MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

PERKARA YANG MUSTI DILAKUKAN SAAT DI PERJALANAN MUDIK Chapter. 1

PERKARA YANG MUSTI DILAKUKAN SAAT DI PERJALANAN MUDIK Chapter. 1
Add Comments
Sabtu, 26 Juli 2014
Lautan genteng tampak berserakan semrawut. Mau dimana? Semuanya penuh genteng dari ujung kanan hingga ku menyapukan pandangan hingga ke ujung kiri. Di belakang tumpukan genteng, berdiri megah banyak bangunan persegi panjang yang tampak ramping namun tinggi. Secara serempak mereka menyundul langit langit kuning keemasan dengan semburat oranye bagai lautan kapuk. Ah, lihat!! Raja siang sedang bersiap menyusup di sela sela bangunan orang orang berdasi itu dengan menyisakan warna kuning yang berhamburan secara acak. Sore itu, dengan diangkut barang persegi panjang beroda raksasa sejumlah empat aku menatap tanpa henti, menghamburkan pandangan ke kanan dan ke kiri sambil menikmati senja terakhir di sisi lain ibu kota yang sebentar lagi akan lengang, walau sekejab saja.

Sore itu gue kembali mengarungi jarak beratus ratus kilometer naik gunung, turun lembah, lewat jembatan dan menyeruak di sela sela pematang sawah demi satu misi. Orang orang kerap menyebutnya MUDIK. Gue menyebutnya mengurai rindu yang sudah menggumpal kaku serupa mie kuning sebelum dikenai air mendidih dan dicampur bumbu juga serpihan daging ayam, tak lupa kaldu beserta pangsit dan bakso babat. Ahh, mengingatnya gue jadi lafar. Gue kembali menatap nanar jam tangan dan mengerjab beberapa kali, siapa tahu gue salah liat. Tapi ternyata nggak. Masih jam setengah lima sore. Jelas saja bedug belum ditabuh, malah perut gue yang serupa dikenai bedug dan serumpun gendang, dangdutan.

Hari yang gue nanti nantikan akhirnya datang juga!! Gue pulang kampung! Jangan ditanya betapa senangnya hati ini. Terakhir gue menapakkan kaki di Ambarawa adalah bulan Januari lalu, setengah tahun yang lalu! Dan sekarang, I am on my way back homeeeeeeeeeeeeeeeee!!!

Jangan tanya gue bersemedi dalam bis itu selama berapa jam!! Rasanya gue mau mati kalau setelah gue itung itung gue duduk setengah tidur di bis itu selama 25 jam. Iya, lu nggak salah baca. Gegara tuh si Com putus sama si Mal di Pemalang sana, gue jadi kena imbasnya. 

"Hallo?? Mal?"

"Yess Mey, what?? Jangan tanya lagi kenapa aku begini."

"What's wrong?"

"No, I just can't hold on. I did my best, but then I realize that the best way is...."

"Apa Mal?? Tidak bisakah kalian bertahan barang sebentar?"

"Terlalu banyak hal yang menggerus kami berdua, banyak hal yang memaksa kami untuk akhirnya.....ahhh, putus."

"Well, I hope you two get back together. Banyak orang membutuhkan kalian, termasuk aku." Terdengar isakan di ujung telepon. Pasti si Mal sedang galau hebat hingga banyak pihak yang sedang menolongnya menghadapi ini semua. Sabar ya Mal, aku yakin Com menunggu uluran jembatanmu menjadi jembatan Comal. Kalian berdua comel sekali kok. Xoxo.

Emang dimana mana tu putus bikin sakiiiiittt. Sakitnya itu di sini *tunjukpantat. Orang duduk selama 25 jam. Kerjaan gue cuman tidur, terus kebangun, tidur lagi, bangun, tidur lagi, bangun, tidur lagi. Kalau bis lagi berhenti, tak lupa gue turun dari bis sekedar buat muterin bis 7 kali terus lempar jumrah sekalian. Tapi, setelah gue nabung pengalaman pas gue pernah melakukan perjalanan “Susahnya Merantau” dan “Susahnya Pulang Kampung” yang harus memikul sendiri ransel dan juga tas segede gaban yang tinggal dikasih kuncup udah kayak rudal jam 3 dini hari di antah berantah sana! Nah, kali ini gue telah meringkas hal hal yang penting banget buat dilakuin di bis saat melakukan perjalanan panjang!! Ini penting banget ini.

