MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Triple Ja!! (Jalan Jalan Jakarta) Episode : Pasar Grosir Cililitan

Triple Ja!! (Jalan Jalan Jakarta) Episode : Pasar Grosir Cililitan
Add Comments
Rabu, 02 Juli 2014
Orang menyemut di sana sini. Mereka kompak berbaris demi mencicipi sebuah makanan siap saji dengan daging yang diapit dengan harmonis oleh sepasang roti. Ahh, lihat!! Banyak toko berjejer dengan memampang angka puluhan dengan tanda persen mengekor, seolah sedang berlomba memberikan diskon paling bombastis dan dengan membabi buta orang orang akan mengerumuni dan sibuk membolak balik di ranjang besi persegi dengan lusinan kain berupa bentuk. Pun banyak SPG dengan warna warni melebihi pelangi bertaburan di wajah masing masing, menggendong dengan mesra barang dagangannya berbondong bondong berjajar di depan kios masing masing, seolah berlomba mendapatkan banyak pelanggan. Kedai kopi dengan banyak rasa juga merk juga hadir bertebaran dimana mana. Kamu mau apa?? Pasti ada!! Kamu mau harga bombastis?? Oh jelas pasti bisa!! 2.650 perusahaan multiproduk siap menunggu dompet kalian. Eitsss, jangan lupa banyak banyak istighfar, salah langkah lu punya banyak barang belanjaan tapi harus puasa siang malam sebulan kemudian!!! Pekan Raya Jakarta itu......GOKIL!!!

--

JUMAT, 27 JULI 2014

Pukul 10.30 tepat gue mulai menarik pelatuk Sera di genggaman tangan kanan dan menyelusuri pinggiran kota Bekasi.

“Uyeaaaah, hari ini gue akan kembali menyambangi Jeckardah lagi!” Gue bersorak syahdu sembari mengingat ingat jalan menuju ke rumah Miss Dian, salah seorang teman kerja, 23,asli Betawi yang jelas bisa menjadi ‘tour guide’ gue dalam menyelami dinamika kota yang tak pernah tidur ini. Setelah dadah sama Sera,

“Sera....akuh pergi dulu yahhh, jangan nakal di rumah Miss Dian, kalo mau pipis bilang....”

Gue dan Miss Dian akhirnya memulai perjalanan kita.

“Emangnya mau kemane lu, Mey??”

“Santayyy dulu napa...jangan nggak sabaran gitu dong, kita nikmati dulu perjalanan yang behhhh....”*ngusapdahi *perestisu

“Kite naik apa dulu nih Miss?”

“Nahh, jadi dari sini kita naik angkot T 15 ke Cilangkap. Nah, dari Cilangkap kita tinggal naik T 02 ke PGC.”

Gue manggut manggut aja biar cepet. Padahal gue berpikir keras tentang angkot angkot Jeckardah yang hobinya ngasih kode. Pantes, yang nyopir laki sih. Ngomong ngomong soal angkot di Jakarta ini jumlahnya beuuuh...dimana mana ada dengan beraneka warna dan juga nomor untuk setiap jurusan yang berbeda.

Merah meronah


Hari itu, setelah terima gaji dan goyang Morena sesaat, kita memang bermaksut untuk sedikit menikmati hidup dengan mengunjungi surganya wanita, surga semu. Setahu gue PGC alias Pasar Grosir Cililitan yang terletak di Jakarta Timur itu setipe dengan Blok M ato Tanah Abang. Toko toko akan mempersatukan kekuatan mereka dan berjejalan mengisi bangunan berlantai buanyak. Barang barangnya dikenal murah karena mereka menawarkan harga grosir, juga setiap toko saling bersaing untuk bisa memberikan harga paling miring.

Gue sama Miss Dian juga nawarnya sampai miring miring. Pulang pulang otak gue miring. Tapi bentar dulu, khan kita belum sampai di PGC. Estimasi waktu yang kita punya untuk mencapai bangunan berlantai 7 dengan mushola di lantai teratas itu adalah dua jam!! Gue mulai terbiasa dengan perjalanan yang memakan banyak waktu karena di sini mobil mobil memakan banyak tempat di jalanan! Iya, macettt!!

MACETNYA PECAH BINGITS!!!

