dulu aku punya kakak @@

Memang ya, waktu terasa sangat cepat berlalu. Tik…tok.tik…tok. I’ve grown up. Everybody has grown up. Everything changes. I have to so.

Masih inget dulu setiap sehabis mengaji, aku mampir ke rumahnya, dan dengan senang hati dia mengantarku pulang melewati kuburan dengan pohon kelengkeng besar yang katanya dihuni mbak kunti. Atau saat hujan deras, dengan tubuhnya tinggi semampai dan kurus seperti tubuhku, rela memayungiku dan mengantarku sampai rumah, melewati kuburan itu. Atau saat adik sepupuku menghuni rumah baru, aku dan sepupu sepupu jauh lainnya tidur bersama!! Kami tertawa, kami bercanda, aku punya kakak dulu. Dan sekarang semuanya berubah. Waktu memang begitu cepat berlalu. Aku yang dulu seorang anak kecil polos dengan kakak kakak yang baik baik, yang peduli, yang masih bisa tidur sekamar, ketawa ketiwi, yang tanpa ada perasaan canggung sedikit pun, sekarang menjadi seorang dewasa berusia 20 tahun lengkap dengan kesendiriannya tanpa ada seorang kakak yang mau berbagi kegembiraan dan kesedihan, yang rela mengantarku melewati kuburan, melewati semua cerita hidup yang semakin lama semakin complicated. Karena tentu saja hidupnya juga makin lama makin complicated.

Atau….

Dulu kakakku yang lain, bermain pasar pasaran bersama, bermain reog reog an bersama, atau pit pitan setiap sore, terkadang pun tidur bersama. Dan aku merasa punya kakak.

Sekarang?? Aku sendirian.

Kakak sepupu jauhku itu menikah kemarin. Hidup menjadi seorang dewasa yang sudah semakin berbeda tentu semakin sulit saja. Canggung terasa begitu nyata menjelma. Karena semuanya sudah berubah, dan tidak bertemu untuk waktu yang cukup lama. Aku bukan lagi meykke dengan pikiran yang polos dan senyum yang simple dan ringan. Dia bukan lagi Kakak laki laki sepupu jauh yang dengan senyum ringan tanpa apa pun menemaniku pulang melewati kuburan. Dan dia juga bukan lagi kakak laki laki jauhku yang lain, yang main reog reog an bersama, yang aku digubet gubet selendang macam mumi yang ga bisa jalan sampai jatuh jatuh, yang dengan simple menyayangiku sebagai seorang adek perempuan sepupu jauh..

Sayangnya sedikit sekali foto saat kita dulu masih kecil, bahkan tak ada foto bersama kakak sepupu laki laki jauhku yang rela mengantarkanku sepulang ngaji melewati kuburan.
Dan aku sadar, setiap kesempatan haruslah kita foto. Suatu saat semua yang ada sekarang juga pasti berubah. Keluarga, adik adik, Pinqueenz, sahabat sahabat SMA, pacar, temen kuliah, dan semua moment tentang mereka. Ini bukan hanya menyoal narsis bukan kepalang, namun mengabadikan setiap hal yang tentunya hanya terjadi sekali. Mengabadikan orang orang yang berada di dalamnya karena suatu hari mereka semua akan berubah, dan bahkan ‘menghilang’
Dan sekarang aku tak punya kakak. Aku menjadi kakak.
Satu keinginan yang belum dan tidak pernah akan terjadi adalah punya kakak laki laki. Hanya aku dan Tuhan yang tahu betapa inginnya aku punya kakak laki laki. Menjadi adik perempuan pastilah menyenangkan.

Berharap suatu saat aku bisa menemukan seseorang yang bisa merangkap menjadi kakak laki laki bagiku, dan tumbuh menua bersama. Melindungiku, mengayomiku, bersabar untukku, dan hidup bersamaku 24 jam melewati Senin sampai Senin lagi, tahun baru sampai bertemu tahun baru lagi, lagi, selanjutnya, dari kulit masih lembab sampai kering keriput, dari rambut hitam berkilau sampai putih penuh uban. Dari muda sampai tua. Kakakku…
Hah, galau meneh…..
Thank you for reading! Mpun…
19062011…5:15 PM