MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Menyisir Kawah Menganga di Tangkuban Parahu

Menyisir Kawah Menganga di Tangkuban Parahu
Add Comments
Kamis, 16 Januari 2014
Gue menyisir setiap jengkal kawah, dari kanan lari ke kiri, berkali kali. Gue nggak menyangka akhirnya gue bisa berdiri di ambang pagar kayu bertuliskan ‘do not cross the fence’ dengan artian ‘unless you are willing to end your life soon’. Walau pun dihadapkan dengan kawah menganga dengan kepulan asap berbilah bilah, hati gue meletup letup. Satu lagi kecantikan Alloh yang gue saksikan dan gue abadikan di dalam lensa kamera. And here I am, Kawah Gunung Tangkuban Parahu, Lembang!


3 Januari 2013

Pagi sekali gue dengan segenap teman kerja gue yang hanya beberapa gelintir orang saja sudah duduk di emperan ruko, tempat gue kerja. Tema : Menunggu Bos datang.

Dan begitu bos beserta keluarganya datang, kita dengan segera menancapkan gas dan bersiap menerobos jejalanan tol menikung dan menyalip, mengayunkan roda sejauh 120 km menuju.....................Lembang! Ini adalah kali kedua gue menginjakkan kaki di kota Lembang. Pertama kali, gue bersama tante dan sepupu gue ke sini dan merasakan naik kuda asoy di D’Ranch!

Bilamana udah ngeliat banyak sawah di pinggiran tol dan jalan, itu tandanya Lembang sudah sedemikian dekat.

Tujuan pertama, tidak salah tidak bukan adalah Tangkuban Parahu. Sebenarnya gue ingin sekali harus pakai bingit melajukan langkah ke Kawah Putih. Gue sering liat di telepisi atau pun sengaja memutar youtube untuk melihat lihat cantiknya kawah putih yang kalau foto di sana berasa kek foto di luar negeri yang sedang berhawa dingin. Someday, let’s go there!

Setelah menghabiskan sekitar 4 jam perjalanan, akhirnya gerbang selamat datang kawah Tangkuban Parahu sudah menganga di depan mata. Begitu kita memasuki gerbang dan melajukan kendaraan di jalanan naik untuk sampai di bibir kawah, kita buka jendela lebar lebar. Begitu dibuka, semilir angin berhamburan memenuhi penjuru mobil, dan kesejukan cenderung dingin menerpa nerpa wajah gue. Intinya, sejuk gilaaaak, meeeeeeeeen!! Gue juga masih bisa melihat sisa sisa kabut tadi pagi.

Serta merta gue keluarkan tangan gue dari balik kaca mobil dengan telapak tangan menengadah di atas, seolah olah gue ingin merasakan belaian udara sejuk berangin di telapak tangan untuk disalurkan di sekujur tubuh gue. Tujuannya biar kayak di drama Korea. Tiap ada pemeran cewek duduk di samping pemeran cowok dengan kap mobil terbuka dan melaju cepat di jejalanan tol, maka pemeran cewek akan mengeluarkan sebilah tangannya seolah olah merasakan angin di ujung tangannya. Jelas gue nggak mau ketinggalan. Dan gue berhasil melalukan hal serupa.

Dan tidak lama kemudian kemegahan kawah sudah berada di pucuk mata. Sampaiiii!!!



Indah banget, cuyyy!! Hanya saja kesejukan lama lama menguap dan hawa panas mengitari kawah ini. Mungkin karena nggak ada pohon atau tumbuhan. Tapi, mau kaki gue belang juga it is worthwhile lah secara sejauh mata memandang, kepulan asap mencuat tiap henti.

Nah, mengenai gunung berkawah ini, Wikipedia berujar,

Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunungyang terletak di Provinsi Jawa BaratIndonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari."

Dan dengan sigap gue mengeluarkan Lee Suhi dan membidik tiada henti.



waktu itu gue minum ini

membidik kawah dari berbagai sudut!

berdiri di depan judul

penampakan pendakian lereng gunung

macam macam souvenir di pagar pembatas

my partners! 

My Boss and Partners

demi melihat kawah sepenuhnya

Ah, sayang rasanya bila sudah ke sini tetapi tidak mengayunkan langkah sampai ke pucuk. Dan dengan niatan itu, sembari teman teman gue menghela nafas di sebuah kedai jagung bakar dan mie instant yang berjejeran di sana, gue pamit untuk mencapai puncak. Sendirian.

Sayang banget dong udah sampai sini, tapi nggak menginjakkan kaki sampai ke puncak. Gue nggak mau ini terjadi. Dan dengan semangat berletupan, gue akhirnya..... PUCUK!!

let's hike a little bit!!

panorama bawah dari pucuk!

Finally, step on PUCUK!

Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan, cuyyy!

Sedih adalah ketika lo ingin foto tapi nggak ada yang motoin. Iye, kayak gue sekarang. Temen temen gue sedang leyeh leyeh di bawah dan hanya gue yang di atas, dan jadilah gue limbung di pucuk sendirian. Gue toleh ke kanan alih alih mencari bantuan, gue menangkap sepasang kekasih sedang asyik merajut masa bersama. Jelas gue nggak mungkin minta bantuan, yang ada hati gue semakin tertatih tatih. Dan akhirnya gue hanya bisa selfie semata.