1. Baca buku sambil dengerin musik

Ini asik banget. Saat melakukan perjalanan jauh, lu harus punya ini.



Dan juga ini.




Saat itu gue bingung. Nih bis masih pusing pusing di sekitaran Jeckardah, menclok dari satu terminal ke terminal yang lain demi menaikkan penumpang. Karena tidur gue belum ngantuk, maka gue mengambil buku dari tas gue, lalu membacanya. Nah, biar sensasi perjalanannya lebih terasa, maka gue memilih buku bertajuk travelling. Olehnya gue dibawa menuju Lombok, lalu Aceh, berpusing pusing ria di banyak pantai. Kalau sudah membaca, enaknya sambil dengerin musik. Duduk tepat di samping jendela dengan sesekali mengamati kemacetan dengan banyak bis sebagai pelakon utamanya. Gue menyegarkan diri dengan membaca dan mendengarkan musik. Sensasinya tu asoy bingit, udah kayak scene di dalam drama Korea. Coba deh!

2. Liat bulir bulir air hujan

Ahh, ini jangan sampai dilewatkan. Beberapa kali selama perjalanan, hujan meruah ruah dari langit, menyisakan buliran buliran yang meliuk liuk mengalir dari balik kaca. Sensasinya akan sangat terasa saat kita mematung sambil meneliti satu persatu butiran air seakan setiap butiraanya mewakili setiap cerita hidup kita, scene scene yang berkelebat cepat serupa adegan DVD yang dikenai tombol fast forwards, atau pun tiap tiap butirannya mewakili setiap ide dan gagasan tentang awang awang masa depan. Duh, asek banget gue. Ha ha ha. Well, rain is indeed amazingly beautiful!!! Membawa kita ke satu sensasi yang bahkan susah dilukiskan dengan kata kata dan diuraikan dengan goresan gambar.

3. Memikirkan masa depan

Saat kita di bis, yang bisa kita lakukan hanyalah satu perkara. Duduk di seat. Itu adalah yang utama. Dan kerja sampingannya memang ada banyak. Salah satunya adalah menerawang masa depan. Iyess,, nggak salah lagi. Atau bahasa asiknya melamun. Akan ada banyak waktu untuk kita memikirkan banyak hal saat ada di dalam bis. Lalu wusssss!! Serupa peluru yang dimuntahkan dari balik corong pistol, semua hal yang terjadi dan ingin terjadi terus bergiliran menampakkan diri. Tapi satu hal yang harus diingat, saat pikiran mundur beberapa langkah ke belakang, jangan terlalu lama menyesapi moment demi moment yang bikin galau. Itu tidak bagus untuk kesehatan. Jadi, saat galau sedang akan mendera, langsung saja arahkan pikiran untuk menambah kecepatan dan melangkahi masa sekarang yang lalu menembus masa esok dengan semangat yang berapi api. Di bis, gue banyak melahirkan banyak ide mengandung semangat tentang masa depan. Banyak harapan dan mimpi. Banyak angan angan dan rencana rencana masa depan. Jadi, ini harus dicoba!


Jadi, sejauh ini ada tiga perkara yang harus dicoba banget saat ada di perjalanan ya. Tunggu perkara perkara lainnya di next episode!! Ini jelas penting banget ini. 
Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. 25 jam didalam bis itu berarti kaya seharian dong? aku gak pernah jalan sejauh itu sih mbak, mentok-mentok jalan jauh paling lama cuman 6 jam itu juga udah kesemutan dimana-mana.
    hha
    dari pada baca buku atau main hape baiknya mbak jualan asongan aja di dalam bis, lumayan kan dapat beberapa rupiah sambil keliling-keliling di bis daripada duduk nungguin kesemutan,
    oh iya mbak meykke hapenya lenovo ya? wah memang ko merek lenovo itu keren wkwk. #salamPengunaLenovo

    BalasHapus
    Balasan
    1. jual asongan?? wahhh, ide yang bagus Dis. Bagus lagi kalo jualannya sama kamu. -.-

      iya, Lenovo is cooool, murah cuyyyy!!

