahkan segala upa daya usaha cinta dan air mata. Gue lihat materi mereka
di daftar isi, dan gue pilah pilah dari seonggokan soal hasil jaringan bahasa
Indonesia itu mana yang bisa dilibatkan. Bahasa Indonesia itu dipelajari
berulang ulang. Segala fakta dan opini, gagasan utama, ringkasan dan simpulan
baik tersirat atau pun tersurat, semuanya diulang ulang. 30 soal akhirnya
tercipta. Bukan, bukan gue yang bikin, Cuma comot berdasar saja. Satu masalah
terpecahkan. Buru buru mandi, minum kopi, berangkat !!!
Merasa butuh dukungan
moral, gue SMSin temen deket gue.
“Alah Mey, tinggal dikasi
soal soal banyak aja, bahasa Indonesia anak SMP kayak majas majas, pantun, gitu
sih kecil lah Mey...” kata kata Dany merasuk.
“Wah nduuuk, hebaaat
nduuk!!” Ellena’s words, it means a lot for me. Dan nganterin gue pada
kesadaran bahwa
FRIENDS ARE PRECIOUS FOR
ME!! TOTALLY PRECIOUS EVEN I CANNOT IMAGINE HOW MY LIFE WORKs WITHOUT THEIR
PRESENCE!!
Kalau soal teman kuliah,
karena kita ketemu hampir tiap hari, kita emang nggak biasa SMSan, jadi waktu
SMS buat temen yang semacam LDR sama gue. And my friends in colleague are so
nice as well. Love them a lot!
Dengan segepok dukungan,
gue melangkahkan kaki.
Gue menjelajahi jalan,
naik bukit turun lembah meniti jembatan. Sesampainya di Jalan Kemiri, gue
terperanjat. Fotokopian tutup semua!! Gue lupa lagi. Ini minggu. Orang orang
sedang menikmati hidup mereka. Dan pencarian foto kopian pun dimulai.
PERBURUAN FOTOKOPIAN YANG
GAGAL
“Masalah baru..” Gue
mbatin. Sambil jalan menelusuri jalan Kemiri, gue berpikir bagaimana caranya
dapetin fotokopian yang buka. Di Kemiri ada berbelas belas fotokopian,dan itu
tutup semua. Dari Kemiri gue balik lagi ke kampus. POSNET buka selamanya. Gue
print, dan mbaknya berkata..
“Di sebelah Pramuka ada
kok mbak, jadi mbaknya turun di Pramuka, terus ke kiri, di sebelah toko mebel
ada Canon fotokopi.”
Nah, gue merasa
terselamatkan, dan dengan semangat memuncah muncah, gue ke sana. Dan...tutup.
Gue galau. Kemana gue harus melangkah kalau begini? Ke kanan? Ke kiri?? Mau
dibawa kemana hati kaki ini?
“Halo...aku di pramuka ni
yank, iya....iya....aku tungguin ya..maaciiiiih...”
“Meykke, jangan
berkhayal!!!!”
Dan setelah tanya mbak
mbak, dia bilang ada lagi fotokopi di sebelah apotek di dekat lingkaran kolam
depan Ramayana. Oke fine, gue jalan berbekal tawakal dan ikhtiar, mendekat pada
Ramayana dan jalan setelahnya. Itu, tutup..itu, tutup..Semua fotokopian tutup.
Gue sampai jalan sambil ngeliatin tiap judul toko di sepanjang jalan kota, dan
nihil. Saking depresinya dalam kesendirian, kerapuhan, dan ketidakberdayaan gue
masuk ke Shopping centre ato apa gitu yang isinya ada poster poster, buku bekas
dan sebagainya. Dan lagi lagi, nggak ada. Gue udah jalan semakin jauh, dan
nggak mau semakin jauh lagi. Maklum, gue nggak mau terjatuh semakin dalam.
“Miss..sya udah jalan
dari Pramuka sampai kota tapi nggak ada fotokopian yang buka miss..”
“Uhm..gimana ya
Miss..kalau didekte aja bisa Miss?”
“Gue bisa bisa in deh
Miss...”
Gue jalan lagi kembali
dari kota melewati jalan Pramuka, AlfaMart, Pom Bensin, gapura Turusan,
jalaaaaaan dengan terseok seok anggun menuju TKP, tempat dimana pertempuran
yang sebenarnya dimulai. Yang tadi ini semua baru warming up. What a warming-up !!! (salah emot !)
