MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

RAGUNAN, WAIT FOR US!! ( Saat Traveller merangkap Teacher!!)

RAGUNAN, WAIT FOR US!! ( Saat Traveller merangkap Teacher!!)
Add Comments
Selasa, 15 April 2014
 

“Miss Meykke move to the center a little bit..again again...”

Mengikuti panduan dari big boss lalu gue mefet agak ke tengah dengan posisi seksi seperti yang Anda saksikan di gambar. Dengan pose guru gahoool gue mempampangkan kedua jari gue membentuk V, yang artinya

“peace, love, and gauuuuul...” Lalu Dwi Andika akan memandu Planet Remaja setelahnya.

Seluruh siswa pun dengan muka muka innocent mereka menghadap kamera dengan sangat mahfum dan ceperettt!!

Ini adalah moment pertama dalam sebilah hidup gue ini menjadi pemandu piknik atau fieldtrip untuk para siswa siswa. Now, I am a teacher!! *tertawasongong

--

29 Maret 2014.



Pagi pagi benar gue sudah membelah jejalanan Ibu Kota dengan mengendarai Sera dan berujung pada tempat kerja gue yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 10 menit saja.

Satu per satu anak anak mulai berdatangan. Yang semula kita hanya menargetkan 40 orang saja kini membludak menjadi 60 peserta sampai boss gue bawa mobil sendiri.

Kalau biasanya gue adalah pesertanya, sekarang gue menjadi bu gurunya! Gue bahkan selalu memegang secarik kertas kemana mana demi sebuah list nama anak anak yang harus gue jaga selama perjalanan. Gue akan terus meneliti nama satu satu dan gue cocokkan demi muka mereka satu per satu juga.

Begitu bis mulai beranjak pergi, para orang tua pengantar mulai dadah dadah di luar jendela bis. Seketika gue pingin dadah dadah juga, cuman nggak ada Ibu gue di luar. Gue jadi kangen sama Ibu gue, lalu gue dadah dadah sama ibu ibu mereka. Toh, mereka ibu ibu juga.

Di bis gelak tawa mulai menyeruak di penjuru bis. Semua tertawa, semua gembira karena salah satu guru senior memang bisa membuat suasana menjadi lucu dan penuh humor. Gue duduk paling belakang bersama salah satu guru lainnya.

Sesampainya di kebun binatang PERTAMA di Indonesia yang didirikan pada tahun 1864 berkat Raden Saleh, seorang pelukis pada jamannya yang secara Cuma Cuma memberikan tanahnya dan semula kebun binatang ini diberi nama  Planten En Dierentuin yang berarti “Tanaman dan Kebun Binatang.” Pada teorinya, kebun binatang yang terletak di Ragunan, Cikini, Jakarta Pusat ini mempunyai koleksi binatang sebanyak 295 spesies dan 4040 spesimen. Sekarang??? Ehm, I am not sure.

Gue yang baru sekali memandu 15 anak di grup gue mulai mengambil langkah untuk mengabsen mereka satu per satu.

“Anak gue nggak boleh ada yang hilang.” Gue meneguhkan niat. Gue absen dan gue suruh mereka untuk jalan beriringan, bergandengan tangan. Romance sekali. Gue ingat kata kata bijak mengatakan,

“Jangan berjalan di depanku karena mungkin aku tak mampu mengikuti langkahmu. Jangan berjalan di belakangku karena mungkin aku tak mampu menunjukkan arah yang benar untukmu. Berjalanlah di sampingku, pegang tanganku, dan mengayuh langkah seirama, bersama.”

Berkaca pada kalimat itu, gue menyuruh mereka untuk jalan dua dua sambil bergandengan tangan. Biar nggak ilang. Gue udah berasa kayak orang penting banget. Serupa ini.


Dan ini adalah anak anak di bawah naungan gue.

Unyu unyu bukan???

Hal yang paling gue sukai selain mengajar dan menulis adalah berpetualang atau jalan jalan. Jelas kali ini gue suka banget. Seumur umur gue juga belum pernah ke Kebun Binatang Ragunan. Terakhir gue menyaksikan lautan binatang adalah saat gue dan sepupu gue berkunjung ke Gembiro Loka, Jogjakarta!!

Setiap perjalanan gue selalu menemukan hal hal baru yang menarik. Kali ini, partner gue pun lain daripada yang lain. Partner gue serombongan anak anak berwajah innocent dengan beberapa teman guru yang syukurnya juga seusia, walau gue yang paling muda di antara yang lainnya.

Begitu kita turun dari bis, perjalanan kita lanjutkan via kereta. Satu gerbong diisi oleh satu pleton rombongan dengan guru masing masing. Dan ini adalah wajah wajah cantik dan ganteng murid murid gue.