Eits, jangan buru buru sediiih dulu. Saat gue ingin menyerah dan kembali ke bawah, di tengah perjalanan tiba tiba ada yang memanggil gue.

“Mey...Mey...” begitu bunyinya. Saat gue menoleh, aiiih...big boss gue ingin naik. Dan tidak ingin melewatkan kesempatan, gue langsung naik....LAGI.

Dan benar sekali, bos gue dengan baiknya menawarkan diri untuk menangkap sosok gue bersama kawah raksasa di mata kamera. Yeaaaahhh, berhasil! Berhasil! HORAYYYYYYY!!!!!

(liat foto headline)

Dan ini bos gue. :3


Siang menjalar dan ini saatnya untuk pulang. Owh, bukan bukan.... Kita belum ingin menyaksikan keruwetan Jekardah. Sekarang kita menuju ke villa yang sudah dipesan jauh jauh hari. Villa taman bunga!

Dan...widiiiih..pemandangannya bila dilihat dari balkon lantai tiga, subhanalloh Allohuakbar! Bagus banget!! Dan angan gue melayang dengan andai sebagai pembukanya.

Andai rumah gue kayak begindang!


Dan di villa ini, kita masak bersama, lalu main scrabble malam malam dan juga tukar kado. Gue dapet kado 4 buah kalung cantik, 3 gelang kayu dan sebuah panci kecil!! Lumayiiin! Gue nggak pernah pake kalung, jadinya pingin pakee..biar nggak mubazirr..


Juga, di villa ini kita tidur bersama. Gue berasa kayak menemukan keluarga baru walau pun memang tidak sedekat itu. Tapi, banyak hal yang kita bicarakan tentang nasib kerja kita di masa depan, target target kita dan pencapaian kita. Di tahun ini, semoga semuanya menjadi jauh jauh jauuuuuuuh lebih baik lagi.

Yapp, that’s my story. Setiap perjalanan pasti punya cerita sendiri sendiri. Dan gue merasa beruntung karena bisa menemukan partner jalan jalan yang berbeda beda. Dan sampai sini cerita ini terhenti dulu.

Eits, lagi lagi gue belum pingin pulang ke Jekardah! Esok harinya, saat mereka pulang gue masih punya satu target jalan jalan lagi, dan dengan partner yang berbeda lagi!! Gue akan menuruni Lembang dan menginjakkan kaki di kota...... BANDUNG!

And where will I goo????



Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)

  1. jadi ingat legenda sangkuriang ...

    BalasHapus
  2. yang dipake pp itu ya mbak..kirain foto lama

    BalasHapus
  3. mbak mey -_- bikin ngiri deh ah :"(
    aaaaaaa

    eh itu iklan kah mbak? iklan aqua :3 hihi

    itu juga souvenirnya kok unyu unyu, pasti harganya gak unyu u.u haha

    BalasHapus
  4. gue yang deket bandung ajah belum pernah ke puncak tangkuban perahu, paling banter nyampe kotanya doang.

    duhh mey, kasian amat ga ada yg motoin. coba aja ada gue disitu pasti... gue foto sendiri hahaha

    kalo nggak keberatan pulangnya lewat cirebon ajah hahaha

    BalasHapus
  5. Jadi ngirih dan sedih ngebaca Storynya. Kenapa? karena 3 bulan yang lalu saya berencana pergi ke tangukuban perahu. Tapi na'as hanya sampai di kota bandung saja. Sempet sih ke lembang, tapi hanya buat studi saja. kasian kasian.
    Tangkuban Perahu, katanya sih beda tipis sama Gn. Bromo. menurut cerita teman-teman yang pernah kesana. Berhubung saya sudah pernah ke Bromo. jadi terobati sedikitlah.. hehehe..

    BalasHapus
  6. waaaa, keren banget pemandangannya. pasti beda rasanya ngeliat langsung & di foto..
    eh eh, itu kamu? lha... dikirain mba meyke ini udah tua. ternyata nggak juga ya hahaha
    aaaak bandung, aku pengen kesana...

    BalasHapus
  7. Gak beda ama suasanya di Bromo. mirip kayak gini. tapi kayaknya setelah liat foto2 itu gue jadi pengen renang tuh di kawahnya. bruakakaka Greget kek nya! :v

    BalasHapus
  8. foto-fotonya bikin ngiri itu kaak.. aku bahkan hampir lupa baca tulisan krn terfokus ke foto. hehehe.. maap yak ^^
    oh iya, itu aqua jadi sponsornya ya? ._.v

    BalasHapus
  9. gillee, abis ketangkkuban perahu, masih aja mau ke tempat lain. Bersyukur mbak, gue yang nggak pernah kesana aja ngiri nih -,-

    BalasHapus
  10. weeww jalan2 mulu kayaknya, keren tuh, keren banget, aku sering iri karena tempat2 itu jauh dari tempatku, hhmmm berarti disana dingin banget ya, sering sih nampak di tv, tapi kalau baca disini kayaknya seru aja gitu, asik bgt liburannya :D

    BalasHapus