Meykke Santoso
Aku
tercenung. Pandanganku terus memaku ke arahnmu. Sosokmu berdiri begitu gagah
dengan menyokongku yang lekat lekat menempel di punggungmu. Kala itu matahari
sedang akan menampakkan semburatnya dan kabut pekat mengambang membentuk serupa
pulau pulau di atas kepala. Kepala kita saling beradu dengan kupluk favorit
menutupi rambutmu, dan angin semribit memainkan rambutku yang terjulur julur
sepinggang. Kala itu, di atas gunung Merbabu wajah kita memainkan mimik senada,
senyum 3 jari dengan bola mata berseri seri.
Banyak menit
selanjutnya, mataku masih terpusat di serpihan masa yang kita telah punya, yang
kamu tinggalkan begitu saja di salah satu folder pengumpul masa lalu dalam
social media sejuta umat ini. Setiap hari, tak pernah absen aku membuka satu
demi satu foto yang tak juga dihapus dari albummu, tapi mungkin saja sudah
terhapus dari kalbumu. Foto demi foto selalu berhasil menggulung ingatanku dan
mengecap lagi rasa rasa indah bersamamu.
Hari ini aku
membuka foto kali pertama kita membungkus masa bersama.Kamu berdiri begitu
gagah, seperti biasa, dengan aku tepat di sampingmu. Tanganmu melingkari
punggungku, namun ujung jarimu tak menyentuh sesenti pun lenganku. Senyum
simpul kami mengumpul di masing masing bibir dan awan melingkar lingkar sejajar
badan.
“h+1”, captionmu membuat lesung pipiku terlihat begitu ketara.
Ya, itu adalah saat saat pertama kami mengulum senyum bersama dalam jepretan
kamera. Hatiku tertambat di teduh matamu saat kita melakukan pendakian kedua di
gunung Merbabu. Selama 3 hari kita bahu membahu menaklukkan gunung itu. Tak
sadar rasanya aku akan meletakkan bahagiaku di bahumu setelahnya. Kamu
menawarkan cinta di puncak gunung Merbabu, di ambang subuh saat badan menggigil
menahan dingin. Anehnya, kala itu hatiku suam suam kuku. Rasanya seperti mimpi
bisa menjadi bagian dalam bahagiamu. Sejak saat itu kita mendaki bersama sama,
lalu menyimpan kenangan yang berceceran di sepanjang jalan dengan kamera
berlengan panjang milikmu. Begitu banyak senyum dan tawa berbalut cinta di tiap
jengkal langkah kita.
“Hope it will be forever! Let’s climb together!”, pandanganku
melayang di caption lainnya. Saat itu kau menjulurkan tanganmu dan membantuku
naik di sebuah jalan pendakian ekstrim. Mukamu bercahaya terpantulkan mentari
yang baru saja berpecah. Di bawahnya, aku hanya bisa berujar, “Aamiin..” Seketika memoriku berloncatan
ke tiga tahun silam, masih di puncak Mahameru. Sesaat setelah kita menggapai
puncak, tiba tiba D’Cinammons perlahan mengalunkan “Selamanya Cinta” dari HP
nya.
“Wanna dance?” ucapmu walau aku tahu benar nafasmu tinggal separo.
Anehnya, dengan nafas yang juga masih memburu, aku menjulurkan tanganku meraih
jari jarimu, dan kita berdansa dengan mataku menembus retinamu, dan matamu
terus memancarkan teduh di pelupukku.
Begitu
banyak pengalaman pengalaman tak terlupakan terjerebab di hatiku. Bahkan terus
menggerogoti hatiku walau kau sudah tak lagi menawarkan telapak tanganmu untuk
berdansa bersama di pucuk.
“Keyla, akhirnya aku diterima di salah satu Universitas
di Jepang. Kamu tau khan, Aku harus fokus, Key...Dan aku harus....kita
harus....”
Bilahan kata
katamu seakan berdesing desing di hatiku, merajam rajam tanpa ampun, menusuk
nusuk membabi buta. Gigiku gemeretak, dan mataku terasa begitu panas seketika.
Pipiku merona tiada tara, dan jari jariku lekat lekat menggenggam leher payung
hingga ujung kukuku memutih. Seperti ada bongkahan semangka yang merangsek
keluar dari relung dada. Kepergianmu ke Jepang adalah awal dari kepergianmu
dalam hidupku. Aku mencoba mengerti, banyak mimpi kau gantungkan 5cm di depan
dahimu, dan banyak jalan yang harus kau terjang, walau salah satunya adalah
memupus harapan tertinggi kita berdua.
60 dalam
hitungan menit, dan aku masih duduk terpaku di depan sisa sisa perjalanan kita,
album foto kita yang masih tersimpan rapi di facebookmu. Melirik ke kanan
bawah, namamu bertengger di jajaran paling atas dengan bulatan berwarna hijau
di pojok kanan, sejajar dengan namamu, Bagus Aditya. Lalu tiba tiba satu box
chatting muncul di layar, dengan namamu sebagai pengirim.