PERTEMPURAN YANG
SEBENARNYA
Sampai sana, keringat gue
menganak sungai. Maka memang benar kalau orang kerja keras itu sampai keringatnya
menganak sungai. Dan ini bisa dianalisis dengan majas hiperbola, alias lebay..
Berbekal susu dan roti,
gue memulai les kelompok pertama, lalu kedua. So far, so good. Asal ada
persiapan, walau pun tidak menjamin, at least ada pondasinya. Ibarat kata menyoal
cinta, asal ada cinta, walau pun tidak menjamin, at least ada pondasinya,
cinta. Group ketiga, mulus...Group keempat, menyenangkan..soalnya waktu itu
dikasih Miss nya roti 2. Jadi selama di sana aku menghabiskan roti 3 susu 1.
Gizi terpenuhi, alhamdulillah. Group kelima, mulus..group keenam, 12 anak, gue
sesak napas. Tas, gembes 1 liter, tissue, susu, roti, kertas kertas semuanya
berserakan di lantai deket kursi gue. Tinggal masang tikar sama tenda, gue siap
piknik !
Group keenam, ketujuh, ke
delapan...Alhamdulillah tidak ada masalah yang berarti.. Gue juga di sela
selanya ngajarin bahasa Inggris karena ada juga yang hari pertama itu Bahasa
Inggris. Dan waktu gue ngelesi dua bahasa dalam satu waktu, selama beberapa
menit, gue ngerasa, “Meykke..cool!!” Dan gue berbunga bunga.
Berhubung nggak ada yang
nanya sebangsa,
“ Sekarang udah group ke
berapa?? Udah makan belum? Capek nggak...semangat yaaa...”
Gue smsin temen temen
gue, Dany, Ellen, Uma, Yaya, semua gue smsin.
Twitter juga penuh curhatan gue, "beranjak ke group ke empat, oke ke lima, dan seterusnya."
“Seeeeph, aku udah abis
maem roti sama susu, sekarang udah mau group kelima lo..doain ya lancar ya..”
Dan tibalah saatnya semua
berakhir. Dan gue berhasil dalam tantangan gue hari ini. NGELESI BAHASA
INDONESIA SMP 8 JAM NONSTOP !!!!
Membahas perihal dunia
les lesan, sebagai guru telinga dan hati harus kuat sekuat baja. Ada kalanya
kita terbelai belai pujian,
Atau mendengar
percakapan,
“Besok mau siapa yang
ngelesi bahasa Inggris, Han?”
“Miss Meykke, Miss..” Gue
lalu butuh tutup.
Tapi ada kalanya gue
dibooking oleh Missnya ngelesin segerombolan orang, habis ketemu anak anaknya
dan gue ngelesi yang lain, gue denger..
Oke sip, Lanjuut!
Tapi, semuanya belum berakhir. Gue masih di 25
km terpaut jarak dari rumah gue.
SAATNYA PULANG !
Dalam gerimis mengundang,
gue jalan menembus kegelapan. Toh kegelapan ini dibandingkan dengan kegelapan
hati gue nggak ada apa apanya. Gue menunggu berdiri termenung di pinggir jalan
menunggu angkot nomor 6 menuju Ramayana untuk nantinya naik angkot nomor 2
heading to Kemiri. Dilanjutkan naik angkot jurusan Ungaran turun Bawen, yang
diteruskan dengan naik angkot jurusan Ambarawa sampai Palagan Ambarawa depan
monumennya itu dan akan dijemput Ayah. Begitu rute yang aku persiapkan di otak.
Dan memang, terkadang kenyataan tidak sesuai dengan harapan, dan harapan tak
selalu jadi kenyataan. Sambil mengaplikasikan konflik batin, antara tetap menunggu
hal yang tak pasti dengan ambil langkah maju sendiri, gue berdiri termenung.
Dan sambil mengaplikasikan majas personifikasi, angin yang berhembus dan rintik
hujan yang mengguyur membisikkan kata ke gue..
“Angkotnya udah habis !"
Gue jalan dari Turusan
sampei Kemiri. Jangan tanya soal capek. Capek otak, capek badan, dan jangan
tanya soal hati.
“Iya...iya aku di depan
gapura Turusan..cepet ya..aku takut sendirian..nanti kalau aku diculik
gimana... Iya...iya...nggak deket deket jalan raya kok..Iya udah pegangan
gapuranya kok...Tha tha..”