Begitu sampai di Cilangkap kita segera berganti angkot dengan angkot warna merah meronah. Sopirnya tambun dengan hanya memakai singlet. Perawakannya beringas, dan begitu kita memasuki angkotnya, musik regae dari speaker yang tepat di belakang angkot, di samping gue mulai berdengungan memekakkan telinga. Semakin menuju ke kota, rasa rasanya jalan semakin menyempit dengan mobil yang semakin membludak. Kala itu pas sekali jam 12 dan mentari mencurahkan laser dahsyatnya ke muka bumi. Gue yang duduk di dekat jendela paling dalam mulai merasakan tanda tanda tidak baik. Udara mulai panas dan rasa rasanya besi besi angkot mulai memuai, bercampur padu secara harmonis dengan masing masing keringat yang terkontaminasi parfum beraneka bau. Ditambah lagi musik regae bertalu talu.

“Ya Alloh, kapan akan Engkau akhiri derita hamba-Mu ini?” Dalam hati gue merintih. Sakitnya tuh....disini. *nunjukleher. Gue mulai haus. Untungnya kala itu kita belum memasuki bulan Ramadhan ini. Kalau udah, gue mending ngadem di dalam kamar kost sambil tiduran di kipas level 2. Itu syurga.

PGC, I’M COMING!!!

Setelah peluh berceceran, telinga hampir mimisan gara gara musik Regae,

“Yok ayo santay nyanyi rame rame....sore sore...”

Padahal matahari sedang meluncurkan lasernya disekujur Jakarta, lalu aspal aspalnya menguap dan rasa rasanya gue pingin menyublim seketika saking gerahnya. Gimana gue bisa santayy, MAs Regae???

Finally, PGC berdiri tegak di pelupuk mata. Gue bersama Miss Dian langsung merangsek masuk dan langsung mencari barang yang sudah gue idam idamkan sejak Regae menginvasi telinga gue selama lebih dari sejam tadi.

Uhuyyy!!

“Miss, mau dimana kita?” Gue celingukan mencari makan yang kira kira murah tapi bikin kenyang. Gue tengok tengok di PGC nggak ada nasi padang.

“Ahh, Miss..itu ada Buffet Restorant. Kita bisa bayar cuman 45ribu bisa makan sepuasnya.”

“Wawww....” Tanpa babibu gue dan Miss Dian langsung masuk dan mulai mengambil nasi berikut ada daging sapi, daging ayam, beraneka sayuran lengkap dengan jus melon.

“Idih Miss, banyak banget emang habis?” Miss Dian geleng kepala ke kanan kemudian ke kiri berkali kali sembari istighfar sebanyak 33 kali.

“Miss, kamu meragukan kemampuanku?”

Setelah tindakan tidak senonoh sopir angkot yang ngeplay Regae subhanalloh kerasnya sampai gendang telinga gue keder, gue benar benar ingin melepaskan segala stress dan penat. Eating is the key!

Akhirnya, hanya dengan modal 45ribu gue bisa makan nasi berikut lauk pauknya lengkap, lalu gue makan sate yang dilanjutkan hotdog. Sebagai pencuci mulut tak ketinggalan gue mencicipi es cendol, puding, es krim dua kali dan juga buah buahan. Gue mengakhiri makan siang gue dengan senyum penuh kepuasan.

“Miss Dian, aku untung banyak...”

“Aku juga, ha ha ha ha...” Lalu kita berpelukan kayak Teletubbies dilanjutkan nari Morena dengan formasi 4 4 2. Eits, tapi kita nggak lupa

“Alhamdulillahiladzi at amana wa sakona waj’alana minal muslimin.... Aaaminn...Alhamdulillah...”

Buffet cafe ini benar benar hadir di saat yang sangat sangat tepat!! Bayangkan, gue sejak pagi kagak makan nasi karena emang tiap pagi gue sarapan roti. Bukan, bukannya gue sok sok berkiblat budaya western, tapi emang sebagai anak kost minim kemampuan gue cuman bisa ngusap ngusap roti pake margarine dicecerin meses sama negak susu bercampur madu.

 Beda cerita sama temen gue yang di Lombok sana yang tiap hari ganti DP sama gambar masakannya sendiri. Lalu, dia akan nge-PINK gue, kalo dia sebel karena nggak segera ditanggepin dia lalu BBM gue dari

“PINK!!”

“Seph...”

“PINK!!”

*beberapasaatnggakditanggepin

“WOY!!BLACK!!”

“BLACCCCK!!!”