“Key, apa kabar?”
Rinduku semakin berletupan.
“Tidak baik...” ucapku dalam ketikan. Sejurus kemudian, aku sudah
menghapusnya. Rasanya aku ingin menghambur di pelukanmu malam ini, memuntahkan
rindu yang mengendap, getaran rasa yang masih sepenuhnya sama, tak peduli
samudera luas pun membentang di antara kakiku dan kakimu. TAPI HATIKU TIDAK!
“Baik”, jawabku kemudian, dalam isakan.
“Aku rindu...” Lirih aku berucap di depan box berbintik hijau itu,
denganmu di ujung box yang sama bermil mil jauhnya.
“Aku rindu...” Seolah tak ada habisnya aku berucap lewat bibirku. Dan
kau tak menjawabku. Karena toh sekeras apapun aku berteriak atau sekencang
apapun aku menjerit, kamu tak pernah tahu. Yang ada mataku semakin meruah
dengan bulir yang melaju lancar menuruni pipi. Aku masih bergeming saat tiba
tiba kau mengetikkan sesuatu dan mataku terpaku oleh dua kata yang kau kirimkan
dari antah berantah daerah bagian Jepang sana.
“Key, aku rindu...”
woow..
BalasHapusrangkaian kata-katanya bagus.
Aku tertipu, kukira kisahnya mba Meykke ternyata Keyla. Selalu suka sama tulisan-tulisan Meykke Santoso :) LDR ya, lama disiksa rindu hehehe
BalasHapusMba meykke selalu membuat saya menjadi iri dengan tulisan2 yang di rangkai begitu bagusnya,
BalasHapusmungkin dengan banyak membaca tulisan ini bisa membuat tulisan saya menjadi bagus juga ya :D
Kurang ajarnya sebuah rindu adalah hanya kita yang merasakannya, sedangkan yang kita rindukan belum tentu merasakan hal yang sama. Kadangs rindu harus dianggap sebuah penghibur dikala hujan, dan berharap dengan berhentinya hujan, rindu pun hilang, beriringan dengan munculnya matahari.
BalasHapusNyesek banget tuh kalo tiba-tiba kita harus kepisah jarak sama orang yang kita cintai. Aku juga gitu dulu, harus pisah sama pacar karena kuliah. Kita kuliah ditempat yang berbeda. Hehe (malah curcol).
BalasHapusTapi kata-kata kangen bisa sedikit mengobati, namun juga menjengkelkan karena nggak bisa menumpahkan rasa kangen itu dengan ketemu.
uggs outlet, longchamp outlet, ray ban sunglasses, oakley sunglasses wholesale, ray ban sunglasses, louis vuitton outlet, christian louboutin outlet, nike air max, ugg boots, burberry handbags, michael kors outlet, uggs on sale, burberry outlet, oakley sunglasses, christian louboutin uk, oakley sunglasses, tiffany jewelry, polo outlet, jordan shoes, replica watches, louis vuitton outlet, longchamp outlet, christian louboutin, prada outlet, nike outlet, prada handbags, replica watches, nike air max, louis vuitton, kate spade outlet, uggs outlet, christian louboutin shoes, michael kors outlet online, oakley sunglasses, cheap oakley sunglasses, tory burch outlet, michael kors outlet store, michael kors outlet online, nike free, ugg boots, tiffany and co, longchamp outlet, chanel handbags, ray ban sunglasses
BalasHapusgucci, replica watches, pandora jewelry, louis vuitton, juicy couture outlet, moncler, michael kors outlet online, supra shoes, moncler, pandora uk, converse, moncler outlet, ugg,uggs,uggs canada, vans, canada goose outlet, barbour uk, canada goose uk, thomas sabo, canada goose jackets, marc jacobs, pandora charms, louis vuitton, canada goose outlet, moncler, barbour, coach outlet, ugg uk, wedding dresses, ugg australia, moncler outlet, canada goose, karen millen uk, ray ban, louis vuitton, canada goose outlet, louis vuitton, pandora jewelry, lancel, louis vuitton, canada goose, michael kors outlet, toms shoes, ugg, swarovski, nike air max, moncler, doudoune moncler, juicy couture outlet, hollister, montre pas cher, links of london
BalasHapusKak meykke..... Aku awalnya berniat banget buat kuliah ke Jepang. Tapi entah kenapa, setelah baca cerita singkat ini, aku jadi enggan. Jepang-Indonesia berjarak jauuuuhhh banget. Dan itu pasti membuat kata rindu semakin menyesakkan ruang hampa di sekitar. Huf...
BalasHapusSejauh ini aku selalu menikmati cerpen Kak Meykke, termasuk yang ini. Tapi, sorry to say that. Entah kenapa cerpen yang ini jiwanya kurang nyampe. Sedihnya kurang berasa dan sakitnya kurang kena. Padahal kalo dari segi bahasa dan diksi, aku udah sangat yakin banyak variasi. Bikinnya tenang aja Kak Mey, gak usah buru-buru. Yang penting feelnya nyampe ke pembaca :))