MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

MERAYAP DI GOA DAN MELESAT CEPAT DI BENDUNGAN RAKSASA, GOA KREO-WADUK JATIBARANG, SEMARANG!!

MERAYAP DI GOA DAN MELESAT CEPAT DI BENDUNGAN RAKSASA, GOA KREO-WADUK JATIBARANG, SEMARANG!!
Add Comments
Minggu, 27 Maret 2016

It's what I called as A heavenly earth!
Orang Semarang pasti tahu dengan destinasi wisata yang satu ini. Kalau nggak tahu jangan ngaku orang Semarang, karena destinasi kali ini kereeeeen abisss!! Di tempat ini gue bisa masuk ke gua, gue bisa meniti jembatan merah yang melintasi bendungan raksasa yang pembangunannya menghabiskan waktu empat tahun, gaes! Tak berhenti sampai di situ,gue juga bisa menjelajahi bendungan dari pucuk ke pucuk dengan naik speedboat!! Nah, gue juga beberapa kali menegur mesra temen temen gue yang ada di sana. Nih!!



Kalau biasanya gue jalan jalan  sama temen, kali ini gue jalan jalan bersama keluarga besar gue. Dan semua ini terjadi karena disponsori oleh tante gue tercinta.


Yes, beberapa waktu yang lalu saat gue pulang kampung, gue sekeluarga mengunjungi destinasti yang termasuk baru dan unggulan di Semarang, yaitu GOA KREO DAN BENDUNGAN JATIBARANG, SEMARANG!!

Goa Kreo, di atas bukit seberang jembatan
salah satu sisi bendungan/waduk Jatibarang. Sisi lainnya luaaaasss!!

Goa Kreo adalah goa alami yang berada di daerah Kandri, kecamatan Mijen, Kota Semarang. Letaknya berada pada lereng sebuah bukit menghadap ke Waduk Jatibarang yang baru saja selesai dibangun. Bagian paling menarik dari obyek wisata ini adalah paduan dari waduk (danau buatan) dan kera-kera jinak yang menghuni pepohonan dan goa-goa kecil di bukit sekitar perairan waduk.

Sedangkan waduk jatibarang yang ada tepat di sebelahnya dan bisa kita lihat dari jembatan Merah menuju goa goa alami adalah danau buatan yang baru diresmikan pertengahan tahun 2014 kemarin dan diperkirakan mampu mencakup daerah tangkapan air seluas 54 km persegi. Luas genangan mencapai 189 hektar dan elevasi puncak setinggi 157 meter. Kapasitas penampungan air total diperkirakan mencapai 20,4 juta meter kubik.

SEMARANG EMANG JOSSS,GAESS!!

Kira kira pukul 11 kita sampai juga di sana. Untuk bisa mencapai goa goa, gue harus jalan dulu ke bawah, lalu meniti jembatan dan naik di bukit kecil di ujung pandang. Jauhhhh memang! Bahkan, nenek dan tante pertama gue memilih ngadem di salah satu warung tenda dan makan gorengan sepuasnya sambil minum air kelapa muda. Jelas dong, jiwa muda petualang seperti gue rasanya kurang asoy kalau gue nggak menjelajah sampai pucuk bukit sana dan masukke goanya.

Tapi, jangan khawatir gaes. Selama kalian menikmati pemandangan, menghayati keindahan alam dan meresapi keelokan ciptaan Alloh di sepanjangan perjalanan, kalian nggak akan capek kok. Apalagi diselingi dengan foto foto di tiap tiap sudutnya. Seperti ini contohnya:

Gue (cucu ke-1), Alvian (cucu ke-2), Alzein (cucu ke-4),  Alfina (cucu ke-6), Astrid (cucu ke-7), Lita (cucu ke-5), dan Tante Wiwik (anak ketiga) , serta Nicken sayang sekali ke-crop di samping gue sebagai cucu ke-3.




Title : Berkibar
Anak kecil yang mukanya nantangin itu adalah Astrid, yang masih segede gitu tapi tetep nangis tiap kali gue berangkat ke Jakarta. "Mbak Ik....orasah kerjooo..." She said.

The happiest moment is a moment with the happy family.

My family!!

Tapi, karena hari itu bertepatan dengan hari libur, pengunjung membludak gaes! Nih coba liat...



Apalagi matahari mulai garang bersinar tepat di atas ubun ubun. Idih, panasnya...panas dunia aja kayak begini, apalagi panas neraka? Jadi, pelajaran hidup nomor 67 yang gue resapi dari perjalanan dari pangkal Goa Kreo menuju pucuk bukit dimana goa goa menganga adalah :

“SEGERALAH BERTAUBAT, KARENA KITA TAK TAHU KAPAN SEMUA AKAN MENJADI TERLALU TERLAMBAT!”

