MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

pengamen IMUT drove me crazy!!

pengamen IMUT drove me crazy!!
Add Comments
Senin, 05 Juli 2010

-->
Seperti biasa gue saben hari kudu bolak balik Ambarawa-Salatiga buat nimba ilmu. Ditemani angkot angkot kuning kayak. . . .(forget it!!) plus bis yang asapnya ngepul kemana mana. Sek sek, by the way soal bis legendaris yang katanya udah eksis di jagad raya perbisan dari jaman penjajahan Belanda itu, banyak sekali cerita cerita spiritual, lucu, hingga mengenaskan.

Uda empat tahun ini gue akrab sama bis bis itu. Dua kali sehari, kayak minum obat. Ibaratnya idup gue nggak bisa dipisahin lagi darinya. Melekat kuat setajam silet!! (lhoh???!!)

Gue rela nunggu berjam jam demi dia. Suntanning di depan Mal Laris, malnya warga Ambarawa Raya. Terpanggang sinar matahari yang bikin kulit eksotis gue makin MasyaAllah super eksotis kayak gula jawa dilumerin. Gimana gue nggak rela, orang itu bis jenis bis satu satunya yang nganter gue ke kampus tercinta. Kalau gue harus naik bis kecil yang lain, it means gua harus oper lagi di terminal Bawen, it means gue harus merogoh kocek lebih dalem. It means, kantong gue makin kempes! Oh, Gosh!!

Alhasil, gue harus rela nunggu itu bis. Padahal, nowadays, bis macam itu yang merek nya “SUKSES” mendadak hilang dari peredaran. Usut punya usut, semua bis yang berjudul SukSes dijual sama pemiliknya, tekor setor kurang mulu. Ternyata nggak selamanya nama membawa keberuntungan ya. Jelas jelas namanya SUKSES, eh, malah BANGKRUT. Nasiiiiiib. . .nasiiiib. That’s why bis macam itu udah makin langka kayak badak bercula satu. Yang ada tinggal bis dengan judul ESTO dan SARI. Heuwh!! Gue makin keringetan nungguin bisnya. But, I have to survive ladies and gentleman!!! Inget bapak emak di rumah, bikin kadar semangat gue mengatrolkan diri. Ibarat main game, tiap di serang musuh, nyawa tinggal setengah di-healing lagi biar tetep full.uyeeeeihh!!

Gue juga inget pepatah yang tememplek di katalog SMA kebanggan gue.SMA 1 Salatiga. Wehehehehe. By bu Tatik,pengampu mata kuliah KIMIA yahud.
“Urip iku ajar prihatin.”
Okok Bu Guru, lagsanakan!!!

Kembali ke netbook, kayak biasa gue nunggu bis eksotis itu, sendirian, kayak bolang kerudungan. Gue sok sok mencet mencetin HP aja, menyibukkan jempol jempol gue yang mulai kapalin mencet mencetin tombol sekeras baja gini. Eh, tiba tiba datanglah mas mas yang nggak kalah eksotisnya dari gue, cuman dia juga Imut. Item Mutlak. ( baiklah. . . .kayak yang ngomong!) =.=
Bak Rhoma Irama masa muda and versi ceking membopong sebuah gitar tua.
“Kayaknya gue kenal sama tu pengamen.” Pikir gue.
Usut punya usut di otak gue, dulu, long time ago, dia itu keneknya kakek gue tempoe doeloe pas gue masih cute and imyuut. Flash back kilat di otak gue. Masnya kui dengan suara sedikit sedikit ngebass, banyak cemprengnya, teriak teriak mencari penumpang.
Ngampin ngampin!!! Jambu Jambu!! Mbahrowo Mbahrowo!!”
Sambil tememplek di pintu mobil, tangan satunya pegangan, tangan satunya nunjuk nunjuk langit. (gimana bentuknya??)
Pandangannya menyapu jalanan. Matanya cekatan melongok di setiap tikungan dan gang jalan. Rambutnya terkiwir kiwir tertiup angin, bak artis iklan shampoo. Disisir jari langsung rapi. Nggak kok, Cuma shampoo. . . .
Sesekali dia tersenyum manis, membiarkan giginya tersembul di balik bibirnya yang sensual. Menyebarkan pesona di segala penjuru. Semua mata tertuju padamu.
Mobil melaju kencang, dia makin keenakan. Dasar mobil tempoe doeloe, karat dimana mana, ga kuat, besi pegangan ambrol, masnya ambrol, dan. . . .

Salatiga salatiga!!”