“BLUEEE!!!”

Gue : “Iyess, Seph. Wotab??”

Dia dengan bangganya cerita kalo dia baru saja berhasil bikin sup tomat sama telur putih.

“Ahhh, segerrr banget Seph!” Dia cerita dengan meledak ledak. Gue di Bekasi cuman bisa nelen ludah. Ngomong ngomong soal Seph ini, dia adalah sahabat gue bingit. Dia tinggal di Lombok dan hobinya adalah masak dan main gitar. Saat gue ulang tahun, dia nyanyi full satu lagu pake gitar.

“Hare eneeee...hare yang kao tunggu...bertambah satu tahun, usiamu bahagialah kamuuuu...yang ku beri, bukan jam dan cincin..bukan seikat bunga atau puisi, juga kalung hateeeeee...” Gue yang dengerin pagi pagi sambil masih merem jadi pingin nari hawai dilanjutkan nge-reog saking bahagianya. Walopun gue belum pernah nyicipin makanannya, gue tahu apa apa saja yang sudah dia buat.

Masakan si Seph : Soup Tahu, Plecing Kangkung, Tumis Kentang Wortel Saus Tiram, Tumis Kangkung, Terong Penyet, Terong Goreng, Omelet Mie, Capcay, Nasi Goreng Spesial, Nasi Godhok, Sayur Bening, Sayur Tahu Bumbu Rendang Sendal Jepit.

Oke, yang terakhir gue ngayal, tapi dia beneran masak rupa rupa. Gue tiap kali dicritain cuman bisa gigit sendal jari. Boro boro Soup Tahu, Tumis, ato nasi godhok, satu satunya hal yang bisa gue lakuin cuman masak nasi pake magicom, ngangetin kornet sama sarden. Paling tinggi tingkatannya adalah masak mie.

Sekarang gue akan mengajak lu buat bikin mie godog ala Meykke :
1. Panaskan air di teko listrik2. Tempatkan mie di mangkok dan juga siapkan piring yang terbuat dari beling juga.3. Guyurkan air mendidik ke dalam mangkok, tutup mie dan air mendidih dengan piring, tunggu sampai mengembang. Sembari menunggu bisa sambil yoga jenis ‘pain relief’ dulu.4. Mie siap dihidangkan, jangan lupa buang airnya kalo ternyata kebanyakan.Super sekali.  

Tapi ada satu keyakinan yang berkibar di hati gue. Gue akan mampu masak saat ‘sah’ berkumandang di suatu pagi dan gue dinyatakan ‘naik kelas’. Iye, harus!!  *kepalkantangandidepandada

Ahh, ngomongin makanan emang nggak ada habisnya. Sekarang kita kembali ke PGC lagi. Miss Dian udah mulai gelisah nungguin gue yang ‘nggiling’ mulu kayak diesel padi.

Tuh mukanya seneng banget tuh liat...


“Miss, kita udah makan 1,5 jam nih Misssss...”

“Ah, masak sih, bukannya baru 15 menit. Ehm, gimana kalo aku ambil manisan kedondong dulu Miss?? Hihi...”

“Miss.”

Gue keder ngeliat Miss Dian sudah mulai mengeluarkan jurusnya. Gue lalu bayar dan pamit sama kasirnya.

“Assalamualaikum, kapan kapan mampir lagi ya mbak...”

Sebenarnya sih gue sama Miss Dian itu hobinya makan. Iye, kita suka makan tapi nggak suka bayar. Sebelum gue dan Miss Dian dimanjakan dengan restorant makan sepuasnya ini, kita sudah terlebih dulu makan ala ala noona noona Korea di Seigo Dakgalbi, salah satu restorant bertajuk Korea di mall samping center. Kecintaan kita pada Secret Garden, Full House, My Love From Another Star dan cowok cowok bening lainnya bikin kita penasaran sama makanan makanan yang mereka makan juga. Jadilah setelah makan kita berfoto ala ala noona. Tidak lupa kita sebelum berpisah bilang dulu,

"Hanyooooooooooooooooong!!!"

kita sudah kayak SNSD beluuum??


Ibarat HP, gue sudah ‘full-charged!’. Gue sholat dulu di lantai teratas memanjatkan syukur atas anugerah kenyang yang telah merasuki perut gue.

Now,

SHOPPING TIME!!!