Angan angan gue
kebangetan.
Sampai juga di Kemiri,
hujan makin kenceng dan gue nggak pake payung, biar lebih dramatis, pikir gue.
Wajah gue, jilbab, baju, segerrrrr...
Naik angkot, turun Bawen.
Baru mau nunggu angkot ke Ambarawa, turunlah sekelompokan muda mudi negeri
berbaju hitam semua, sneaker buluk, rantai dompet, rambut ngetrel, dan ada
ceweknya 1. Dan itu tu tempatnya di terminal Bawen tapi yang deket taman
persimpangan jalan itu, dan itu sepi. Cuma ada gue dan sekitar 15 mas mas punk.
Begitu turun truk hasil tumpangan, mereka tu kayak mau deketin Gue. Gue jadi
berasa kayak di film thriller scene “Gadis perkasa dikejar sekumpulan maniak”.
Otak gue berputar mencari solusi akibat majas personifikasi.
“Ini tidak mungkin
terjadi sama gue. gue masih mudaa, masih banyak yang harus gue lakuin. Ini
tidak mungkin!!”
Konflik batin. Kalau mereka sampai ngapa ngapain gue, bisa
terjadi konflik fisik.
Karena takut gitu ya, gue
langsung aja gitu nyebrang sambil lari lari ngibrit. Dan mereka juga
nyebrang!!! Gue lari ke arah pintu terminal, dan gue nyebrang lagi, dan naik
angkot. Terselamatkan.
Ternyata ada ibu ibu yang
naik angkot sebelumnya juga naik angkot itu. Dan ternyata ibu ibu tadi di
belakang gue.
“Mbak, la napa kok tadi
tiba tiba nyebrang?”
“Takut tadi ada mas mas
punk bu..sepi soalnya..”
“Lha wong saya di
belakangmu kok, “
“Iya bu nggak tau..hehe”
Dan seketika Ibunya menceritakan detail demi detail kalau gue lihat mereka
langsung ngacir nyebrang, terus jalan, nyebrang lagi..dan seantero angkot tahu,
nyali gue menghadapi segerombolan anak punk itu Cuma sebatas ujung kuku doang.
Dan memang, walau pun gue juga suka baju item item begitu sama pake sepatu,
tapi muka garang hati solehah. Beda sama mereka. Menakutkan. Anak bangsa yang
tersesat. Apalagi mbak mbaknya. Waduh,,,, apa yang terjadi padanya bersanding
dengan belasan laki laki model begitu.. Astaghfirulloh..
Sampai juga di Palagan
Ambarawa, dan menunggu Ayah. Dan lagi lagi, hanya angin malam, iklan reklame,
dan gue di sana. Palagan di waktu malam. Jam menunjukkan pukul 8. And, I love
night view.
Sepi, gelap, rintik
rintik hujan, bau tanah, dingin, semuanya mempesona.
Dan dengan begitu,
perjalanan gue hari itu berakhir. And I’m going to try new other things again
next time. I do realize, the experience, the past, everything happened just
forms us, just forms how and who we are now. Getting stronger, getting taller,
hardly knock down, and be so alive. That’s how life is all about... for me.
Thanks for read..
(Ada hal yang perlu
dilebaykan, hal yang sedikit dimanipulasi...dan tidak semua yang diutarakan
hanya sebatas guyonan saja.)
03.12.2012
23:23
hehehehe
BalasHapusDAHSYAAATT!!!!!
perlu istirahat mungkin..
BalasHapusterimakasih Aul Howler :D
BalasHapusiya habis itu langsung tidur sampai pagiiiii :D
thanks for the comments:D
waduuh itu kok kayanya penuh rintangan banget ya. dari awal sampe akhir. perfecto banget rasanya kak :)
BalasHapusiya, hidup memang kalo penuh rintangan itu....sesuatuh! :D
Hapuswah, ngak cape tuh?
BalasHapuspenuh tantangan dan ringtangan banget ya.. :D
wah, capek banget..tapi begitu terlewati itu rasanya gimana ya...kayak merasa lebih kuat satu level gitu..hehehe..