Pertama, kita berkeliling ke seputar kebun yang luasnya subhanalloh. Luas sekali!! Gue nggak bisa membayangkan betapa dermawannya Eyang Raden Saleh. Banyak sekali jejalanan dengan nama jalan masing masing. Hari itu adalah hari Sabtu dan banyak keluarga ataupun muda mudi yang asyik menghabiskan waktu di sana.

  

sang pemandu tour menggelayut di pinggir kereta. nggak kebagian duduk! :p

Terkadang tak jarang aku menutupi mata murid murid saat melintasi barisan muda mudi merajut benang asmara di tepi jalan. Bisa jadi mereka pacaran sembari menyamakan wajah.

“Yaaaaank, yang ini mirip kamu. Matanya belo kayak kamu yaaaank...nih, belo niiih....”

“Ihhh, yank, kamu ngertiin aku banget deeehhh..makasih yaaa...besok kita putus!!!”

“Loooh, khan aku muji kamu, kalau kamu punya mata belooo yaaaank...”

“Tapi nggak disamain kayak monyet juga, nyeeeeeeettttt!”

Lalu si laki laki tertunduk lesu. Dia merasa bersalah luar biasa.

“Yank, aku memang salah...” Lalu kereta terus berjalan, detak waktu terus berputar.

Haidar, Hamam, Gyan dan Nadja naik kereta keliling Ragunan!!
  
Ammara dan Naomi naik kereta!

Well, seperti yang gue bilang tadi kalau Ragunan itu super duper lebarrrr... Juga banyak hewan hewan serupa gajah berikut keluarganya, kijang berikut keluarganya dan berbagai macam burung berikut keluarganya berjajaran di sepanjang jalan, jelas di dalam kandang.

Hanya saja, gue lihat sekilas sembari naik kereta, kebun binatang ini tidak begitu dijaga. Banyak lapak lapak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan dan membuat tata letaknya menjadi tidak rapi, juga tidak bersih. Kandang nya pun kurang bersih atau indah. Mungkin faktor umur juga.

Perjalanan kita berhenti dulu karena sekarang kita akan melihat pertunjukan hewan hewan terlatih. Setelah menunggu sembari mendengarkan ‘Lumpuhkanlah Ingatanku’ selama beberapa saat lewat cerobong pengeras suara yang timbul tenggelam, akhirnya pertunjukan dimulai!!

foto dulu sebelum lihat pertandingan!! Bersama Mazaya, Nayla dan Chelsea.

Si beruang pintar main bola kayak Reonaldo!

Si berang berang pinter jalan di atas lingkaraaaan..

Selesai melihat pertunjukan itu, kita melanjutkan perjalanan lagi, naik kereta lagi. Kita turun di satu tempat dengan lebih banyak variant hewan. Dari macam yang sedang asik ngaso, lalu kuda nil, dilanjutkan oleh kawanan kura kura dan kawan kawannya, juga satu kandang besar dengan rupa rupa burung warna warni indah sekaliiiii!!! Ada juga serupa monyet dengan kantung udara di mulut bawahnya dan mengeluarkan suara unik sekali, udah gitu ribut banget dia. Ada juga ular yang sedang meliuk liuk sembari menelan pelan pelan seekor tikus putih kecil!!


Puas melihat lihat berbagai macam Ciptaan Tuhan, perjalanan dilanjutkan ke bagian yang paling menarik!!
Ini adalah Schemutzer Primate Center, Ragunan!!



Di dalamnya banyak sekali jenis jeni monyet dengan berbagai variasi tubuh dan nama. Ada yang wajahnya hitam, pink, putih, coklat, dan macam macam. Tapi, satu yang paling mempesonakan adalah kehadiran seorang atau seekor gorilla guede banget kayak di film film. Dadanya begitu bidang dan saat gue mendekat ke kandangnya, dia lalu tiba tiba mendekati gue. Dia membuka keran dan dia menyodorkan rongga mulutnya. Dia minum, lalu melirik ke arah gue seakan memberi sinyal. Dia persis kayak di pilem pilem..

  



“Aaaaaaak, tolooooong aku akan dibunuuuuuh...aaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk!!” Gua lari sekencang kencangnya. Rok gue terburai burai menyentuh tanah. Lalu, buk!!! Gue terjungkal. Ankle gue terkilir dan berdiri pun gue tak lagi bisa. Asa gue akan putus saat tiba tiba dia datang!

Buk!!Buk!!Bukkk!!! Hauooooooo!!!

Gue selamat.

“Terimakasih La...you are my hero,,you saved my life.”