Sebenarnya gue bukan orang yang doyan belanja baju. Kalau pun ada pilihan dibeliin baju 10 maxi dress paling trendy se-Indonesia warna pastel atau dibeliin tiket pulang pergi, dan akomodasi semuanya ke Karimun Jawa lalu bergoyang goyang di atas kerang kerang dengan nemo dimana mana berlanjut tiduran di pasir sembari menatap mentari sayup sayup menyusup, gue jelas pilih nomor 2!! Jelas gue akan bilang #salamduajari!!  Bagi gue, baju bisa dicari dan dibeli tapi moment akan terkenang sampai mati. *benerinkerah

Bahkan, sejak gue pertama kerja hampir setahun yang lalu, gue belanja baju baru dua kali. Pertama, ke blok M, dan ini kali kedua.

Di PGC ini kalian bisa memanjakan mata kalian dengan berbagai baju dan multi produk lainnya, seperti gadget, tas dan koper, dan lain sebagainya. Ada 7 lantai yang siap kite jamah!! Tapi jangan lupa juga sediakan Salonpas Cream Hot Hisamitsu buat jaga jaga kalo urat kaki kalian jadi serabut. Jangan lupa banyak banyak istighfar dan 

"INGATLAH TANGGAL TUA SAAT TANGGAL MUDA!!"

Jangan mudah tergoda anak muda....

Memang, baju baju yang ditawarkan di sini bagus bagus dan harganya murah. Bahkan, banyak diskon bertebaran di tiap kiosnya. Lu bisa mendapatkan tiga atasan hanya dengan 100ribu rupiah saja. Maxi dress tanpa lengan dibandrol dengan harga 65 sampai 150ribu. Jeans juga bisa banget dibawa pulang hanya dengan mengikhlaskan uang mulai dari 65ribu. Underwear 10ribu. Jilbab pun juga mulai 20ribu. Gue yang berniat buat beli maxi dress  lengan panjang edisi muslimah akhirnya beli baju kembaran sama Miss Dian!! Harganya 100ribu saja!!

Entah kenapa dari dulu gue seneng banget beli barang kembaran bareng temen gue. Saat SMP gue beli bros kembaran berbentuk M sama si Seph yang jago masak itu, juga kita pernah kembaran kalung, gelang dan juga cincin. Pas kuliah pun gue dan sahabat gue kembaran gelang etnik yang sampai sekarang gue bawa sampai Jakarta. Intinya, gue suka yang kembar kembar.

Setelah muter muter dan beli beberapa barang lainnya akhirnya gue dan Miss Dian beli baju kembar!!

Tunggu dulu, gue dan Miss Dian asik muterin PGC dan sampe kelupaan kalo sekarang udah jam 15.30!!! Padahal PGC bukannya tempat satu satunya yang akan kita kunjungi!!

“Miss, aku belum dapet koper idaman...” Gue yang otaknya sudah dikepung oleh bayangan Ibu, Bapak dan segenap keluarga di tanah halaman sana mulai tak sabar pingin pulang. Tapi, gue butuh koper.

Nah, Habis ini kita akan kembali menjelajah Jakarta naik TransJakarta ke daerah Jakarta Pusat, Kemayoran!! Gue dan Miss Dian akan mengunjungi pameran multi-produk terlama dan terlengkap se Asia Tenggara!!!

Nah,

Apakah akhirnya gue dan Miss Dian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ini??

Apakah gue bisa mendapatkan koper dan menyeretnya dari Jakarta Pusat kembali ke Bekasi?

Apakah gue mulai lapar (lagi)?

Apakah PRJ menginvasi dompet gue??

Apakah Raffi Ahmad jadi menikahi Gigi, padahal sekarang lagi ‘in’ dipertemukan kembali dengan Claudia Chintya Bella??

Tunggu episode selanjutnya, tetap di –MisterTukul- Meykke Jalan Jalan.

bersambung, cuy...


 
uhuyyyyy
Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. Seru banget,, Triple ja nya kakak,,,

    Kapan gue kesana yah?

