MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Berburu di Pekan Raya Jakarta (PRJ)!

Berburu di Pekan Raya Jakarta (PRJ)!
Add Comments
Selasa, 07 Juli 2015

Casandra glesotan di undakan tepat di depan jajaran gedung pameran. Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam. Di depan kita tersusun stand stand produk motor dan mobil dengan berbagai merk lengkap dengan mbak mbak seksi sebening berlian. Stand itu mengular memenuhi sisi tengah area PRJ. Orang orang mulai menyemut di berbagai titik. Gue yang dari tadi menggendong backpack segede rudal rusia akhirnya ikut duduk di samping Casandra.

“Bentar Mik, duduk dulu. Kaki gue mau putus.” Casandra lelah.

“Laaah, itu kaki apa jalinan cinta?” Gue bertanya tanya.

“Udah Mik, nggak usah cinta cintaan dulu. Kita sambil mikir harus pulang naik apa...”

“Oh iya, kita khan belum mikirin pulang naik apa...”

Karena kita pulang terlalu malam, bis APTB Senen-Cileungsi yang gue dan Casandra naikin pas berangkat tadi udah pulang ke garasi. Sekarang kita ada di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran-Jakarta Pusat. Padahal kita akan pulang ke Kranggan,Jalan Transyogi-Jakarta Timur.

“Udah, kita keluar aja dulu. Nanti kita tanya pak Polisi.” Gue inget pesen Bu Guru Wiwid jaman SD kelas 1 dulu. Beliau pernah berpesan,

“Anak anak...kalau kalian tersesat di jalan...kalian harus bertanya kepada siapaaa????”

“POLISIIIIIII....”

Berkat Bu Guru, sekarang gue jadi tahu. Terimakasih Bu Guru.

Gue dan Casandra kemudian tanya satpam setempat untuk bisa keluar dari PRJ. Lalu, gue tanya pak Polisi yang sedang mengurai kemacetan di depan pintu keluar PRJ.

“Pak, dimanakah arah jalan pulang?”

Dan jalan untuk kembali memang tak pernah mudah.

---
Selasa, 2 Juni 2015.


Setelah dandan bareng, gua dan Candra; temen sekost gue akhirnya meninggalkan kost pukul 9 pagi. Iyess!! Hari ini kita akan pergi ke PRJ atau Pekan Raya Jakarta. Tahun ini sedianya pameran terbesar di Indonesia, Jakarta Fair, akan dimajukan dan digelar selama 38 hari terhitung dari mulai tanggal 29 Mei 2015 hingga 5 Juli 2015. Konsepnya pun masih sama dengan tahun tahun kemarin, yaitu yaitu tentang pementasan musik dari para artis terkenal ibukota, pameran keragaman budaya Indonesia dan berbagai promosi menarik yang diadakan oleh para sponsor.

Ini adalah kali kedua gue mengunjungi PRJ. Tahun lalu alias tahun pertama gue merantau, Dian; temen kerja gue dengan berlapang dada ngajakin gue muter muter ke PGC lalu menuju ke PRJ yang pernah gue ceritain di SINI. Dian juga yang ngajakin gue keliling Jakarta naik Trans Jakarta. Bagi gue, Dian adalah salah satu orang paling berjasa dalam kisah perantauan gue selain tante gue. Dia ngajakin gue kemana mana. Terimakasih Dian...

Bersama Dian ke PRJ taun lalu.
Tapi, berbeda dengan tahun kemarin, jalan menuju ke PRJ tahun ini jauh lebih mudah. Karena gue dan Candra sama sama agak buta jalanan Ibu Kota, cara yang paling benar sebelum melangkah naik angkot adalah search rute dulu di Google. Dan akhirnya gue menemukan cara paling mudah kayak begini. Gue dan Candra cuman tinggal naik bis APTB menuju Senen dan turun di Cempaka Putih lalu naik angkot menuju PRJ. DONE!!!



Akhirnya setelah sempet nanya abang penjual masker di pinggir jalan, begitu gue dan Candra turun dari bis, kita segera naik mikrolet M.53 menuju PRJ!!

Dan nggak sampai satu jam, gue dan Candra udah menginjakkan kaki di area PRJ!! Bahkan gue nggak nyangka akan secepat ini nggak pake macet. Gue terharu. Setelah gue dan Candra muter muter cari loket tiket masuk, akhirnya ketemu juga.

“Cekling!!” Uang 30ribu melayang ke kasir PRJ karena hari itu adalah tanggal merah. Kalo hari biasa sih 25ribu, cuman beda 5ribu doang.