      Hapus
  2. Serius itu 25 jam ?
    Kalo cuma baca buku sih kurang efektif, kenapa gak bikin kue lapis sekalian ?
    Lama banget -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, ide yang bagus. tapi aku sukanya kue brownies, gmana Nu?? hehehehe

      ya, hidup emang keras Nu

      Hapus
  3. cie mudik cie haha
    mbak masih mending naik bus 25 jam, aku waktu itu sampe 3 hari. rasanya beuhh pantat ini kayak enggak nempel di badan.
    suka baca buku TNT mbak? aku juga, TNTku sampe kumel saking seringnya aku baca

    BalasHapus
    Balasan
    1. wawwww, dahsyat bengt 3 hari bisa dbkin novel tuh Tif, hehehe...
      iya, itu juga minjem temen kantor Tif bukunya,hahaha

      Hapus
  4. 25 Jam, bagus dibikin novel, 'kan pasti banyak yang terjadi selama perjalanan itu. Masih mendingan 25 jam karena pernah kualami mudik sampai 10 jam, padahal dari Cigombong, Bogor ke Limbangan, Garut. Gegara busnya lewat puncak bukan tol. :(
    Sampai bagaimana perjalanan panjang itu, Mey. Adalkah hikmah terpendam? Semoga gak mabuk jalan.
    Yang penting tiba dengan selamat di tujuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, bkin novel ya mbak? heh
      owalaaah, padahal itu seharusnya deket ya Mbak? ada hikmahnya mbak, dibaca terusannya ya mbak, hihihi
      iya, alhamdulillah selamat

      Hapus
  5. hal yang paling nyenengin pas mudik itu , selama perjalanan kita bisa ndengerin musik sambil liat" jalan raya :D

    BalasHapus
  6. Inikah yang disebut perjalanan. :D

    Keren dan tangguh kamuhhh.

    Kunjungan pertama Pangeran Wortel

    BalasHapus
  7. Yah, mau menyergap awan dan berteriak, "Kapan gue sampai??!!!" juga enggak mungkin 'kan, Mey? So, nikmati aja perjalanannya. :D

    Baca buku dan denger musik itu oke. Ngelamun juga oke. Lebih keren lagi, dapet temen duduk yang asyik buat ngobrol, manis, dan masih jomblo. Bisa tuh jadi temen perjalanan yang asyik. Hahaha. *pisssss

    BalasHapus
  8. Mungkin kalau aku yg jadi Mbak Mey, aku sudah melambaikan tangan di depan muka pak supir sambil memasang wajah memelas dan berkata dengan lirih... "Pak berapa abad lagi kita akan sampai pada ujung perjalanan kita, Pak...??" Hehehee...

    Salam kenal yah mbak.. :)

    BalasHapus
  9. wow....... 25 jam, kalau pantat orang gemuk si agak ndak masalah, lah kalau pantat orang kurus ??? sakit :D .


    itu 25 jam ndak pake ke kamar kecil ? wo hebat :D .

    dari 3 itu memikirkan masa depan itu hal yang paling penting kalau sudah punya pacar, lah kalau jomblo menjadi hal yang paling menyebalkan.

    BalasHapus
  10. Haaahaa 25 jam? Aku jadi keinget pas lagi liburan perpisahan smp ke bali :3 Itu sensasinya bener-bener amazing :D Punggung serasa pegeeel banget -_-

    Nah ya, yang nomer 3 itu biasanya yang paling sering terjadi :3 Gak ada yang bisa dilakukan selain melamun :v wkwkwk

    BalasHapus