Menurut gue, spot yang paling indah adalah saat gue memandang air air berkilatan terpantul sinar mentari dari atas jembatan merah. Kita juga bisa banget berfoto berlatar belakang genangan air tenang hijau royo royo berbatas gerigi jembatan. Seperti ini :

Sepupu galau


Ayah gue dan pak Sopir akur sekali

Kakek gue yang paling gaul sekecamatan

Lita dan Astrid yang nakalnya nggak ketulungan

Apalagi beberapa kali gue bisa melihat speedboat speedboat sarat penumpang melintas dan berhenti sejenak tepat di depan jembatan untuk berfoto.

"Ah,gue harus naik speedboat itu dan berfoto di depan jembatan ini!!"

“Gue juga harus mencoba!!” Gue bertetapan hati. Sayang banget gaes kalau udah sampai di Goa Kreo tapi lo cuman bisa memandangi speedboat dari kejauhan tanpa ngerasain sendiri. Ibarat kate lo suka orang,cuman bisa memandangi dari jauh tanpa berani bilang apa yang sebenarnya lo rase. Walau pun gue juga kayak begitu, tapi kali ini gue nggak mau.

“Bulek, nanti kita naik itu ya...” Gue merajuk. Bulek mengangguk.

Tapi, sebelum kita ke waduk Jatibarang, gue harus menyelesaikan perjalanan gue dulu. Bukit masih ada di seberang sana dan gue harus meniti jembatan merah. 

Semangaaaaat, sedikit lagii sampai..

Yaaaak, sedikit lagiii!

Akhirnya dengan mengumpulkan langkah per langkah, derap per derap gue dan keluarga gue sampai juga di mulut Goa. Bahkan, kakek super gaul gue juga berhasil sampai dan masuk ke goanya. Ngomong ngomong soal kakek gue, for me he is the most GAUL grandpa ever that I’ve ever had. Beliau alhamdulillah nggak pernah sakit, selalu sibuk ke kebun, dan bahkan beliau masih menyetir mobil. Ayah, Ibu, dan tante gue pun nggak mau kalah. Dan untuk merayakan keberhasilan kita meniti jalan terjal mendaki, jelas dong kita harus foto dulu.

Yeayyy sampaiii!!!! Masuk yuk!!
Sempit bingit, gaes!! Jangan lama lama di dalam ya.
Jembatan merah dilihat dari teras Goa, gaes. Indaaaah!!

Tante, Ibu dan gue :D
Setelah puas melihat lihat dan bercengkerama manja dengan Macaca fascicularis*, kita semua memutuskan untuk kembali meniti jembatan dan mendaki banyak tangga menuju spot pertama. Kita akan meneruskan perjalanan ke waduk Jatibarang. YEAYYYY!!

kembali mendaki

kembali pose!!

Kalau kalian pingin ke sini tapi nggak tau apa apa, santayyy gaess!! Pandu Wisata Jaya akan membantu mejadi tour guidemu!
Nah, sekarang kita ke waduk Jatibaraaaang!!! Yeayyyy!!!! Gue pikir untuk sampai di dermaganya, kita hanya butuh jalan kaki. I was wrong!! Kita harus naik mobil lagi dan menuruni jalan sebelum jalan menuju ke Goa Kreo. Di sana gue disambut dengan banyak speedboat yang mencari penumpang. Sudah banyak juga yang siap berlayar dengan life-vest melilit di masing masing badan. Kita juga mau ikutan!!



Seingat gue, ada dua macam tiket yang ditawarkan nih, yang paket B adalah paket yang jarak tempuhnya hanya sampai setengah waduk saja, seharga 60.000. Dan paket A adalah paket naik mengelilingi waduk jatibarang sampai di bawah jembatan merah plus bisa foto juga di depannya, seharga 100.000. Kira kira kita naik yang mana ya???



Walau pun gue pernah dua kali snorkeling dan dua duanya gue hampir tenggelam,tapi gue tetap suka air. Entah kenapa tiap kali gue dikelilingi air,gue merasa sangat bahagia. Apalagi wisata air bersama keluarga, bahagia gue berlipat ganda!!!

Rombongan pertama, berisi para bapak

Rombongan kedua berisi Ibu dan anak

Rombongan ketiga berisi anak anak gaul
Berbeda dengan parahu biasa, naik speedboat terasa lebih menantang karena kita berasa kayak naik kuda –gila-. Kita juga bisa melesat lebih cepat, ditemani hehijauan yang mengelilingi waduk dengan jembatan gagah di depan sana yang menyatukan kedua daratan. Semacam mak comblang.

MISSION ACCOMPLISHED!!!
Dan akan tambah seru rasanya kalau kita bisa berfoto di atas moncong speedboatnya. Seperti ini.



