Ngajarin anak kecil itu
rentan hal hal tak terduga. Gue masih inget saat kali pertama gue ngajar anak
kecil. Walau pun skripsi gue juga mengamati kegiatan belajar mengajar anak anak
TK di deket kampus sebanyak 20 kali, tapi ternyata ngeliat orang ngajar anak
kecil sama ngajar anak kecil itu bedanya luar biasa. Dulu saat skripsi gue
cuman duduk di pojokan sambil –makancattembok- megangin si Konhi*. Saat
istirahat juga gue cuman ngeliatin mereka main tanpa berani menyentuhnya. Takut
nangisin. Anak orang.
Lalu, tiba saatnya gue
harus menghadapi kehidupan. Saat itu adalah kali pertama gue ngajar anak kecil.
Dan apa yang terjadi?? Anak pertama merem melek sambil tiduran di karpet dan
anak kedua berkaca dengan bibir bergetar seakan berkata, “Pulangkan aku pada
mamaku.”
Dari situ setiap hari gue
terus belajar tentang bagaimana meluluhkan hati anak anak. Sekarang, saat gue
sedang labil kayak anak SMP, begitu gue ngajar mereka, gue jadi stabil lagi.
Saat gue kangen adik gue di rumah, begitu gue ngajarin mereka lalu joget bareng
atau mainan tembak tembakan, kangen gue akan sedikit terobati.
Beberapa bulan yang lalu
saat gue belum begitu mahir menangani anak kecil yang suka susah dimengerti
kayak hati, ada anak yang entah kenapa tiba tiba dia nglemparin mainan ke
tembok. Gue kalang kabut. Gue mengatakan kata kata mujarab serupa “Heyyy, don’t
do that. I will not give you stamp yaaaaa....” Jadi, setiap anak akan dikasih
stamp setiap habis kelas dan saat stamp sudah mencapai jumlah tertantu, stamp
itu bisa ditukar mainan. Lah ini, begitu gue bilang gitu, bukannya mereda, dia
malah menggelepar gelepar di karpet sambil ngusap ngusap mata yang mulai ada
airnya. Gue makin tidak mengerti akan hidup ini. Gue bingung. Gue kehilangan
arah hidup. Rasanya gue juga pingin ikutan gelesot sambil meres mata, tapi gue
takut nggak dibayar.
Tapi kemudian gue
mengerti kalo ngajar anak itu nggak cuman pake otak, tapi pake hati.
Anak itu bernama Marvel.
Sekarang dia kelas 1 SD dan sudah mahir menulis kata kata, tapi dalam bahasa
Indonesia.
Miss : “Write down eraser
(baca : ireser), please...”
Marvel : “Tulisannya
gimana?”
Miss : “e-ra-ser.”
Lalu, dia akan menulis
eraser dengan benar. Dia juga bisa menulis book, pen dan pencil. Hobi Marvel
itu mainan lego. Pilihannya adalah tiga, kalau nggak bikin senjata/pistol,
rumah atau pesawat tempur. Saat membuat pistol, dia pasti akan membuat gun dua.
“This is for Miss Meykke.”
Lalu, kita akan main
tembak tembakan. Tebak gue jadi apa?? Monster!! Tiap kali Marvel dan teman
temannya selesai bikin gun, gue juga akan diberi gun satu dan serta merta gue
akan berdiri sok gagah, lalu jalan kayak monster yang setelah gue pikir pikir
gue lebih mirip Genderuwo nggak makan 5 hari.
Marvel dkk : “Shoooot
Miss Meykkeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!”
Mereka langsung
berhamburan di segala penjuru dan mengunci posisi gue yang sedang berdiri di
tengah kelas. Lalu, saat bang berkumandang gue akan pura pura ketembak, lalu
siap untuk menggelepar gelepar di lantai.
Marvell : “Miss...belum
mati. Matinya nanti...”
Miss : “Owh? Not yet??
Oke oke...” Lalu dengan kekuatan bulan gue nggak jadi mati dan kembali jalan
kayak monster cenderung genderuwo nggak makan seminggu.
Setelah bang beberapa
kali, gue akhirnya jadi menggelepar di lantai dan mati. TAMAT.
Miss : “Oke now please
tidy up your toys. We are going to study now.”
Marvel dan teman temannya
ini les setiap hari Selasa dan Kamis jam 3 sore. Setelah bermain, kita akan
belajar tentang benda benda yang kerap mereka jumpai di dunia yang fana ini.
Mereka juga belajar menulis dan membaca.
Marvel adalah salah satu
yang sudah bisa membaca dibandingkan dengan anak seusianya. Daya tangkapnya
cepat dan rajinnya nggak ketulungan. Bahkan pernah saat itu dia lagi sakit
mata, tapi tetep berangkat les. Dia juga calon sosok yang perfeksionis. Siapa
saja yang menulis namanya hanya dengan satu ‘l’ akan diprotes.
“Miss, Marvell itu ‘l’nya
dua.”
Marvel dan Vicco,
temannya juga sudah bisa memberi intruksi atau bicara dalam bahasa Inggris
serupa,
“What are you doing??”
“What is that?”
“This is my pencil”
“Where is my pencil?”
“Don’t do that!”
“I want to play first.”
“I don’t know.”
“I don’t want.”
Dan masih banyak lagi.
Pelajaran terakhir Kamis
kemarin adalah perihal “Back To School” dengan banyak kosakata bahasa Inggris
seputar barang barang sekolah. Berhubung kemarin yang berangkat cuman Marvell,
jadilah gue dan Marvell belajar berdua. Lagi lagi bersama Konhi*, gue bisa mengabadikan momen ini.
See?? Ngeliat Marvel
semangatnya berkobar, gue jadi ikutan bersemangat tiada tara. Dia juga suka
mengeluarkan statement yang mencengangkan kayak Cak Lontong.