“Can, kita naik bis aja 15ribu, ditambah mikrolet 5ribu, sekarang beli tiket 30ribu. Belum belum kita udah abis 50ribu. Jadi, jangan sampe sia sia, Can!”

“Baik, Mike!!”


belum begitu rame, kepagian!
Karena masih pagi, belum banyak pengunjung yang datang. Gue dan Candra bisa dengan leluasa melihat lihat. Dan begitu gue dan Candra melewati hall berlantai banyak yang dikuasai oleh Matahari Department Store, gue bisa lihat jajaran stand outdoor megah yang mengular sampai ke batas pandang. Kamu mau beli apa? HP? Motor? Baju beraneka merk? Sampai kopi, jajanan dan makanan berjejer siap dikunjungi.

Nggak cuman stand outdoor, PRJ juga terdiri dari banyak hall dengan beraneka produk. Ada hall yang isinya barang barang elektronik dan gadget, furniture, produk kecantikan dan kesehatan, fashion sampai aneka produk kerajinan Indonesia lengkap dengan provinsi asalnya. Pokoknya semua produk pasti ada di sini.

“Mik, makan dulu yuk. Gue laferrr!!” Baru muterin dua hall, Candra minta makan. Akhirnya gue dan Candra makan mie instant sambil duduk di lantai undakan pembatas hall dan stand outdoor. 



Begitu Candra kenyang, kita mulai melalang buana seisi hall dari ujung ke ujung. Kita punya satu komitmen.

“Kelilingi, cermati, bandingkan, baru beli!!” Jadi, gue dan Candra ngelilingin PRj tujuh kali dulu, dari toko ke toko buat ngeliat barang yang pingin kita beli, lalu kita cermati dan bandingkan, dan begitu sampai ke ujung, kita balik lagi ke ujung buat menentukan pilihan. Dari ujung PRJ, akhirnya gue dan Candra jalan sampai Gambir EXPO!

Di salah satu hall, gue nemu barang yang lagi gue cari banget. Backpack alias tas gunung!

“Can, nanti pulang kampung gue nggak mau pake koper.”

“Terus lo mau pake apa?”

“Backpack kayak begini...”

“Biar apa?”

“Biar keren.” Candra hampir keselek. Tapi, sebenarnya alasan utama gue pingin beli backpack karena biar gue nggak ribet harus narik narik koper gue yang segede rudal rusia pas rebutan jalan di stasiun Senen tanggal 16 Juli nanti. Kalo gue pake backpack, gue tinggal nyantolin dia di punggung gue dan jalan. Kayaknya bakalan lebih......asik. Lalu, gue memilih milih backpack di polo.

“Gila Can, ini udah gede bangettt, cuman 150ribu masaaaa??” Gue girang karena backpack lainnya berkisar antara 400 sampai 1 juta. Itu pun udah diskon. Dan yang ada di tangan gue saat ini adalah backpack warna item, gede, tebal, dan bagus. Gue nanya sama mas mas penjualnya dan dia bilang emang segitu harganya. Gue udah seneng banget  bakalan punya backpack bagus dan bermerk dengan harga murah. Gue sedang akan ke kasir sambil nyanyi asereje saking senengnya bersama tuh mas mas saat mas mas menghampiri gue dengan mimik wajah yang menunjukkan tanda tanda kurang baik.

“Maaf kak, ternyata harganya 550ribu, ini salah nempel.”

“APPPPAAAAA??!!!!!” Disitu kadang gue merasa kecewa, rasanya kayak suka sama orang tapi ternyata orangnya udah punya pacar. Nyesekkk!!

“Maaf kak..”

“Ya udah Mas, nggak jadi.” Gue melangkah pergi. Candra lagi milih milih tas laptop di ujung toko.

“Gimana Mik?”

“Sad ending, Can. Gue di-PHP.”

“Kenapa emang?”

“Ternyata harganya nggak 150ribu, tapi 550ribu. Salah nempel katanya...”

“Cabal Mik, hidup memang tak sejalan dengan harapan.”

Akhirnya, malah Candra yang beli tas laptop dengan merk senada. 

Keluar dari hall, gue inget sesuatu. Sebelumnya kita sempet beli tiket Wara Wiri, sebangsa mobil yang bakalan muterin PRJ yang luasnya nggak kira kira.

 “Lah Can, khan kita punya tiket ini?”



“Oh iyaaa...ya udah kita naik aja sekalian istirahat. Lo capek kan?” Jam menunjukkan pukul 2 siang. Nggak kerasa gue dan Candra udah muter muter selama 4 jam. Akhirnya, kita naik Wara Wiri dari ujung PRJ. 




salah satu promosi kreatip!
Gue pikir Wara Wiri itu muterin PRJ dan Gambir sekali lalu balik lagi ke titik semula.