Gue berkhayal andaikata gue duduk di moncong speedboatnya dalam keadaan jalan. Dan angin akan menerpa mesra wajah gue, dan gue akan berasa jalan di atas air. Syahdu bangett!!

Eits, tapi gue pernah kok saat gue piknik bersama temen temen asoy gue, Umami, Agam, dan Angga ke WadukKedung Ombo, Sragen!! And it was sooooooooo amazing!! Gue duduk di moncong kapalnya dan kapal melesat mengelilingi waduk.
Waduk Kedongombo, 2013.

Ahh, rasanya gue puas bangetttt!! Apalagi kita ditemani oleh sopir speedboat yang sabar banget ngeladenin maunya kita, sampai foto berkali kali pun dia tak mengapa. Terimakasih Pak!!

Wisata santayyy kekeluargaan ini akhirnya ditutup dengan memandang luas sepanjang waduk Jatibarang berujung jembatan merah di pucuk sana. Gue pikir ini sudah selesai. Tapi, ternyata belum!!!

Mentari beranjak turun tetapi kita belum ingin turun dari mobil (baca : pulang). Senja menyingsing dan kita mampir ke sebuah tempat yang dikelilingi oleh hamparan sawah. Nah, di sini kita bisa makan, naik kapal mengelilingi Rawa Pening, naik banyak wahana air dan darat semisal mobil genjot, atau sekedar –mutusinpacar- melihat senja bersama orang orang terkasih. Semua bisa dilakukan di sini,gaes. Dan ternyata hari itu, gue naik mobil genjot yang nggak akan pernah gue lupakan seumur hidup gue. YAKIN!!

Dari sini juga gue menemukan pelajaran hidup nomor 67 :

"HAVING A REALLY GREAT TIME IS HAVING A GREAT TIME TOGETHER WITH PEOPLE CALLED FAMILY."

Dari semua piknik yang pernah gue lakukan, ini adalah salah satu piknik favorite gue. Dan gue berharap kita bisa piknik lagi dan semakin kompak sebagai sebuah keluarga. FIGHTING!!

To be continued



http://hellosemarang.com/syahdunya-naik-perahu-senja-di-waduk-jatibarang/



*kera ekor panjang
Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. Wah keren kayaknya, apalagi di sugihi foto2nya. Makin ngiler untuk menikmati keindahanNYA.

    Ngomong2 ini kayak album foto keluarga banget ya, banyak bgt fotonya... hehe

    BalasHapus
  2. Wisatanya komplit nih, 1 tempat ada pemandangan air di waduk sama menjelajah goa.
    Btw g tw kenapa pas aku liat foto2 perjalanan ke goa itu kayak di tanah lot bali. Sekilas mirip

    BalasHapus
  3. serunya bisa jalan bareng sama semua keluarga besar.. :D
    kalo di liat ngeri juga ya goa-nya kak.. hihihi
    yg keren itu bendungannya..
    bisalah nanti pas jalan-jalan ke semarang, mampir ke sana.. hehehe

    BalasHapus
  4. serunya bisa jalan bareng sama semua keluarga besar.. :D
    kalo di liat ngeri juga ya goa-nya kak.. hihihi
    yg keren itu bendungannya..
    bisalah nanti pas jalan-jalan ke semarang, mampir ke sana.. hehehe

    BalasHapus
  5. Paling mantap emang kalo liburan sama keluarga ya neng... sekalin bahagianya total, juga pembiayaannya full ditanggung babeh.. hehehehe.
    Tempatnya indah ya.. itu pas di foto yang dari gua ke jembatan merah... itu indah loh.
    Di sana bersih ga? saya suka kecewa, kadang masih banyak orang Indonesia yang ga paham pentingnya menjaga kebersihan.. apalagi tempat2 wisata.
    Have a nice holiday with your family, dear :)

    BalasHapus
  6. Foto monyet nya buat gue salah fokus di awal paragraf :v

    Hmmm, terakhir gue pergi jalan-jalan keluar sumatera pas 2010, sekarang udah 2016. Udah 6 tahun gue gak pergi jalan-jalan yang bisa dibilang jauh (keluar pulau). Apalagi Semarang :(. Hemmm pengen deh nge-trip beginian. Dan gue pengen NYOBA NAE SPEEDBOAT!

    BalasHapus
  7. Seru tuh jalan jalan disitu, keren lagi pemandangannya, apalagi kalo jalannya sama aku, yukk :)

    BalasHapus
  8. Jakia lagi di semarang kaaaak, next time main lagi laaah. Kabar2 kek gitu :p
    Banyak wisata yang lain selain di situ kaaak. Yoklah dateng Semarang lagi.

    BalasHapus
  9. wih siang siang ke goa kreo, panas banget ya?
    oh iya, lokasi speedboat sekarang dipindah lho... sekarang lebih adem berada di sisi selatan

    BalasHapus