Di suatu siang, gue pake
kacamata model cat eyes buat nutupin bawah mata gue yang makin menghitam kayak
panda insomnia 5 bulan karena tidurnya cuman kalau pas ketiduran doang. Gue
pake kacamata udah kayak anak SMP ababil yang mengalami konspirasi hati kayak gini.
Lalu, saat gue ngajar
Marvell, gue sempet tanya sama dia.
Miss : “Marvell, Miss
Meykke is beautiful or not wearing the glassess?”
Marvell : “Miss Meykke
kalau pake kacamata cantik, tapi kalau nggak pake kacamata cantik banget.”
Rasanya gue pingin ambil
hulahup saat itu juga. Tapi gue inget, gue lagi jadi Miss Meykke. Mood gue yang
sebelumnya anjlok karena mie ayam di kantin tutup jadi melonjak kembali. Itu
semua berkat tingkah polah anak anak yang suka tak terduga kayak nilai tukar
mata uang Rupiah.
Dan memang benar,
ngajarin anak kecil walau pun jauh lebih susah daripada ngajarin anak gede,
tetapi setiap kali mereka bisa melakukan atau mengatakan apa yang kita ajarkan,
bahagianya juga berlipat lipat kayak menang lotre.
Kali ini gue mengabadikan
momen Marvel ngapalin benda benda sekolah, siapa tahu beberapa tahun kemudian,
10 atau 15 taun, si Marvell dewasa lagi browsing internet dan nemu nih blog.
Lalu, saat dia ngeliat empunya blog, dia akan berkata...
“Lahhh, ini khan Miss
Meykke yang kalo pake kacamata cantik, tapi kalau nggak pake kacamata cantik
banget??” *ngarep
Kalau gini caranya gue
jadi pingin melakuka pose maju cantik mundur cantik di depan menara Sutet. Kids
make my life colorful and full of story. Orang bijak benar tentang Pelajaran Hidup Nomor 56 :
"Mengajar adalah Belajar. Guru mengajari murid tentang pelajaran. Dalam waktu yang bersamaan guru belajar dari murid tentang kehidupan."
So, when it comes to
farewell, when I have to continue my life later, I’m gonna bring all the
memories about them along with me. This moment is too worthwhile to forget.
Thank you very much.
*konhi : Nikon Hitam
*konhi : Nikon Hitam
Boleh gak saya bimbingan belajar dgn Kak Meyke Santoso???? butuh kesabaran tingkat dewa ya.... Belajar dan Mengajar sama-sama hal suli, tapi itu sebuah inveastasi masa depan loh.... Makasi banyak ya
BalasHapusAku suka anak kecil, Miss.
BalasHapusrasanya jadi pengen nyoba ngajar anak-anak. Have fun :D
Gak semua orang bisa ngajar anak kecil..
Miss meykkeee... bener banget tuh... ngajar anak kecil bukanlah hal mudah. Apalagi ngajar anak seusia anak tk ...ampun....!! Ngomong gini soalnya juga pernah ngajar mereka.... hehe.
BalasHapusBu guru keren!! bisa juga ya main imajinasi tingkat tinggi, tembak tembakanlah... hehehe. Bu guru emang pantes jadi guru... selamat hari guru ya bu... eh, mbak guru maksudnya hehehe
Susah ya ngajar anak kecil? Itu yang kita rasain ketika sudah dewasa. Ngajarin anak orang emang susah-susah gampang sih, kadang kalau kita terlali baik malah ngelunjak, kalau kita marahin, gak enak juga soalnya anak orang lain hahaha
BalasHapusMenurut gue, sih. Tingkat kesusahannya terletak di bahasa yang kita pake. Emang gak mudah buat mereka faham sama apa yg kita maksud. Kita harus nyelemin mereka. "Sungai kali, nyelem" :D
BalasHapusSemangat kak mey.. Jadi guru yg baik ya.
mbak mey serubanget sih kayaknya maen maen sama anak TK, anak SD mulu.Kemaren sama akim, sekarang sama marvel. Kalo aku kayaknya gak bakat deh. Habisnya kalo ketemu anak kecil kalo belum nangis sama aku itu kayaknya sesuatu yang gak mungkin :D
BalasHapussetelah baca cerita yg kemarin aku jadi suka baca cerita selanjutnya, iihh lucu banget, pasti seru ya main sambil belajar, semoga kita selalu jadi guru yang memahami muridnya, oh btw Miss, Marvell itu ‘l’nya dua !! haha
BalasHapusPelajaran hidup nomor lima puluh enamnya keren... like it... jd ternyata ngajar anak kecil itu lucu bingit yah miss... meski awalnya agak kepayahan ngajarin mereka tp klu udah kebiasaan jadinya malah seru dan asyik
BalasHapusPenasaran deh sama videonya Marvell 'double ll yya, hehehe video2 yg kemarin jg tp krn bwnya cm lwt hp dengan kuota terbatas jd gak bisa intipin...
nice :)
BalasHapusqihang0926,nike tn
BalasHapusnike elite socks
marc jacobs
replica watches
louboutin
ugg boots clearance
swarov ski jewelry
nike roshe run women
burberry outlet
tods outlet
kobe bryant shoes
adidas shoes uk
ray-ban sunglasses
vans shoes
longchamp
ralph lauren pas cher
michael kors outlet
louis vuitton pas cher
timberland uk
ed hardy clothing
insanity workout
toms wedges
michael kors handbags
moncler outlet
instyler curling iron
cheap uggs boots
soccer shoes
oakley sunglasses
ray ban sunglasses outlet
cheap uggs
nike blazer
nike roshe runs
coach outlet store online
louboutin pas cher
michael kors outlet online
ugg boots
juicy couture
q