MASIGNASUKAv102
1413081431726134975

Gara Gara Jilbabku? karya Asma Nadia

Gara Gara Jilbabku? karya Asma Nadia
Add Comments
Jumat, 05 Agustus 2011
Habis baca Gara Gara Jilbabku karya Asma Nadia dkk yang emang udah dipublish sejak tahun 2005 (lama amat yak, baru nemu sekarang.hehehe) yang berisi kisah kisah awal mula beberapa ukhti menuju kejilbapan (hayah..). cerita cerita gimana akhirnya mereka memutusan untuk berjilbab. Walau baru baca tidak lebih dari separo buku, banyak sekali hal baru yang saya dapat di balik setiap kisah yang tertuturkan dengan bahasa yang eye-catching. Hehehe..

Hal pertama yang saya baru sepenuhnya mengerti adalah

“Ternyata, memakai jilbab itu yang penting menutupi dada, pakaian tidak ketat, tidak transparan, dan tidak menyerupai laki laki.”


Setahu saya selama ini, jilbab yang benar benar sesuai syariat adalah yang jilbabnya lebar tak karuan, sampai sepantat dengan gamis yang gombrong gombrong hingga badannya tidak kelihatan kurus atau gemuk karena bener bener kayak pake sarung, tak bermodel blas. Masih ditambah rok guede dan lebar dan liat aja udah sumuuuk banget, masih harus pake kaos kaki sedengkul agar bener bener terbebas dari mata manusia lainnya. Bahkan, sekarang juga muncul ukhti ukhti pake cadar. Belum lama juga saya baca di twitter (btw, follow saya di @meykkesantoso yak!:D) di account seperti komunitas jilbab gitu bahwasanya sebaiknya jilbaber sangat dianjurkan untuk memakai warna gelap dan menghindarkan diri dari warna cerah. “Alamat hidup saya juga abu abu kalau baju saja tidak boleh warna ceria”, pikir saya.

Dan buku ini menjawab semuanya. Selagi dalam batasan yang diterangkan di atas, ya nggak harus dan nggak perlu pake yang segalanya longgar. Saya pikir saya akan menjadi seperti ummi-ummi, pake jilbab sarung, gamis XL dan rok lebar dengan warna gelap. Tapi juga, secara hidup itu pilihan, cara orang berjilbab itu pun penuh option dan juga berbeda beda. Ibarat kalau artis, ada yang condong gamis lover seperti ukhti Okki Setiana Dewi, dan ada pula yang condong fashionista seperti Marshanda. Oki Setiana Dewi pun juga masih terlihat modis walau bergamis kok, dan warnanya juga beranekaragam alias suka colorblock. Wajahnya juga subhanallah teduhnya, kapan saya bisa begitu…#ngarep

Nah, tapi ada masalah lagi bagi saya, saya jarang sekali pakai rok. Khan dikatakan kalau yang penting tidak ketat, padahal jeans saya ada beberapa yang ketat dan memperlihatkan kaki saya yang kayak stick drum(mak sret, no more. =.=), dan juga tidak boleh menyerupai laki laki, padahal celana mutlak punya laki laki. Dan kalau ditanyakan, kenapa belum pake rok???Pertama, karena emang punya rok baru beberapa doang, dari dulu juga jeans lover, langsung bermigasi ke rok rasanya kok susaaaaah bener. Yang kedua juga, karena pakai rok itu saya rasa ribet bukan kepalang, jalan kesrimpet srimpet, mau loncat terhambat, dll. Dan begitu saya sadari, berbuat baik itu emang susah, tapi bukan berarti tidak bisa. Proses is running. Di buku juga ada untaian kalimat indah seperti ini,

Hati tempat jatuhnya pandangan Allah, jasad lahir tumpuan manusia. Utamakanlah pandangan Allah daripada pandangan manusia.

Hal lain yang menggungah passion saya adalah cerita cerita yang dituturkan terjadi sekitar tahun 1980 sampai 1991 an dimana dulu di sekolah masih dilarang pakai jilbab, lho! Bahkan, tahun 90-an, ada issue soal jilbaber penebar racun! Jadi, mereka menyembunyikan racun di balik gamis mereka dan menebarkan racun saat mereka memilah milah sayuran atau makanan di pasar. Ngeri amat yak. Dan juga para orang tua dan guru tidak akan setuju saat anak anak dan siswi sisiwi mereka memakai jilbab. Begitu susah perjuangan para penulis ini dulu untuk memakai jilbab. Dibandingkan sekarang?? Jilbab sudah mengepakkan sayapnya dan dimana mana bisa dilihat ukhti ukhti berjilbab. Bahkan, di universitas Kristen pun sudah diperbolehkan memakai jilbab. Baik banget. ^^

Dan itulah yang menggugah passion saya untuk terus membenahi jilbab saya yang sampai sekarang jauuuuuuh dari kata ‘sempurna’ sesuai syariat islam. Allah sekarang memberi keadaan yang jauh lebih mudah dari sisi eksternal untuk bisa memberikan umatnya kesempatan menutup aurat.

Dan semoga apa yang kita lakukan bisa berguna bagi diri sendiri dan orang lain, karena Allah sungguh Maha Tahu Segalanya. Amien ya Robbal Alamien…

04.08.2011 12:17 PM
Semoga berguna.^^
Meykke Santoso

I'm a passionate teacher, an excited blogger, a newbie traveler and a grateful wife. Nice to see you here! I write for fun. Please, enjoy!

Assalamualaikum wr wb,

Terimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.

Terimakasih .... :)