Lamunan gue buyar, bis SARI berdiri kokoh di depan mata. Gue naik. Mas pengamen naik. Aroma yang bersumber dari mas mas pengamen menari nari di hidungku. Inalillah. . . .
Gue cari tempat duduk yang setrategis. Seat idaman gue itu tengah tengah, pojok kanan dekat jendela. Dengan begitu gue bisa liat pemandangan sepanjang jalan, sawah sawah yang terhampar luas di kaki gunung, kebun kopi yang wangi setiap sang bunga bermekaran. Subhanallah. . . . sambil tentunya gue berkhayal ria. . .aw awa aw aw. . .
Sejurus kemudian, mas imut menggenjreng gitarnya.
Dia pasti sedang checksound, pikirku.
Genjrengan kedua, genjrengan ketiga, dan suaranya membahana.
Berapa kali ku harus katakan cinta
Berapa lama ku harus menunggumu

Diujung gelisah ini aku 
Tak sedikitpun tak ingat kamu 
Namun dirimu masih begitu 
Acuhkan ku tak mau tahu



Luka luka luka yang kurasakan 
Bertubi tubi tubi yang kau berikan 
Cintaku bertepuk sebelah tangan 
Tapi aku balas senyum keindahan 
Bertahan satu cinta
Bertahan satu c.i.n.t.a
Bertahan satu cinta
Bertahan satu c.i.n.t.a

Pernahkan engkau sejenak mengingat aku 
Pernahkan ingat walau seperti angin berlalu

Di setiap malam kini aku 
Tak sedetikpun tak ingat kamu 
Namun dirimu masih begitu 
Acuhkan ku tak mau tahu


Gue keenakan. Gue menyisir pemandangan sepanjang perjalanan, sambil merem melek meresapi backsound yang mengalun lumayan merdu. Nilai 7,5 lebih lah, sudah melewati batas tuntas kalau bahasa sekolahnya. Suara mas Imut walau cempreng tapi bagus. Unik. Ya bolehlah, kalau cewek, ala Dek Citra Indonesia Idol gitu. . . cempreng sengau seksi eksotis!!

Gue terbawa alunan lagu. Videoklip mendadak tersetel di otak gue.
Gue tukang ojek yang sunbaked di teriknya sinar matahari, bermandikan sinar yang hampir membakar, bahasa kerennya keringat mbrebes mili alias menganak sungai. Dia, cowok PASKIBRA yang sering minta dianterin pulang ke rumahnya. Mas Cool yang super charming dengan badan tegap dan otot trisep bisep yang bernilai 8,5. Gue nganterin dia, kepanasan, keujanan, gue jabanin. The most important thing is I could pick him up and made sure he would be home savely. Of course with me!! I wanted to meet him up,I could see him although from far away. Because I was attracted with him, no, much more than it. I was crazy about him. I loved him badly. His name always came out in every breath. ( hasyah!!)

Tiap gue nganterin dia, tiap dia berbalik arah dan jalan ke rumahnya, gue terus nyanyi
Bertahan satu ciiiiiiinta, . . .bertahan satu c.i.n.t.a
Dengan suara sedih sesedih sedihnya.
Dengan gerakan slow motion, dia berbalik ke arahku, seketika itu juga rambutnya bergoyang goyang bak ilalang tertiup angin, dia melemparkan senyum padaku. Hap!! Gue tangkap, gue kantongi buat bekal hari ini. (mulai ngedan )
Lagu pertama selesai, dengan begitu selesai juga videoklip di otak gue.
Eh, ternyata nggak ada lagu kedua ding. Karena gue suka itu lagu yang dinyanyiin mas imut, dan Alhamdulillah masih ada receh uang kembalian beli rokok tadi pagi ( NB : disuruh beliin Bapak ), gue rogoh receh receh gue, yes!! Ketemu.

Waktu dia udah deket sama seat gue buat nyodorin wadah permen SUGUS kosong, tiba tiba suara lain mengalun merdu.
“Hey!! Yang ada di sana!! Yang ada di sini!! Semua ikut bernyanyi!!!”

gue kaget, cuz sumber suara ada di saku celananya. Dia juga terlihat sedikit kaget sambil meraba raba kantong celananya. Lagu Sexy by Kotak mengalun keras tak terelakkan. Saat itu gue memperkirakan volume suara Hpnya tingkat 5. La wong kerasnya MasyaAllah. . . . karena itu HP ngoceh mulu, dengan ragu ragu dia ambil itu HP. Buje gileeeeeeeee

HP Nokia N73 cemengkling di tangannya. Serasa memegang intan permata, HP N73 itu terlihat berkilauan di dekapan tangan eksotisnya. Mengeluarkan sayap dan menari nari di udara. ( khayalan tingkat tinggi.)
Gue langsung berubah pikiran. Gue yang mahasiswa aja paling mentok bunyi HP gue musik 4 detik by NOKIA kae. Bandingin sama HP mas Imut??
Kayak Bumi dan Merkurius!!

Slesep!! Gue masukin receh receh gue, aman di tempat semula. Sementara mas Imut menjawab panggilan dari suara di seberang.

“Hallo???”
“Iki aku gek tugas, bos!” ( ini gue lagi bertugas, bos!)
“Oke!ngko aku tak ning beskem. Siap. . . .” (oke, nanti gue ke bascamp, siap. . .)
buje gileeeee. . . .tugas dia bilang. . .tugas manggung di bis, mas Imut?? Ini mas gaul pisan. . .
Gue yakinkan diri. Tidak ada kesempatan untukmu, mas. . .Maaf! kau telah menyakitiku. . . (lebay!!!)

“Mbak??”, tawarnya menyodorkan bungkus permen SUGUS kosong. Aku menggeleng. Lebih baik receh ini untuk embah embah yang sering bernaung di bawah pohon deket kampus gue.
HP mu menyisakan perih di hatiku, mas. . . . 

Ijolan mbok an!!!
Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. ehehehehe.
    tengkyuh seph, gue udah release entry baru.
    dibaca yah. . . .hi8

    BalasHapus