Tapi, lagi lagi....

“Silahkan turun, udah sampai Gambir Expo...”

“APPAAAA???!!! Cuman sampai Gambir EXPO, nggak balik lagi??”

“Mik, itu khan jauuh bangettt!! Orang kita juga dari sini, masa ke sini lagi????”

“Gimana dong??!! Masa kita jalan dari ujung ke ujung lagi?? Apa mau beli tiket lagi dari Gambir ke PRJ??”

“Jangan Mik, sayang....”

Alih alih menenangkan pikiran, gue dan Candra menyempatkan diri jalan jalan di area Gambir Expo. 


Cuman, Gambir Expo ini lebih menitikberatkan fashion. Buat penggila baju pasti seneng banget kalau ke sini karena di Gambir Expo ini banyak banget produk fashion dari baju, jilbab, sampai sepatu bermerk dengan diskon gila gilaan! Bahkan, gue sempet beli kaos Rodeo dengan harga 15ribu dapet dua!! Gue sampe bingung.

“Can, ini baju apa nasi uduk??”

Gue juga sempet beli celana katun panjang dan kemeja putih Eprise dengan harga 25ribu per item!! Bayangkaaaaannn!! Biasanya baju merk Eprise dibandrol dengan harga 200an, dan kali ini nolnya gelinding satu! Walopun gue juga harus rebutan sama mbak mbak yang lainnya, tapi jelas aja gue bahagia. Pokoknya di Gambir EXPO ini, kamu para ladies bakalan riang gembira.

Ahh, gue dan Candra juga sempet mampir di sebuah miniatur Borobudur!!


Berasa di JOGJA!

Walo lelah, gue dan Candra akhirnya balik ke ujung PRJ dengan jalan kaki.

“Perasaan kita udah keliling berapa kali ya Mik?”

“Iya, tinggal lempar jumroh kita udah kayak umroh!”



pengunjung mulai membludak
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Bahkan, kita udah sempet sholat Dhuhur dan Ashar di sana. Setelah makan soto mahal, gue dan Candra menuju Matahari Department Store yang terletak di hall paling depan PRJ. Di sana gue dan Candra juga kembali gelap mata. Kita beli celana jeans dan beberapa potong baju. Sebelumnya, gue dan Candra juga sempat mengunjungi hall produk lokal Indonesia. Di sana, produk produk bernuansa etnik berjajaran penuh pesona. Ada baju bermotif batik aneka rupa, sandal dan tas rajut, aksesoris hand-made, mukena dan jilbab, dan kerajinan tangan lainnya. Justru gue paling suka di hall ini. Gue jadi bisa tahu kerajinan tangan dari berbagai provinsi di Indonesia.

Indonesia memang keren!!



Kira kira Candra beli apaan di Ramuan Madura??!!!


Begitu selesai belanja di Matahari, gue bimbang dan galau.

“Can, tapi aku menginginkannya. Apa yang harus aku lakukan?”

“Coba kamu pikirkan matang matang keputusanmu itu, agar nantinya tidak menyesal.”

“Iya..apa kita sholat Magrib dulu...”

“Iya, ide yang bagus. Siapa tahu kamu mendapat hidayah.” Di ujung segala kegundahan akhirnya gue sholat di lantai 4 hall utama. Gue berdoa dan pada akhirnya gue memutuskan untuk mendapatkannya.

“Can, aku sudah memutuskan bulat bulat.”

“Ya sudah, ayo kita ke sana. Tapi tadi di hall berapa?”

“Uhm....gue lupa.”

“MATIHHHH!!!”

Akhirnya karena gue dan Candra lupa di hall berapa, kita beberapa kali tanya pak Satpam dan mencoba melihat map yang bisa didapat di tiap tiap pusat informasi. Sekarang sudah pukul 6.30 malam dan kita masih mencari lagi apa yang gue ingin dapatkan.

“Ketemu!!” Dan akhirnya gue mengajaknya pulang.

“HOREEEEE!!!!!”

Udah pernah liat mbak mbak di PRJ pake tas gunung segede rudal Rusia belum?
--
Setelah istirahat sejenak, akhirnya gue dan Candra keluar dari PRJ pukul 8 malam. Itu berarti kita sudah keliling keliling PRJ selama...uhm...dari jam 10..ehm.... SEPULUH JAM!! DEMI APA GUE NGELILINGIN PRJ SELAMA 10 JAM!! Pantesan pas pulang kaki dan dompet gue nyut nyutan. Mungkin mereka lelah.