Hapusitu energy na energy genset ya mbak ? :D
BalasHapusowh, kebetulan bukan mas, itu energy nya energy cinta. *menataplangit
HapusWah keqen y bsa ngajar les slama it, luar biasa bgt prsiapan dn prjuangannya, keren (>_<)
BalasHapusehehehe..jadi maluuuu...makasih ya Va..belajar yg rajin ya Va...hehehe:D
HapusBiasanya sih susah susah dahulu bersenang-senang kemudian hehe
BalasHapusiya amien Dek An, bukan yang malah kata SLANK itu, berakit rakit kita ke hulu, berenang kita ke tepiaaaan, bersakit dahulu, senang pun tak dapaaat, malah mati kemuadian (bener ga sih liriknya?hehe) naudzubillah..
HapusBiasanya sih susah susah dahulu bersenang-senang kemudian hehe
BalasHapusgua ma beri semangat aja , hidup tuhh memang penuh perjuangan
BalasHapusciao teh :)
ehehehe, emang iya bener kata Bang Rhoma Irama... *ehh
Hapuspaling nggak perjuangannya gak sia-sia lah :D
BalasHapusiya itu intinya Dek Riksa (aku panggil dek keliatan masih pake seragam :D)..semua ada 'buah'nya kok..semakin kita kerja keras, semakin banyak 'buah' yang diterima...the nature of struggling.. *sokbijaksana hehe :D
Hapusngebahasnya sampai pergeseran makna, generalisasi, spesialisasi, amelioratif, peyoratif, asosiasi, sinestesia. Bahasa Indonesia itu ga semudah orang liat, orang kira bahasa Indonesia itu simple, kayak percakapan sehari-hari aja.
BalasHapusjadi kepengen ngeles juga, sekalian siap-siap buat PPL.
iya bener banget...bahasa indonesia is beyond than that..hehehe..
Hapusowh, adik angkatan ni ceritanya? aku baru aja selese PPL...hehehe
ceumunguth yah! :D
Anak Punk sesat hanya sebagian.. Sisanya broken home..
BalasHapusowh..iya soal ini aku terlalu over-generalized Fan..harus tau akar permasalahannya juga...tapi aku nggak terlalu mandang negatip anak anak Punk sih..kadang juga kasihan sama jalan yang mereka tempuh dalam menghadapi masalah mereka..
Hapusgua pernah mpek gila ngelesi kayak gitu, waktu itu gua kehabisan duit banget hahahahahaha. gila super gila seminggu gara2 ngelesi aja gua mpek dapat Rp 800 ribu haha kagen masa2 itu
BalasHapusitu berapa tahun yang lalu Nem?? hehhe..wah wah, keren amat ya ngelesi sampe dapet segitu banyak dalam seminggu, gue sebulan aja nggak nyampe segitu. ngelesin apa ngomong ngomong? lo apain anak orang? *ehh *peace :D
HapusBadannya gak rontok...?? :p
BalasHapusalhamdulillah Mister, sejauh ini badan gue masih menyatu ala kadarnya begini :D
Hapusngajar bimbel mey? hihihi seru abiisss.. kalo ngajar bimbel, saya termasuk yang milih2, gak mauuu ngajar anak SD sama SMP.. Paling banter kelas 1 SMA, itu juga kelasnya ga boleh banyak hueheuehe
BalasHapusIya Dini..itung itung belajar memeras keringat dan juga mencari pengalaman selagi masih muda gini. kamu juga ya? waaaah..aku justru prefer ke SD SMP, soalnya kalo bahasa Indonesianya SMA itu rumit seperti hidup ini *ehh. tapi kalo bahasa Inggris, insyaAlloh sih. lagian kalo sama SD dan SMP sekalian melebarkan sayap *baca:nambahinwilayahsumberpendapatan
Hapusyeah... mumpung masih muda lah.. baru 8 jam pasti masih cemungudt hahhaah *kaburr
BalasHapushahaha..
Hapuspokoknya cemungudth tante :DD
BalasHapusmakasih om :)
HapusWkwk gue banget tuh kalo menjelang uts atau uas berburu potokopian whahaha
BalasHapusiya sama, dulu waktu gue masih SMA juga menjelang test itu usaha fotokopi laris manis, padal juga belum tentu sampe rumah dibaca semua, cuma buat 'ngayem ngayemi' hati doang :D
BalasHapuswkwkwk dulu gue jg gitu
BalasHapusdinikmatin ajaaaa :p
ya mau gak mau kan kewajiban juga XD