Gue segera mengenyahkan lamunan gue saat Nadja, menyeret tangan gue untuk melanjutkan perjalanan. Di sepanjang perjalanan, gue dan Nadja saling berpegangan tangan seperti kakak adek yang tertukar, 10 tahun tidak bertemu dan tidak akan pernah terpisah lagi. Romance sekali.

banyak sekali lorong gelap di center itu, serupa kita ada di rumah hantu, bukan kebun binataaang!!

Sekeluarnya kita dari kandang raksasa ini dan berfoto dengan muka penuh peluh di tangganya serupa ini,



Kita akhirnya makan. Games games kecil lalu menyemarakkan acara dengan hadiah berupa mainan yang disukai anak anak.

  



Absen selesai, liat binatang selesai, menyamakan muka selesai, dan bertemu sahabat lama selesai, saat nya kita pulang dan mengakhiri travelling kita hari itu.

Bagi gue, ini adalah perjalanan lain dari yang lainn!! Kalau biasanya gue travelling atau mengunjungi tempat tempat menarik bersama teman teman, kini gue bersama anak anak. Kalau gue biasanya foto di depan kandang atau tempatnya, sekarang SATU pun nggak ada foto gue berlatar belakang hewan atau kandang.

Yang ada, gue membidik banyak foto anak anak didik gue yang unyu unyu. Kali ini, gue travelling bukan sebagai traveller alay tetapi sebagai teacher yang bijaksana, arif budiman, tidak sombong, rajin menabung dan tetap gahooool!!

SEKIAN



Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. la...itu foto paling atas yang disamping mbak mey itu nggak dikenalin sama sekali...padahal nunggu-nunggu bakalan di kenalin di postingan ini ...#kecewa

    BalasHapus
  2. waaah gaul banget ya jadi guru bisa nebeng piknik siswanya haha
    btw, siswanya bener2 unyu2, namanya juga gaul2,,,,

    Tindakan yang bagus bagi seorang guru melindungi mata anak2 dari romantika anak muda jaman sekarang, yang penting gurunya enggak ngiri ngeliat begituan~

    BalasHapus
  3. ciee ibu guru, cie udah ibu ibu ciee

    BalasHapus
  4. Eh... ternyata Kak Meyke Bu Guru ya...
    Hem.. keren nih.. pahlawan tanpa tanda jasa, tapi guru di rumahku adalah pahlawan pakai sertifikasi.. hehehehe *maaf, gurau aja..

    Iya kak,.. memangnya lengkap sekali ya, semuat juga sama keluarganya, monyet sekeluarga, gajah sekeluarga,.. dinosaurus ada ngga ya?

    BalasHapus
  5. Sebenernya ragunan itu bagus banget kak mey, udah gitu biaya masuknya sangat terbilang murah pakai banget. Udah berulang kali saya kesitu, dan itu pun cuma iseng. Oiya, bahayanya, sih, disana masih rentan dengan aksi pencopetan...

    Namun dalam tulisan, saya percaya kak mey bisa membimbing muridnya dengan baik. Melalui quote yang tadi itu, lho.. Sumpah epik bangetzzzz. Er....

    BalasHapus
  6. Aku kok belum pernah ke Ragunan ya kak? Ih tau gitu kayaknya aku bisa ngintil deh sama kamu dan anak-anak itu. Aku kan masih layak dibilang anak TK :3

    Lucu-lucu banget sih anak didikmu kaaakk. Rasanya pengen aku cubitin tuh yang masih kecil-kecil. Menggemaskan sekali. Pasti seru banget ya punya pengalaman lain saat travelling bareng anak didik dan guru-guru dari sekolah. Ya namanya jalan-jalan pasti seru. Cuma itu jadi pengalaman baru aja. Biasanya alay-alayan, sekarang arif-arifan. Keren deh Kakmey!

    BalasHapus
  7. Hehehe belum pernah ke Ragunan, Bu Guruuuuu. Semacam seru banget kayaknya baca sepanjang cerita. Bikin ngingetin waktu zaman-zaman TK/SD gitu rombongan ke taman Pintar sama temen-temen satu kelas. Terus sengaja bikin guru pembimbingnya kerepotan :p
    Huehehe maafkan kami Bu Guruuu.

    BalasHapus
  8. emang enaknya jadi guru itu ya gini. HEHE

    Travellernya gak cuma buat seneng-seneng aja tapi juga sambil belajar mengenal tanaman dan binatang, meskipun tanaman dan binatang gak mengenal kita. Huft

    BalasHapus
  9. Maaf yah kak Mey.. baru sempat BW... waaHhh seruu banget yahh fieldtripnya... jadi pemandu anak-anak kecil... pernah juga ngerasaain gt... ke taman buah tapinya dan tapi bukan sebagai pemandu cuma nemanin kakak saya #eh sapa yang nanya... jadi pengalaman yang berkesan tuh... krn pertama kalinya... fotonya jga cakep2semua... nicemoment^^

    BalasHapus