Perjalanan pulang pun terasa jauuuh.

Setelah tanya pak Polisi beneran, gue dan Candra akhirnya boncengan naik ojek bertiga udah kayak cabe cabean mau minggat. Di shelter terdekat, gue dan Candra nunggu Trans Jakarta menuju shelter Kampung Melayu. Di Kampung Melayu gue dan Candra harus transit dan melanjutkan perjalanan ke Kampung Rambutan. Nah, di Kampung Rambutan ini gue dan Candra masih naik angkot 121 sampai Plasa Cibubur.

Jam 10 gue baru sampe kost. Gue tengok di kamar Candra, Candra langsung menggelepar.  Tapi, hari ini gue gembira karena akhirnya gue bisa mendapatkan barang yang gue inginkan. Lah kan siapa tahu gue bakalan jadi backpacker nantinya, melalang buana kemana mana. Jadi, at least gue udah nyicil beli tasnya dulu. Lah, tapi gue baru inget.

“Lah, terus sebulan ke depan gue makan pake apa??!!!

Lalu, apakah gue cuman makan pake kuah cakalang dalam bentuk mie instan atau nasi campur sambel kacang saja??





Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. Wah, asik banget mba mey xD Saya nggak bisa kebayang PRJ seluas apaan x_x
    Oh, iya, btw itu kok foto makanannya pas udah abis, kan gue jadi nggak bisa nikmati tergoda makanan di bulan puasa gini.

    Keren ya, rame banget acaranya. Dan, btw itu miniatur borobudurnya juga keren, terbuat dari apa mba? Udah diuji coba di IPB dan ITB?

    BalasHapus
  2. Wih prj keren, kapan ya bisa ksana. Btw kak kalo mudik pakai koper lebih elegan kak, kayak habis lomba idol dieleminasi.

    Miniaturnya keren tuh, soto mahal tuh soto merk apaan ya? Baru tau juga. Habis itu gimana kabarnya kaki sama dompet habis diajak jalan-jalan?

    BalasHapus
  3. Seumur2 saya belom pernah ke prj sekaliun
    padahal jarak prj sama rumah terbilang dekat
    tapi pas lihat mba jalan2 ke prj
    rasanya jadi pengen kesana :D

    BalasHapus
  4. saya nggak pernah tuh ke PRJ
    karena emng tinggalnya di sumatera sih.

    itu php-nya nyakitin banget ya... ternyata 550..
    kalau ane yang di sana mungkin cuma liat-liat doang. nggak akan beli apa-apa
    ah mungkin beli kalau ada yang murah tuh

    BalasHapus
  5. Belum pernah ke PRJ, dan belum tau seluas apa PRJ itu.

    Gila jalan-jalan 10 jam dan itu jalan kaki, naik kendaraannya sebentar. Kalo aku pasti ogah suruh jalan-jalan selama itu. Pasti udah minta pulang gara-gara kaki pegel-pegel.

    Yeee akhirnya beli tasnya juga. Walaupun tadinya udah hampir seneng gara-gara tasnya harganya murah. Tapi emang kalau pengen beli itu walaupun mahal pasti dituruti.

    Tadinya minta plastik buat bungkus tasnya mbak. Lumayan kalau ada plastiknya kan bisa dipake buat lauk sebulan.

    BalasHapus
  6. ternyata ada yang belum pernah juga ke PRJ. gue nggak sendirian baca tulisan ini dengan rasa ii pengen kesana.

    gue sh penasaran sama SPG mbil/motor yang cantik2 mey, walaupun nggak beli apa-apa.. hahaha
    biasa lah naluri lelaki

    BalasHapus
  7. waaahh ada replika borobudur tah,,dulu ke PRJ wajib mampir liat2 ke stand batik-batik mumpung yg jualan dari mana-mana stock batiknya hehe

    BalasHapus
  8. Wah, petualang banget nih,
    berangkat pagi pulang malem, kek lagu armada aja -____-
    Intinya festival di jakarta yah ini sih PRJ. Tapi ngga nyangka aja bisa 10 jam disana Huahahah.Tapi seenggannya puas lah keliling liling.

    Kalo mau beli beli backpack nunggu outfes aja teh, pasti ngga terlalu mahal.
    Sayang tahun ini belum sempet kesana :(((

    Salam Upil

    BalasHapus
  9. gue tinggal di jkt. tapi terakhir ke situ mungkin 4 tahun yang lalu. nggak terlalu sering gue ke prj, tapi kalau temen gue... mereka pada manfaatin ajang prj buat kerja jadi psg-psg. gajinya lumayan..

    BalasHapus