    BalasHapus
  2. hahahahaha... pecahhh bingit bisa kulineran gitu mbak mey :3
    pengennn :(

    tetap menikmati hidup ya mbak mey meskipun kemacetan membahana..

    ahahahah, itu bener tu " ingat tanggal tua disaat tanggal muda " mhuahhaha.. tapi itu nggak bisa di balik mbak mey.. ingat tanggal muda di saat tanggal tua :|

    ke pekanbaru dong mbak acara jalan-jalannya :D

    BalasHapus
  3. Oh, Meyke, jalan-jalannya heboh pisan. jadi ikutan ngiler kala baca acara makan yang cuma 45 ribu bebas ambil apa saja. Tapi bolak-balik atau cukup sekali ambil?
    Oh, Jakarta, aku ogah ke sana lagi. Panas nian padahal barusan hujan. Heran banget, jam 4 sore di bawah rindang pohon pun tetap kepanasan.
    Kok bela-belain ke Kemayoran cuma untuk beli koper? Di tempat semula enggak ada?
    Kalimat pembukanya asyik, mengentak-entak. Dan seru karena ada selipan tentang aktor Korea dalam film You Came from Another Star. Kim apa, gitu.
    Aku punya serialnya, loh. *Nepuk dada, ambil handuk, siap-siap mandi. :v

    BalasHapus
  4. Wewww, iburan yang sangat menyenangkan tu mbak meyke.
    Pastii puas banget tu liburan tahun ini, yahh walau macet panas, tapii akhir nya seru juga kan, bisa shopping. dan makan-makan :v

    BalasHapus
  5. ahhh, abis baca ini jadi pengen jalan" juga. kalo udah jalan" kayak gitu mah udah beneran gak terasa lagi yang namanya macet. macetnya juga pasti akan di nikmatin :D
    coba deh sekali-sekali jalannnya ke Palembang, seru loh disini. macetnya gak separah Jakarta :v

    BalasHapus
  6. ah beruntung sekali sodara, bisa jalan2 . . . . . . . . . sama dia

    BalasHapus
  7. hah giila.. bacanya bikin perasaan campur aduk.. mulai dari panasnya didalem angkot plus ekstrak keringat dan parfum kulit manggis.. ditambah lagi musik reggae. campur lagi sama makanan2nya seph.. aahh..
    rasa apa ini? campur aduuk :D

    snsd ya? yakin itu berdua doang? :D

    BalasHapus
  8. Salah... Keputusan saya untuk baca postingan ini jam 1 siang adalah salah... Pala jadi ikut panas baca perjuanganmu di angkot selama lebih satu jam *etapi itu serius sejam di dalam angkot? Bukan saya yang salah baca?*
    Pakai acara makan sepuasnya segala lagi. Ampunnn... Eh mau nanya, itu 45rbu-nya perorang ya kalau mau makan sepuasnya?

    BalasHapus
  9. Huh kenapa cerita ini dishare pas bulan puasa Kak Mey? Di saat aku lagi lapar-laparnya, aku baca cerita Kak Mey bisa makan sepuasnya hanya dengan 45 rb. Aku juga kalo jadi kamu pasti nggak akan menyia-nyiakan. Apalagi saat puasa gini. Es krim... Es krim....

    Tapi macetnya nggak kerasa kan karena akhirnya terbayar sama makan puas dan beli baju kembaran? Hihi. Pantes ya hobi jalan-jalan, orang ada temen gitu ya pasti asik~

    BalasHapus
  10. Kamu yakin angkotnya cuma beraroma gak enak ? Gak ada bulu ketek supir yang terbang bebas dan hinggap di badan kamu kan ?
    Nafsu makannya menakutkan !!!

    BalasHapus
  11. Jalan-jalan (lagi) kak! Aku malah gak pengen jalan-jalan lagi kalo baca blognya ka meyke. Berasa udah jalan-jalan pokoknya. Semuanya diceritain. Hahaha..
    Yahh begitulah macetnyaa... Eh pengen juga sekali nyoba macetan di angkot. :3

    BalasHapus
  12. Main ke tempat gaul juga asyik, loh.
    Mengamati Jakarta di kala malam hingga dini hari.
    Aku suka jalan-jalan di Jakarta malam hari untuk mengamati sesuatu.

    BalasHapus
  13. Wah, jalan-jalan. Ongkosin tiket PP, dong! Seru tuh, kayaknya. :p

    BalasHapus
  14. Mau agar lingkungan anda tinggal terasa sejuk? Ayo bantu kami Greenpack untuk menjadi box makanan no. 1 di indonesia yang ramah lingkungan dan aman untuk makanan. Katakan tidak untuk styrofoam dan plastik. Kunjungi kami di http://www.greenpack.co.id/

    BalasHapus